Jumat, 04 Desember 2009

Putus Dari Dosa

Ayat bacaan: Wahyu 9:21
====================
"Dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian"

putus dari dosa"Ini teguran keras bagi kita agar tobat. Sesungguhnya kita bukanlah siapa-siapa." Demikian salah satu komentar yang pernah saya baca setelah sebuah bencana alam terjadi beberapa bulan yang lalu. Ada banyak orang yang menjadi tersadar ketika malapetaka hadir bahwa kita telah terlalu jauh berpaling dari Tuhan. Karenanya ada saat-saat dimana pukulan hadir dalam hidup kita sebagai peringatan agar kita berbalik dari jalan yang salah dan kembali taat kepada Tuhan. Dosa-dosa kita baik secara pribadi maupun kolektif memang bisa mendatangkan murka Tuhan, dan akibatnya teguran Tuhan pun bisa datang baik secara halus maupun keras. Adalah baik jika kita bisa melihat sisi positif dari problema hidup yang sedang menimpa kita saat ini dan memakainya sebagai alarm untuk berusaha hidup lebih baik lagi, atau singkatnya melakukan pertobatan sepenuhnya, berbalik dari jalan-jalan yang salah dan kembali kepada perintah Tuhan. Namun ternyata ada banyak orang yang hatinya sudah begitu membeku, tertutupi oleh kerak akibat tumpukan dosa-dosa mereka dan tidak kunjung bertobat meski peringatan yang keras sekalipun telah diberikan pada mereka.

Mari kita lihat apa yang terjadi pada kitab Wahyu pasal 9. Ketika sangkakala ke enam telah ditiup dan penghukuman berlanjut, ada saja manusia yang masih saja belum kapok dan tidak kunjung berhenti dari dosa-dosanya. Dikatakan demikian: " Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan, dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian." (Wahyu 9:20-21). Lihatlah hingga di saat-saat terakhir nanti pun tetap saja ada orang yang tidak jera dan tidak bisa sadar lewat malapetaka yang hadir tepat di depan mereka.

Pada kenyataannya hari-hari ini ada begitu banyak orang yang sama seperti mereka. Di saat adanya bencana pun tetap ada orang-orang yang memanfaatkan situasi demi keuntungan pribadi. Korupsi, mencuri dan sebagainya, masih mereka lakukan meski bencana hadir di depan mata mereka. Pada suatu kali ketika bencana terjadi di sebuah daerah di negara kita sekian tahun yang lalu, di televisi terlihat bahwa ada orang-orang yang memecahkan toko elektronik untuk mengambil televisi-televisi pajangan, ada juga yang menjarah supermarket dan mengambil barang-barang di dalamnya. Betapa keras hati mereka sehingga apapun tidak lagi bisa membuat mereka bertobat. Sejak jauh hari alkitab sudah mencatat "sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan." (2 Timotius 3:13) Orang yang terbiasa berbuat jahat akan membuat orang semakin dingin dan tidak lagi bisa mendengar teguran Tuhan. Tuhan Yesus sejak jauh hari sudah mengingatkan akan hal ini. "Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin." (Matius 24:12).

Sangat bahaya jika kita membiarkan dosa terus menumpuk hingga kita tidak lagi bisa mendengar teguran Tuhan. Pada suatu ketika hati kita bisa menjadi dingin, membeku, dan ketika itulah kita tidak lagi memiliki kontrol atas diri kita. Kita tidak lagi bisa membedakan yang salah dan benar, baik dan buruk, dan dosa pun memiliki kuasa penuh atas hidup kita. Betapa seriusnya jika ini terjadi. Hati tidak lagi peka, bahkan berbagai kesaksian yang jelas-jelas menyatakan kuasa Kristus pun tidak lagi bisa membuka mata orang-orang seperti ini. "Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya." (Yohanes 30:36). Berhati-hatilah, karena firman Tuhan berkata "Siapa bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran, akan sekonyong-konyong diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi." (Amsal 29:1).

Oleh karena itu jika hari ini kita masih punya kepekaan untuk menyadari jalan-jalan yang salah, jangan terus keraskan hati, jangan tunda lagi, berbaliklah segera. "..Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu.." (Ibrani 3:7-8). Ambil keputusan untuk putus dari dosa dan jangan beri toleransi lagi sekecil apapun. Firman Tuhan berkata lewat nabi-nabiNya, "Kata mereka: Bertobatlah masing-masing kamu dari tingkah langkahmu yang jahat dan dari perbuatan-perbuatanmu yang jahat; maka kamu akan tetap diam di tanah yang diberikan TUHAN kepadamu dan kepada nenek moyangmu, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya." (Yeremia 25:5). Bagi yang bertobat akan diberikan hak sebagai ahli waris Tuhan, namun yang terus menolak akan dibuang selamanya dari tanah yang diberikan Tuhan. Sesungguhnya ini merupakan hal serius karena apa yang dikatakan Tuhan bukan hanya sekedar berbicara mengenai hilangnya berkat akibat dosa, tapi juga berbicara mengenai hilangnya keselamatan dan kasih karunia Tuhan bagi kita.

Kedatangan Yesus ke dunia adalah karena ada dosa, dan Dia sudah membereskan itu semua. Syukuri dan imanilah itu dengan sungguh-sungguh, jangan sampai penebusan Kristus menjadi sia-sia karena kita terus kembali mengadakan dosa. Kita tidak akan pernah bisa berjalan bersama Kristus dan menerima janji-janjinya jika sementara pada saat yang sama masih terus berkubang dalam lumpur dosa. Jadilah anak-anak terang yang bersinar cerah, terus dukung tempat tinggal dan tanah air kita dalam doa agar Tuhan tidak perlu murka dan sebaliknya terus mencurahkan berkatNya yang melimpah. Ambil keputusan hari ini untuk putus dari dosa, karena jika tidak kita akan menghadapi masalah serius.

Say no to sin no matter how small it is

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari