“…sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung … dan sedikit minyak…” (1 Raja-Raja 17:12a)
Pada saat kekeringan, Elia pergi ke Sarfat. Dia bertemu seorang janda dan berkata padanya. “Cobalah ambil bagiku sedikit air… ambil juga bagiku sepotong roti” (1 Raja-Raja 17:10c, 11). Jawab perempuan itu, “…sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli.” Lanjutnya: “… kemudian aku mau…. mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami makan, maka kami akan mati”. Tetapi kata nabi Allah itu, “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kau katakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kau buat bagimu dan bagi anakmu”. Sebab Firman Tuhan mengatakan: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu Tuhan memberi hujan ke atas muka bumi” (1 Raja-Raja 17:12-14).
Apakah kau mengalami keadaan seperti perempuan janda ini ? Jangan takut, kata Tuhan, “Buatlah lebih dahulu bagiku… !” Sebelum Tuhan memberkati kita terlebih dahulu kita memperhatikan Tuhan, persembahkan lebih dahulu kepada Tuhan.
Mengapa Elia minta roti bundar? Bundar berarti seutuhnya. Serahkan hatimu seutuhnya kepada Yesus, tidak berbagi pada ilah-ilah lain. Dia sanggup memberkatimu, mengubah keadaan hidupmu; Dia ajaib ! Dia berkata, “… barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” (Yohanes 4:14)
Dahulukan Tuhan, maka Tuhan juga akan memperhatikan engkau !
Pada saat kekeringan, Elia pergi ke Sarfat. Dia bertemu seorang janda dan berkata padanya. “Cobalah ambil bagiku sedikit air… ambil juga bagiku sepotong roti” (1 Raja-Raja 17:10c, 11). Jawab perempuan itu, “…sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli.” Lanjutnya: “… kemudian aku mau…. mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami makan, maka kami akan mati”. Tetapi kata nabi Allah itu, “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kau katakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kau buat bagimu dan bagi anakmu”. Sebab Firman Tuhan mengatakan: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu Tuhan memberi hujan ke atas muka bumi” (1 Raja-Raja 17:12-14).
Apakah kau mengalami keadaan seperti perempuan janda ini ? Jangan takut, kata Tuhan, “Buatlah lebih dahulu bagiku… !” Sebelum Tuhan memberkati kita terlebih dahulu kita memperhatikan Tuhan, persembahkan lebih dahulu kepada Tuhan.
Mengapa Elia minta roti bundar? Bundar berarti seutuhnya. Serahkan hatimu seutuhnya kepada Yesus, tidak berbagi pada ilah-ilah lain. Dia sanggup memberkatimu, mengubah keadaan hidupmu; Dia ajaib ! Dia berkata, “… barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” (Yohanes 4:14)
Dahulukan Tuhan, maka Tuhan juga akan memperhatikan engkau !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar