Ayat bacaan: Amsal 23:4
===================
"Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali."
Hidup sendiri jauh lebih mudah ketimbang setelah berkeluarga. Itu kesimpulan banyak teman yang sudah merasakan sulitnya mengatur keuangan setelah menikah. "Ketika masih lajang, yang dicukupkan cuma diri sendiri, sekarang ada keluarga yang harus saya tanggung.. saya tidak bisa lagi seenaknya beli ini itu dan memutuskan ini itu, karena dampaknya bisa mengenai keluarga saya.." begitu kata seorang teman pada suatu ketika. "Cash flow" dalam rumah tangga haruslah dijaga agar tetap sehat, jangan sampai kolom "kredit" jauh melebihi kolom "debet", dan akhirnya ada banyak lubang menganga yang siap membuat kita terjerat dalam masalah. Ada yang menjadi korban hutang, gali lubang tutup lubang, membuka hutang baru untuk menutupi hutang yang lain terus menerus. Ada yang tergoda untuk melakukan korupsi, mulai dari yang kelas teri hingga kelas kakap dengan mengemplang uang milyaran sekalipun. Ada yang memilih jalan okultisme. Ada yang jadi kecanduan judi. Ada yang akhirnya merampok, mencuri, bahkan membunuh demi harta. Ada yang jatuh dalam dosa perzinahan karena hal ini. Masalahnya seperti yang sudah pernah saya ulas sebelumnya. How much enough is enough? Manusia punya kecenderungan untuk sulit puas. Apakah anda pernah berpikir, jika saja anda bisa mendapatkan gaji dua kali lipat dibanding saat ini, tentulah hidup akan lebih nyaman? Misalnya anda mendapatkan 1 juta saat ini, anda akan berpikir bahwa 2 juta mungkin akan cukup.. begitu anda mendapatkan 2 juta, anda akan berpikir bahwa 4 juta akan membuat hidup jauh lebih mudah.. anda mendapatkan 4 juta, anda pun akan berkata 8 juta tentu akan membuat hidup lebih nyaman, dan seterusnya. Tidak akan ada angka final yang bisa membuat kita mencapai kepuasan jika kita terus memandang hidup dari sisi kebutuhan duniawi. Tidak heran jika dikatakan akar dari segala kejahatan adalah cinta akan uang. (1 Timotius 6:10). Bermula dari mengejar harta, orang bisa terjerumus ke dalam berbagai dosa yang semakin lama akan semakin parah.
Apakah kekristenan melarang untuk kaya? Tidak. Apakah kekristenan mengharamkan bekerja keras untuk mencari pendapatan? Sama sekali tidak. Yang dipermasalahkan bukanlah uangnya, tetapi motivasinya. Pengkotbah menulis panjang lebar mengenai kesia-siaan kekayaan jika motivasinya salah. "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia. Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya. Dan apakah keuntungan pemiliknya selain dari pada melihatnya? Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak; tetapi kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur." (Pengkotbah 5:11). Kekayaan tidak membuat kita bisa tidur nyenyak. Kemiskinan juga tidak membuat kita tidur nyenyak, itu benar. Yang bisa membuat kita tidur nyenyak adalah mensyukuri apa yang kita peroleh sebagai hasil kerja keras kita. "There is a serious and severe evil which I have seen under the sun.." kata Pengkotbah, "riches were kept by their owner to his hurt". (ay 12). Mati-matian mengejar harta dengan motivasi yang salah adalah seperti orang yang berlelah-lelah menjaring angin, alias sia-sia. Semua itu bisa habis seketika, karena setiap saat ngengat dan karat bisa merusakkannya, pencuri pun bisa membongkar dan mencurinya.(Matius 6:19). Maka penulis Amsal mengingatkan demikian: "Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali." (Amsal 23:4) Mencari jalan pintas untuk menjadi kaya dalam sekejap mata tidak akan pernah membawa kebaikan. "Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya." (Amsal 13:11).
Jadi bagaimana yang baik? Yang baik adalah menetapkan skala prioritas yang tepat. "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33). Yang baik adalah melakukan pekerjaan kita dengan serius dan sungguh-sungguh seperti melakukannya untuk Tuhan. (Kolose 3:23). Ingatlah bahwa Tuhan sanggup memberkati anda, mencukupi segala kebutuhan anda. Berkat datangnya dari Tuhan, dan bukan dari segala harta kekayaan yang kita kumpulkan. Karena itu tidak perlu cemas akan hari depan, jangan sampai motivasi bergeser menjadi hamba uang, namun lakukanlah pekerjaan dengan sebaik-baiknya disertai rasa syukur akan Tuhan. Jangan lupa memberkati orang lain melalui apa yang telah kita terima, dan jangan lupa memuji dan menyembahNya. Betapa indahnya jika apa yang kita miliki berasal dari berkat Tuhan yang turun atas kita, berapa pun itu, karena apa yang berasal dari Tuhan pasti memberkati hidup kita dan tidak membawa kita ke dalam kesia-siaan. Carilah dahulu kerajaanNya dan kebenarannya, maka ketika semua ditambahkan kepada kita, kita tidak menjadi sesat dan lupa diri sehingga jatuh dalam berbagai jerat dosa. Apapun pekerjaan anda saat ini, selama tidak menyimpang dari firman Tuhan, lakukanlah dengan sungguh-sungguh, walaupun mungkin apa yang anda peroleh belum cukup untuk memenuhi kebutuhan anda sekeluarga. Percayalah Tuhan mampu memberkati anda lewat pekerjaan anda, dan mencukupi kebutuhan anda sehingga anda tidak berkekurangan!
Tuhan mampu memberkati pekerjaan yang kecil sekalipun secara luar biasa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2009
(1366)
-
▼
Februari
(93)
- Motivasi Yang Benar Dalam Bekerja
- Motivasi Yang Benar Dalam Bekerja
- Hadiah Terindah
- Hilang Fokus Dalam Beribadah
- Hilang Fokus Dalam Beribadah
- Kasih Karunia
- Kasih Karunia
- Makna Sebuah Belas Kasih
- Makna Sebuah Belas Kasih
- Dari Sisi Positif
- Dari Sisi Positif
- Kunang-kunang dan permata pengampunan
- Sempurna Dalam Kelemahan
- Sempurna Dalam Kelemahan
- Tuhan Pernah Berbisik
- Berharga di Mata Bapa
- A lovely letter from a small girl to God
- Buku Harian Ayah
- 6 Pertanyan yang patut kita renungkan
- Jangan Sia-siakan Potensimu
- PENCURI IMPIAN
- Kok Gitu?
- Humor : FIRMAN TUHAN
- How Much Enough Is Enough?
- How Much Enough Is Enough?
- Days Are Numbered
- Days Are Numbered
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Aku Tak Bisa Memegang Kartu Lagi
- Anggur Yang Asam
- Anggur Yang Asam
- Pengembara
- Pengembara
- Aku Menciptakan Engkau
- It's Your Call
- It's Your Call
- Berpikiran Negatif Nggak Menguntungkan
- Menjadi Orang yang Rendah Hati
- Tinggalkan Masa Lalu
- Tinggalkan Masa Lalu
- Jangan Menunda Pekerjaan
- Jangan Menunda Pekerjaan
- Toko Grosir Surga
- Diubah Allah
- Cinta Seorang Bisu
- Katakan Cinta Hari Ini
- Katakan Cinta Hari Ini
- Kasih Valentine vs Kasih Tuhan
- Belajar mengoreksi diri dan iklas menerima apa yan...
- Valentine's Day: A Day Of Love
- Valentine's Day: A Day Of Love
- Ungkapan Kasih Nyata
- Ungkapan Kasih Nyata
- Semua Terjadi Karena Suatu Alasan
- Buah Ketaatan
- Buah Ketaatan
- Every Sin Is A Serious Sin
- Every Sin Is A Serious Sin
- Pohon Tua
- Seberapa Besar Pengampunan Yang Telah Saya Terima?
- Seberapa Besar Pengampunan Yang Telah Saya Terima?
- Ten Things God Cannot Do!
- Mengapa Ayam Menyebrang Jalan?
- Digendong oleh Sahabat
- KOTAK KOREK API
- Tertawa, Senyum, dll
- Attillo: Mengejar Cinta sampai ke Neraka
- Menempatkan Pelita Dengan Benar
- Menempatkan Pelita Dengan Benar
- Mencobai Allah
- Seorang Atheis dan Seekor Beruang
- Restored!
- Restored!
- Memandang Muka
- Memandang Muka
- Air Hidup
- Kuasa Roh Kudus
- Kuasa Roh Kudus
- Jangan Hanya Melihat Dengan Mata
- Menjadi Sahabat Allah (2)
- Menjadi Sahabat Allah (2)
- Lima Menit Saja
- Keterbatasan Kita
- Humor : BERDIRI
- Menjadi Sahabat Allah (1)
- Menjadi Sahabat Allah (1)
- Hujan
- Lampu Emergency
- Lampu Emergency
- Tentara Yang Buta
- Lagu Merdu
- Lagu Merdu
-
▼
Februari
(93)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar