Ayat bacaan: Yakobus 1:19
====================
"Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah"
Ada berapa kata yang sanggup diucapkan manusia secara rata-rata per menitnya? Sebuah penelitian mengatakan bahwa orang rata-rata mampu berbicara sebanyak 150 an kata per menit. Itu rata-rata, karena saya mengenal beberapa teman yang bisa berbicara dengan super cepat. Presenter radio atau televisi pun banyak yang mampu berbicara cepat dengan lafal yang masih jelas ditangkap telinga. Jika talenta ini dipakai untuk hal yang bermanfaat tentu baik, namun bayangkan jika kita terbiasa cepat berkata-kata ketika kita tidak setuju dengan sesuatu, tanpa terlebih dahulu mendengar atau membaca dengan teliti. Apalagi jika yang keluar adalah tuduhan, cacian, hujatan bahkan kutuk. Hal itu akan berbahaya. Mengapa? Karena ada kuasa di balik perkataan yang keluar dari bibir dan lidah kita.
Ketika kemarin kita sudah melihat pentingnya cepat untuk mendengar, sekarang kita lihat korelasinya dengan mengeluarkan perkataan. Cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata. Berhati-hatilah dengan perkataan yang kita ucapkan. Selain alasan mendasar di atas, terlalu banyak omong juga akan membuka kelemahan kita atau malah menunjukkan kebodohan kita dan mempermalukan diri sendiri. Tadi secara tidak sengaja saya mendengar percakapan dua orang yang kebetulan berdiri di sebelah saya. Yang satu berkata: "dari cara ngomongnya saja sudah ketahuan dia itu orang pintar.." Temannya bertanya, kenapa.. dan ia melanjutkan "karena tutur katanya teratur, tidak buru-buru dan berisi." Seorang dosen saya pun dulu pernah mengatakan sesuatu yang masih saya ingat sampai sekarang. Kira-kira begini katanya: "kita bisa mengukur seseorang dari apa yang mereka ucapkan.." Artinya, mau atau tidak, akan ada orang-orang yang mempelajari siapa diri kita, atau titik lemah kita ketika kita tidak menjaga perkataan kita. Terdidik atau tidak, itu bisa terlihat dari cara dan kesopanan berbicara. Tingkat intelektual pun ternyata sedikit banyak bisa tergambar dari apa yang kita ucapkan. Seringkali orang yang terburu nafsu dan dikuasai emosi semata akan mempermalukan diri mereka sendiri dengan mengumbar kata-kata menyerang yang provokatif tanpa mempelajari sesuatu terlebih dahulu dengan cukup. Protes tak berdasar, menyerang orang lain hanya dengan pendapat pribadinya, selain tidak baik tapi juga bisa membuat orang anti-pati terhadap mereka. Maka tepatlah apa yang tertulis pada Amsal. "Orang bebal tidak suka kepada pengertian, hanya suka membeberkan isi hatinya." (Amsal 18:2), atau ini: "Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya." (ay 13).
Yesus sendiri mengajarkan sesuatu yang sangat menarik mengenai perkataan. Yesus berkata: "Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati." (Matius 12:34b). Lalu dilanjutkan dengan: "Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat." (ay 35). "Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman."(ay 36) dan: "Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum." (ay 37).
Perselisihan yang besar bisa dihindarkan dengan "tips" Yakobus. Cepat mendengar, tapi lambat berkata-kata. Jangan terburu-buru mengeluarkan kata-kata sebelum segala sesuatunya jelas betul. Tapi dengarkanlah terlebih dahulu agar kita dapat mengerti. Orang yang sebelum mendengar sudah langsung berbicara sesungguhnya tengah mempermalukan diri mereka sendiri. Bukan orang yang dimarahi yang malu, tapi yang belum apa-apa sudah marah-marah, itulah yang malu. Amsal menuliskan, bahkan orang bodoh sekalipun bisa disangka bijak jika ia berdiam diri. "Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin. Juga orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam diri dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya." (Amsal 17:27-28). Yakobus mengatakan, lidah, meskipun kecil, namun dapat memegahkan perkara-perkara besar. Seperti halnya api, meski kecil, tapi dapat membakar hutan yang lebat. (Yakobus 3:5). "Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka." (ay 6). Semua ini menunjukkan begitu pentingnya untuk menjaga perkataan kita. Selain dapat mempermalukan diri kita sendiri, juga dapat membakar habis sebuah hubungan dan menghanguskan seluruh hidup kita. Ketika anda tidak sependapat dengan orang lain, ketika apa yang terjadi tidak sesuai dengan pendapat anda, ambillah sikap tenang. Cepatlah mendengar, lambatlah berkata-kata. Hal itu akan menjauhkan kita dari berbagai sikap tercela dan menunjukkan kebijakan diri kita.
Terlalu cepat berbicara sebelum mendengar baik-baik akan mempermalukan diri kita sendiri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2009
(1366)
-
▼
Januari
(116)
- Apakah Botol Yang Kau Bawa Pecah ?
- Kasih Yang Paling Besar
- Merengek
- Merengek
- Tergantung Di Tangan Siapa
- Tergantung Di Tangan Siapa
- Betapa ...
- Mengapa Tuhan Memberikan Kita Masalah?
- Bukan Warna Luarnya
- Do Something Today!
- Do Something Today!
- 20 Tips
- Lambat Untuk Marah
- KISAH PENJUAL KELEDAI
- Apa Yang Paling Berharga?
- Apa Yang Paling Berharga?
- Ketika itu...
- Encouraging Words of Our God
- Tumpukan Batu Dosa
- Tumpukan Batu Dosa
- Dengarlah Suara Tuhan
- Dengarlah Suara Tuhan
- Someday, di Kota yang Setia
- Yang Penting Hati?
- Yang Penting Hati?
- Mujizat di Kerajaan Semut
- Berkorban Itu Indah
- Sisi Lain Penderitaan
- Sisi Lain Penderitaan
- Mumpung ibu masih ada...
- PENJAGAMU TIDAK PERNAH TERLELAP
- KETIKA TUHAN TURUT BEKERJA
- Kumpulan Kata-kata Mutiara
- Kursi Bapa yang Kosong
- Surat Dari Bapa
- Menuntut Berlebihan
- Menuntut Berlebihan
- Tuhan Sangat Mengenal Kita
- Tuhan Sangat Mengenal Kita
- Bersukacitalah!
- Bersukacitalah!
- Pemburu
- Setan Diciptakan Dari Api
- Aman Bersama Tuhan
- Aman Bersama Tuhan
- Turning Point
- Turning Point
- Perselisihan Itu Biasa (3) : Lambat Untuk Marah
- Perselisihan Itu Biasa (3) : Lambat Untuk Marah
- Dia Tahu Yang Terbaik
- Perselisihan Itu Biasa (2) : Lambat Berkata-kata
- Perselisihan Itu Biasa (2) : Lambat Berkata-kata
- Imagini: Menolak Perang dan Absurditas
- Perselisihan Itu Biasa (1) : Cepat Mendengar
- Perselisihan Itu Biasa (1) : Cepat Mendengar
- Bersepeda Bersama Yesus
- Kematian - Kematian Kecil
- Kematian - Kematian Kecil
- Menjadi Orang yang Kreatif
- Tips Mengatasi Stress
- Spiritually Sexy
- Perintah Tuhan
- Komputer Canggih
- Penghisap Debu
- Mencari Tuhan
- Sang Penebus
- Sang Penebus
- Seperti Yang Kau Ingini
- Mukjizat Kesembuhan Atas Jazzel
- Mukjizat Kesembuhan Atas Jazzel
- Keterbatasan Kita
- 4 Cara Mengenal Cinta Manusia
- Mitos yang Menghambat Diri Menjadi Orang yang Kreatif
- Orang Bijak Mendengar
- Orang Bijak Mendengar
- Iblis Bahagia
- 10 Kualitas Pribadi yang Disukai
- Makna Cinta
- Keajaiban Tuhan!! Jantung Sudah Diangkat Ternyata ...
- Buka Pikiranmu, Bukan Logikamu
- Sedikit Bicara, Banyak Mendengar
- Sedikit Bicara, Banyak Mendengar
- Iman Yang Radikal
- Iman Yang Radikal
- TUHAN ITU SIMPLE SAJA
- Ucapan Syukur
- Ucapan Syukur
- Jejak Kaki
- Kesempurnaan
- Topan Vs Sepoi
- Daftar Kekurangan
- Hati Menciptakan Jarak
- Ajaibnya Tuhan
- Ajaibnya Tuhan
- Tuhan Beserta Kita
- Tuhan Beserta Kita
- Sistem Timbangan Tuhan
- Sistem Timbangan Tuhan
- Penyertaan Tuhan
- Penyertaan Tuhan
-
▼
Januari
(116)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar