Ayat bacaan: Yohanes 1:12
=========================
"Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya"
Sulitkah mengajar anak yang bandel? Tanyakan kepada sepupu saya, maka ia akan langsung bercerita panjang lebar bagaimana lelahnya dia setiap hari mengasuh anaknya. Ketiganya masih balita dengan kenakalan yang kurang lebih sama. Mereka akan berlari kesana kemari. Meleng sedikit saja sesuatu bisa terjadi pada mereka. Kemarin ketika kami makan siang bersama, ketiga anaknya saling berebutan sendok dan garpu lalu melemparkannya ke segala arah. Lalu salah satu terjatuh dan langsung menangis keras. Sepupu saya pun menghampiri anaknya dan berkata, "itulah, siapa suruh bandel? Lain kali dengar kata-kata mama supaya kamu tidak jatuh dan sakit.." Semua orang tua akan senang sekali jika anak-anak mereka mau mendengarkan nasihat mereka. Masalahnya, sebagai anak kita sebenarnya mendengar, namun hanya sedikit yang patuh dan mau menurutinya. Telinga kita mendengar, namun sikap, tindakan dan perbuatan kita sama sekali tidak mencerminkan apa yang kita dengar. Dan akibatnya, ada banyak kerugian yang akan kita alami berawal dari ketidak-acuhan kita terhadap petuah atau nasihat orang tua.
Jika terhadap orang tua kita di dunia kita berbuat demikian, terhadap Bapa pun kita bisa melakukan hal yang sama. Sebagian besar dari kita mungkin sudah sering mendengarkan Firman Tuhan, tetapi apakah kita sudah menanggapi, mentaati dan menghidupinya? Sebagian orang akan terus melakukan hal-hal yang menyenangkan dirinya tanpa mempedulikan apa kata Tuhan mengenai apa yang diperbuatnya. Mendengar Firman cukup lewat kotbah, cukup hari Minggu saja, dan setelah itu mereka akan kembali pada kehidupan duniawinya. Injil bukan lagi hal yang asing bagi kita, tetapi sudahkah kita menangkap esensi dasar dari kebenaran yang terkandung di dalamNya? Sudahkah kita memperhatikan dengan seksama bagaimana kehidupan kita dan menjaganya agar berita luar biasa tentang keselamatan lewat Kristus yang diberitakan lewat Injil tidak sampai luput dari kita?
Injil secara fisik mungkin hanya terlihat sebagai sekumpulan tulisan saja. Namun sebenarnya Injil mengandung kebenaran yang mampu menembus hati, yang berasal dari kalimat-kalimat Allah sendiri. Lihatlah gambaran siapa sesungguhnya diri kita, manusia. "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah." (Roma 3:23). Ini kondisi yang memperihatinkan. Kita digambarkan sebagai orang-orang berdosa, yang dengan sendirinya membuat kita kehilangan kemuliaan Allah. Semua manusia gagal mencapai standar kebenaran yang sempurna dari Tuhan. Ganjaran dari ini semua jelas, kita seharusnya binasa dengan mengenaskan. Tapi lihatlah bagaimana Tuhan mengasihi kita. Meski semuanya salah kita, Tuhan tidak menginginkan kita berakhir seperti itu. Lalu Injil mengatakan "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16). Atau lihat pula Firman Tuhan lewat Petrus: "Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh." (1 Petrus 3:18). Kasih yang begitu besar sanggup menggerakkan Tuhan untuk menebus kita, bahkan dengan mengorbankan AnakNya yang tunggal sekalipun. "Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat." (1 Petrus 1:18-19).
Cerita keselamatan ini bukan lagi hal yang baru bagi kita. Tetapi tentu tidak cukup jika kita hanya mengetahui karya Tuhan yang agung kini tanpa mau mulai berbuat sesuatu untuk menanggapi dan melakukannya secara pribadi, yang berasal dari keputusan kita sendiri. Alkitab berkata: "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya." (Yohanes 1:12). Apa yang diberikan Tuhan ini adalah sebuah kasih karunia yang begitu luar biasa besarnya. Dari orang berdosa, yang gagal mencapai standar kelayakan bagi Tuhan, ternyata kita malah diberikan kuasa untuk menjadi anak-anak Allah dengan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi kita. Tidakkah itu seharusnya mampu menggerakkan hati kita untuk bersyukur dan memutuskan untuk menghargai segala kebaikan Tuhan yang luar biasa itu sepenuhnya?
Firman Tuhan juga berkata "Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup." (1 Yohanes 5:12). Ini sebuah jaminan yang diberikan Tuhan kepada kita lewat Kristus. Dengan menerima Kristus, Dia dengan sendirinya telah masuk ke dalam hidup kita, dan dengan demikian kita pun dianugerahkan hidup yang kekal. "Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." (Yohanes 14:6-7). Hanya lewat Kristus kita bisa datang kepada Bapa. Hanya lewat Dia kita memperoleh jalan dan kebenaran dan hidup. Hanya lewat Dia kita diselamatkan, dan hanya lewat Dia pula kita bisa mengenal Bapa, bahkan dikatakan telah melihatNya. Sebuah anugerah yang sungguh besar yang alangkah keterlaluan jika kita sia-siakan.
Sudahkah kita menanggapi dengan benar dari apa yang diberikan Tuhan kepada kita? Lewat Kristus kita memperoleh keselamatan kekal dan diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah. Sudahkah kita benar-benar menyadari hal itu? Sudahkah kita menanggapi terang rohani yang telah diberikan Allah kepada kita, dan sudahkah kita menyalurkan terang itu kepada orang-orang di sekitar kita seperti apa yang diperintahkan Tuhan? Mendengar Firman Tuhan itu baik, tetapi alangkah sia-sianya apabila kita tidak menghidupinya. Jangan-jangan kita masih menjadi pendengar yang baik, namun perilaku, tindakan, pikiran dan perbuatan kita sama sekali tidak mencerminkan apa yang telah kita dengar. "Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri." (Yakobus 1:22). Patuh terhadap nasihat orang tua merupakan sebuah keharusan demi kebaikan kita sendiri, patuh terhadap Tuhan tentu jauh lebih penting lagi. Hari ini mari kita sama-sama hidup dengan kebenaran firman Tuhan, menjadi pelaku-pelaku firman, menyesuaikan perilaku kita dengan apa yang kita baca atau dengar dari semua tulisan yang diilhamkan Tuhan sendiri yang tercatat dalam Alkitab. Hiduplah sebagai anak-anak Terang, berfungsilah sebagai terang dan garam dunia, dan tetaplah hidup dengan iman teguh akan Yesus,Tuhan dan Juru Selamat kita. Jangan biarkan anugerah luar biasa besar ini menguap sia-sia akibat kebandelan kita.
Lewat Kristus kita memperoleh keselamatan kekal dan diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2010
(1807)
-
▼
Oktober
(155)
- MASALAHNYA ADALAH DOSA
- Gema
- Gema
- 1 Nov -HR SEMUA ORANG KUDUS: Why 7:2-4.9-14; 1Yoh ...
- 1 Nov -HR SEMUA ORANG KUDUS: Why 7:2-4.9-14; 1Yoh ...
- Mg Biasa XXXI - Keb 11:22-12:2; 2Tes 1:11-2:2; Luk...
- Mg Biasa XXXI - Keb 11:22-12:2; 2Tes 1:11-2:2; Luk...
- Diampuni dan Disucikan
- Diampuni dan Disucikan
- Jadilah Padaku Menurut Kehendak-Mu
- Orang Tua Yang Penuh Sukacita
- Kunci Rahasia Kesuksesan Hubungan antara Suami dan...
- Kunci Rahasia Kesuksesan Hubungan antara Suami dan...
- 28 Okt - Ef 2:19-22; Luk 6:12-19
- 28 Okt - Ef 2:19-22; Luk 6:12-19
- Dipilih Menjadi Keluarga Allah
- Think Like a Champion
- Think Like a Champion
- Tukang Cukur
- Tukang Cukur
- Mengendalikan Diri
- Belajar Dari Anak Kecil
- Mengucap Syukur
- Mengucap Syukur
- 27 Okt - Ef 6:1-9; Luk 13:22-30
- 27 Okt - Ef 6:1-9; Luk 13:22-30
- Berinteraksi Sebagai Mahluk Sosial
- Berinteraksi Sebagai Mahluk Sosial
- SAAT JANJI TUHAN TERTUNDA
- 26 Okt - Ef 5:21-33; Luk 13:18-21
- 26 Okt - Ef 5:21-33; Luk 13:18-21
- 25 Okt - Ef 4:32-5:8; Luk 13:10-17
- 25 Okt - Ef 4:32-5:8; Luk 13:10-17
- Menceritakan Kesaksian
- Menceritakan Kesaksian
- Membuat Hidup Lebih Indah
- You Make the Difference
- Menanggapi Firman Tuhan dengan Sepenuhnya
- Menanggapi Firman Tuhan dengan Sepenuhnya
- Motif Yang Benar
- Aku Melangkah Lagi
- Aku Melangkah Lagi
- Berjalan Dalam Ketaatan
- 23 Okt - Ef 4:7-16; Luk 13:1-9
- 23 Okt - Ef 4:7-16; Luk 13:1-9
- Mengorbankan Penampilan
- Mengorbankan Penampilan
- Pembeli Istimewa
- 22 Okt - Ef 4:1-6; Luk 12:54-59
- 22 Okt - Ef 4:1-6; Luk 12:54-59
- Kisah Anak Penyemir Sepatu
- Moral Manusia Akhir Zaman
- Moral Manusia Akhir Zaman
- Mikroskop dan Teleskop Kehidupan
- 21 Okt - Ef 3:14-21; Luk 12:49-53
- 21 Okt - Ef 3:14-21; Luk 12:49-53
- 20 Okt - Ef 3:2-12; Luk 12:39-48
- 20 Okt - Ef 3:2-12; Luk 12:39-48
- Hati Nurani
- Hati Nurani
- Menaklukan Kehidupan Dengan Satu Kaki
- Lampu Tuhan
- Lampu Tuhan
- Panik? Sudah Bertanya Pada Tuhan Belum
- 19 Okt - Ef 2:12-22; Luk 12:35-38
- 19 Okt - Ef 2:12-22; Luk 12:35-38
- Mencari Kebahagiaan Sejati
- Mencari Kebahagiaan Sejati
- Act of Faith
- 18 Okt - 2Tim 4:10-17b; Luk 10:1-9
- 18 Okt - 2Tim 4:10-17b; Luk 10:1-9
- Kesempatan Menjalani Hidup
- Kaleb dan Kesetiaannya
- Kaleb dan Kesetiaannya
- Minggu Biasa XXIX - Kel 17:8-13; 2Tim 3:14-4:2; Lu...
- Minggu Biasa XXIX - Kel 17:8-13; 2Tim 3:14-4:2; Lu...
- Jangan Malas
- Jangan Malas
- SETIA DALAM KEKOSONGAN
- 16 Okt - Ef 1:15-23; Luk 12:8-12
- 16 Okt - Ef 1:15-23; Luk 12:8-12
- 15 Okt - Ef 1:11-14; Luk 12:1-7
- 15 Okt - Ef 1:11-14; Luk 12:1-7
- Indikator Kasih
- Indikator Kasih
- Tinta "Ajaib" dan Sebatang Pensil
- Menghadapi Ketidakpastian Esok Hari
- Menghadapi Ketidakpastian Esok Hari
- Liu Wei, pemenang China’s Got Talent
- 14 Okt - Ef 1:1-10; Luk 11:47-54
- 14 Okt - Ef 1:1-10; Luk 11:47-54
- 13 Okt - Gal 5:18-25; Luk 11:42-46
- 13 Okt - Gal 5:18-25; Luk 11:42-46
- Kaya Salah, Miskin Salah
- Kaya Salah, Miskin Salah
- PENGHARAPAN PASTI DI DALAM TUHAN
- Cermin Ajaib
- Uang Bukan Segalanya
- Uang Bukan Segalanya
- Facebook dan Twitter Renungan Harian Kita
-
▼
Oktober
(155)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar