Ayat bacaan: Markus 1:35
=====================
"Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana."
Dahulu ketika saya masih tinggal di kota kelahiran saya, terkadang saya bersama teman-teman pergi ke sebuah kota wisata di sana yang berjarak kurang lebih satu setengah jam perjalanan di hari Minggu. Ada sebuah bukit kecil penuh rumput di sana yang selalu ramai pengunjung. Ada banyak kelompok di sana yang selalu menarik perhatian saya. Mereka menggelar tikar, membawa bekal, dan terlihat gembira berkumpul bersama baik dengan keluarga maupun dengan teman-teman. Ditemani gitar, mereka ramai-ramai memuji Tuhan. Ada pula yang bergantian membaca alkitab dan membahasnya. Pada waktu itu saya heran mengapa mereka harus jauh-jauh pergi ke sana hanya untuk bernyanyi dan membahas alkitab? Tidakkah itu bisa mereka lakukan di rumah atau di gereja saja? Hari ini saya mengerti mengapa mereka melakukannya. Lepas dari rutinitas, mencari tempat dengan suasana santai dan udara sejuk, disana mereka bersama-sama memuji Tuhan. Alangkah indahnya.
Setiap tahunnya orang butuh cuti agar bisa kembali segar setelah jenuh bekerja sepanjang tahun. Rutinitas dalam pekerjaan bisa menurunkan produktifitas, dan untuk itulah liburan atau setidaknya cuti diperlukan bagi orang yang bekerja. Sebuah rutinitas yang terpola dan dilakukan dengan cara yang sama terus menerus bisa membuat kita merasa bosan dan tidak lagi bersemangat dalam melakukannya. Dalam dunia pekerjaan demikian, rutinitas dalam berbagai aspek kehidupan bisa seperti itu, dalam berdoa pun kita bisa mengalami hal yang sama. Bangun pagi dan bersaat teduh, sebelum mulai mengerjakan aktivitas sehari-hari rutin dilakukan banyak orang percaya yang mengerti pentingnya meluangkan waktu secara khusus untuk bersekutu dengan Tuhan. Kerinduan dan kasih kepada Allah akan selalu membuat saat teduh ini begitu dinikmati. Namun ketika kita terus rutin mengerjakannya setiap hari, terkadang kita bisa terjebak pada sebuah pola rutinitas, yang bisa membuat kita mulai merasa jenuh dan mengalami stagnasi dalam pertumbuhan iman. Bukan bersaat teduh yang salah, karena itu merupakan sesuatu yang sangat baik untuk dilakukan, namun sifat manusia yang akan merasa jenuh ketika melakukan sesuatu secara rutin dan terpola bisa membuat kita mulai kehilangan sesuatu ketika kita mengambil waktu untuk berdoa. Lama-kelamaan berdoa bukan lagi didasari oleh kerinduan untuk bertemu dengan Tuhan secara pribadi namun menjadi sebuah kebiasaan semata yang harus dilakukan dalam waktu yang sama. Karena itulah terkadang kita butuh saat-saat dimana kita perlu membuat variasi dalam bersekutu dengan Tuhan.
Menarik melihat Yesus beberapa kali terlihat memilih untuk menyepi ketika hendak berdoa. Ayat bacaan hari ini misalnya menggambarkan hal itu. "Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana." (Markus 1:35). Atau dalam kesempatan lain di malam hari: "Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ." (Matius 14:23). Yesus mengetahui betapa pentingnya untuk menikmati waktu-waktu bersekutu dengan Bapa tanpa harus terganggu oleh hiruk pikuk atau hal-hal lain yang bisa memecah konsentrasi. Bersekutu dengan Tuhan, menikmati hadiratNya akan maksimal kita rasakan apabila konsentrasi kita tidak terpecah-pecah dengan apapun yang ada disekitar kita. Kebosanan akibat rutinitas, ini pun merupakan sebuah gangguan yang bisa membuat kita tidak maksimal menikmati kebersamaan dengan Tuhan. Yang penting adalah kita bisa menemukan tempat atau situasi dimana kita bisa berdoa dengan tenang tanpa gangguan apapun. Bersama Tuhan kita akan memperoleh kekuatan dan sukacita berlimpah yang akan mampu membuat kita lebih kuat dalam menjalani hari-hari yang melelahkan. "Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa." (Mazmur 16:11). Oleh karenanya kita harus bisa memaksimalkan waktu dimana kita bisa bersekutu secara pribadi dengan Tuhan. Yesus pun menggambarkan hal ini ketika mengajarkan bagaimana cara berdoa yang baik. "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." (Matius 6:6). Ini pelajaran bagi kita untuk mencari sebuah tempat dan situasi dimana kita bisa konsentrasi penuh dalam berdoa tanpa harus terganggu oleh kegiatan yang berjalan di sekitar kita. Mungkin bukan hiruk pikuk sekeliling yang mengganggu kita hari ini, namun rutinitaslah yang mulai membuat kita merasa bosan. Kita tahu bahwa berdoa dan memuji Tuhan, bersaat teduh itu penting, namun kebosanan ternyata menghambat konsentrasi kita. Ini bisa terjadi pada kita. Jika itu terjadi, itulah saatnya bagi kita untuk mencari terobosan atau variasi dalam meluangkan waktu bersama Tuhan, salah satunya seperti apa yang dilakukan oleh kelompok keluarga atau teman yang pergi ke atas bukit seperti yang saya ceritakan di awal.
Keluar dari rutinitas akan membuat kita kembali segar. When situation gets dry, we need to break the routine. Kapan terakhir kali anda membaca alkitab bersama keluarga dan teman-teman di padang rumput? Atau sambil menikmati gemericik air menyegarkan kaki? Duduk di bawah pepohonan rindang dengan angin sepoi-sepoi, ditemani sebuah gitar dan bekal yang dibawa dari rumah, lalu bersama-sama memuji Tuhan disana? Atau mungkin duduk di depan rumah, menikmati terbitnya matahari dan kicauan burung sambil merenungkan firman Tuhan? Ini semua bisa membuat kita keluar dari rutinitas yang bisa membuat jenuh, dan membawa kita kembali menikmati keindahan saat-saat bersama Tuhan dengan maksimal. Tinggalkan sejenak semua masalah pekerjaan, masalah hidup dan hal-hal yang mengganggu pikiran kita dan nikmati waktu bersama Tuhan dalam hadiratNya secara khusus. Setelah itu, libatkanlah Tuhan dalam segala sesuatu yang kita lakukan, karena Dia selalu ada beserta kita. Hindari kekeringan rohani yang bisa terjadi akibat kejenuhan dalam rutinitas yang tanpa sadar bisa membuat doa-doa kita hanyalah berupa unsur kebiasaan saja. Sehari cuma 24 jam, tidak banyak waktu yang bisa kita pakai untuk secara khusus berdialog dengan Tuhan dan mendengar suaraNya. Oleh sebab itu, manfaatkanlah waktu yang ada itu semaksimal mungkin agar bisa mengalami kehidupan penuh sukacita melimpah yang maksimal pula.
Keluarlah dari rutinitas ketika anda mulai mengalami kekeringan rohani
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2009
(1366)
-
▼
Desember
(151)
- New Dawn, New Hope
- New Dawn, New Hope
- Ketika Semua Orang Menahan Anda
- 1 Jan - Bil 6:22-27; Gal 4:4-7; Luk 2:16-21
- 1 Jan - Bil 6:22-27; Gal 4:4-7; Luk 2:16-21
- Harga Sebuah Nyawa
- Harga Sebuah Nyawa
- 31 Des - 1Yoh 2:18-21; Yoh 1:1-18
- 31 Des - 1Yoh 2:18-21; Yoh 1:1-18
- Hanya Sebuah Keling
- 30 des - 1Yoh 2:12-17; Luk 2:3640
- 30 des - 1Yoh 2:12-17; Luk 2:3640
- Pekerjaan Bukanlah Segalanya
- Pekerjaan Bukanlah Segalanya
- OH TUHAN, PEGANGLAH TANGANKU !
- 29 Des - 1Yoh 2:3-11; Luk 2:22-35
- 29 Des - 1Yoh 2:3-11; Luk 2:22-35
- Mempertuhankan Kerja
- Mempertuhankan Kerja
- Bertekunlah
- Bertekunlah
- 28 Des - 1Yoh 1:5-2:2; Mat 2:13-18
- 28 Des - 1Yoh 1:5-2:2; Mat 2:13-18
- Hudson Taylor, Hati untuk Cina……
- 27 Des - 1Sam 1:20-22.24-28; 1Yoh 3: 1-2.21-24; Lu...
- 27 Des - 1Sam 1:20-22.24-28; 1Yoh 3: 1-2.21-24; Lu...
- Sukacita Kedua
- Sukacita Kedua
- Natal sebagai Wujud Besarnya Kasih Allah
- Natal sebagai Wujud Besarnya Kasih Allah
- 26 Des - Kis 6:8-10; 7:54-59; Mat 10:17-22
- 26 Des - Kis 6:8-10; 7:54-59; Mat 10:17-22
- SAJAK BAYI BETLEHEM
- Kesukaan Besar untuk Seluruh Bangsa
- Kesukaan Besar untuk Seluruh Bangsa
- 25 Des - Yes 9:1-6;Tit 2:11-14; Luk 2:1-14
- 25 Des - Yes 9:1-6;Tit 2:11-14; Luk 2:1-14
- Let's Rejoice for Jesus Christ is Born
- Let's Rejoice for Jesus Christ is Born
- 24 Des 2Sam 7:1-5.8b-12.16; Luk 1:67-79
- 24 Des 2Sam 7:1-5.8b-12.16; Luk 1:67-79
- Persahabatan Bagai Kepompong
- Kembali kepada Esensi Natal
- Kembali kepada Esensi Natal
- 23 Des - Mal 3:1-4; 4:5-6; Luk 1:57-66
- 23 Des - Mal 3:1-4; 4:5-6; Luk 1:57-66
- 22 Des - 1Sam 1:24-28; Luk 1:46-56
- 22 Des - 1Sam 1:24-28; Luk 1:46-56
- Melepaskan Hak
- Melepaskan Hak
- Apakah Anda Malaikat atau Apa ?
- Harta Karun
- Harta Karun
- KUNCI MUJIZAT: TAAT DAN MAU BERUBAH
- 21 Des - Kid 2:8-14; Luk 1:39-45
- 21 Des - Kid 2:8-14; Luk 1:39-45
- Suap
- Suap
- 20 des - Mi 5:2-5c; Ibr 10:5-10; Luk 1:39-45
- 20 des - Mi 5:2-5c; Ibr 10:5-10; Luk 1:39-45
- 19 Des - Hak 13:2-7.24-25a; Luk 1:5-25
- 19 Des - Hak 13:2-7.24-25a; Luk 1:5-25
- Pondasi Kuat
- Pondasi Kuat
- Perkatakan, Renungkan, Lakukan (2)
- Perkatakan, Renungkan, Lakukan (2)
- 18 Des - Yer 23:5-8; Mat 1:18-24
- 18 Des - Yer 23:5-8; Mat 1:18-24
- Menjaga Hati
- 17 Des - Kej 49:2.8-10; Mat 1:1-17
- 17 Des - Kej 49:2.8-10; Mat 1:1-17
- Perkatakan, Renungkan, Lakukan (1)
- Perkatakan, Renungkan, Lakukan (1)
- 16 Des - Yes 45:6b-8.18.21b-25; Luk 7:19-23
- 16 Des - Yes 45:6b-8.18.21b-25; Luk 7:19-23
- Kemurnian Firman Tuhan
- Kemurnian Firman Tuhan
- MODEL KEHIDUPAN
- 15 des - Zef 3:1-2.9-13; Mat 21:28-32
- 15 des - Zef 3:1-2.9-13; Mat 21:28-32
- Penipuan Berkedok Sayembara
- Penipuan Berkedok Sayembara
- APAKAH KITA TAKUT AKAN TUHAN?
- Pulang
- Pulang
- 10 Perbedaan Boss dan Pemimpin
- 14 Des - Bil 24:2-7.15-17a; Mat 21:23-27
- 14 Des - Bil 24:2-7.15-17a; Mat 21:23-27
- Bukan Cuma Hasil
- Bukan Cuma Hasil
- DOA YANG SIA-SIA
- 13 Des - Zef 3:14-18a; Flp 4:4-7; Luk 3:10-18
- 13 Des - Zef 3:14-18a; Flp 4:4-7; Luk 3:10-18
- Ikut Menderita
- Ikut Menderita
- BUATLAH LEBiH DAHULU BAGiKU !
- 12 Des - Sir 48:1-4.9-11; Mat 17:10-13
- 12 Des - Sir 48:1-4.9-11; Mat 17:10-13
- 11 Des - Yes 48:17-19; Mat 11:16-19
- 11 Des - Yes 48:17-19; Mat 11:16-19
-
▼
Desember
(151)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar