Ayat bacaan: Kidung Agung 1:15-16
===========================
"Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu. Lihatlah, tampan engkau, kekasihku, sungguh menarik; sungguh sejuk petiduran kita."
Kemarin saya kaget membaca status seorang teman saya di facebook. Sebut saja namanya X. Disana tertulis: "X is sad.. my husband told me I was a rhino..duh.." Bagaimana seorang suami tega menyebut istrinya seperti badak? Mungkin maksudnya bercanda, tapi bercanda juga kira-kira dong... itu yang ada di benak saya. Atau kalaupun teman saya tadi memang gemuk, bukan begitu caranya berkata pada istri sendiri. Saya jadi ingat pernah membaca sebuah survey mengenai suami istri. Hasil yang diperoleh ternyata mencengangkan.. Ada banyak yang berkata bahwa mereka tidak pernah menerima pujian, kemudian disusul pula dengan "jarang sekali, hampir tidak pernah." Ada yang pernah berkata dia tidak ingat lagi kapan terakhir kali dipuji oleh pasangannya. Seorang teman pernah berkata sambil tertawa bahwa ia bisa membedakan pasangan yang masih pacaran dan sudah menikah hanya dari perilaku mereka di restoran. Yang masih pacaran, katanya, akan terlihat sangat mesra, mata seolah-olah tidak bisa lepas dari tatapan ke arah kekasihnya. Sedangkan yang sudah menikah? Biasanya cuek dengan kesibukan masing-masing. Dua-duanya sibuk main ponsel, atau satu baca koran, satunya sms-an. Di sisi lain ada orang yang sulit memuji. Tidak terbiasa untuk memuji dari kecil, bukan lahir di lingkungan keluarga yang saling menghargai, ada yang merasa risih untuk memberi pujian, ada yang malu, bahkan ada pula yang takut pujian mereka bisa membuat orang lain besar kepala.
Ada banyak bentuk memang yang bisa dipakai untuk menyatakan sebentuk cinta atau kasih kepada sesama. Cinta bukan hanya sebatas di bibir saja, melainkan lewat perbuatan. Itu benar. Dan semua bentuk yang dipakai untuk menyatakan cinta kasih sepanjang dilakukan dengan tulus tentunya patut dihargai. Tapi ingatlah bahwa manusia tetap butuh sebentuk pernyataan cinta kasih, pujian dan penghargaan lewat perkataan. Kita sering mudah menegur atau mengkritik jika ada yang salah, namun sulit memberikan pujian ketika mereka melakukan sesuatu yang baik. Bagi banyak pasangan suami istri, seiring perjalanan waktu, kebersamaan itu mulai terasa biasa-biasa saja, romantisme menurun. Kesibukan, kehadiran anak-anak, dan rutinitas, misalnya, bisa membuat sebuah hubungan lama-lama menjadi datar. Lama-lama, ucapan "my wife is like a rhino..", atau "suamiku seperti karung goni bentuknya" pun bisa keluar. Padahal lihatlah betapa tidak pantasnya ucapan seperti ini ditujukan bagi pendamping hidup kita yang sudah menjadi satu daging, dan dimateraikan langsung oleh Tuhan.
Membaca Kidung Agung membuat saya berpikir, betapa indahnya sebuah hubungan cinta antara dua sejoli yang menikah. Begitu banyak pujian puitis sepanjang kitab ini, dan itu menunjukkan betapa bentuk ungkapan kasih lewat perkataan tulus kepada pasangan kita merupakan hal yang penting di mata Tuhan. Ayat bacaan hari ini misalnya: "Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu. Lihatlah, tampan engkau, kekasihku, sungguh menarik; sungguh sejuk petiduran kita." (dalam bahasa Inggrisnya: "Behold, you are beautiful, my love! Behold, you are beautiful! You have doves' eyes. [She cried] Behold, you are beautiful, my beloved [shepherd], yes, delightful! Our arbor and couch are green and leafy.") (Kidung Agung 1:15-16). Indah bukan? Begitu banyak lagi ayat-ayat yang sangat puitis dan berterus terang mengenai hubungan romantis antara suami dan istri sepanjang Kidung Agung. Cinta yang dianugrahkan Tuhan bagi kita itu sangatlah kuat. Begitu kuatnya sehingga disebutkan air sebanyak apapun tak akan dapat memadamkan api cinta. "Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. " (8:7).
Begitu pentingnya sebuah ungkapan cinta, pujian dan penghargaan. Sebegitu pentingnya, sehingga kita sering mendengar hancurnya sebuah hubungan keluarga akibat tidak ada kehangatan cinta kasih yang keluar dari perkataan. Tuhan sendiri bagaimana? Meski Tuhan selalu mementingkan dan menguji hati manusia, bentuk ucapan bibir penuh ungkapan syukur untuk memuliakan namaNya pun Dia rindukan. "Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya." (Ibrani 13:15). Kapan terakhir kali anda memuji pasangan anda? Sudah berapa lama anda menyatakan sebuah ungkapan cinta dan penghargaan padanya? Jangan tunda lagi, katakan hari ini juga, betapa anda mencintai mereka. Betapa anda bersyukur pada Tuhan karena anda telah dianugrahi seorang pasangan yang begitu luar biasa.
Ungkapan cinta, pujian dan penghargaan mampu memperkokoh dan menjaga kehangatan sebuah hubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2009
(1366)
-
▼
Februari
(93)
- Motivasi Yang Benar Dalam Bekerja
- Motivasi Yang Benar Dalam Bekerja
- Hadiah Terindah
- Hilang Fokus Dalam Beribadah
- Hilang Fokus Dalam Beribadah
- Kasih Karunia
- Kasih Karunia
- Makna Sebuah Belas Kasih
- Makna Sebuah Belas Kasih
- Dari Sisi Positif
- Dari Sisi Positif
- Kunang-kunang dan permata pengampunan
- Sempurna Dalam Kelemahan
- Sempurna Dalam Kelemahan
- Tuhan Pernah Berbisik
- Berharga di Mata Bapa
- A lovely letter from a small girl to God
- Buku Harian Ayah
- 6 Pertanyan yang patut kita renungkan
- Jangan Sia-siakan Potensimu
- PENCURI IMPIAN
- Kok Gitu?
- Humor : FIRMAN TUHAN
- How Much Enough Is Enough?
- How Much Enough Is Enough?
- Days Are Numbered
- Days Are Numbered
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Aku Tak Bisa Memegang Kartu Lagi
- Anggur Yang Asam
- Anggur Yang Asam
- Pengembara
- Pengembara
- Aku Menciptakan Engkau
- It's Your Call
- It's Your Call
- Berpikiran Negatif Nggak Menguntungkan
- Menjadi Orang yang Rendah Hati
- Tinggalkan Masa Lalu
- Tinggalkan Masa Lalu
- Jangan Menunda Pekerjaan
- Jangan Menunda Pekerjaan
- Toko Grosir Surga
- Diubah Allah
- Cinta Seorang Bisu
- Katakan Cinta Hari Ini
- Katakan Cinta Hari Ini
- Kasih Valentine vs Kasih Tuhan
- Belajar mengoreksi diri dan iklas menerima apa yan...
- Valentine's Day: A Day Of Love
- Valentine's Day: A Day Of Love
- Ungkapan Kasih Nyata
- Ungkapan Kasih Nyata
- Semua Terjadi Karena Suatu Alasan
- Buah Ketaatan
- Buah Ketaatan
- Every Sin Is A Serious Sin
- Every Sin Is A Serious Sin
- Pohon Tua
- Seberapa Besar Pengampunan Yang Telah Saya Terima?
- Seberapa Besar Pengampunan Yang Telah Saya Terima?
- Ten Things God Cannot Do!
- Mengapa Ayam Menyebrang Jalan?
- Digendong oleh Sahabat
- KOTAK KOREK API
- Tertawa, Senyum, dll
- Attillo: Mengejar Cinta sampai ke Neraka
- Menempatkan Pelita Dengan Benar
- Menempatkan Pelita Dengan Benar
- Mencobai Allah
- Seorang Atheis dan Seekor Beruang
- Restored!
- Restored!
- Memandang Muka
- Memandang Muka
- Air Hidup
- Kuasa Roh Kudus
- Kuasa Roh Kudus
- Jangan Hanya Melihat Dengan Mata
- Menjadi Sahabat Allah (2)
- Menjadi Sahabat Allah (2)
- Lima Menit Saja
- Keterbatasan Kita
- Humor : BERDIRI
- Menjadi Sahabat Allah (1)
- Menjadi Sahabat Allah (1)
- Hujan
- Lampu Emergency
- Lampu Emergency
- Tentara Yang Buta
- Lagu Merdu
- Lagu Merdu
-
▼
Februari
(93)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar