Ayat bacaan: Roma 12:10
=======================
"Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat."
Beberapa tahun yang lalu saya dan dua orang teman saya sedang bersama-sama mengerjakan tugas semalam suntuk di kost-an saya. Pada waktu itu mereka kebetulan sedang menjalankan ibadah puasa, sehingga waktu sahur harus dipertimbangkan agar jangan sampai ketinggalan. Karena kecapaian, kedua teman saya pun tertidur selama satu jam dalam pengerjaan tugas. Saya memaklumi kondisi mereka dan membiarkan saja, sementara saya mengerjakan apa yang bisa saya kerjakan. Menjelang waktu sahur, saya bangunkan mereka, dan mengajak mereka untuk pergi ke warung yang jaraknya lumayan jauh. Maklum, itulah warung terdekat yang buka untuk sahur. Mereka sudah bersiap-siap untuk berangkat berdua, dan mengira bahwa saya tidak ikut, karena toh saya tidak ikut berpuasa. Tapi saya memutuskan untuk ikut dengan mereka. Ternyata keputusan saya untuk ikut sahur waktu itu benar-benar berkesan bagi mereka. Dan hingga sekarang kalau saya bertemu dengan mereka, hal tersebut masih sering mereka katakan. Mereka sangat menghargai apa yang saya lakukan, ikut berjalan bersama-sama dalam dinginnya malam, ikut merasakan apa yang mereka rasakan. Inilah sebuah bentuk indah toleransi.
Kita sedang memasuki bulan dimana saudara-saudara kita yang beragama Islam sedang menjalani ibadah Puasa. Bagi sebagian dari kita, ini adalah bulan yang sulit. Pertama tentu saja sulit mencari penjual makanan dan minuman. Kemudian kita pun mungkin akan sulit makan dan minum karena sungkan ketika berada di kantor, di kampus atau tempat-tempat umum lainnya. Pergerakan kenaikan harga bahan pokok kebutuhan rumah tangga mulai tidak terkendali dan akan terus meningkat hingga lebaran. Membayangkannya mungkin bisa membuat kita hilang semangat, tapi Tuhan Yesus menegaskan bahwa kita tidak perlu kuatir akan hal itu, karena Bapa di surga tahu apa yang kita butuhkan. "Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Mat 6:31-33).
Ini bulan dimana biaya hidup akan jauh lebih tinggi dari biasanya buat siapapun. Karena itu jika anda dalam keadaan sanggup membantu, bantulah saudara-saudara kita yang membutuhkan, dan dasarilah semua itu hanya untuk kemuliaan Tuhan semata. Marilah bersikap toleran, mari kita hormati saudara-saudara kita yang sedang menjalankan ibadah puasa.Di tengah kemajemukan masyarakat kita ini, kita harus semakin bisa memahami bahwa perbedaan-perbedaan yang ada bukanlah sebuah hal yang harus terus dipertentangkan, tetapi sebaliknya menyadari bahwa semua perbedaan itu adalah anugrah Tuhan. Lebih dari itu, adalah baik pula jika kita dapat hidup berdampingan dan tidak bersikap eksklusif seperti yang dikatakan Paulus dalam 1 Korintus 9:20-21, sehingga kita tidak menjadi batu sandungan tapi justru bisa memenangkan banyak jiwa. Kita diminta untuk tetap hidup damai dengan semua orang. (Roma 12:8). Ucapkanlah dengan tulus ucapan selamat menjalankan ibadah puasa bagi saudara-saudara kita, tunjukkan toleransi beragama yang baik. "Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik"(Roma 12:9).
Saling mengasihi dan menghormati adalah wujud kerukunan yang bisa menyatakan kemuliaan Allah
Minggu, 31 Agustus 2008
Memasuki Bulan Puasa
Ayat bacaan: Roma 12:10
=======================
"Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat."
Beberapa tahun yang lalu saya dan dua orang teman saya sedang bersama-sama mengerjakan tugas semalam suntuk di kost-an saya. Pada waktu itu mereka kebetulan sedang menjalankan ibadah puasa, sehingga waktu sahur harus dipertimbangkan agar jangan sampai ketinggalan. Karena kecapaian, kedua teman saya pun tertidur selama satu jam dalam pengerjaan tugas. Saya memaklumi kondisi mereka dan membiarkan saja, sementara saya mengerjakan apa yang bisa saya kerjakan. Menjelang waktu sahur, saya bangunkan mereka, dan mengajak mereka untuk pergi ke warung yang jaraknya lumayan jauh. Maklum, itulah warung terdekat yang buka untuk sahur. Mereka sudah bersiap-siap untuk berangkat berdua, dan mengira bahwa saya tidak ikut, karena toh saya tidak ikut berpuasa. Tapi saya memutuskan untuk ikut dengan mereka. Ternyata keputusan saya untuk ikut sahur waktu itu benar-benar berkesan bagi mereka. Dan hingga sekarang kalau saya bertemu dengan mereka, hal tersebut masih sering mereka katakan. Mereka sangat menghargai apa yang saya lakukan, ikut berjalan bersama-sama dalam dinginnya malam, ikut merasakan apa yang mereka rasakan. Inilah sebuah bentuk indah toleransi.
Kita sedang memasuki bulan dimana saudara-saudara kita yang beragama Islam sedang menjalani ibadah Puasa. Bagi sebagian dari kita, ini adalah bulan yang sulit. Pertama tentu saja sulit mencari penjual makanan dan minuman. Kemudian kita pun mungkin akan sulit makan dan minum karena sungkan ketika berada di kantor, di kampus atau tempat-tempat umum lainnya. Pergerakan kenaikan harga bahan pokok kebutuhan rumah tangga mulai tidak terkendali dan akan terus meningkat hingga lebaran. Membayangkannya mungkin bisa membuat kita hilang semangat, tapi Tuhan Yesus menegaskan bahwa kita tidak perlu kuatir akan hal itu, karena Bapa di surga tahu apa yang kita butuhkan. "Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Mat 6:31-33).
Ini bulan dimana biaya hidup akan jauh lebih tinggi dari biasanya buat siapapun. Karena itu jika anda dalam keadaan sanggup membantu, bantulah saudara-saudara kita yang membutuhkan, dan dasarilah semua itu hanya untuk kemuliaan Tuhan semata. Marilah bersikap toleran, mari kita hormati saudara-saudara kita yang sedang menjalankan ibadah puasa.Di tengah kemajemukan masyarakat kita ini, kita harus semakin bisa memahami bahwa perbedaan-perbedaan yang ada bukanlah sebuah hal yang harus terus dipertentangkan, tetapi sebaliknya menyadari bahwa semua perbedaan itu adalah anugrah Tuhan. Lebih dari itu, adalah baik pula jika kita dapat hidup berdampingan dan tidak bersikap eksklusif seperti yang dikatakan Paulus dalam 1 Korintus 9:20-21, sehingga kita tidak menjadi batu sandungan tapi justru bisa memenangkan banyak jiwa. Kita diminta untuk tetap hidup damai dengan semua orang. (Roma 12:8). Ucapkanlah dengan tulus ucapan selamat menjalankan ibadah puasa bagi saudara-saudara kita, tunjukkan toleransi beragama yang baik. "Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik"(Roma 12:9).
Saling mengasihi dan menghormati adalah wujud kerukunan yang bisa menyatakan kemuliaan Allah
=======================
"Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat."
Beberapa tahun yang lalu saya dan dua orang teman saya sedang bersama-sama mengerjakan tugas semalam suntuk di kost-an saya. Pada waktu itu mereka kebetulan sedang menjalankan ibadah puasa, sehingga waktu sahur harus dipertimbangkan agar jangan sampai ketinggalan. Karena kecapaian, kedua teman saya pun tertidur selama satu jam dalam pengerjaan tugas. Saya memaklumi kondisi mereka dan membiarkan saja, sementara saya mengerjakan apa yang bisa saya kerjakan. Menjelang waktu sahur, saya bangunkan mereka, dan mengajak mereka untuk pergi ke warung yang jaraknya lumayan jauh. Maklum, itulah warung terdekat yang buka untuk sahur. Mereka sudah bersiap-siap untuk berangkat berdua, dan mengira bahwa saya tidak ikut, karena toh saya tidak ikut berpuasa. Tapi saya memutuskan untuk ikut dengan mereka. Ternyata keputusan saya untuk ikut sahur waktu itu benar-benar berkesan bagi mereka. Dan hingga sekarang kalau saya bertemu dengan mereka, hal tersebut masih sering mereka katakan. Mereka sangat menghargai apa yang saya lakukan, ikut berjalan bersama-sama dalam dinginnya malam, ikut merasakan apa yang mereka rasakan. Inilah sebuah bentuk indah toleransi.
Kita sedang memasuki bulan dimana saudara-saudara kita yang beragama Islam sedang menjalani ibadah Puasa. Bagi sebagian dari kita, ini adalah bulan yang sulit. Pertama tentu saja sulit mencari penjual makanan dan minuman. Kemudian kita pun mungkin akan sulit makan dan minum karena sungkan ketika berada di kantor, di kampus atau tempat-tempat umum lainnya. Pergerakan kenaikan harga bahan pokok kebutuhan rumah tangga mulai tidak terkendali dan akan terus meningkat hingga lebaran. Membayangkannya mungkin bisa membuat kita hilang semangat, tapi Tuhan Yesus menegaskan bahwa kita tidak perlu kuatir akan hal itu, karena Bapa di surga tahu apa yang kita butuhkan. "Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Mat 6:31-33).
Ini bulan dimana biaya hidup akan jauh lebih tinggi dari biasanya buat siapapun. Karena itu jika anda dalam keadaan sanggup membantu, bantulah saudara-saudara kita yang membutuhkan, dan dasarilah semua itu hanya untuk kemuliaan Tuhan semata. Marilah bersikap toleran, mari kita hormati saudara-saudara kita yang sedang menjalankan ibadah puasa.Di tengah kemajemukan masyarakat kita ini, kita harus semakin bisa memahami bahwa perbedaan-perbedaan yang ada bukanlah sebuah hal yang harus terus dipertentangkan, tetapi sebaliknya menyadari bahwa semua perbedaan itu adalah anugrah Tuhan. Lebih dari itu, adalah baik pula jika kita dapat hidup berdampingan dan tidak bersikap eksklusif seperti yang dikatakan Paulus dalam 1 Korintus 9:20-21, sehingga kita tidak menjadi batu sandungan tapi justru bisa memenangkan banyak jiwa. Kita diminta untuk tetap hidup damai dengan semua orang. (Roma 12:8). Ucapkanlah dengan tulus ucapan selamat menjalankan ibadah puasa bagi saudara-saudara kita, tunjukkan toleransi beragama yang baik. "Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik"(Roma 12:9).
Saling mengasihi dan menghormati adalah wujud kerukunan yang bisa menyatakan kemuliaan Allah
The love of a father
Diambil dari sebuah kisah nyata di Amerika Serikat, dan sebuah kisah nyata dalam kehidupan kita.
Love suffers long and is kind; love does not envy; love does not parade itself, is not puffed up; does not behave rudely, does not seek its own, is not provoked, thinks no evil; does not rejoice in iniquity, but rejoices in the truth; bears all things, believes all things, hopes all things, endures all things..1 Corinthians 13:4-7 (NKJV)
Adalah seorang muda yang taat berdoa yang masih berpacaran dengan seorang gadis muda juga yang baik hati. Kedua orang ini adalah dua konglomerat kaya. Sebelumnya mereka pun selalu berdoa, 'Tuhan berikanlah aku pasangan yang menurut Engkau terbaik...' Setelah mereka menikah, keadaan berubah. Maksudnya, doanya berubah menjadi, 'Tuhan, berikanlah kami anak yang terbaik buat kami.' Tetapi setelah 7 tahun mereka menikah, mereka tidak mempunyai anak.
Setelah mereka berdoa dan berdoa, akhirnya mereka mempunyai anak. Dan keadaan, maksudnya doa mereka berubah lagi, 'Tuhan, biarlah anak ini menjadi anak yang terbaik bagi kami.' Dan benar, setelah 9 bulan istrinya mengandung,lalu lahirlah seorang anak bagi mereka. 'Anak laki-laki pak,' kata dokternya. Sang ayah langsung melonjak kegirangan.
Tetapi setelah 3 hari, sang dokter memanggil si ayah ke rumah sakit. Lalu si dokter berkata, 'Pak, dengan berat hati saya harus menyampaikan kabar buruk kepada anda.' Si ayah membalas, 'Kabar apapun, saya siap menerimanya,pak dokter. Saya siap menghadapi yang terburuk' 'Dan hal yang buruk itu adalah, bahwa putra anda tidak akan bertumbuh dengan normal seperti anak-anak yang lain,' jelas si dokter. 'Apa maksud bapak,' si ayah bertanya. Dokter melanjutkan, 'Putra anda menderita sesuatu kecacatan yang tidak dapat disembuhkan. Yaitu cacat mental yang serius.' Sang ayah lalu menitikan air mata dan berkata sambil berdoa, 'Tuhan, apapun yang Engkau berikan kepadaku, aku tahu semuanya baik dan Engkau tidak pernah mencelakakan anak-anakMu.'
But above all these things put on love, which is the bondof perfection. Colossians 3:14 (NKJV)
Sejak itu, kedua orang tua itu membeli ranjang bayi khusus anak mereka dan ditaruh di samping ranjang mereka berdua. Mereka selalu kesulitan untuk mengurus anak mereka tersebut,tetapi mereka menanggung semuanya itu. Beranjak keluar dari umur batita, mereka membuatkan kamar khusus untuk anak mereka tersebut. Anak itu menjadi anak yang sangat istimewa dan menjadi anak mereka satu-satunya. Mereka memberikannya segala yang dia mau dan dia perlukan. Mainan macam-macam, komputer, boneka, dan lain-lain. Dan jika si ayah selesai pulang kerja, ia selalu mengajak si anak bermain. Dengan mainan yang ada atau jika ayahnya membawa mainan yang baru untuk anaknya.
Setiap ayahnya pergi keluar misalkan untuk berpesta dengan rekan kerjanya atau teman-temannya yang sedang berbahagia, ia selalu membawa serta istri dan anaknya. Dan di depan rekan-rekan kerjanya atau teman-temannya, ia selalu membanggakan anaknya. 'Woi anak gw nih…ganteng kan ?' Selalu ia mengatakan demikian, karena ia tahu, anaknya ini adalah anugerah Allah yang terbesar dalam dirinya.. Dan ia sangat mengasihi anak ini, karena ini anaknya. Meskipun dia cacat.
Tetapi setelah anak itu bertumbuh makin dewasa, kecacatannya semakin kelihatan. Kemampuan komunikasinya kurang, jika terjemur matahari sebentar mulutnya akan keluar busa, dan jika sedang berbicara kadang air liurnya menetes. Tetapi meskipun begitu, kedua orang tua tetap sangat sangat menyayangi anak mereka yang cacat itu.
Suatu hari, pagi-pagi sekali anak cacat ini sudah bangun, sekitar pukul 4.30. Dalam pikirannya, 'Hari ini, aku pengen buat sarapan yang speeeeeesial buat papa.' Setelah doa pagi, ia pergi menuju dapur. Ia mengambil potong roti, lalu menaruhnya dalam oven, dan menyetel waktunya sampai 10 menit. Tentu saja hasilnya gosong. Setelah bunyi 'ting', maka anak cacat itu menaruhnya di atas sebuah piring. Lalu ia mengoleskan selai kacang keju yang (amat) sangat banyak, sambil berpikir, 'Harus kasih yang baaaaanyak buat papa, biar ueeeeenak rasanya'.
Setelah itu, ia berlari ke kulkas, lalu mengambil sebutir telur. Dan lalu memanaskan panci di atas kompor, lalu memecahkan telur tersebut dan menuangkan isinya ke dalam panci tersebut, dan langsung menaruhnya di atas piring yang lain, sambil berpikir, 'Kalo aku buatnya cepet, pasti papa seneng, karena gak perlu nunggu lama.' Dan lalu ia bergegas mengambil cangkir, dan mengambil toples kopi bubuk. Jika kita hanya membutuhkan 2 sendok teh, anak cacat ini memakai 5 sendok teh kopi bubuk, sambil berpikir, 'Kalau 2 sendok the saja sudah harum, apalagi 5, pasti papa suka.' Jadilah kopi yang terasa seperti kopi tua itu. Lalu si anak cacat ini mengambil nampan, lalu dengan hati-hati tanpa menimbulkan bunyi macam-macam, menaruh semua piring yang di atasnya ada roti gosong dan telur mentah dan cangkir kopi tua tersebut, dan menuju kamar ayahnya. Lalu ia membangunkan ayahnya, dan lalu berkata begini, 'Papa, bangun dong, aku udah buat sarapan yang spesiaaaaaaaal buat papa.' Lalu ayahnya bangun dan melihat dan menghirup aroma 'sedap' dari roti gosong, telur mentah dan kopi tua tersebut. 'Wah pasti enak nih.'
Sebelum si ayah melipat tangannya untuk berdoa, si anak berkata, 'Pa, kali ini aku doain makanan ini buat papa ya, ' kan biasanya papa yang doain. OK ya papa?' Sebelum ayahnya sempat mengangguk, si anak cacat ini sudah melanjutkan, 'Papa ikutin ya: Tuhan Yesus, terima kasih, atas makanan ini, yang telah Tuhan sediakan. Terima kasih Tuhan, amin.'
Lalu ayahnya mecoba roti gosong tersebut, dan setelah ayahnya mengunyah gigitan pertama, si anak cacat dengan polosnya bertanya, 'Enak kan pa?'
'Iya, enaaaak sekali,' lalu melanjutkan makan. Setelah roti tersebut habis, ia memakan telur mentah tersebut. Dan si anak bertanya, 'Telurnya enak kan pa? Aku yang masak semuanya loooo….' Si ayah berkata, 'Wah kamu yang masak? Enak sekali nak.' Lalu si ayah melanjutkan memakan telur mentah tersebut. Setelah semua makanan habis, ia mecoba kopi tua itu. Si anak bertanya lagi, 'Harum dan enak kan pa?' Si ayah tanpa expresi mual apapun, membalasnya, 'Pahit, tapi papa suka sekali.' Dan dengan lugunya si anak menjawab, 'Ya iya dong papa, kopi kan pahit…,' karena ia mengira ayahnya sedang bercanda.
Setelah semuanya habis, si ayah membelai kepala anaknya dan berkata 'Ray, kamu tau nggak…'
'Nggak paa,' potong si anak cacat tersebut. Lalu si ayah melanjutkan, 'Kalau semua masakan kamu, enaaaaak sekali.' Lalu si anak menjawab, 'Iya dong pa, kan aku yang masakin, spesiaaaaaal buat papa.' Lalu si ayah berkata lagi, 'Kamu tahu nggak kenapa papa senang hari ini?' Si anak sambil menggelengkan kepala, 'Nggak tau pa….' 'Karena hari ini kamu dah buat sarapan yang, spesiaaaaal buat papa.' Lalu si ayah melanjutkan, 'Ray, kamu tahu gak kenapa papa sayaaaaaaang sekali sama kamu?' Lalu dengan lugunya anak cacat ini menjawab, 'Nggak tahu pa…..' 'Karena kamu anak papa yang udah bikin papa, seneeeeeeeeeeeng banget.' 'Raymond juga, sayaaaaaaaaaang banget sama papa.' Lalu sambil menitikan air mata, ia memeluk anaknya yang cacat itu, dan berkata kepada anaknya, 'Terima kasih ya nak, karena telah memasakan sarapan roti, telur, dan kopi ini buat papa. Semuanya terasa, enaaaaak sekali.' Lalu si anak menjawab, 'Sama-sama papaah….' Dan si ayah lalu berdoa dalam hatinya, 'Tuhan terima kasih, karena Engkau sudah memberikan anak yang sangat sayang padaku…'
Anda tahu, siapakah anak cacat dan ayah tersebut?
Kamulah, yang sedang membaca adalah anak yang cacat tersebut.. Seperti anak cacat itu memberikan kepada ayahnya, roti gosong, telur mentah dan kopi tua, juga kita, memberikan apa yang tidak sempurna dari kita untuk Tuhan. Roti gosong, telur mentah dan kopi tua, yang merupakan apa
yang tidak sempurna dari kita misalnya, pujian, dan kehidupan kita, Tuhan terima semuanya dengan senang hati, karena Tuhan tahu, bahwa kita melakukannya dengan segenap hati kita yang tertuju pada Bapa di sorga, dan kita ingin melakukan yang terbaik untuk Bapa kita di sorga.
Ingat ini: Bapamu di sorga menyayangimu, apa adamu, apa yang ada padamu, apapun yang engkau berikan dengan segenap hatimu, merupakan sebuah persembahan yang harum. Karena Bapamu mengasihi kamu, sampai-sampai Ia sendiri mengirimkan Anak-Nya untuk turun ke dunia, untuk menebuskan dan mematahkan segala kutuk atas diri kita, dan untuk membayar lunas segala hutang dosa kita dan menebus dosa kita dari maut..
Ingat : Bapamu di sorga mengasihimu. You are all fair, my love, and there is no spot in you. Song of Solomon 4:7 (NKJV)
Diambil dari
http://reckord.info/story/98.the-love-of-a-father.html
dengan suntingan seperlunya. Diceritakan pada malam hari kedua sesi ke V oleh Pdt. Franklyn pada Youth Camp RPK (Remaja Pantekosta Ketapang) yang lalu
Love suffers long and is kind; love does not envy; love does not parade itself, is not puffed up; does not behave rudely, does not seek its own, is not provoked, thinks no evil; does not rejoice in iniquity, but rejoices in the truth; bears all things, believes all things, hopes all things, endures all things..1 Corinthians 13:4-7 (NKJV)
Adalah seorang muda yang taat berdoa yang masih berpacaran dengan seorang gadis muda juga yang baik hati. Kedua orang ini adalah dua konglomerat kaya. Sebelumnya mereka pun selalu berdoa, 'Tuhan berikanlah aku pasangan yang menurut Engkau terbaik...' Setelah mereka menikah, keadaan berubah. Maksudnya, doanya berubah menjadi, 'Tuhan, berikanlah kami anak yang terbaik buat kami.' Tetapi setelah 7 tahun mereka menikah, mereka tidak mempunyai anak.
Setelah mereka berdoa dan berdoa, akhirnya mereka mempunyai anak. Dan keadaan, maksudnya doa mereka berubah lagi, 'Tuhan, biarlah anak ini menjadi anak yang terbaik bagi kami.' Dan benar, setelah 9 bulan istrinya mengandung,lalu lahirlah seorang anak bagi mereka. 'Anak laki-laki pak,' kata dokternya. Sang ayah langsung melonjak kegirangan.
Tetapi setelah 3 hari, sang dokter memanggil si ayah ke rumah sakit. Lalu si dokter berkata, 'Pak, dengan berat hati saya harus menyampaikan kabar buruk kepada anda.' Si ayah membalas, 'Kabar apapun, saya siap menerimanya,pak dokter. Saya siap menghadapi yang terburuk' 'Dan hal yang buruk itu adalah, bahwa putra anda tidak akan bertumbuh dengan normal seperti anak-anak yang lain,' jelas si dokter. 'Apa maksud bapak,' si ayah bertanya. Dokter melanjutkan, 'Putra anda menderita sesuatu kecacatan yang tidak dapat disembuhkan. Yaitu cacat mental yang serius.' Sang ayah lalu menitikan air mata dan berkata sambil berdoa, 'Tuhan, apapun yang Engkau berikan kepadaku, aku tahu semuanya baik dan Engkau tidak pernah mencelakakan anak-anakMu.'
But above all these things put on love, which is the bondof perfection. Colossians 3:14 (NKJV)
Sejak itu, kedua orang tua itu membeli ranjang bayi khusus anak mereka dan ditaruh di samping ranjang mereka berdua. Mereka selalu kesulitan untuk mengurus anak mereka tersebut,tetapi mereka menanggung semuanya itu. Beranjak keluar dari umur batita, mereka membuatkan kamar khusus untuk anak mereka tersebut. Anak itu menjadi anak yang sangat istimewa dan menjadi anak mereka satu-satunya. Mereka memberikannya segala yang dia mau dan dia perlukan. Mainan macam-macam, komputer, boneka, dan lain-lain. Dan jika si ayah selesai pulang kerja, ia selalu mengajak si anak bermain. Dengan mainan yang ada atau jika ayahnya membawa mainan yang baru untuk anaknya.
Setiap ayahnya pergi keluar misalkan untuk berpesta dengan rekan kerjanya atau teman-temannya yang sedang berbahagia, ia selalu membawa serta istri dan anaknya. Dan di depan rekan-rekan kerjanya atau teman-temannya, ia selalu membanggakan anaknya. 'Woi anak gw nih…ganteng kan ?' Selalu ia mengatakan demikian, karena ia tahu, anaknya ini adalah anugerah Allah yang terbesar dalam dirinya.. Dan ia sangat mengasihi anak ini, karena ini anaknya. Meskipun dia cacat.
Tetapi setelah anak itu bertumbuh makin dewasa, kecacatannya semakin kelihatan. Kemampuan komunikasinya kurang, jika terjemur matahari sebentar mulutnya akan keluar busa, dan jika sedang berbicara kadang air liurnya menetes. Tetapi meskipun begitu, kedua orang tua tetap sangat sangat menyayangi anak mereka yang cacat itu.
Suatu hari, pagi-pagi sekali anak cacat ini sudah bangun, sekitar pukul 4.30. Dalam pikirannya, 'Hari ini, aku pengen buat sarapan yang speeeeeesial buat papa.' Setelah doa pagi, ia pergi menuju dapur. Ia mengambil potong roti, lalu menaruhnya dalam oven, dan menyetel waktunya sampai 10 menit. Tentu saja hasilnya gosong. Setelah bunyi 'ting', maka anak cacat itu menaruhnya di atas sebuah piring. Lalu ia mengoleskan selai kacang keju yang (amat) sangat banyak, sambil berpikir, 'Harus kasih yang baaaaanyak buat papa, biar ueeeeenak rasanya'.
Setelah itu, ia berlari ke kulkas, lalu mengambil sebutir telur. Dan lalu memanaskan panci di atas kompor, lalu memecahkan telur tersebut dan menuangkan isinya ke dalam panci tersebut, dan langsung menaruhnya di atas piring yang lain, sambil berpikir, 'Kalo aku buatnya cepet, pasti papa seneng, karena gak perlu nunggu lama.' Dan lalu ia bergegas mengambil cangkir, dan mengambil toples kopi bubuk. Jika kita hanya membutuhkan 2 sendok teh, anak cacat ini memakai 5 sendok teh kopi bubuk, sambil berpikir, 'Kalau 2 sendok the saja sudah harum, apalagi 5, pasti papa suka.' Jadilah kopi yang terasa seperti kopi tua itu. Lalu si anak cacat ini mengambil nampan, lalu dengan hati-hati tanpa menimbulkan bunyi macam-macam, menaruh semua piring yang di atasnya ada roti gosong dan telur mentah dan cangkir kopi tua tersebut, dan menuju kamar ayahnya. Lalu ia membangunkan ayahnya, dan lalu berkata begini, 'Papa, bangun dong, aku udah buat sarapan yang spesiaaaaaaaal buat papa.' Lalu ayahnya bangun dan melihat dan menghirup aroma 'sedap' dari roti gosong, telur mentah dan kopi tua tersebut. 'Wah pasti enak nih.'
Sebelum si ayah melipat tangannya untuk berdoa, si anak berkata, 'Pa, kali ini aku doain makanan ini buat papa ya, ' kan biasanya papa yang doain. OK ya papa?' Sebelum ayahnya sempat mengangguk, si anak cacat ini sudah melanjutkan, 'Papa ikutin ya: Tuhan Yesus, terima kasih, atas makanan ini, yang telah Tuhan sediakan. Terima kasih Tuhan, amin.'
Lalu ayahnya mecoba roti gosong tersebut, dan setelah ayahnya mengunyah gigitan pertama, si anak cacat dengan polosnya bertanya, 'Enak kan pa?'
'Iya, enaaaak sekali,' lalu melanjutkan makan. Setelah roti tersebut habis, ia memakan telur mentah tersebut. Dan si anak bertanya, 'Telurnya enak kan pa? Aku yang masak semuanya loooo….' Si ayah berkata, 'Wah kamu yang masak? Enak sekali nak.' Lalu si ayah melanjutkan memakan telur mentah tersebut. Setelah semua makanan habis, ia mecoba kopi tua itu. Si anak bertanya lagi, 'Harum dan enak kan pa?' Si ayah tanpa expresi mual apapun, membalasnya, 'Pahit, tapi papa suka sekali.' Dan dengan lugunya si anak menjawab, 'Ya iya dong papa, kopi kan pahit…,' karena ia mengira ayahnya sedang bercanda.
Setelah semuanya habis, si ayah membelai kepala anaknya dan berkata 'Ray, kamu tau nggak…'
'Nggak paa,' potong si anak cacat tersebut. Lalu si ayah melanjutkan, 'Kalau semua masakan kamu, enaaaaak sekali.' Lalu si anak menjawab, 'Iya dong pa, kan aku yang masakin, spesiaaaaaal buat papa.' Lalu si ayah berkata lagi, 'Kamu tahu nggak kenapa papa senang hari ini?' Si anak sambil menggelengkan kepala, 'Nggak tau pa….' 'Karena hari ini kamu dah buat sarapan yang, spesiaaaaal buat papa.' Lalu si ayah melanjutkan, 'Ray, kamu tahu gak kenapa papa sayaaaaaaang sekali sama kamu?' Lalu dengan lugunya anak cacat ini menjawab, 'Nggak tahu pa…..' 'Karena kamu anak papa yang udah bikin papa, seneeeeeeeeeeeng banget.' 'Raymond juga, sayaaaaaaaaaang banget sama papa.' Lalu sambil menitikan air mata, ia memeluk anaknya yang cacat itu, dan berkata kepada anaknya, 'Terima kasih ya nak, karena telah memasakan sarapan roti, telur, dan kopi ini buat papa. Semuanya terasa, enaaaaak sekali.' Lalu si anak menjawab, 'Sama-sama papaah….' Dan si ayah lalu berdoa dalam hatinya, 'Tuhan terima kasih, karena Engkau sudah memberikan anak yang sangat sayang padaku…'
Anda tahu, siapakah anak cacat dan ayah tersebut?
Kamulah, yang sedang membaca adalah anak yang cacat tersebut.. Seperti anak cacat itu memberikan kepada ayahnya, roti gosong, telur mentah dan kopi tua, juga kita, memberikan apa yang tidak sempurna dari kita untuk Tuhan. Roti gosong, telur mentah dan kopi tua, yang merupakan apa
yang tidak sempurna dari kita misalnya, pujian, dan kehidupan kita, Tuhan terima semuanya dengan senang hati, karena Tuhan tahu, bahwa kita melakukannya dengan segenap hati kita yang tertuju pada Bapa di sorga, dan kita ingin melakukan yang terbaik untuk Bapa kita di sorga.
Ingat ini: Bapamu di sorga menyayangimu, apa adamu, apa yang ada padamu, apapun yang engkau berikan dengan segenap hatimu, merupakan sebuah persembahan yang harum. Karena Bapamu mengasihi kamu, sampai-sampai Ia sendiri mengirimkan Anak-Nya untuk turun ke dunia, untuk menebuskan dan mematahkan segala kutuk atas diri kita, dan untuk membayar lunas segala hutang dosa kita dan menebus dosa kita dari maut..
Ingat : Bapamu di sorga mengasihimu. You are all fair, my love, and there is no spot in you. Song of Solomon 4:7 (NKJV)
Diambil dari
http://reckord.info/story/98.the-love-of-a-father.html
dengan suntingan seperlunya. Diceritakan pada malam hari kedua sesi ke V oleh Pdt. Franklyn pada Youth Camp RPK (Remaja Pantekosta Ketapang) yang lalu
Sabtu, 30 Agustus 2008
Ayam Rabun Senja
Ayat bacaan: Mazmur 119:18
=======================
"Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu."
Rabun senja, yang juga dikenal dengan rabun ayam, adalah sebuah penyakit yang bisa diderita apabila seseorang kekurangan vitamin A. Istilah rabun ayam alias rabun senja ini berasal dari kondisi ayam yang sulit melihat dengan baik ketika senja. Di saat seperti ini mereka tidak menyadari apa-apa apabila ada bahaya didekat mereka. Jika mereka kaget, mereka akan terbang dan menabrak sana sini.
Alkitab berisi firman Tuhan yang hidup. Penuh keajaiban, penuh panduan bagaimana kita dapat memiliki relasi yang benar dengan Dia. Di dalam alkitab kita bisa mendapatkan segala jawaban bagi setiap pertanyaan atau permasalahan yang kita hadapi. Tapi bagi sebagian orang, alkitab sulit dimengerti isinya. Bahkan bagi sebagian orang, alkitab tidak mempunyai kuasa apapun, mereka tidak mendapatkan apapun selain sekumpulan tulisan tanpa makna. Akibatnya mereka lebih memilih untuk membaca komik, surat kabar, majalah dan lainnya, yang relatif lebih mudah untuk dimengerti. Orang lebih memilih untuk sibuk bekerja dan beraktivitas ketimbang meluangkan sedikit waktu untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan. Sebagian lagi bahkan menjelek-jelekkan alkitab, karena ketidak-mengertian mereka, dan akibatnya kehilangan banyak hal dalam hidup, dan kehilangan kesempatan untuk memperoleh kehidupan kekal. Padahal kita bisa mendapat segalanya dari firman-firman Tuhan yang penuh keajaiban, penuh berkat bagai cahaya yang menerangi hidup.
Daud berdoa dan meminta Tuhan agar matanya disingkapkan sehingga ia bisa menyaksikan sendiri berbagai keajaiban yang berasal dari firman Tuhan. Firman Tuhan menuntun kita bukan hanya untuk menuju keselamatan tapi juga mengajarkan kita bagaimana hidup penuh berkat dan kelimpahan ditengah dunia yang semakin sulit. Penuh bimbingan bagaimana kita bisa hidup sehat dengan sukacita berlimpah, bagaimana dosa bisa merusak hubungan kita dengan Allah dan berbagai bentuk dosa. Semua ini tetap relevan hingga kini. Saya mendapati bahwa kunci kehidupan yang benar sudah tertulis lengkap di alkitab. Ada jawaban dari berbagai pertanyaan kita. Ada jalan keluar disana, ada banyak keajaiban luar biasa yang akan terungkap jika kita memahami alkitab dengan benar.
Ada sebuah peribahasa dalam bahasa inggris berkata "Even a blind chicken can sometimes find a piece of corn if you put it in front of its nose". Jika ayam rabun pun bisa menemukan sebutir jagung jika diletakkan di depannya, alangkah ironis jika kita lebih parah dari ayam rabun, tidak bisa mendapatkan berkat apapun meski alkitab ada di depan mata. Hidup di dunia yang penuh tantangan akan menjadi jauh lebih sulit jika kita tidak bisa melihat dengan iman yang benar. Jika alkitab masih sulit anda mengerti, berdoalah sehingga mata bisa disingkapkan. Berdoalah agar anda dipenuhi Roh Kudus yang akan membimbing anda untuk mengerti kata demi kata yang tertulis dalam firman Tuhan. Kepada jemaat di Korintus, Paulus mengatakan bahwa karunia-karunia Allah bisa ditafsirkan bukan oleh hikmat manusia, tapi oleh Roh. Orang duniawi yang tidak memiliki Roh Kudus akan menganggap semuanya sebagai suatu kebodohan yang sulit dipahami (1 Korintus 2:13-14). Jadi kunci bagi kita untuk bisa memahami alkitab adalah dengan berdoa pada Tuhan, meminta agar Roh Kudus bisa membuka mata kita untuk menyingkap keajaiban-keajaiban dari firman Tuhan.
Jangan jadi ayam rabun senja. Roh Kudus akan membimbing kita untuk memandang keajaiban indah dari firman Tuhan
=======================
"Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu."
Rabun senja, yang juga dikenal dengan rabun ayam, adalah sebuah penyakit yang bisa diderita apabila seseorang kekurangan vitamin A. Istilah rabun ayam alias rabun senja ini berasal dari kondisi ayam yang sulit melihat dengan baik ketika senja. Di saat seperti ini mereka tidak menyadari apa-apa apabila ada bahaya didekat mereka. Jika mereka kaget, mereka akan terbang dan menabrak sana sini.
Alkitab berisi firman Tuhan yang hidup. Penuh keajaiban, penuh panduan bagaimana kita dapat memiliki relasi yang benar dengan Dia. Di dalam alkitab kita bisa mendapatkan segala jawaban bagi setiap pertanyaan atau permasalahan yang kita hadapi. Tapi bagi sebagian orang, alkitab sulit dimengerti isinya. Bahkan bagi sebagian orang, alkitab tidak mempunyai kuasa apapun, mereka tidak mendapatkan apapun selain sekumpulan tulisan tanpa makna. Akibatnya mereka lebih memilih untuk membaca komik, surat kabar, majalah dan lainnya, yang relatif lebih mudah untuk dimengerti. Orang lebih memilih untuk sibuk bekerja dan beraktivitas ketimbang meluangkan sedikit waktu untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan. Sebagian lagi bahkan menjelek-jelekkan alkitab, karena ketidak-mengertian mereka, dan akibatnya kehilangan banyak hal dalam hidup, dan kehilangan kesempatan untuk memperoleh kehidupan kekal. Padahal kita bisa mendapat segalanya dari firman-firman Tuhan yang penuh keajaiban, penuh berkat bagai cahaya yang menerangi hidup.
Daud berdoa dan meminta Tuhan agar matanya disingkapkan sehingga ia bisa menyaksikan sendiri berbagai keajaiban yang berasal dari firman Tuhan. Firman Tuhan menuntun kita bukan hanya untuk menuju keselamatan tapi juga mengajarkan kita bagaimana hidup penuh berkat dan kelimpahan ditengah dunia yang semakin sulit. Penuh bimbingan bagaimana kita bisa hidup sehat dengan sukacita berlimpah, bagaimana dosa bisa merusak hubungan kita dengan Allah dan berbagai bentuk dosa. Semua ini tetap relevan hingga kini. Saya mendapati bahwa kunci kehidupan yang benar sudah tertulis lengkap di alkitab. Ada jawaban dari berbagai pertanyaan kita. Ada jalan keluar disana, ada banyak keajaiban luar biasa yang akan terungkap jika kita memahami alkitab dengan benar.
Ada sebuah peribahasa dalam bahasa inggris berkata "Even a blind chicken can sometimes find a piece of corn if you put it in front of its nose". Jika ayam rabun pun bisa menemukan sebutir jagung jika diletakkan di depannya, alangkah ironis jika kita lebih parah dari ayam rabun, tidak bisa mendapatkan berkat apapun meski alkitab ada di depan mata. Hidup di dunia yang penuh tantangan akan menjadi jauh lebih sulit jika kita tidak bisa melihat dengan iman yang benar. Jika alkitab masih sulit anda mengerti, berdoalah sehingga mata bisa disingkapkan. Berdoalah agar anda dipenuhi Roh Kudus yang akan membimbing anda untuk mengerti kata demi kata yang tertulis dalam firman Tuhan. Kepada jemaat di Korintus, Paulus mengatakan bahwa karunia-karunia Allah bisa ditafsirkan bukan oleh hikmat manusia, tapi oleh Roh. Orang duniawi yang tidak memiliki Roh Kudus akan menganggap semuanya sebagai suatu kebodohan yang sulit dipahami (1 Korintus 2:13-14). Jadi kunci bagi kita untuk bisa memahami alkitab adalah dengan berdoa pada Tuhan, meminta agar Roh Kudus bisa membuka mata kita untuk menyingkap keajaiban-keajaiban dari firman Tuhan.
Jangan jadi ayam rabun senja. Roh Kudus akan membimbing kita untuk memandang keajaiban indah dari firman Tuhan
Ayam Rabun Senja
Ayat bacaan: Mazmur 119:18
=======================
"Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu."
Rabun senja, yang juga dikenal dengan rabun ayam, adalah sebuah penyakit yang bisa diderita apabila seseorang kekurangan vitamin A. Istilah rabun ayam alias rabun senja ini berasal dari kondisi ayam yang sulit melihat dengan baik ketika senja. Di saat seperti ini mereka tidak menyadari apa-apa apabila ada bahaya didekat mereka. Jika mereka kaget, mereka akan terbang dan menabrak sana sini.
Alkitab berisi firman Tuhan yang hidup. Penuh keajaiban, penuh panduan bagaimana kita dapat memiliki relasi yang benar dengan Dia. Di dalam alkitab kita bisa mendapatkan segala jawaban bagi setiap pertanyaan atau permasalahan yang kita hadapi. Tapi bagi sebagian orang, alkitab sulit dimengerti isinya. Bahkan bagi sebagian orang, alkitab tidak mempunyai kuasa apapun, mereka tidak mendapatkan apapun selain sekumpulan tulisan tanpa makna. Akibatnya mereka lebih memilih untuk membaca komik, surat kabar, majalah dan lainnya, yang relatif lebih mudah untuk dimengerti. Orang lebih memilih untuk sibuk bekerja dan beraktivitas ketimbang meluangkan sedikit waktu untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan. Sebagian lagi bahkan menjelek-jelekkan alkitab, karena ketidak-mengertian mereka, dan akibatnya kehilangan banyak hal dalam hidup, dan kehilangan kesempatan untuk memperoleh kehidupan kekal. Padahal kita bisa mendapat segalanya dari firman-firman Tuhan yang penuh keajaiban, penuh berkat bagai cahaya yang menerangi hidup.
Daud berdoa dan meminta Tuhan agar matanya disingkapkan sehingga ia bisa menyaksikan sendiri berbagai keajaiban yang berasal dari firman Tuhan. Firman Tuhan menuntun kita bukan hanya untuk menuju keselamatan tapi juga mengajarkan kita bagaimana hidup penuh berkat dan kelimpahan ditengah dunia yang semakin sulit. Penuh bimbingan bagaimana kita bisa hidup sehat dengan sukacita berlimpah, bagaimana dosa bisa merusak hubungan kita dengan Allah dan berbagai bentuk dosa. Semua ini tetap relevan hingga kini. Saya mendapati bahwa kunci kehidupan yang benar sudah tertulis lengkap di alkitab. Ada jawaban dari berbagai pertanyaan kita. Ada jalan keluar disana, ada banyak keajaiban luar biasa yang akan terungkap jika kita memahami alkitab dengan benar.
Ada sebuah peribahasa dalam bahasa inggris berkata "Even a blind chicken can sometimes find a piece of corn if you put it in front of its nose". Jika ayam rabun pun bisa menemukan sebutir jagung jika diletakkan di depannya, alangkah ironis jika kita lebih parah dari ayam rabun, tidak bisa mendapatkan berkat apapun meski alkitab ada di depan mata. Hidup di dunia yang penuh tantangan akan menjadi jauh lebih sulit jika kita tidak bisa melihat dengan iman yang benar. Jika alkitab masih sulit anda mengerti, berdoalah sehingga mata bisa disingkapkan. Berdoalah agar anda dipenuhi Roh Kudus yang akan membimbing anda untuk mengerti kata demi kata yang tertulis dalam firman Tuhan. Kepada jemaat di Korintus, Paulus mengatakan bahwa karunia-karunia Allah bisa ditafsirkan bukan oleh hikmat manusia, tapi oleh Roh. Orang duniawi yang tidak memiliki Roh Kudus akan menganggap semuanya sebagai suatu kebodohan yang sulit dipahami (1 Korintus 2:13-14). Jadi kunci bagi kita untuk bisa memahami alkitab adalah dengan berdoa pada Tuhan, meminta agar Roh Kudus bisa membuka mata kita untuk menyingkap keajaiban-keajaiban dari firman Tuhan.
Jangan jadi ayam rabun senja. Roh Kudus akan membimbing kita untuk memandang keajaiban indah dari firman Tuhan
=======================
"Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu."
Rabun senja, yang juga dikenal dengan rabun ayam, adalah sebuah penyakit yang bisa diderita apabila seseorang kekurangan vitamin A. Istilah rabun ayam alias rabun senja ini berasal dari kondisi ayam yang sulit melihat dengan baik ketika senja. Di saat seperti ini mereka tidak menyadari apa-apa apabila ada bahaya didekat mereka. Jika mereka kaget, mereka akan terbang dan menabrak sana sini.
Alkitab berisi firman Tuhan yang hidup. Penuh keajaiban, penuh panduan bagaimana kita dapat memiliki relasi yang benar dengan Dia. Di dalam alkitab kita bisa mendapatkan segala jawaban bagi setiap pertanyaan atau permasalahan yang kita hadapi. Tapi bagi sebagian orang, alkitab sulit dimengerti isinya. Bahkan bagi sebagian orang, alkitab tidak mempunyai kuasa apapun, mereka tidak mendapatkan apapun selain sekumpulan tulisan tanpa makna. Akibatnya mereka lebih memilih untuk membaca komik, surat kabar, majalah dan lainnya, yang relatif lebih mudah untuk dimengerti. Orang lebih memilih untuk sibuk bekerja dan beraktivitas ketimbang meluangkan sedikit waktu untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan. Sebagian lagi bahkan menjelek-jelekkan alkitab, karena ketidak-mengertian mereka, dan akibatnya kehilangan banyak hal dalam hidup, dan kehilangan kesempatan untuk memperoleh kehidupan kekal. Padahal kita bisa mendapat segalanya dari firman-firman Tuhan yang penuh keajaiban, penuh berkat bagai cahaya yang menerangi hidup.
Daud berdoa dan meminta Tuhan agar matanya disingkapkan sehingga ia bisa menyaksikan sendiri berbagai keajaiban yang berasal dari firman Tuhan. Firman Tuhan menuntun kita bukan hanya untuk menuju keselamatan tapi juga mengajarkan kita bagaimana hidup penuh berkat dan kelimpahan ditengah dunia yang semakin sulit. Penuh bimbingan bagaimana kita bisa hidup sehat dengan sukacita berlimpah, bagaimana dosa bisa merusak hubungan kita dengan Allah dan berbagai bentuk dosa. Semua ini tetap relevan hingga kini. Saya mendapati bahwa kunci kehidupan yang benar sudah tertulis lengkap di alkitab. Ada jawaban dari berbagai pertanyaan kita. Ada jalan keluar disana, ada banyak keajaiban luar biasa yang akan terungkap jika kita memahami alkitab dengan benar.
Ada sebuah peribahasa dalam bahasa inggris berkata "Even a blind chicken can sometimes find a piece of corn if you put it in front of its nose". Jika ayam rabun pun bisa menemukan sebutir jagung jika diletakkan di depannya, alangkah ironis jika kita lebih parah dari ayam rabun, tidak bisa mendapatkan berkat apapun meski alkitab ada di depan mata. Hidup di dunia yang penuh tantangan akan menjadi jauh lebih sulit jika kita tidak bisa melihat dengan iman yang benar. Jika alkitab masih sulit anda mengerti, berdoalah sehingga mata bisa disingkapkan. Berdoalah agar anda dipenuhi Roh Kudus yang akan membimbing anda untuk mengerti kata demi kata yang tertulis dalam firman Tuhan. Kepada jemaat di Korintus, Paulus mengatakan bahwa karunia-karunia Allah bisa ditafsirkan bukan oleh hikmat manusia, tapi oleh Roh. Orang duniawi yang tidak memiliki Roh Kudus akan menganggap semuanya sebagai suatu kebodohan yang sulit dipahami (1 Korintus 2:13-14). Jadi kunci bagi kita untuk bisa memahami alkitab adalah dengan berdoa pada Tuhan, meminta agar Roh Kudus bisa membuka mata kita untuk menyingkap keajaiban-keajaiban dari firman Tuhan.
Jangan jadi ayam rabun senja. Roh Kudus akan membimbing kita untuk memandang keajaiban indah dari firman Tuhan
KKR Victory - Surabaya 19-20 September 2008
SO GUYS..... kalian para pelajar, pemuda, bahkan pekerja (it,s ok i think) di Surabaya dan sekitar, jangan lewatkan lawatan Tuhan yang luar biasa di KKR Victory di bulan September.
Hidupmu takkan sama lagi.
Get your Victory !!!
Hidupmu takkan sama lagi.
Get your Victory !!!
Pembicara : Pastur Philip Mantofa
Kontak : Hendra / Lini (60426218, 70492315, 72487785)
Jumat, 29 Agustus 2008
Sifat Paralel Hewan dan Manusia
Ayat bacaan: Roma 6:12
===================
"Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya."
Masih tentang hewan, kali ini saya mengajak untuk melihat hewan-hewan yang dijadikan simbol suatu sifat atau sikap tertentu dari manusia. Banyak kemiripan sifat hewan yang bisa diparalelkan dengan perilaku negatif manusia. Ular, dikenal menggambarkan sifat licik, penuh tipu daya. Dalam bahasa Inggris ada julukan "chicken" bagi pengecut. Orang yang malas sering digambarkan seperti lembu. Orang rakus sering dijuluki seperti babi. Orang yang terus menerus terpeleset pada kesalahan yang sama sering digambarkan lebih dungu dari keledai, dan masih banyak lagi.
Ketika kita menerima Yesus, kita diubah menjadi ciptaan baru (2 Korintus 5:17). Tapi hal ini bukanlah serta merta menjadikan kita bisa berubah total 180 derajat dalam sekejap mata. Berbagai bentuk "binatang" diatas, alias perilaku-perilaku negatif tidaklah langsung hilang dari diri kita. Kesemuanya akan tetap mencoba untuk tampil kembali untuk menguasai kita. Rasul Paulus menggambarkan hal tersebut sebagai keinginan daging, yang selalu bertentangan dengan keinginan Roh dan selalu menghalangi kita untuk melakukan hal yang baik. (Galatia 5:17). Tidak peduli apakah seseorang adalah pengikut Kristus yang taat atau yang baru saja menerima Yesus, tidak peduli apakah seseorang sudah puluhan tahun hidup intim bersama Tuhan atau masih dalam hitungan hari, keinginan daging akan selalu menggoda kita dan berusaha untuk kembali dominan dalam kehidupan. Tingkat spiritualitas atau alim tidaknya seseorang tidak menjadikan dirinya seratus persen bebas dari "hewan-hewan" yang ada dalam diri kita.Kalau begitu, apakah semuanya sia-sia kita lakukan?
Tentunya tidak. Ada kabar baik buat kita semua. "Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia." (1 Korintus 6:17). Artinya ada Roh Allah di dalam kita yang memungkinkan kita untuk mampu mengatasi berbagai keinginan daging. Pikiran, perilaku dan sikap kita yang negatif bisa kita lawan dengan adanya Roh Allah dalam diri kita. Kita tidak boleh lengah membiarkan dosa-dosa kembali berkuasa atas tubuh kita. Semua itu tidak mudah, tapi ingatlah bahwa tidak ada kemenangan yang diperoleh tanpa usaha dan semangat. Dengan adanya Roh Allah, kita pasti mampu melawan dan mengatasi semuanya.
Jangan biarkan "hewan-hewan" kembali berkuasa dalam diri kita. Roh Allah akan selalu membantu untuk mengatasinya
===================
"Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya."
Masih tentang hewan, kali ini saya mengajak untuk melihat hewan-hewan yang dijadikan simbol suatu sifat atau sikap tertentu dari manusia. Banyak kemiripan sifat hewan yang bisa diparalelkan dengan perilaku negatif manusia. Ular, dikenal menggambarkan sifat licik, penuh tipu daya. Dalam bahasa Inggris ada julukan "chicken" bagi pengecut. Orang yang malas sering digambarkan seperti lembu. Orang rakus sering dijuluki seperti babi. Orang yang terus menerus terpeleset pada kesalahan yang sama sering digambarkan lebih dungu dari keledai, dan masih banyak lagi.
Ketika kita menerima Yesus, kita diubah menjadi ciptaan baru (2 Korintus 5:17). Tapi hal ini bukanlah serta merta menjadikan kita bisa berubah total 180 derajat dalam sekejap mata. Berbagai bentuk "binatang" diatas, alias perilaku-perilaku negatif tidaklah langsung hilang dari diri kita. Kesemuanya akan tetap mencoba untuk tampil kembali untuk menguasai kita. Rasul Paulus menggambarkan hal tersebut sebagai keinginan daging, yang selalu bertentangan dengan keinginan Roh dan selalu menghalangi kita untuk melakukan hal yang baik. (Galatia 5:17). Tidak peduli apakah seseorang adalah pengikut Kristus yang taat atau yang baru saja menerima Yesus, tidak peduli apakah seseorang sudah puluhan tahun hidup intim bersama Tuhan atau masih dalam hitungan hari, keinginan daging akan selalu menggoda kita dan berusaha untuk kembali dominan dalam kehidupan. Tingkat spiritualitas atau alim tidaknya seseorang tidak menjadikan dirinya seratus persen bebas dari "hewan-hewan" yang ada dalam diri kita.Kalau begitu, apakah semuanya sia-sia kita lakukan?
Tentunya tidak. Ada kabar baik buat kita semua. "Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia." (1 Korintus 6:17). Artinya ada Roh Allah di dalam kita yang memungkinkan kita untuk mampu mengatasi berbagai keinginan daging. Pikiran, perilaku dan sikap kita yang negatif bisa kita lawan dengan adanya Roh Allah dalam diri kita. Kita tidak boleh lengah membiarkan dosa-dosa kembali berkuasa atas tubuh kita. Semua itu tidak mudah, tapi ingatlah bahwa tidak ada kemenangan yang diperoleh tanpa usaha dan semangat. Dengan adanya Roh Allah, kita pasti mampu melawan dan mengatasi semuanya.
Jangan biarkan "hewan-hewan" kembali berkuasa dalam diri kita. Roh Allah akan selalu membantu untuk mengatasinya
Sifat Paralel Hewan dan Manusia
Ayat bacaan: Roma 6:12
===================
"Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya."
Masih tentang hewan, kali ini saya mengajak untuk melihat hewan-hewan yang dijadikan simbol suatu sifat atau sikap tertentu dari manusia. Banyak kemiripan sifat hewan yang bisa diparalelkan dengan perilaku negatif manusia. Ular, dikenal menggambarkan sifat licik, penuh tipu daya. Dalam bahasa Inggris ada julukan "chicken" bagi pengecut. Orang yang malas sering digambarkan seperti lembu. Orang rakus sering dijuluki seperti babi. Orang yang terus menerus terpeleset pada kesalahan yang sama sering digambarkan lebih dungu dari keledai, dan masih banyak lagi.
Ketika kita menerima Yesus, kita diubah menjadi ciptaan baru (2 Korintus 5:17). Tapi hal ini bukanlah serta merta menjadikan kita bisa berubah total 180 derajat dalam sekejap mata. Berbagai bentuk "binatang" diatas, alias perilaku-perilaku negatif tidaklah langsung hilang dari diri kita. Kesemuanya akan tetap mencoba untuk tampil kembali untuk menguasai kita. Rasul Paulus menggambarkan hal tersebut sebagai keinginan daging, yang selalu bertentangan dengan keinginan Roh dan selalu menghalangi kita untuk melakukan hal yang baik. (Galatia 5:17). Tidak peduli apakah seseorang adalah pengikut Kristus yang taat atau yang baru saja menerima Yesus, tidak peduli apakah seseorang sudah puluhan tahun hidup intim bersama Tuhan atau masih dalam hitungan hari, keinginan daging akan selalu menggoda kita dan berusaha untuk kembali dominan dalam kehidupan. Tingkat spiritualitas atau alim tidaknya seseorang tidak menjadikan dirinya seratus persen bebas dari "hewan-hewan" yang ada dalam diri kita.Kalau begitu, apakah semuanya sia-sia kita lakukan?
Tentunya tidak. Ada kabar baik buat kita semua. "Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia." (1 Korintus 6:17). Artinya ada Roh Allah di dalam kita yang memungkinkan kita untuk mampu mengatasi berbagai keinginan daging. Pikiran, perilaku dan sikap kita yang negatif bisa kita lawan dengan adanya Roh Allah dalam diri kita. Kita tidak boleh lengah membiarkan dosa-dosa kembali berkuasa atas tubuh kita. Semua itu tidak mudah, tapi ingatlah bahwa tidak ada kemenangan yang diperoleh tanpa usaha dan semangat. Dengan adanya Roh Allah, kita pasti mampu melawan dan mengatasi semuanya.
Jangan biarkan "hewan-hewan" kembali berkuasa dalam diri kita. Roh Allah akan selalu membantu untuk mengatasinya
===================
"Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya."
Masih tentang hewan, kali ini saya mengajak untuk melihat hewan-hewan yang dijadikan simbol suatu sifat atau sikap tertentu dari manusia. Banyak kemiripan sifat hewan yang bisa diparalelkan dengan perilaku negatif manusia. Ular, dikenal menggambarkan sifat licik, penuh tipu daya. Dalam bahasa Inggris ada julukan "chicken" bagi pengecut. Orang yang malas sering digambarkan seperti lembu. Orang rakus sering dijuluki seperti babi. Orang yang terus menerus terpeleset pada kesalahan yang sama sering digambarkan lebih dungu dari keledai, dan masih banyak lagi.
Ketika kita menerima Yesus, kita diubah menjadi ciptaan baru (2 Korintus 5:17). Tapi hal ini bukanlah serta merta menjadikan kita bisa berubah total 180 derajat dalam sekejap mata. Berbagai bentuk "binatang" diatas, alias perilaku-perilaku negatif tidaklah langsung hilang dari diri kita. Kesemuanya akan tetap mencoba untuk tampil kembali untuk menguasai kita. Rasul Paulus menggambarkan hal tersebut sebagai keinginan daging, yang selalu bertentangan dengan keinginan Roh dan selalu menghalangi kita untuk melakukan hal yang baik. (Galatia 5:17). Tidak peduli apakah seseorang adalah pengikut Kristus yang taat atau yang baru saja menerima Yesus, tidak peduli apakah seseorang sudah puluhan tahun hidup intim bersama Tuhan atau masih dalam hitungan hari, keinginan daging akan selalu menggoda kita dan berusaha untuk kembali dominan dalam kehidupan. Tingkat spiritualitas atau alim tidaknya seseorang tidak menjadikan dirinya seratus persen bebas dari "hewan-hewan" yang ada dalam diri kita.Kalau begitu, apakah semuanya sia-sia kita lakukan?
Tentunya tidak. Ada kabar baik buat kita semua. "Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia." (1 Korintus 6:17). Artinya ada Roh Allah di dalam kita yang memungkinkan kita untuk mampu mengatasi berbagai keinginan daging. Pikiran, perilaku dan sikap kita yang negatif bisa kita lawan dengan adanya Roh Allah dalam diri kita. Kita tidak boleh lengah membiarkan dosa-dosa kembali berkuasa atas tubuh kita. Semua itu tidak mudah, tapi ingatlah bahwa tidak ada kemenangan yang diperoleh tanpa usaha dan semangat. Dengan adanya Roh Allah, kita pasti mampu melawan dan mengatasi semuanya.
Jangan biarkan "hewan-hewan" kembali berkuasa dalam diri kita. Roh Allah akan selalu membantu untuk mengatasinya
Kamis, 28 Agustus 2008
Pelajaran Dari Hewan
Ayat bacaan: Ayub 12:7
======================
"Tetapi bertanyalah kepada binatang, maka engkau akan diberinya pengajaran, kepada burung di udara, maka engkau akan diberinya keterangan."
Suka nonton film-filmnya Walt Disney? Kebanyakan film kartun Walt Disney memiliki karakter-karakter hewan yang bisa bicara. Ada yang sebagai peran pembantu, ada pula film-filmnya yang secara penuh memakai tokoh hewan, seperti Lion King misalnya. Pada jaman dimana kartun tradisional lewat sketch drawing telah digantikan lewat animasi 3D dengan bantuan komputer, atau lewat metode CGI (Computer-Graphic Imagery) sehingga bisa terlihat lebih nyata dan hidup,penceritaan lewat kisah hewan-hewan masih juga laris dipakai. Contoh yang paling baru tentu saja Kung Fu Panda yang laris manis di pasaran, dan bisa dinikmati baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Penggunaan karakter hewan ini tidak hanya lewat gambaran visual. Dongeng-dongeng di seluruh dunia pun banyak yang memakai tokoh hewan. Dongeng yang kita kenal juga sebagai dongeng jenis fabel, biasanya sarat pesan moral dan makna mendalam, berisikan berbagai kebijaksanaan dan pengajaran yang dapat menuntun anak-anak untuk memahami moral dalam kehidupannya.
Mari kita mundur lebih jauh, dan lihatlah. Tuhan pun menyuruh Ayub untuk belajar dari hewan. Mengapa harus lewat hewan? Karena kita bisa belajar dari sifat, kebiasaan dan cara hidup jutaan jenis hewan di dunia. Lihatlah etos kerja semut, yang selalu bekerja tanpa henti, mampu mengatasi berat yang jauh melebihi berat tubuhnya, dan selalu mampu bekerja sama. Salomo pun menulis: "Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak" (Amsal 6:6). Rajawali merupakan burung yang kuat, mampu menembus badai, kepak sayapnya begitu kuat untuk menembus angin hingga bisa melayang-layang di langit tinggi. Alkitab pun berulangkali memakai gambaran rajawali dalam berbagai hal, salah satunya bisa kita lihat pada Ulangan 19:4. Domba menggambarkan kebergantungan penuh pada gembalanya, sampai Yesus sendiri pun digambarkan sebagai Anak Domba Allah. Karakter singa, kambing, ular, keledai, dan banyak lagi binatang bisa kita jumpai dalam alkitab. Dalam kehidupan sehari-hari pun kita bisa belajar banyak hal dari hewan. Perilaku ikan, burung-burung, dan lainnya, baik dari apa yang kita lihat maupun dari berbagai acara televisi yang menggambarkan kehidupan hewan, kita tetap bisa memetik pelajaran. Artinya, baik lewat karakter,kebiasaan dan cara hidup hewan yang kita lihat sehari-hari, maupun lewat gambaran yang kita dapati dalam alkitab, kita bisa belajar banyak dari semua itu.
Allah bisa memakai apapun untuk menyatakan kemuliaanNya, Allah bisa memakai apapun untuk mengajarkan kita, semua yang Dia ciptakan tidak ada yang sifatnya kebetulan dan semua ada dalam rencanaNya untuk mendatangkan kebaikan. Meskipun Dia tidak terlihat dengan mata, tidak berbicara pada kita seperti obrolan kita dengan sesama manusia, Tuhan ada dalam setiap sisi kehidupan kita dan selalu berbicara, mengingatkan serta mengajarkan kita untuk hidup benar, hidup kudus, hidup setia sesuai kehendakNya.
Belajarlah dari segala hal yang anda lihat dalam perjalanan kehidupan ini, termasuk dari hewan.
======================
"Tetapi bertanyalah kepada binatang, maka engkau akan diberinya pengajaran, kepada burung di udara, maka engkau akan diberinya keterangan."
Suka nonton film-filmnya Walt Disney? Kebanyakan film kartun Walt Disney memiliki karakter-karakter hewan yang bisa bicara. Ada yang sebagai peran pembantu, ada pula film-filmnya yang secara penuh memakai tokoh hewan, seperti Lion King misalnya. Pada jaman dimana kartun tradisional lewat sketch drawing telah digantikan lewat animasi 3D dengan bantuan komputer, atau lewat metode CGI (Computer-Graphic Imagery) sehingga bisa terlihat lebih nyata dan hidup,penceritaan lewat kisah hewan-hewan masih juga laris dipakai. Contoh yang paling baru tentu saja Kung Fu Panda yang laris manis di pasaran, dan bisa dinikmati baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Penggunaan karakter hewan ini tidak hanya lewat gambaran visual. Dongeng-dongeng di seluruh dunia pun banyak yang memakai tokoh hewan. Dongeng yang kita kenal juga sebagai dongeng jenis fabel, biasanya sarat pesan moral dan makna mendalam, berisikan berbagai kebijaksanaan dan pengajaran yang dapat menuntun anak-anak untuk memahami moral dalam kehidupannya.
Mari kita mundur lebih jauh, dan lihatlah. Tuhan pun menyuruh Ayub untuk belajar dari hewan. Mengapa harus lewat hewan? Karena kita bisa belajar dari sifat, kebiasaan dan cara hidup jutaan jenis hewan di dunia. Lihatlah etos kerja semut, yang selalu bekerja tanpa henti, mampu mengatasi berat yang jauh melebihi berat tubuhnya, dan selalu mampu bekerja sama. Salomo pun menulis: "Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak" (Amsal 6:6). Rajawali merupakan burung yang kuat, mampu menembus badai, kepak sayapnya begitu kuat untuk menembus angin hingga bisa melayang-layang di langit tinggi. Alkitab pun berulangkali memakai gambaran rajawali dalam berbagai hal, salah satunya bisa kita lihat pada Ulangan 19:4. Domba menggambarkan kebergantungan penuh pada gembalanya, sampai Yesus sendiri pun digambarkan sebagai Anak Domba Allah. Karakter singa, kambing, ular, keledai, dan banyak lagi binatang bisa kita jumpai dalam alkitab. Dalam kehidupan sehari-hari pun kita bisa belajar banyak hal dari hewan. Perilaku ikan, burung-burung, dan lainnya, baik dari apa yang kita lihat maupun dari berbagai acara televisi yang menggambarkan kehidupan hewan, kita tetap bisa memetik pelajaran. Artinya, baik lewat karakter,kebiasaan dan cara hidup hewan yang kita lihat sehari-hari, maupun lewat gambaran yang kita dapati dalam alkitab, kita bisa belajar banyak dari semua itu.
Allah bisa memakai apapun untuk menyatakan kemuliaanNya, Allah bisa memakai apapun untuk mengajarkan kita, semua yang Dia ciptakan tidak ada yang sifatnya kebetulan dan semua ada dalam rencanaNya untuk mendatangkan kebaikan. Meskipun Dia tidak terlihat dengan mata, tidak berbicara pada kita seperti obrolan kita dengan sesama manusia, Tuhan ada dalam setiap sisi kehidupan kita dan selalu berbicara, mengingatkan serta mengajarkan kita untuk hidup benar, hidup kudus, hidup setia sesuai kehendakNya.
Belajarlah dari segala hal yang anda lihat dalam perjalanan kehidupan ini, termasuk dari hewan.
Pelajaran Dari Hewan
Ayat bacaan: Ayub 12:7
======================
"Tetapi bertanyalah kepada binatang, maka engkau akan diberinya pengajaran, kepada burung di udara, maka engkau akan diberinya keterangan."
Suka nonton film-filmnya Walt Disney? Kebanyakan film kartun Walt Disney memiliki karakter-karakter hewan yang bisa bicara. Ada yang sebagai peran pembantu, ada pula film-filmnya yang secara penuh memakai tokoh hewan, seperti Lion King misalnya. Pada jaman dimana kartun tradisional lewat sketch drawing telah digantikan lewat animasi 3D dengan bantuan komputer, atau lewat metode CGI (Computer-Graphic Imagery) sehingga bisa terlihat lebih nyata dan hidup,penceritaan lewat kisah hewan-hewan masih juga laris dipakai. Contoh yang paling baru tentu saja Kung Fu Panda yang laris manis di pasaran, dan bisa dinikmati baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Penggunaan karakter hewan ini tidak hanya lewat gambaran visual. Dongeng-dongeng di seluruh dunia pun banyak yang memakai tokoh hewan. Dongeng yang kita kenal juga sebagai dongeng jenis fabel, biasanya sarat pesan moral dan makna mendalam, berisikan berbagai kebijaksanaan dan pengajaran yang dapat menuntun anak-anak untuk memahami moral dalam kehidupannya.
Mari kita mundur lebih jauh, dan lihatlah. Tuhan pun menyuruh Ayub untuk belajar dari hewan. Mengapa harus lewat hewan? Karena kita bisa belajar dari sifat, kebiasaan dan cara hidup jutaan jenis hewan di dunia. Lihatlah etos kerja semut, yang selalu bekerja tanpa henti, mampu mengatasi berat yang jauh melebihi berat tubuhnya, dan selalu mampu bekerja sama. Salomo pun menulis: "Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak" (Amsal 6:6). Rajawali merupakan burung yang kuat, mampu menembus badai, kepak sayapnya begitu kuat untuk menembus angin hingga bisa melayang-layang di langit tinggi. Alkitab pun berulangkali memakai gambaran rajawali dalam berbagai hal, salah satunya bisa kita lihat pada Ulangan 19:4. Domba menggambarkan kebergantungan penuh pada gembalanya, sampai Yesus sendiri pun digambarkan sebagai Anak Domba Allah. Karakter singa, kambing, ular, keledai, dan banyak lagi binatang bisa kita jumpai dalam alkitab. Dalam kehidupan sehari-hari pun kita bisa belajar banyak hal dari hewan. Perilaku ikan, burung-burung, dan lainnya, baik dari apa yang kita lihat maupun dari berbagai acara televisi yang menggambarkan kehidupan hewan, kita tetap bisa memetik pelajaran. Artinya, baik lewat karakter,kebiasaan dan cara hidup hewan yang kita lihat sehari-hari, maupun lewat gambaran yang kita dapati dalam alkitab, kita bisa belajar banyak dari semua itu.
Allah bisa memakai apapun untuk menyatakan kemuliaanNya, Allah bisa memakai apapun untuk mengajarkan kita, semua yang Dia ciptakan tidak ada yang sifatnya kebetulan dan semua ada dalam rencanaNya untuk mendatangkan kebaikan. Meskipun Dia tidak terlihat dengan mata, tidak berbicara pada kita seperti obrolan kita dengan sesama manusia, Tuhan ada dalam setiap sisi kehidupan kita dan selalu berbicara, mengingatkan serta mengajarkan kita untuk hidup benar, hidup kudus, hidup setia sesuai kehendakNya.
Belajarlah dari segala hal yang anda lihat dalam perjalanan kehidupan ini, termasuk dari hewan.
======================
"Tetapi bertanyalah kepada binatang, maka engkau akan diberinya pengajaran, kepada burung di udara, maka engkau akan diberinya keterangan."
Suka nonton film-filmnya Walt Disney? Kebanyakan film kartun Walt Disney memiliki karakter-karakter hewan yang bisa bicara. Ada yang sebagai peran pembantu, ada pula film-filmnya yang secara penuh memakai tokoh hewan, seperti Lion King misalnya. Pada jaman dimana kartun tradisional lewat sketch drawing telah digantikan lewat animasi 3D dengan bantuan komputer, atau lewat metode CGI (Computer-Graphic Imagery) sehingga bisa terlihat lebih nyata dan hidup,penceritaan lewat kisah hewan-hewan masih juga laris dipakai. Contoh yang paling baru tentu saja Kung Fu Panda yang laris manis di pasaran, dan bisa dinikmati baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Penggunaan karakter hewan ini tidak hanya lewat gambaran visual. Dongeng-dongeng di seluruh dunia pun banyak yang memakai tokoh hewan. Dongeng yang kita kenal juga sebagai dongeng jenis fabel, biasanya sarat pesan moral dan makna mendalam, berisikan berbagai kebijaksanaan dan pengajaran yang dapat menuntun anak-anak untuk memahami moral dalam kehidupannya.
Mari kita mundur lebih jauh, dan lihatlah. Tuhan pun menyuruh Ayub untuk belajar dari hewan. Mengapa harus lewat hewan? Karena kita bisa belajar dari sifat, kebiasaan dan cara hidup jutaan jenis hewan di dunia. Lihatlah etos kerja semut, yang selalu bekerja tanpa henti, mampu mengatasi berat yang jauh melebihi berat tubuhnya, dan selalu mampu bekerja sama. Salomo pun menulis: "Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak" (Amsal 6:6). Rajawali merupakan burung yang kuat, mampu menembus badai, kepak sayapnya begitu kuat untuk menembus angin hingga bisa melayang-layang di langit tinggi. Alkitab pun berulangkali memakai gambaran rajawali dalam berbagai hal, salah satunya bisa kita lihat pada Ulangan 19:4. Domba menggambarkan kebergantungan penuh pada gembalanya, sampai Yesus sendiri pun digambarkan sebagai Anak Domba Allah. Karakter singa, kambing, ular, keledai, dan banyak lagi binatang bisa kita jumpai dalam alkitab. Dalam kehidupan sehari-hari pun kita bisa belajar banyak hal dari hewan. Perilaku ikan, burung-burung, dan lainnya, baik dari apa yang kita lihat maupun dari berbagai acara televisi yang menggambarkan kehidupan hewan, kita tetap bisa memetik pelajaran. Artinya, baik lewat karakter,kebiasaan dan cara hidup hewan yang kita lihat sehari-hari, maupun lewat gambaran yang kita dapati dalam alkitab, kita bisa belajar banyak dari semua itu.
Allah bisa memakai apapun untuk menyatakan kemuliaanNya, Allah bisa memakai apapun untuk mengajarkan kita, semua yang Dia ciptakan tidak ada yang sifatnya kebetulan dan semua ada dalam rencanaNya untuk mendatangkan kebaikan. Meskipun Dia tidak terlihat dengan mata, tidak berbicara pada kita seperti obrolan kita dengan sesama manusia, Tuhan ada dalam setiap sisi kehidupan kita dan selalu berbicara, mengingatkan serta mengajarkan kita untuk hidup benar, hidup kudus, hidup setia sesuai kehendakNya.
Belajarlah dari segala hal yang anda lihat dalam perjalanan kehidupan ini, termasuk dari hewan.
Mangkok Tanpa Alas
Seorang raja bersama pengiringnya keluar dari istananya untuk menikmati udara pagi. Di keramaian, ia berpapasan dengan seorang pengemis.
Sang raja menyapa pengemis ini, "Apa yang engkau inginkan dariku?"
Si pengemis itu tersenyum dan berkata, "Tuanku bertanya, seakan-akan tuanku dapat memenuhi permintaan hamba."
Sang raja terkejut, ia merasa tertantang, "Tentu saja aku dapat memenuhi permintaanmu. Apa yang engkau minta, katakanlah!"
Maka menjawablah sang pengemis, "Berpikirlah dua kali, wahai tuanku, sebelum tuanku menjanjikan apa-apa."
Rupanya sang pengemis bukanlah sembarang pengemis. Namun raja tidak merasakan hal itu. Timbul rasa angkuh dan tak senang pada diri raja, karena mendapat nasihat dari seorang pengemis. "Sudah aku katakan, aku dapat memenuhi permintaanmu. Apapun juga! Aku adalah raja > yang paling berkuasa dan kaya-raya."
Dengan penuh kepolosan dan kesederhanaan si pengemis itu mengangsurkan mangkuk penadah sedekah, "Tuanku dapat mengisi penuh mangkuk ini dengan apa yang tuanku inginkan."
Bukan main! Raja menjadi geram mendengar 'tantangan' pengemis di hadapannya.
Segera ia memerintahkan bendahara kerajaan yang ikut dengannya untuk mengisi penuh mangkuk pengemis kurang ajar ini dengan emas! Kemudian bendahara menuangkan emas dari pundi-pundi besar yang di bawanya ke dalam mangkuk sedekah sang pengemis. Anehnya, emas dalam pundi-pundi besar itu tidak dapat mengisi penuh mangkuk sedekah.
Tak mau kehilangan muka di hadapan rakyatnya, sang raja terus memerintahkan bendahara mengisi mangkuk itu. Tetapi mangkuk itu tetap kosong. Bahkan seluruh perbendaharaan kerajaan: emas, intan berlian, ratna mutumanikam telah habis dilahap mangkuk sedekah itu.
Mangkuk itu seolah tanpa dasar, berlubang.
Dengan perasaan tak menentu, sang raja jatuh bersimpuh di kaki si pengemis, ternyata dia bukan pengemis biasa, terbata-bata ia bertanya, "Sebelum berlalu dari tempat ini, dapatkah tuan menjelaskan terbuat dari apakah mangkuk sedekah ini?"
Pengemis itu menjawab sambil tersenyum, "Mangkuk itu terbuat dari keinginan manusia yang tanpa batas. Itulah yang mendorong manusia senantiasa bergelut dalam hidupnya. Ada kegembiraan, gairah memuncak di hati, pengalaman yang mengasyikkan kala engkau menginginkan sesuatu. Ketika akhirnya engkau telah mendapatkan keing inan itu, semua yang telah kau dapatkan itu, seolah tidak ada lagi artinya bagimu".
Semuanya hilang ibarat emas intan berlian yang masuk dalam mangkuk yang tak beralas itu. Kegembiraan, gairah, dan pengalaman yang mengasyikkan itu hanya tatkala dalam proses untuk mendapatkan keinginan..
Begitu saja seterusnya, selalu kemudian datang keinginan baru. Orang tidak pernah merasa puas. Ia selalu merasa kekurangan. Anak cucumu kelak mengatakan: power tends to corrupt; kekuasaan cenderung untuk berlaku tamak.
Raja itu bertanya lagi, "Adakah cara untuk dapat menutup alas mangkuk itu?"
"Tentu ada, yaitu rasa syukur kepada Tuhan. Jika engkau pandai bersyukur, Tuhan akan menambah hikmat padamu," ucap sang pengemis itu, sambil ia berjalan kemudian menghilang
Sang raja menyapa pengemis ini, "Apa yang engkau inginkan dariku?"
Si pengemis itu tersenyum dan berkata, "Tuanku bertanya, seakan-akan tuanku dapat memenuhi permintaan hamba."
Sang raja terkejut, ia merasa tertantang, "Tentu saja aku dapat memenuhi permintaanmu. Apa yang engkau minta, katakanlah!"
Maka menjawablah sang pengemis, "Berpikirlah dua kali, wahai tuanku, sebelum tuanku menjanjikan apa-apa."
Rupanya sang pengemis bukanlah sembarang pengemis. Namun raja tidak merasakan hal itu. Timbul rasa angkuh dan tak senang pada diri raja, karena mendapat nasihat dari seorang pengemis. "Sudah aku katakan, aku dapat memenuhi permintaanmu. Apapun juga! Aku adalah raja > yang paling berkuasa dan kaya-raya."
Dengan penuh kepolosan dan kesederhanaan si pengemis itu mengangsurkan mangkuk penadah sedekah, "Tuanku dapat mengisi penuh mangkuk ini dengan apa yang tuanku inginkan."
Bukan main! Raja menjadi geram mendengar 'tantangan' pengemis di hadapannya.
Segera ia memerintahkan bendahara kerajaan yang ikut dengannya untuk mengisi penuh mangkuk pengemis kurang ajar ini dengan emas! Kemudian bendahara menuangkan emas dari pundi-pundi besar yang di bawanya ke dalam mangkuk sedekah sang pengemis. Anehnya, emas dalam pundi-pundi besar itu tidak dapat mengisi penuh mangkuk sedekah.
Tak mau kehilangan muka di hadapan rakyatnya, sang raja terus memerintahkan bendahara mengisi mangkuk itu. Tetapi mangkuk itu tetap kosong. Bahkan seluruh perbendaharaan kerajaan: emas, intan berlian, ratna mutumanikam telah habis dilahap mangkuk sedekah itu.
Mangkuk itu seolah tanpa dasar, berlubang.
Dengan perasaan tak menentu, sang raja jatuh bersimpuh di kaki si pengemis, ternyata dia bukan pengemis biasa, terbata-bata ia bertanya, "Sebelum berlalu dari tempat ini, dapatkah tuan menjelaskan terbuat dari apakah mangkuk sedekah ini?"
Pengemis itu menjawab sambil tersenyum, "Mangkuk itu terbuat dari keinginan manusia yang tanpa batas. Itulah yang mendorong manusia senantiasa bergelut dalam hidupnya. Ada kegembiraan, gairah memuncak di hati, pengalaman yang mengasyikkan kala engkau menginginkan sesuatu. Ketika akhirnya engkau telah mendapatkan keing inan itu, semua yang telah kau dapatkan itu, seolah tidak ada lagi artinya bagimu".
Semuanya hilang ibarat emas intan berlian yang masuk dalam mangkuk yang tak beralas itu. Kegembiraan, gairah, dan pengalaman yang mengasyikkan itu hanya tatkala dalam proses untuk mendapatkan keinginan..
Begitu saja seterusnya, selalu kemudian datang keinginan baru. Orang tidak pernah merasa puas. Ia selalu merasa kekurangan. Anak cucumu kelak mengatakan: power tends to corrupt; kekuasaan cenderung untuk berlaku tamak.
Raja itu bertanya lagi, "Adakah cara untuk dapat menutup alas mangkuk itu?"
"Tentu ada, yaitu rasa syukur kepada Tuhan. Jika engkau pandai bersyukur, Tuhan akan menambah hikmat padamu," ucap sang pengemis itu, sambil ia berjalan kemudian menghilang
Rabu, 27 Agustus 2008
Wall-E (2) : Kelestarian Lingkungan
Ayat bacaan: Kejadian 1:11-12
=======================
"Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik."
Selain mengingatkan kita tentang pentingnya kasih dalam hidup manusia, Wall-E juga menyampaikan pesan yang tidak kalah serius: jagalah kelestarian lingkungan. Ketika sedang melakukan tugasnya membersihkan timbunan sampah, Wall-E menemukan sebatang tanaman kecil yang ditanam di dalam sepatu bot tua. Tanaman inilah yang nantinya menjadi bukti bahwa bumi sudah terbebas dari racun setelah 700 tahun terkontaminasi dan tidak bisa ditinggali. Perjuangan Wall-E dan Eve tidak kenal lelah untuk menjaga tanaman tersebut tetap hidup dan aman dari kejaran robot-robot Axiom yang tidak ingin manusia kembali ke bumi.
Kita seringkali lupa bahwa lingkungan harus dilestarikan. Masih banyak orang membuang sampah sembarangan. Timbunan sampah menumpuk di mana-mana, sungai tercemar dengan limbah dan sampah, asap pabrik mencemarkan udara, semua ini bisa berdampak fatal di kemudian hari. Dampak yang disebabkan oleh rusaknya lingkungan hidup pun sebenarnya sudah mulai kita rasakan saat ini. Perubahan suhu permukaan bumi menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim yang mengganggu ekosistem di bumi, mencairnya gunung-gunung es di kutub yang pada akhirnya bisa memberi masalah bagi pulau-pulau.
Alam yang indah dengan tumbuh-tumbuhan adalah ciptaan Tuhan yang luar biasa. Dia menyediakan segalanya bagi kita semua. Dan lihatlah, Tuhan berkata bahwa apa yang Dia ciptakan adalah baik. (Kejadian 1:12) Coba baca Mazmur 104 yang menggambarkan keindahan alam secara luar biasa. Semua itu adalah karya nyata Tuhan, sebuah bukti yang tidak dapat disangkal akan keilahian Tuhan seperti yang dinyatakan dalam Roma 1:20. Tuhan kita adalah Tuhan yang peduli lingkungan. Dalam Ulangan 20:19-20 Tuhan mengingatkan manusia agar tidak menebang pohon sembarangan. "Apabila dalam memerangi suatu kota, engkau lama mengepungnya untuk direbut, maka tidak boleh engkau merusakkan pohon-pohon sekelilingnya dengan mengayunkan kapak kepadanya; buahnya boleh kaumakan, tetapi batangnya janganlah kautebang; sebab, pohon yang di padang itu bukan manusia, jadi tidak patut ikut kaukepung.Hanya pohon-pohon, yang engkau tahu tidak menghasilkan makanan, boleh kaurusakkan dan kautebang untuk mendirikan pagar pengepungan terhadap kota yang berperang melawan engkau, sampai kota itu jatuh." Ini menunjukkan perhatian Tuhan yang sangat serius terhadap kelestarian lingkungan dan penghijauan.
Bumi beserta segala isinya adalah milik Tuhan (Mazmur 24:1), dan kita manusia diberi otoritas untuk menguasainya (Kejadian 1:28). Kelestarian lingkungan atau kerusakan lingkungan, tergantung dari bagaimana kita menyikapinya. Kita diberi otoritas untuk menjaga kelestarian lingkungan, maka kita harus bertanggungjawab atas otoritas yang diberikan Tuhan. Wall-E menggambarkan sebuah peringatan serius apabila kita terus merusak lingkungan. Jangan sampai apa yang digambarkan dalam film terjadi: betapa sebuah tanaman kecil akan menjadi sangat langka dan begitu berharga. Jangan sampai kita baru menyadari hal tersebut sesudah semuanya terlambat. Di tangan kita terletak tugas untuk melestarikan alam, menjaga bumi agar tetap hijau, dan itu semua harus kita pertanggungjawabkan pada Tuhan. Pagi ini ketika saya melihat tumbuh-tumbuhan hijau dan pepohonan di depan rumah, saya bersyukur dan berterimakasih pada Tuhan atas keindahan ciptaanNya. Saya pun berterimakasih karena saya masih diberi kesempatan untuk menyaksikan indahnya alam yang hijau. Mari kita jaga sama-sama alam yang indah ini mulai sekarang, agar apa yang masih kita nikmati saat ini juga dapat dinikmati oleh anak-cucu kita sebagai buah pikiran dan karya Tuhan yang luar biasa indahnya.
Tuhan menciptakan alam hijau dengan sangat indah dan memberi otoritas pada kita untuk melestarikannya
=======================
"Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik."
Selain mengingatkan kita tentang pentingnya kasih dalam hidup manusia, Wall-E juga menyampaikan pesan yang tidak kalah serius: jagalah kelestarian lingkungan. Ketika sedang melakukan tugasnya membersihkan timbunan sampah, Wall-E menemukan sebatang tanaman kecil yang ditanam di dalam sepatu bot tua. Tanaman inilah yang nantinya menjadi bukti bahwa bumi sudah terbebas dari racun setelah 700 tahun terkontaminasi dan tidak bisa ditinggali. Perjuangan Wall-E dan Eve tidak kenal lelah untuk menjaga tanaman tersebut tetap hidup dan aman dari kejaran robot-robot Axiom yang tidak ingin manusia kembali ke bumi.
Kita seringkali lupa bahwa lingkungan harus dilestarikan. Masih banyak orang membuang sampah sembarangan. Timbunan sampah menumpuk di mana-mana, sungai tercemar dengan limbah dan sampah, asap pabrik mencemarkan udara, semua ini bisa berdampak fatal di kemudian hari. Dampak yang disebabkan oleh rusaknya lingkungan hidup pun sebenarnya sudah mulai kita rasakan saat ini. Perubahan suhu permukaan bumi menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim yang mengganggu ekosistem di bumi, mencairnya gunung-gunung es di kutub yang pada akhirnya bisa memberi masalah bagi pulau-pulau.
Alam yang indah dengan tumbuh-tumbuhan adalah ciptaan Tuhan yang luar biasa. Dia menyediakan segalanya bagi kita semua. Dan lihatlah, Tuhan berkata bahwa apa yang Dia ciptakan adalah baik. (Kejadian 1:12) Coba baca Mazmur 104 yang menggambarkan keindahan alam secara luar biasa. Semua itu adalah karya nyata Tuhan, sebuah bukti yang tidak dapat disangkal akan keilahian Tuhan seperti yang dinyatakan dalam Roma 1:20. Tuhan kita adalah Tuhan yang peduli lingkungan. Dalam Ulangan 20:19-20 Tuhan mengingatkan manusia agar tidak menebang pohon sembarangan. "Apabila dalam memerangi suatu kota, engkau lama mengepungnya untuk direbut, maka tidak boleh engkau merusakkan pohon-pohon sekelilingnya dengan mengayunkan kapak kepadanya; buahnya boleh kaumakan, tetapi batangnya janganlah kautebang; sebab, pohon yang di padang itu bukan manusia, jadi tidak patut ikut kaukepung.Hanya pohon-pohon, yang engkau tahu tidak menghasilkan makanan, boleh kaurusakkan dan kautebang untuk mendirikan pagar pengepungan terhadap kota yang berperang melawan engkau, sampai kota itu jatuh." Ini menunjukkan perhatian Tuhan yang sangat serius terhadap kelestarian lingkungan dan penghijauan.
Bumi beserta segala isinya adalah milik Tuhan (Mazmur 24:1), dan kita manusia diberi otoritas untuk menguasainya (Kejadian 1:28). Kelestarian lingkungan atau kerusakan lingkungan, tergantung dari bagaimana kita menyikapinya. Kita diberi otoritas untuk menjaga kelestarian lingkungan, maka kita harus bertanggungjawab atas otoritas yang diberikan Tuhan. Wall-E menggambarkan sebuah peringatan serius apabila kita terus merusak lingkungan. Jangan sampai apa yang digambarkan dalam film terjadi: betapa sebuah tanaman kecil akan menjadi sangat langka dan begitu berharga. Jangan sampai kita baru menyadari hal tersebut sesudah semuanya terlambat. Di tangan kita terletak tugas untuk melestarikan alam, menjaga bumi agar tetap hijau, dan itu semua harus kita pertanggungjawabkan pada Tuhan. Pagi ini ketika saya melihat tumbuh-tumbuhan hijau dan pepohonan di depan rumah, saya bersyukur dan berterimakasih pada Tuhan atas keindahan ciptaanNya. Saya pun berterimakasih karena saya masih diberi kesempatan untuk menyaksikan indahnya alam yang hijau. Mari kita jaga sama-sama alam yang indah ini mulai sekarang, agar apa yang masih kita nikmati saat ini juga dapat dinikmati oleh anak-cucu kita sebagai buah pikiran dan karya Tuhan yang luar biasa indahnya.
Tuhan menciptakan alam hijau dengan sangat indah dan memberi otoritas pada kita untuk melestarikannya
Wall-E (2) : Kelestarian Lingkungan
Ayat bacaan: Kejadian 1:11-12
=======================
"Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik."
Selain mengingatkan kita tentang pentingnya kasih dalam hidup manusia, Wall-E juga menyampaikan pesan yang tidak kalah serius: jagalah kelestarian lingkungan. Ketika sedang melakukan tugasnya membersihkan timbunan sampah, Wall-E menemukan sebatang tanaman kecil yang ditanam di dalam sepatu bot tua. Tanaman inilah yang nantinya menjadi bukti bahwa bumi sudah terbebas dari racun setelah 700 tahun terkontaminasi dan tidak bisa ditinggali. Perjuangan Wall-E dan Eve tidak kenal lelah untuk menjaga tanaman tersebut tetap hidup dan aman dari kejaran robot-robot Axiom yang tidak ingin manusia kembali ke bumi.
Kita seringkali lupa bahwa lingkungan harus dilestarikan. Masih banyak orang membuang sampah sembarangan. Timbunan sampah menumpuk di mana-mana, sungai tercemar dengan limbah dan sampah, asap pabrik mencemarkan udara, semua ini bisa berdampak fatal di kemudian hari. Dampak yang disebabkan oleh rusaknya lingkungan hidup pun sebenarnya sudah mulai kita rasakan saat ini. Perubahan suhu permukaan bumi menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim yang mengganggu ekosistem di bumi, mencairnya gunung-gunung es di kutub yang pada akhirnya bisa memberi masalah bagi pulau-pulau.
Alam yang indah dengan tumbuh-tumbuhan adalah ciptaan Tuhan yang luar biasa. Dia menyediakan segalanya bagi kita semua. Dan lihatlah, Tuhan berkata bahwa apa yang Dia ciptakan adalah baik. (Kejadian 1:12) Coba baca Mazmur 104 yang menggambarkan keindahan alam secara luar biasa. Semua itu adalah karya nyata Tuhan, sebuah bukti yang tidak dapat disangkal akan keilahian Tuhan seperti yang dinyatakan dalam Roma 1:20. Tuhan kita adalah Tuhan yang peduli lingkungan. Dalam Ulangan 20:19-20 Tuhan mengingatkan manusia agar tidak menebang pohon sembarangan. "Apabila dalam memerangi suatu kota, engkau lama mengepungnya untuk direbut, maka tidak boleh engkau merusakkan pohon-pohon sekelilingnya dengan mengayunkan kapak kepadanya; buahnya boleh kaumakan, tetapi batangnya janganlah kautebang; sebab, pohon yang di padang itu bukan manusia, jadi tidak patut ikut kaukepung.Hanya pohon-pohon, yang engkau tahu tidak menghasilkan makanan, boleh kaurusakkan dan kautebang untuk mendirikan pagar pengepungan terhadap kota yang berperang melawan engkau, sampai kota itu jatuh." Ini menunjukkan perhatian Tuhan yang sangat serius terhadap kelestarian lingkungan dan penghijauan.
Bumi beserta segala isinya adalah milik Tuhan (Mazmur 24:1), dan kita manusia diberi otoritas untuk menguasainya (Kejadian 1:28). Kelestarian lingkungan atau kerusakan lingkungan, tergantung dari bagaimana kita menyikapinya. Kita diberi otoritas untuk menjaga kelestarian lingkungan, maka kita harus bertanggungjawab atas otoritas yang diberikan Tuhan. Wall-E menggambarkan sebuah peringatan serius apabila kita terus merusak lingkungan. Jangan sampai apa yang digambarkan dalam film terjadi: betapa sebuah tanaman kecil akan menjadi sangat langka dan begitu berharga. Jangan sampai kita baru menyadari hal tersebut sesudah semuanya terlambat. Di tangan kita terletak tugas untuk melestarikan alam, menjaga bumi agar tetap hijau, dan itu semua harus kita pertanggungjawabkan pada Tuhan. Pagi ini ketika saya melihat tumbuh-tumbuhan hijau dan pepohonan di depan rumah, saya bersyukur dan berterimakasih pada Tuhan atas keindahan ciptaanNya. Saya pun berterimakasih karena saya masih diberi kesempatan untuk menyaksikan indahnya alam yang hijau. Mari kita jaga sama-sama alam yang indah ini mulai sekarang, agar apa yang masih kita nikmati saat ini juga dapat dinikmati oleh anak-cucu kita sebagai buah pikiran dan karya Tuhan yang luar biasa indahnya.
Tuhan menciptakan alam hijau dengan sangat indah dan memberi otoritas pada kita untuk melestarikannya
=======================
"Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik."
Selain mengingatkan kita tentang pentingnya kasih dalam hidup manusia, Wall-E juga menyampaikan pesan yang tidak kalah serius: jagalah kelestarian lingkungan. Ketika sedang melakukan tugasnya membersihkan timbunan sampah, Wall-E menemukan sebatang tanaman kecil yang ditanam di dalam sepatu bot tua. Tanaman inilah yang nantinya menjadi bukti bahwa bumi sudah terbebas dari racun setelah 700 tahun terkontaminasi dan tidak bisa ditinggali. Perjuangan Wall-E dan Eve tidak kenal lelah untuk menjaga tanaman tersebut tetap hidup dan aman dari kejaran robot-robot Axiom yang tidak ingin manusia kembali ke bumi.
Kita seringkali lupa bahwa lingkungan harus dilestarikan. Masih banyak orang membuang sampah sembarangan. Timbunan sampah menumpuk di mana-mana, sungai tercemar dengan limbah dan sampah, asap pabrik mencemarkan udara, semua ini bisa berdampak fatal di kemudian hari. Dampak yang disebabkan oleh rusaknya lingkungan hidup pun sebenarnya sudah mulai kita rasakan saat ini. Perubahan suhu permukaan bumi menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim yang mengganggu ekosistem di bumi, mencairnya gunung-gunung es di kutub yang pada akhirnya bisa memberi masalah bagi pulau-pulau.
Alam yang indah dengan tumbuh-tumbuhan adalah ciptaan Tuhan yang luar biasa. Dia menyediakan segalanya bagi kita semua. Dan lihatlah, Tuhan berkata bahwa apa yang Dia ciptakan adalah baik. (Kejadian 1:12) Coba baca Mazmur 104 yang menggambarkan keindahan alam secara luar biasa. Semua itu adalah karya nyata Tuhan, sebuah bukti yang tidak dapat disangkal akan keilahian Tuhan seperti yang dinyatakan dalam Roma 1:20. Tuhan kita adalah Tuhan yang peduli lingkungan. Dalam Ulangan 20:19-20 Tuhan mengingatkan manusia agar tidak menebang pohon sembarangan. "Apabila dalam memerangi suatu kota, engkau lama mengepungnya untuk direbut, maka tidak boleh engkau merusakkan pohon-pohon sekelilingnya dengan mengayunkan kapak kepadanya; buahnya boleh kaumakan, tetapi batangnya janganlah kautebang; sebab, pohon yang di padang itu bukan manusia, jadi tidak patut ikut kaukepung.Hanya pohon-pohon, yang engkau tahu tidak menghasilkan makanan, boleh kaurusakkan dan kautebang untuk mendirikan pagar pengepungan terhadap kota yang berperang melawan engkau, sampai kota itu jatuh." Ini menunjukkan perhatian Tuhan yang sangat serius terhadap kelestarian lingkungan dan penghijauan.
Bumi beserta segala isinya adalah milik Tuhan (Mazmur 24:1), dan kita manusia diberi otoritas untuk menguasainya (Kejadian 1:28). Kelestarian lingkungan atau kerusakan lingkungan, tergantung dari bagaimana kita menyikapinya. Kita diberi otoritas untuk menjaga kelestarian lingkungan, maka kita harus bertanggungjawab atas otoritas yang diberikan Tuhan. Wall-E menggambarkan sebuah peringatan serius apabila kita terus merusak lingkungan. Jangan sampai apa yang digambarkan dalam film terjadi: betapa sebuah tanaman kecil akan menjadi sangat langka dan begitu berharga. Jangan sampai kita baru menyadari hal tersebut sesudah semuanya terlambat. Di tangan kita terletak tugas untuk melestarikan alam, menjaga bumi agar tetap hijau, dan itu semua harus kita pertanggungjawabkan pada Tuhan. Pagi ini ketika saya melihat tumbuh-tumbuhan hijau dan pepohonan di depan rumah, saya bersyukur dan berterimakasih pada Tuhan atas keindahan ciptaanNya. Saya pun berterimakasih karena saya masih diberi kesempatan untuk menyaksikan indahnya alam yang hijau. Mari kita jaga sama-sama alam yang indah ini mulai sekarang, agar apa yang masih kita nikmati saat ini juga dapat dinikmati oleh anak-cucu kita sebagai buah pikiran dan karya Tuhan yang luar biasa indahnya.
Tuhan menciptakan alam hijau dengan sangat indah dan memberi otoritas pada kita untuk melestarikannya
CUKUP ITU BERAPA?
Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata "cukup".
Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana. Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup.
Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata "cukup". Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya.
Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target.
Istri mengeluh suaminya kurang perhatian.
Suami berpendapat istrinya kurang pengertian.
Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati.
Semua merasa kurang dan kurang.
Kapankah kita bisa berkata cukup?
Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.
Cukup adalah persoalan kepuasan hati.
Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri.
Tak perlu takut berkata cukup.
Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya.
"Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri. Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan.
Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.
Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.
Belajarlah untuk berkata "Cukup"
Ayat terkait: Filipi 4:11-13
Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana. Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup.
Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata "cukup". Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya.
Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target.
Istri mengeluh suaminya kurang perhatian.
Suami berpendapat istrinya kurang pengertian.
Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati.
Semua merasa kurang dan kurang.
Kapankah kita bisa berkata cukup?
Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.
Cukup adalah persoalan kepuasan hati.
Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri.
Tak perlu takut berkata cukup.
Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya.
"Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri. Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan.
Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.
Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.
Belajarlah untuk berkata "Cukup"
Ayat terkait: Filipi 4:11-13
Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Selasa, 26 Agustus 2008
Wall-E (1) : Cinta Kasih
Ayat bacaan: Yohanes 15:17
======================
"Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
Seperti biasanya, musim panas kali ini penuh dengan film-film box office dari Hollywood. Salah satu film pengisi summer blockbuster tahun ini adalah film animasi 3D yang dibuat pixar dan diproduksi Walt Disney berjudul Wall-E. Wall-E adalah sebuah robot pembersih sampah yang tertinggal sendirian di bumi yang sudah kosong selama 700 tahun. Dikisahkan pada suatu ketika bumi tertimbun oleh banyaknya sampah. Bumi tidak lagi layak huni, tanaman tidak lagi bisa tumbuh karena terlalu banyak racun di udara. Teknologi maju memungkinkan manusia untuk pindah ke dalam sebuah pesawat ruang angkasa super besar bernama Axiom. Wall-E seperti halnya robot, hidup dengan program. Dia terus bekerja membersihkan sampah dan hidup dengan tenaga matahari di jam kerja. Pada suatu hari ia bertemu dengan Eve, robot kiriman dari Axiom. Kesepian sekian ratus tahun dan rindunya Wall-E akan kasih terobati dengan hadirnya Eve. Eve sebagai robot juga terprogram (dalam film dikatakan "directive", alias instruksi). Singkat cerita, dalam petualangan mereka berdua, directive-directive rutin yang terprogram akhirnya tergantikan oleh kasih. Manusia yang sudah lama tidak mengenal cinta kasih, bahkan tidak lagi bisa berjalan akhirnya kembali ke bumi dan hidup bahagia.
Apa yang bisa kita petik dari kisah Wall-E? Kita lihat dulu komentar sutradara sekaligus penulis naskah film ini, Andrew Stanton.
"The greatest command Christ gives us is to love, but that's not always our priority. So I came up with this premise that could demonstrate what I was trying to say- that irrational love defeats the world's programming... our programming is the routines and habits that distract us to the point that we're not really making connections to the people next to us. We're not engaging in relationships, which are the point of living-relationship with God and relationship with other people"
Rutinitas hidup, berbagai kesibukan kita yang semakin hari semakin menyita waktu bisa membuat kita secara perlahan kehilangan hubungan dengan orang lain, dan tanpa disadari dapat berpengaruh pada semakin tipisnya rasa cinta kasih. Dalam kehidupan dan pekerjaan terkadang kita sudah bertindak seperti robot, mengerjakan segala sesuatunya dengan pola yang sama setiap hari seperti program rutin. Jika kita menomor duakan hubungan kita dengan Tuhan, lama kelamaan kita akan merasa asing pada kasih. Yesus mengajarkan bahwa dua hukum yang paling utama adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan akal budi, kemudian mengasihi sesama seperti diri sendiri. (Matius 22:37-40). Kita perlu menjaga hubungan dengan Tuhan meskipun kita terus disibuki rutinitas hidup, karena Kristus diam di dalam hati kita lewat iman kita, dan karenanya kita akan berakar serta berdasar di dalam kasih. (Efesus 3:17). Bahkan jika rutinitas membuat kita pada satu titik menjadi lemah, kasih karunia dalam Kristus pun akan kembali membuat kita kuat. (2 Timotius 2:1).
Love makes the world go round. Rutinitas dan kebiasaan yang menguasai hidup kita disertai teknologi yang semakin maju dapat membuat orang kehilangan sentuhan dan hubungan dengan sesama atas dasar kasih. Kita juga bisa melihat orang-orang yang hidup dalam teknologi tinggi dengan segala kemudahannya hidup tanpa sukacita dan kegembiraan tanpa adanya kasih dalam hidup mereka. Itulah pesan terpenting yang ingin disampaikan Wall-E lewat contoh yang sangat ekstrim. Tidak salah kalau 2000 tahun yang lalu Kristus mengingatkan kita akan dua hukum yang paling utama. Begitu banyak "directive" yang mengisi hidup kita, seperti halnya Wall-E (membersihkan sampah), dan Eve (mencari tanaman di bumi). Tapi seperti juga mereka yang mengubah "directive-directive" terprogram menjadi "directive" baru: love, pesan yang disampaikan pun bagi kita menjadi jelas. "Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita."(1 Yohanes 4:12)
Love brings happiness to Wall-E and Eve, to every humankind in the movie, so it does to us
======================
"Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
Seperti biasanya, musim panas kali ini penuh dengan film-film box office dari Hollywood. Salah satu film pengisi summer blockbuster tahun ini adalah film animasi 3D yang dibuat pixar dan diproduksi Walt Disney berjudul Wall-E. Wall-E adalah sebuah robot pembersih sampah yang tertinggal sendirian di bumi yang sudah kosong selama 700 tahun. Dikisahkan pada suatu ketika bumi tertimbun oleh banyaknya sampah. Bumi tidak lagi layak huni, tanaman tidak lagi bisa tumbuh karena terlalu banyak racun di udara. Teknologi maju memungkinkan manusia untuk pindah ke dalam sebuah pesawat ruang angkasa super besar bernama Axiom. Wall-E seperti halnya robot, hidup dengan program. Dia terus bekerja membersihkan sampah dan hidup dengan tenaga matahari di jam kerja. Pada suatu hari ia bertemu dengan Eve, robot kiriman dari Axiom. Kesepian sekian ratus tahun dan rindunya Wall-E akan kasih terobati dengan hadirnya Eve. Eve sebagai robot juga terprogram (dalam film dikatakan "directive", alias instruksi). Singkat cerita, dalam petualangan mereka berdua, directive-directive rutin yang terprogram akhirnya tergantikan oleh kasih. Manusia yang sudah lama tidak mengenal cinta kasih, bahkan tidak lagi bisa berjalan akhirnya kembali ke bumi dan hidup bahagia.
Apa yang bisa kita petik dari kisah Wall-E? Kita lihat dulu komentar sutradara sekaligus penulis naskah film ini, Andrew Stanton.
"The greatest command Christ gives us is to love, but that's not always our priority. So I came up with this premise that could demonstrate what I was trying to say- that irrational love defeats the world's programming... our programming is the routines and habits that distract us to the point that we're not really making connections to the people next to us. We're not engaging in relationships, which are the point of living-relationship with God and relationship with other people"
Rutinitas hidup, berbagai kesibukan kita yang semakin hari semakin menyita waktu bisa membuat kita secara perlahan kehilangan hubungan dengan orang lain, dan tanpa disadari dapat berpengaruh pada semakin tipisnya rasa cinta kasih. Dalam kehidupan dan pekerjaan terkadang kita sudah bertindak seperti robot, mengerjakan segala sesuatunya dengan pola yang sama setiap hari seperti program rutin. Jika kita menomor duakan hubungan kita dengan Tuhan, lama kelamaan kita akan merasa asing pada kasih. Yesus mengajarkan bahwa dua hukum yang paling utama adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan akal budi, kemudian mengasihi sesama seperti diri sendiri. (Matius 22:37-40). Kita perlu menjaga hubungan dengan Tuhan meskipun kita terus disibuki rutinitas hidup, karena Kristus diam di dalam hati kita lewat iman kita, dan karenanya kita akan berakar serta berdasar di dalam kasih. (Efesus 3:17). Bahkan jika rutinitas membuat kita pada satu titik menjadi lemah, kasih karunia dalam Kristus pun akan kembali membuat kita kuat. (2 Timotius 2:1).
Love makes the world go round. Rutinitas dan kebiasaan yang menguasai hidup kita disertai teknologi yang semakin maju dapat membuat orang kehilangan sentuhan dan hubungan dengan sesama atas dasar kasih. Kita juga bisa melihat orang-orang yang hidup dalam teknologi tinggi dengan segala kemudahannya hidup tanpa sukacita dan kegembiraan tanpa adanya kasih dalam hidup mereka. Itulah pesan terpenting yang ingin disampaikan Wall-E lewat contoh yang sangat ekstrim. Tidak salah kalau 2000 tahun yang lalu Kristus mengingatkan kita akan dua hukum yang paling utama. Begitu banyak "directive" yang mengisi hidup kita, seperti halnya Wall-E (membersihkan sampah), dan Eve (mencari tanaman di bumi). Tapi seperti juga mereka yang mengubah "directive-directive" terprogram menjadi "directive" baru: love, pesan yang disampaikan pun bagi kita menjadi jelas. "Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita."(1 Yohanes 4:12)
Love brings happiness to Wall-E and Eve, to every humankind in the movie, so it does to us
Wall-E (1) : Cinta Kasih
Ayat bacaan: Yohanes 15:17
======================
"Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
Seperti biasanya, musim panas kali ini penuh dengan film-film box office dari Hollywood. Salah satu film pengisi summer blockbuster tahun ini adalah film animasi 3D yang dibuat pixar dan diproduksi Walt Disney berjudul Wall-E. Wall-E adalah sebuah robot pembersih sampah yang tertinggal sendirian di bumi yang sudah kosong selama 700 tahun. Dikisahkan pada suatu ketika bumi tertimbun oleh banyaknya sampah. Bumi tidak lagi layak huni, tanaman tidak lagi bisa tumbuh karena terlalu banyak racun di udara. Teknologi maju memungkinkan manusia untuk pindah ke dalam sebuah pesawat ruang angkasa super besar bernama Axiom. Wall-E seperti halnya robot, hidup dengan program. Dia terus bekerja membersihkan sampah dan hidup dengan tenaga matahari di jam kerja. Pada suatu hari ia bertemu dengan Eve, robot kiriman dari Axiom. Kesepian sekian ratus tahun dan rindunya Wall-E akan kasih terobati dengan hadirnya Eve. Eve sebagai robot juga terprogram (dalam film dikatakan "directive", alias instruksi). Singkat cerita, dalam petualangan mereka berdua, directive-directive rutin yang terprogram akhirnya tergantikan oleh kasih. Manusia yang sudah lama tidak mengenal cinta kasih, bahkan tidak lagi bisa berjalan akhirnya kembali ke bumi dan hidup bahagia.
Apa yang bisa kita petik dari kisah Wall-E? Kita lihat dulu komentar sutradara sekaligus penulis naskah film ini, Andrew Stanton.
"The greatest command Christ gives us is to love, but that's not always our priority. So I came up with this premise that could demonstrate what I was trying to say- that irrational love defeats the world's programming... our programming is the routines and habits that distract us to the point that we're not really making connections to the people next to us. We're not engaging in relationships, which are the point of living-relationship with God and relationship with other people"
Rutinitas hidup, berbagai kesibukan kita yang semakin hari semakin menyita waktu bisa membuat kita secara perlahan kehilangan hubungan dengan orang lain, dan tanpa disadari dapat berpengaruh pada semakin tipisnya rasa cinta kasih. Dalam kehidupan dan pekerjaan terkadang kita sudah bertindak seperti robot, mengerjakan segala sesuatunya dengan pola yang sama setiap hari seperti program rutin. Jika kita menomor duakan hubungan kita dengan Tuhan, lama kelamaan kita akan merasa asing pada kasih. Yesus mengajarkan bahwa dua hukum yang paling utama adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan akal budi, kemudian mengasihi sesama seperti diri sendiri. (Matius 22:37-40). Kita perlu menjaga hubungan dengan Tuhan meskipun kita terus disibuki rutinitas hidup, karena Kristus diam di dalam hati kita lewat iman kita, dan karenanya kita akan berakar serta berdasar di dalam kasih. (Efesus 3:17). Bahkan jika rutinitas membuat kita pada satu titik menjadi lemah, kasih karunia dalam Kristus pun akan kembali membuat kita kuat. (2 Timotius 2:1).
Love makes the world go round. Rutinitas dan kebiasaan yang menguasai hidup kita disertai teknologi yang semakin maju dapat membuat orang kehilangan sentuhan dan hubungan dengan sesama atas dasar kasih. Kita juga bisa melihat orang-orang yang hidup dalam teknologi tinggi dengan segala kemudahannya hidup tanpa sukacita dan kegembiraan tanpa adanya kasih dalam hidup mereka. Itulah pesan terpenting yang ingin disampaikan Wall-E lewat contoh yang sangat ekstrim. Tidak salah kalau 2000 tahun yang lalu Kristus mengingatkan kita akan dua hukum yang paling utama. Begitu banyak "directive" yang mengisi hidup kita, seperti halnya Wall-E (membersihkan sampah), dan Eve (mencari tanaman di bumi). Tapi seperti juga mereka yang mengubah "directive-directive" terprogram menjadi "directive" baru: love, pesan yang disampaikan pun bagi kita menjadi jelas. "Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita."(1 Yohanes 4:12)
Love brings happiness to Wall-E and Eve, to every humankind in the movie, so it does to us
======================
"Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
Seperti biasanya, musim panas kali ini penuh dengan film-film box office dari Hollywood. Salah satu film pengisi summer blockbuster tahun ini adalah film animasi 3D yang dibuat pixar dan diproduksi Walt Disney berjudul Wall-E. Wall-E adalah sebuah robot pembersih sampah yang tertinggal sendirian di bumi yang sudah kosong selama 700 tahun. Dikisahkan pada suatu ketika bumi tertimbun oleh banyaknya sampah. Bumi tidak lagi layak huni, tanaman tidak lagi bisa tumbuh karena terlalu banyak racun di udara. Teknologi maju memungkinkan manusia untuk pindah ke dalam sebuah pesawat ruang angkasa super besar bernama Axiom. Wall-E seperti halnya robot, hidup dengan program. Dia terus bekerja membersihkan sampah dan hidup dengan tenaga matahari di jam kerja. Pada suatu hari ia bertemu dengan Eve, robot kiriman dari Axiom. Kesepian sekian ratus tahun dan rindunya Wall-E akan kasih terobati dengan hadirnya Eve. Eve sebagai robot juga terprogram (dalam film dikatakan "directive", alias instruksi). Singkat cerita, dalam petualangan mereka berdua, directive-directive rutin yang terprogram akhirnya tergantikan oleh kasih. Manusia yang sudah lama tidak mengenal cinta kasih, bahkan tidak lagi bisa berjalan akhirnya kembali ke bumi dan hidup bahagia.
Apa yang bisa kita petik dari kisah Wall-E? Kita lihat dulu komentar sutradara sekaligus penulis naskah film ini, Andrew Stanton.
"The greatest command Christ gives us is to love, but that's not always our priority. So I came up with this premise that could demonstrate what I was trying to say- that irrational love defeats the world's programming... our programming is the routines and habits that distract us to the point that we're not really making connections to the people next to us. We're not engaging in relationships, which are the point of living-relationship with God and relationship with other people"
Rutinitas hidup, berbagai kesibukan kita yang semakin hari semakin menyita waktu bisa membuat kita secara perlahan kehilangan hubungan dengan orang lain, dan tanpa disadari dapat berpengaruh pada semakin tipisnya rasa cinta kasih. Dalam kehidupan dan pekerjaan terkadang kita sudah bertindak seperti robot, mengerjakan segala sesuatunya dengan pola yang sama setiap hari seperti program rutin. Jika kita menomor duakan hubungan kita dengan Tuhan, lama kelamaan kita akan merasa asing pada kasih. Yesus mengajarkan bahwa dua hukum yang paling utama adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan akal budi, kemudian mengasihi sesama seperti diri sendiri. (Matius 22:37-40). Kita perlu menjaga hubungan dengan Tuhan meskipun kita terus disibuki rutinitas hidup, karena Kristus diam di dalam hati kita lewat iman kita, dan karenanya kita akan berakar serta berdasar di dalam kasih. (Efesus 3:17). Bahkan jika rutinitas membuat kita pada satu titik menjadi lemah, kasih karunia dalam Kristus pun akan kembali membuat kita kuat. (2 Timotius 2:1).
Love makes the world go round. Rutinitas dan kebiasaan yang menguasai hidup kita disertai teknologi yang semakin maju dapat membuat orang kehilangan sentuhan dan hubungan dengan sesama atas dasar kasih. Kita juga bisa melihat orang-orang yang hidup dalam teknologi tinggi dengan segala kemudahannya hidup tanpa sukacita dan kegembiraan tanpa adanya kasih dalam hidup mereka. Itulah pesan terpenting yang ingin disampaikan Wall-E lewat contoh yang sangat ekstrim. Tidak salah kalau 2000 tahun yang lalu Kristus mengingatkan kita akan dua hukum yang paling utama. Begitu banyak "directive" yang mengisi hidup kita, seperti halnya Wall-E (membersihkan sampah), dan Eve (mencari tanaman di bumi). Tapi seperti juga mereka yang mengubah "directive-directive" terprogram menjadi "directive" baru: love, pesan yang disampaikan pun bagi kita menjadi jelas. "Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita."(1 Yohanes 4:12)
Love brings happiness to Wall-E and Eve, to every humankind in the movie, so it does to us
Never give up
7UP
Tentu kamu mengenal 7up. Merk softdrink rasa jeruk nipis ini terbilang cukup populer di penjuru dunia. Dibalik ketenaran merk 7up rupanya ada kisah yang sangat menarik untuk kita pelajari tentang arti "pantang menyerah".
Awal mulanya perusahaan ini mengambil nama 3up sebagai merek sodanya. Namun sayangnya, usaha ini gagal. Kemudian si pendiri kembali memperjuangkan bisnisnya dan mengganti namanya dengan 4up. Malangnya, produk ini pun bernasib sama dengan sebelumnnya.
Selanjutnya dia berusaha bangkit lagi dan mengganti lagi namanya menjadi 5up. Gagal lagi. Kecintaanya pada soda membuatnya tak menyerah dan berusaha lagi dengan nama baru 6up. Produk ini pun gagal dan dia pun menyerah.
Beberapa tahun kemudian, orang lain muncul dan membuat soda dengan nama 7up dan mendapat sukses besar! Mungkin kita tidak tahu kapan usaha kita akan membuahkan hasil, tapi suatu saat nanti pastilah waktu itu akan tiba. Justru karena kita ga tahu kapan waktu keberhasilan kita, maka jangan pernah kita menghentikan usaha kita dan memutuskan untuk menyerah. 3up gagal, buatlah 4up! 4up gagal, dirikan 5up! bahkan meski harus muncul 6up, 7up, 8up, atau 100up sekalipun, jangan pernah berhenti sampai jerih payah kita membuahkan hasil.
Percayalah bahwa Tuhan menghargai usaha kita. keberhasilan tidak datang pada orang yang malas berjuang dan gampang menyerah. Tunjukan kualitas iman kita melalui ketekunan kita dalam berjuang! TETAP SEMANGAT!
Tentu kamu mengenal 7up. Merk softdrink rasa jeruk nipis ini terbilang cukup populer di penjuru dunia. Dibalik ketenaran merk 7up rupanya ada kisah yang sangat menarik untuk kita pelajari tentang arti "pantang menyerah".
Awal mulanya perusahaan ini mengambil nama 3up sebagai merek sodanya. Namun sayangnya, usaha ini gagal. Kemudian si pendiri kembali memperjuangkan bisnisnya dan mengganti namanya dengan 4up. Malangnya, produk ini pun bernasib sama dengan sebelumnnya.
Selanjutnya dia berusaha bangkit lagi dan mengganti lagi namanya menjadi 5up. Gagal lagi. Kecintaanya pada soda membuatnya tak menyerah dan berusaha lagi dengan nama baru 6up. Produk ini pun gagal dan dia pun menyerah.
Beberapa tahun kemudian, orang lain muncul dan membuat soda dengan nama 7up dan mendapat sukses besar! Mungkin kita tidak tahu kapan usaha kita akan membuahkan hasil, tapi suatu saat nanti pastilah waktu itu akan tiba. Justru karena kita ga tahu kapan waktu keberhasilan kita, maka jangan pernah kita menghentikan usaha kita dan memutuskan untuk menyerah. 3up gagal, buatlah 4up! 4up gagal, dirikan 5up! bahkan meski harus muncul 6up, 7up, 8up, atau 100up sekalipun, jangan pernah berhenti sampai jerih payah kita membuahkan hasil.
Percayalah bahwa Tuhan menghargai usaha kita. keberhasilan tidak datang pada orang yang malas berjuang dan gampang menyerah. Tunjukan kualitas iman kita melalui ketekunan kita dalam berjuang! TETAP SEMANGAT!
Label:
Kiat sukses,
Renungan tentang karakter
Senin, 25 Agustus 2008
Terikat Kuasa Kemiskinan (8) : Mengejar Harta
Ayat bacaan: Amsal 28:22
====================
"Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui bahwa ia akan mengalami kekurangan."
Sepertinya sudah menjadi trend bahwa setiap pemimpin yang habis masa jabatannya akan terlilit masalah korupsi. Baru-baru ini giliran mantan gubernur Jawa Barat yang tersandung kasus serupa. Besar atau kecilnya tuduhan korupsi beragam, tapi celah untuk tuduhan itu bisa muncul karena ada hal-hal yang sedikit banyak mengarah kesana. Di sisi lain, banyak orang menempuh cara lewat okultisme atau kuasa gelap. Sebuah contoh nyata pernah saya saksikan sendiri. Ada juga tetangga teman saya yang pergi ke dukun untuk memuluskan usaha sarang waletnya. Dalam beberapa bulan dia kaya mendadak, saya melihat sebuah mobil langsung hadir di pekarangannya, namun tidak sampai setahun dia menderita sakit parah, dan seluruh uangnya habis untuk biaya. Ketika ia meninggal karena sakitnya, tidak saja uang yang ia peroleh lewat kuasa gelap yang habis, tapi juga rumah tempat tinggalnya disita dan istrinya terlilit hutang yang tidak sedikit. Bayangkan semua itu bagaikan roller coaster, terjadi hanya dalam hitungan kurang dari setahun. Padahal tadinya dia sehat-sehat saja.
Banyak orang jatuh miskin instan karena mereka ingin mendapatkan kekayaan secara kilat. Mereka terjerumus dalam perjudian, dan menggadaikan seluruh hartanya, mengira bahwa semua itu akan kembali ketika mereka memenangkan perjudian, tapi akhirnya semuanya sia-sia. Bukannya mendapatkan kekayaan, tapi malah seluruh harta milik pun ludes. Ada juga orang yang memilih korupsi sebagai jalan pintas untuk persediaan masa depan, namun ketika mereka ditangkap, semuanya akan jadi sia-sia. Menempuh jalan lewat praktek perdukunan, kuasa gelap atau okultisme? Lihatlah konsekuensinya yang mengerikan.
Terkadang tawaran-tawaran menggiurkan yang menjanjikan pengembalian investasi puluhan kali lipat datang menggoda kita dalam berbagai bentuk. Memang kelihatan indah jika kita bisa meraihnya, tapi orang sering lupa bahwa dibalik itu semua resiko kerugian mengintip kita. Salah satu teman saya dulu pernah tergiur dengan arisan berantai. Dia tidak pernah mendapatkan apapun selain hutang yang bertumpuk akibatnya.
Sebuah berkat tidak harus langsung berbentuk puluhan juta rupiah atau sebuah mobil mewah, tapi bisa berawal dari usaha kecil yang mungkin sepele buat kita. Seringkali Tuhan memberkati kita bukan dengan ikan, tapi dengan kail. Jika kerajinan kita disertai iman, kita tidak akan pasif dan hanya menunggu,tapi aktif membuka diri menyambut apapun pekerjaan yang diberikan Tuhan. Setiap hari pekerjaan didukung dalam doa, sambil mengerjakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh. Maka Tuhan pun akan membuat kita selalu berhasil. Berkat sesungguhnya bukanlah berasal dari kekuatan dan hebatnya kita, tapi berasal dari Tuhan. Jika Tuhan memberkati usaha kita, walau dimulai dari sekecil apapun, cepat atau lambat kita akan menuai hasil yang luar biasa. Jangan tergiur dengan iming-iming meraih kekayaan instan, jangan tergesa-gesa dalam melakukan investasi atau berbisnis, tapi serahkanlah semua pada Tuhan dan giatlah bekerja.
Mengejar harta dengan tergesa-gesa hanya akan mendatangkan kerugian. Berpeganglah pada Tuhan dalam setiap usaha dan lakukan dengan tekun
====================
"Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui bahwa ia akan mengalami kekurangan."
Sepertinya sudah menjadi trend bahwa setiap pemimpin yang habis masa jabatannya akan terlilit masalah korupsi. Baru-baru ini giliran mantan gubernur Jawa Barat yang tersandung kasus serupa. Besar atau kecilnya tuduhan korupsi beragam, tapi celah untuk tuduhan itu bisa muncul karena ada hal-hal yang sedikit banyak mengarah kesana. Di sisi lain, banyak orang menempuh cara lewat okultisme atau kuasa gelap. Sebuah contoh nyata pernah saya saksikan sendiri. Ada juga tetangga teman saya yang pergi ke dukun untuk memuluskan usaha sarang waletnya. Dalam beberapa bulan dia kaya mendadak, saya melihat sebuah mobil langsung hadir di pekarangannya, namun tidak sampai setahun dia menderita sakit parah, dan seluruh uangnya habis untuk biaya. Ketika ia meninggal karena sakitnya, tidak saja uang yang ia peroleh lewat kuasa gelap yang habis, tapi juga rumah tempat tinggalnya disita dan istrinya terlilit hutang yang tidak sedikit. Bayangkan semua itu bagaikan roller coaster, terjadi hanya dalam hitungan kurang dari setahun. Padahal tadinya dia sehat-sehat saja.
Banyak orang jatuh miskin instan karena mereka ingin mendapatkan kekayaan secara kilat. Mereka terjerumus dalam perjudian, dan menggadaikan seluruh hartanya, mengira bahwa semua itu akan kembali ketika mereka memenangkan perjudian, tapi akhirnya semuanya sia-sia. Bukannya mendapatkan kekayaan, tapi malah seluruh harta milik pun ludes. Ada juga orang yang memilih korupsi sebagai jalan pintas untuk persediaan masa depan, namun ketika mereka ditangkap, semuanya akan jadi sia-sia. Menempuh jalan lewat praktek perdukunan, kuasa gelap atau okultisme? Lihatlah konsekuensinya yang mengerikan.
Terkadang tawaran-tawaran menggiurkan yang menjanjikan pengembalian investasi puluhan kali lipat datang menggoda kita dalam berbagai bentuk. Memang kelihatan indah jika kita bisa meraihnya, tapi orang sering lupa bahwa dibalik itu semua resiko kerugian mengintip kita. Salah satu teman saya dulu pernah tergiur dengan arisan berantai. Dia tidak pernah mendapatkan apapun selain hutang yang bertumpuk akibatnya.
Sebuah berkat tidak harus langsung berbentuk puluhan juta rupiah atau sebuah mobil mewah, tapi bisa berawal dari usaha kecil yang mungkin sepele buat kita. Seringkali Tuhan memberkati kita bukan dengan ikan, tapi dengan kail. Jika kerajinan kita disertai iman, kita tidak akan pasif dan hanya menunggu,tapi aktif membuka diri menyambut apapun pekerjaan yang diberikan Tuhan. Setiap hari pekerjaan didukung dalam doa, sambil mengerjakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh. Maka Tuhan pun akan membuat kita selalu berhasil. Berkat sesungguhnya bukanlah berasal dari kekuatan dan hebatnya kita, tapi berasal dari Tuhan. Jika Tuhan memberkati usaha kita, walau dimulai dari sekecil apapun, cepat atau lambat kita akan menuai hasil yang luar biasa. Jangan tergiur dengan iming-iming meraih kekayaan instan, jangan tergesa-gesa dalam melakukan investasi atau berbisnis, tapi serahkanlah semua pada Tuhan dan giatlah bekerja.
Mengejar harta dengan tergesa-gesa hanya akan mendatangkan kerugian. Berpeganglah pada Tuhan dalam setiap usaha dan lakukan dengan tekun
Terikat Kuasa Kemiskinan (8) : Mengejar Harta
Ayat bacaan: Amsal 28:22
====================
"Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui bahwa ia akan mengalami kekurangan."
Sepertinya sudah menjadi trend bahwa setiap pemimpin yang habis masa jabatannya akan terlilit masalah korupsi. Baru-baru ini giliran mantan gubernur Jawa Barat yang tersandung kasus serupa. Besar atau kecilnya tuduhan korupsi beragam, tapi celah untuk tuduhan itu bisa muncul karena ada hal-hal yang sedikit banyak mengarah kesana. Di sisi lain, banyak orang menempuh cara lewat okultisme atau kuasa gelap. Sebuah contoh nyata pernah saya saksikan sendiri. Ada juga tetangga teman saya yang pergi ke dukun untuk memuluskan usaha sarang waletnya. Dalam beberapa bulan dia kaya mendadak, saya melihat sebuah mobil langsung hadir di pekarangannya, namun tidak sampai setahun dia menderita sakit parah, dan seluruh uangnya habis untuk biaya. Ketika ia meninggal karena sakitnya, tidak saja uang yang ia peroleh lewat kuasa gelap yang habis, tapi juga rumah tempat tinggalnya disita dan istrinya terlilit hutang yang tidak sedikit. Bayangkan semua itu bagaikan roller coaster, terjadi hanya dalam hitungan kurang dari setahun. Padahal tadinya dia sehat-sehat saja.
Banyak orang jatuh miskin instan karena mereka ingin mendapatkan kekayaan secara kilat. Mereka terjerumus dalam perjudian, dan menggadaikan seluruh hartanya, mengira bahwa semua itu akan kembali ketika mereka memenangkan perjudian, tapi akhirnya semuanya sia-sia. Bukannya mendapatkan kekayaan, tapi malah seluruh harta milik pun ludes. Ada juga orang yang memilih korupsi sebagai jalan pintas untuk persediaan masa depan, namun ketika mereka ditangkap, semuanya akan jadi sia-sia. Menempuh jalan lewat praktek perdukunan, kuasa gelap atau okultisme? Lihatlah konsekuensinya yang mengerikan.
Terkadang tawaran-tawaran menggiurkan yang menjanjikan pengembalian investasi puluhan kali lipat datang menggoda kita dalam berbagai bentuk. Memang kelihatan indah jika kita bisa meraihnya, tapi orang sering lupa bahwa dibalik itu semua resiko kerugian mengintip kita. Salah satu teman saya dulu pernah tergiur dengan arisan berantai. Dia tidak pernah mendapatkan apapun selain hutang yang bertumpuk akibatnya.
Sebuah berkat tidak harus langsung berbentuk puluhan juta rupiah atau sebuah mobil mewah, tapi bisa berawal dari usaha kecil yang mungkin sepele buat kita. Seringkali Tuhan memberkati kita bukan dengan ikan, tapi dengan kail. Jika kerajinan kita disertai iman, kita tidak akan pasif dan hanya menunggu,tapi aktif membuka diri menyambut apapun pekerjaan yang diberikan Tuhan. Setiap hari pekerjaan didukung dalam doa, sambil mengerjakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh. Maka Tuhan pun akan membuat kita selalu berhasil. Berkat sesungguhnya bukanlah berasal dari kekuatan dan hebatnya kita, tapi berasal dari Tuhan. Jika Tuhan memberkati usaha kita, walau dimulai dari sekecil apapun, cepat atau lambat kita akan menuai hasil yang luar biasa. Jangan tergiur dengan iming-iming meraih kekayaan instan, jangan tergesa-gesa dalam melakukan investasi atau berbisnis, tapi serahkanlah semua pada Tuhan dan giatlah bekerja.
Mengejar harta dengan tergesa-gesa hanya akan mendatangkan kerugian. Berpeganglah pada Tuhan dalam setiap usaha dan lakukan dengan tekun
====================
"Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui bahwa ia akan mengalami kekurangan."
Sepertinya sudah menjadi trend bahwa setiap pemimpin yang habis masa jabatannya akan terlilit masalah korupsi. Baru-baru ini giliran mantan gubernur Jawa Barat yang tersandung kasus serupa. Besar atau kecilnya tuduhan korupsi beragam, tapi celah untuk tuduhan itu bisa muncul karena ada hal-hal yang sedikit banyak mengarah kesana. Di sisi lain, banyak orang menempuh cara lewat okultisme atau kuasa gelap. Sebuah contoh nyata pernah saya saksikan sendiri. Ada juga tetangga teman saya yang pergi ke dukun untuk memuluskan usaha sarang waletnya. Dalam beberapa bulan dia kaya mendadak, saya melihat sebuah mobil langsung hadir di pekarangannya, namun tidak sampai setahun dia menderita sakit parah, dan seluruh uangnya habis untuk biaya. Ketika ia meninggal karena sakitnya, tidak saja uang yang ia peroleh lewat kuasa gelap yang habis, tapi juga rumah tempat tinggalnya disita dan istrinya terlilit hutang yang tidak sedikit. Bayangkan semua itu bagaikan roller coaster, terjadi hanya dalam hitungan kurang dari setahun. Padahal tadinya dia sehat-sehat saja.
Banyak orang jatuh miskin instan karena mereka ingin mendapatkan kekayaan secara kilat. Mereka terjerumus dalam perjudian, dan menggadaikan seluruh hartanya, mengira bahwa semua itu akan kembali ketika mereka memenangkan perjudian, tapi akhirnya semuanya sia-sia. Bukannya mendapatkan kekayaan, tapi malah seluruh harta milik pun ludes. Ada juga orang yang memilih korupsi sebagai jalan pintas untuk persediaan masa depan, namun ketika mereka ditangkap, semuanya akan jadi sia-sia. Menempuh jalan lewat praktek perdukunan, kuasa gelap atau okultisme? Lihatlah konsekuensinya yang mengerikan.
Terkadang tawaran-tawaran menggiurkan yang menjanjikan pengembalian investasi puluhan kali lipat datang menggoda kita dalam berbagai bentuk. Memang kelihatan indah jika kita bisa meraihnya, tapi orang sering lupa bahwa dibalik itu semua resiko kerugian mengintip kita. Salah satu teman saya dulu pernah tergiur dengan arisan berantai. Dia tidak pernah mendapatkan apapun selain hutang yang bertumpuk akibatnya.
Sebuah berkat tidak harus langsung berbentuk puluhan juta rupiah atau sebuah mobil mewah, tapi bisa berawal dari usaha kecil yang mungkin sepele buat kita. Seringkali Tuhan memberkati kita bukan dengan ikan, tapi dengan kail. Jika kerajinan kita disertai iman, kita tidak akan pasif dan hanya menunggu,tapi aktif membuka diri menyambut apapun pekerjaan yang diberikan Tuhan. Setiap hari pekerjaan didukung dalam doa, sambil mengerjakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh. Maka Tuhan pun akan membuat kita selalu berhasil. Berkat sesungguhnya bukanlah berasal dari kekuatan dan hebatnya kita, tapi berasal dari Tuhan. Jika Tuhan memberkati usaha kita, walau dimulai dari sekecil apapun, cepat atau lambat kita akan menuai hasil yang luar biasa. Jangan tergiur dengan iming-iming meraih kekayaan instan, jangan tergesa-gesa dalam melakukan investasi atau berbisnis, tapi serahkanlah semua pada Tuhan dan giatlah bekerja.
Mengejar harta dengan tergesa-gesa hanya akan mendatangkan kerugian. Berpeganglah pada Tuhan dalam setiap usaha dan lakukan dengan tekun
My Child
The words you are about to experience are true.
They will change your life if you let them.
For they come from the very heart of God... He loves you...
and He is the Father you have been looking for all your life.
This is His love letter to you...
Click here -> Love Letter from God......
They will change your life if you let them.
For they come from the very heart of God... He loves you...
and He is the Father you have been looking for all your life.
This is His love letter to you...
Click here -> Love Letter from God......
Label:
Surat dari Bapa,
Surat dari Yesus
Minggu, 24 Agustus 2008
Terikat Kuasa Kemiskinan (7) : Pelahap dan Peminum
Ayat bacaan: Amsal 23:21
========================
"Karena si peminum dan si pelahap menjadi miskin, dan kantuk membuat orang berpakaian compang-camping."
"Yah, mungkin ini takdir saya" kata seorang pemabuk berusia 25 tahun di kantor Polres Jakarta Pusat, setelah ditangkap akibat merampok dan membunuh seisi rumah. Ini cuplikan dari sebuah berita di koran tanggal 4 Agustus 2008. Ia merampok dan membunuh akibat terlilit hutang, dan ini terjadi setelah ia habis mabuk-mabukan. "Habis minum-minum, tiba-tiba saja saya mau merampok," katanya. Betapa ironis.. orang masih bisa minum-minum bersama teman-temannya padahal sedang dalam keadaan terlilit hutang. Lebih parah lagi, malah Tuhan disalahkan dengan menganggap itu sebagai takdir. Dari kisah ini kita melihat sejauh mana akibat yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan buruk menjadi pemabuk. Kini hukuman mati menanti orang tadi. Itu memang sebuah akibat yang mungkin paling ekstrim, bahwa berawal dari mabuk seseorang bisa dijerat dosa berat, merampok dan membunuh. Tanpa contoh ekstrim pun sebenarnya rakus dan mabuk bisa menimbulkan kehancuran dalam hidup. Apa yang terjadi jika kita kerjanya hanya makan dan minum dalam takaran yang melebihi normal? Menjadi pelahap dan peminum membuat orang mengantuk, akibatnya mengarah pada tidak bekerja dan akhirnya kemiskinan. Dosa pun menanti dari segala sisi lewat kebiasaan hidup yang salah ini.Manifestasi kemiskinan salah satunya hadir akibat bentuk rakus dan pemabuk.
Bagaimana pola hidup anda di pagi hari? Apa yang anda kerjakan? Mungkin setelah bangun kita berdoa/saat teduh, olahraga, mandi, sarapan, membaca koran/menonton tv dan berangkat ke tempat kerja/sekolah. Urutan mungkin bisa berbeda, dan mungkin ada tambahan kegiatan lain seperti menyiapkan anak untuk berangkat ke sekolah dan sebagainya. Ini ritme yang baik. Tapi bagaimana jika begitu bangun orang langsung mencari botol minuman kerasnya, lalu hanya duduk minum sampai malam? Rasanya tidak ada yang setuju bahwa memulai hari dengan mabuk dan duduk menghabiskan hari dengan menganggur sebagai sebuah pola hidup yang baik. Ketika uang habis dan keinginan untuk minum minuman keras atau bahkan obat-obat terlarang muncul, disitulah orang bisa berbuat bodoh; melakukan kejahatan yang berujung pada hukuman berat.
Tuhan pun sangat membenci pelahap dan peminum. Dalam kisah pada Ulangan 21:18-21 tentang anak yang durhaka, kita bisa melihat betapa hukuman sangat berat, hukuman mati, dijatuhkan bagi anak pembangkang, degil, yang juga seorang pelahap dan peminum. Atau bisa juga kita baca pada Yesaya 5:11: "Celakalah mereka yang bangun pagi-pagi dan terus mencari minuman keras, dan duduk-duduk sampai malam hari, sedang badannya dihangatkan anggur!" Selain kelakuan ini mengarahkan orang pada kemiskinan, dan ada resiko masuk dalam berbagai bentuk dosa, konsekuensinya juga berat. Tidak ada hal positif yang bisa diperoleh dari hidup sebagai pelahap dan peminum.
Bagaimana dengan kita? Setiap pagi ketika kita bangun, adalah baik jika kita memulai hari bersama Tuhan dengan semangat baru, berkat baru. Lalu kita bekerja dan berkarya dengan tekun, berbuat baik dengan penuh kasih dan sukacita. Sekarang waktunya untuk melakukan lebih banyak lagi hal yang berguna buat hidup dan buat kemuliaan Tuhan.
Jangan menjadi pelahap dan peminum agar tidak kehilangan berkat Tuhan
========================
"Karena si peminum dan si pelahap menjadi miskin, dan kantuk membuat orang berpakaian compang-camping."
"Yah, mungkin ini takdir saya" kata seorang pemabuk berusia 25 tahun di kantor Polres Jakarta Pusat, setelah ditangkap akibat merampok dan membunuh seisi rumah. Ini cuplikan dari sebuah berita di koran tanggal 4 Agustus 2008. Ia merampok dan membunuh akibat terlilit hutang, dan ini terjadi setelah ia habis mabuk-mabukan. "Habis minum-minum, tiba-tiba saja saya mau merampok," katanya. Betapa ironis.. orang masih bisa minum-minum bersama teman-temannya padahal sedang dalam keadaan terlilit hutang. Lebih parah lagi, malah Tuhan disalahkan dengan menganggap itu sebagai takdir. Dari kisah ini kita melihat sejauh mana akibat yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan buruk menjadi pemabuk. Kini hukuman mati menanti orang tadi. Itu memang sebuah akibat yang mungkin paling ekstrim, bahwa berawal dari mabuk seseorang bisa dijerat dosa berat, merampok dan membunuh. Tanpa contoh ekstrim pun sebenarnya rakus dan mabuk bisa menimbulkan kehancuran dalam hidup. Apa yang terjadi jika kita kerjanya hanya makan dan minum dalam takaran yang melebihi normal? Menjadi pelahap dan peminum membuat orang mengantuk, akibatnya mengarah pada tidak bekerja dan akhirnya kemiskinan. Dosa pun menanti dari segala sisi lewat kebiasaan hidup yang salah ini.Manifestasi kemiskinan salah satunya hadir akibat bentuk rakus dan pemabuk.
Bagaimana pola hidup anda di pagi hari? Apa yang anda kerjakan? Mungkin setelah bangun kita berdoa/saat teduh, olahraga, mandi, sarapan, membaca koran/menonton tv dan berangkat ke tempat kerja/sekolah. Urutan mungkin bisa berbeda, dan mungkin ada tambahan kegiatan lain seperti menyiapkan anak untuk berangkat ke sekolah dan sebagainya. Ini ritme yang baik. Tapi bagaimana jika begitu bangun orang langsung mencari botol minuman kerasnya, lalu hanya duduk minum sampai malam? Rasanya tidak ada yang setuju bahwa memulai hari dengan mabuk dan duduk menghabiskan hari dengan menganggur sebagai sebuah pola hidup yang baik. Ketika uang habis dan keinginan untuk minum minuman keras atau bahkan obat-obat terlarang muncul, disitulah orang bisa berbuat bodoh; melakukan kejahatan yang berujung pada hukuman berat.
Tuhan pun sangat membenci pelahap dan peminum. Dalam kisah pada Ulangan 21:18-21 tentang anak yang durhaka, kita bisa melihat betapa hukuman sangat berat, hukuman mati, dijatuhkan bagi anak pembangkang, degil, yang juga seorang pelahap dan peminum. Atau bisa juga kita baca pada Yesaya 5:11: "Celakalah mereka yang bangun pagi-pagi dan terus mencari minuman keras, dan duduk-duduk sampai malam hari, sedang badannya dihangatkan anggur!" Selain kelakuan ini mengarahkan orang pada kemiskinan, dan ada resiko masuk dalam berbagai bentuk dosa, konsekuensinya juga berat. Tidak ada hal positif yang bisa diperoleh dari hidup sebagai pelahap dan peminum.
Bagaimana dengan kita? Setiap pagi ketika kita bangun, adalah baik jika kita memulai hari bersama Tuhan dengan semangat baru, berkat baru. Lalu kita bekerja dan berkarya dengan tekun, berbuat baik dengan penuh kasih dan sukacita. Sekarang waktunya untuk melakukan lebih banyak lagi hal yang berguna buat hidup dan buat kemuliaan Tuhan.
Jangan menjadi pelahap dan peminum agar tidak kehilangan berkat Tuhan
Terikat Kuasa Kemiskinan (7) : Pelahap dan Peminum
Ayat bacaan: Amsal 23:21
========================
"Karena si peminum dan si pelahap menjadi miskin, dan kantuk membuat orang berpakaian compang-camping."
"Yah, mungkin ini takdir saya" kata seorang pemabuk berusia 25 tahun di kantor Polres Jakarta Pusat, setelah ditangkap akibat merampok dan membunuh seisi rumah. Ini cuplikan dari sebuah berita di koran tanggal 4 Agustus 2008. Ia merampok dan membunuh akibat terlilit hutang, dan ini terjadi setelah ia habis mabuk-mabukan. "Habis minum-minum, tiba-tiba saja saya mau merampok," katanya. Betapa ironis.. orang masih bisa minum-minum bersama teman-temannya padahal sedang dalam keadaan terlilit hutang. Lebih parah lagi, malah Tuhan disalahkan dengan menganggap itu sebagai takdir. Dari kisah ini kita melihat sejauh mana akibat yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan buruk menjadi pemabuk. Kini hukuman mati menanti orang tadi. Itu memang sebuah akibat yang mungkin paling ekstrim, bahwa berawal dari mabuk seseorang bisa dijerat dosa berat, merampok dan membunuh. Tanpa contoh ekstrim pun sebenarnya rakus dan mabuk bisa menimbulkan kehancuran dalam hidup. Apa yang terjadi jika kita kerjanya hanya makan dan minum dalam takaran yang melebihi normal? Menjadi pelahap dan peminum membuat orang mengantuk, akibatnya mengarah pada tidak bekerja dan akhirnya kemiskinan. Dosa pun menanti dari segala sisi lewat kebiasaan hidup yang salah ini.Manifestasi kemiskinan salah satunya hadir akibat bentuk rakus dan pemabuk.
Bagaimana pola hidup anda di pagi hari? Apa yang anda kerjakan? Mungkin setelah bangun kita berdoa/saat teduh, olahraga, mandi, sarapan, membaca koran/menonton tv dan berangkat ke tempat kerja/sekolah. Urutan mungkin bisa berbeda, dan mungkin ada tambahan kegiatan lain seperti menyiapkan anak untuk berangkat ke sekolah dan sebagainya. Ini ritme yang baik. Tapi bagaimana jika begitu bangun orang langsung mencari botol minuman kerasnya, lalu hanya duduk minum sampai malam? Rasanya tidak ada yang setuju bahwa memulai hari dengan mabuk dan duduk menghabiskan hari dengan menganggur sebagai sebuah pola hidup yang baik. Ketika uang habis dan keinginan untuk minum minuman keras atau bahkan obat-obat terlarang muncul, disitulah orang bisa berbuat bodoh; melakukan kejahatan yang berujung pada hukuman berat.
Tuhan pun sangat membenci pelahap dan peminum. Dalam kisah pada Ulangan 21:18-21 tentang anak yang durhaka, kita bisa melihat betapa hukuman sangat berat, hukuman mati, dijatuhkan bagi anak pembangkang, degil, yang juga seorang pelahap dan peminum. Atau bisa juga kita baca pada Yesaya 5:11: "Celakalah mereka yang bangun pagi-pagi dan terus mencari minuman keras, dan duduk-duduk sampai malam hari, sedang badannya dihangatkan anggur!" Selain kelakuan ini mengarahkan orang pada kemiskinan, dan ada resiko masuk dalam berbagai bentuk dosa, konsekuensinya juga berat. Tidak ada hal positif yang bisa diperoleh dari hidup sebagai pelahap dan peminum.
Bagaimana dengan kita? Setiap pagi ketika kita bangun, adalah baik jika kita memulai hari bersama Tuhan dengan semangat baru, berkat baru. Lalu kita bekerja dan berkarya dengan tekun, berbuat baik dengan penuh kasih dan sukacita. Sekarang waktunya untuk melakukan lebih banyak lagi hal yang berguna buat hidup dan buat kemuliaan Tuhan.
Jangan menjadi pelahap dan peminum agar tidak kehilangan berkat Tuhan
========================
"Karena si peminum dan si pelahap menjadi miskin, dan kantuk membuat orang berpakaian compang-camping."
"Yah, mungkin ini takdir saya" kata seorang pemabuk berusia 25 tahun di kantor Polres Jakarta Pusat, setelah ditangkap akibat merampok dan membunuh seisi rumah. Ini cuplikan dari sebuah berita di koran tanggal 4 Agustus 2008. Ia merampok dan membunuh akibat terlilit hutang, dan ini terjadi setelah ia habis mabuk-mabukan. "Habis minum-minum, tiba-tiba saja saya mau merampok," katanya. Betapa ironis.. orang masih bisa minum-minum bersama teman-temannya padahal sedang dalam keadaan terlilit hutang. Lebih parah lagi, malah Tuhan disalahkan dengan menganggap itu sebagai takdir. Dari kisah ini kita melihat sejauh mana akibat yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan buruk menjadi pemabuk. Kini hukuman mati menanti orang tadi. Itu memang sebuah akibat yang mungkin paling ekstrim, bahwa berawal dari mabuk seseorang bisa dijerat dosa berat, merampok dan membunuh. Tanpa contoh ekstrim pun sebenarnya rakus dan mabuk bisa menimbulkan kehancuran dalam hidup. Apa yang terjadi jika kita kerjanya hanya makan dan minum dalam takaran yang melebihi normal? Menjadi pelahap dan peminum membuat orang mengantuk, akibatnya mengarah pada tidak bekerja dan akhirnya kemiskinan. Dosa pun menanti dari segala sisi lewat kebiasaan hidup yang salah ini.Manifestasi kemiskinan salah satunya hadir akibat bentuk rakus dan pemabuk.
Bagaimana pola hidup anda di pagi hari? Apa yang anda kerjakan? Mungkin setelah bangun kita berdoa/saat teduh, olahraga, mandi, sarapan, membaca koran/menonton tv dan berangkat ke tempat kerja/sekolah. Urutan mungkin bisa berbeda, dan mungkin ada tambahan kegiatan lain seperti menyiapkan anak untuk berangkat ke sekolah dan sebagainya. Ini ritme yang baik. Tapi bagaimana jika begitu bangun orang langsung mencari botol minuman kerasnya, lalu hanya duduk minum sampai malam? Rasanya tidak ada yang setuju bahwa memulai hari dengan mabuk dan duduk menghabiskan hari dengan menganggur sebagai sebuah pola hidup yang baik. Ketika uang habis dan keinginan untuk minum minuman keras atau bahkan obat-obat terlarang muncul, disitulah orang bisa berbuat bodoh; melakukan kejahatan yang berujung pada hukuman berat.
Tuhan pun sangat membenci pelahap dan peminum. Dalam kisah pada Ulangan 21:18-21 tentang anak yang durhaka, kita bisa melihat betapa hukuman sangat berat, hukuman mati, dijatuhkan bagi anak pembangkang, degil, yang juga seorang pelahap dan peminum. Atau bisa juga kita baca pada Yesaya 5:11: "Celakalah mereka yang bangun pagi-pagi dan terus mencari minuman keras, dan duduk-duduk sampai malam hari, sedang badannya dihangatkan anggur!" Selain kelakuan ini mengarahkan orang pada kemiskinan, dan ada resiko masuk dalam berbagai bentuk dosa, konsekuensinya juga berat. Tidak ada hal positif yang bisa diperoleh dari hidup sebagai pelahap dan peminum.
Bagaimana dengan kita? Setiap pagi ketika kita bangun, adalah baik jika kita memulai hari bersama Tuhan dengan semangat baru, berkat baru. Lalu kita bekerja dan berkarya dengan tekun, berbuat baik dengan penuh kasih dan sukacita. Sekarang waktunya untuk melakukan lebih banyak lagi hal yang berguna buat hidup dan buat kemuliaan Tuhan.
Jangan menjadi pelahap dan peminum agar tidak kehilangan berkat Tuhan
PERTAPA MUDA DAN KEPITING
Suatu ketika di sore hari yang terasa teduh, tampak seorang pertapa muda sedang bermeditasi di bawah pohon, tidak jauh dari tepi sungai. Saat sedang berkonsentrasi memusatkan pikiran, tiba-tiba perhatian pertapa itu terpecah kala mendengarkan gemericik air yang terdengar tidak beraturan.
Perlahan-lahan, ia kemudian membuka matanya. Pertapa itu segera melihat ke arah tepi sungai di mana sumber suara tadi berasal. Ternyata, di sana tampak seekor kepiting yang sedang berusaha keras mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meraih tepian sungai sehingga tidak hanyut oleh arus sungai yang deras.
Melihat hal itu, sang pertapa merasa kasihan. Karena itu, ia segera mengulurkan tangannya ke arah kepiting untuk membantunya. Melihat tangan terjulur, dengan sigap kepiting menjepit jari si pertapa muda. Meskipun jarinya terluka karena jepitan capit kepiting, tetapi hati pertapa itu puas karena bisa menyelamatkan si kepiting.
Kemudian, dia pun melanjutkan kembali pertapaannya. Belum lama bersila dan mulai memejamkan mata, terdengar lagi bunyi suara yang sama dari arah tepi sungai. Ternyata kepiting tadi mengalami kejadian yang sama. Maka, si pertapa muda kembali mengulurkan tangannya dan membiarkan jarinya dicapit oleh kepiting demi membantunya. Selesai membantu untuk kali kedua, ternyata kepiting terseret arus lagi. Maka, pertapa itu menolongnya kembali sehingga jari tangannya makin membengkak karena jepitan capit kepiting.
Melihat kejadian itu, ada seorang tua yang kemudian datang menghampiri dan menegur si pertapa muda, "Anak muda, perbuatanmu menolong adalah cerminan hatimu yang baik. Tetapi, mengapa demi menolong seekor kepiting engkau membiarkan capit kepiting melukaimu hingga sobek seperti itu?"
"Paman, seekor kepiting memang menggunakan capitnya untuk memegang benda. Dan saya sedang melatih mengembangkan rasa belas kasih. Maka, saya tidak mempermasalahkan jari tangan ini terluka asalkan bisa menolong nyawa makhluk lain, walaupun itu hanya seekor kepiting," jawab si pertapa muda dengan kepuasan hati karena telah melatih sikap belas kasihnya dengan baik.
Mendengar jawaban si pertapa muda, kemudian orang tua itu memungut sebuah ranting. Ia lantas mengulurkan ranting ke arah kepiting yang terlihat kembali melawan arus sungai. Segera, si kepiting menangkap ranting itu dengan capitnya. "Lihat Anak Muda. Melatih mengembangkan sikap belas kasih
memang baik, tetapi harus pula disertai dengan kebijaksanaan. Bila tujuan kita baik, yakni untuk menolong makhluk lain, bukankah tidak harus dengan cara mengorbankan diri sendiri. Ranting pun bisa kita manfaatkan, betul kan?"
Seketika itu, si pemuda tersadar. "Terima kasih, Paman. Hari ini saya belajar sesuatu. Mengembangkan cinta kasih harus disertai dengan kebijaksanaan. Di kemudian hari, saya akan selalu ingat kebijaksanaan yang Paman ajarkan."
Pembaca yang budiman,
Mempunyai sifat belas kasih, mau memerhatikan dan menolong orang lain adalah perbuatan mulia, entah perhatian itu kita berikan kepada anak kita, orangtua, sanak saudara, teman, atau kepada siapa pun. Tetapi, kalau cara kita salah, sering kali perhatian atau bantuan yang kita berikan bukannya memecahkan masalah, namun justru menjadi bumerang. Kita yang tadinya tidak tahu apa-apa dan hanya sekadar berniat membantu, malah harus menanggung beban dan kerugian yang tidak perlu. Karena itu, adanya niat dan tindakan berbuat baik, seharusnya diberikan dengan cara yang tepat dan bijak. Dengan begitu, bantuan itu nantinya tidak hanya akan berdampak positif bagi yang dibantu, tetapi sekaligus membahagiakan dan membawa kebaikan pula bagi kita yang membantu.
Perlahan-lahan, ia kemudian membuka matanya. Pertapa itu segera melihat ke arah tepi sungai di mana sumber suara tadi berasal. Ternyata, di sana tampak seekor kepiting yang sedang berusaha keras mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meraih tepian sungai sehingga tidak hanyut oleh arus sungai yang deras.
Melihat hal itu, sang pertapa merasa kasihan. Karena itu, ia segera mengulurkan tangannya ke arah kepiting untuk membantunya. Melihat tangan terjulur, dengan sigap kepiting menjepit jari si pertapa muda. Meskipun jarinya terluka karena jepitan capit kepiting, tetapi hati pertapa itu puas karena bisa menyelamatkan si kepiting.
Kemudian, dia pun melanjutkan kembali pertapaannya. Belum lama bersila dan mulai memejamkan mata, terdengar lagi bunyi suara yang sama dari arah tepi sungai. Ternyata kepiting tadi mengalami kejadian yang sama. Maka, si pertapa muda kembali mengulurkan tangannya dan membiarkan jarinya dicapit oleh kepiting demi membantunya. Selesai membantu untuk kali kedua, ternyata kepiting terseret arus lagi. Maka, pertapa itu menolongnya kembali sehingga jari tangannya makin membengkak karena jepitan capit kepiting.
Melihat kejadian itu, ada seorang tua yang kemudian datang menghampiri dan menegur si pertapa muda, "Anak muda, perbuatanmu menolong adalah cerminan hatimu yang baik. Tetapi, mengapa demi menolong seekor kepiting engkau membiarkan capit kepiting melukaimu hingga sobek seperti itu?"
"Paman, seekor kepiting memang menggunakan capitnya untuk memegang benda. Dan saya sedang melatih mengembangkan rasa belas kasih. Maka, saya tidak mempermasalahkan jari tangan ini terluka asalkan bisa menolong nyawa makhluk lain, walaupun itu hanya seekor kepiting," jawab si pertapa muda dengan kepuasan hati karena telah melatih sikap belas kasihnya dengan baik.
Mendengar jawaban si pertapa muda, kemudian orang tua itu memungut sebuah ranting. Ia lantas mengulurkan ranting ke arah kepiting yang terlihat kembali melawan arus sungai. Segera, si kepiting menangkap ranting itu dengan capitnya. "Lihat Anak Muda. Melatih mengembangkan sikap belas kasih
memang baik, tetapi harus pula disertai dengan kebijaksanaan. Bila tujuan kita baik, yakni untuk menolong makhluk lain, bukankah tidak harus dengan cara mengorbankan diri sendiri. Ranting pun bisa kita manfaatkan, betul kan?"
Seketika itu, si pemuda tersadar. "Terima kasih, Paman. Hari ini saya belajar sesuatu. Mengembangkan cinta kasih harus disertai dengan kebijaksanaan. Di kemudian hari, saya akan selalu ingat kebijaksanaan yang Paman ajarkan."
Pembaca yang budiman,
Mempunyai sifat belas kasih, mau memerhatikan dan menolong orang lain adalah perbuatan mulia, entah perhatian itu kita berikan kepada anak kita, orangtua, sanak saudara, teman, atau kepada siapa pun. Tetapi, kalau cara kita salah, sering kali perhatian atau bantuan yang kita berikan bukannya memecahkan masalah, namun justru menjadi bumerang. Kita yang tadinya tidak tahu apa-apa dan hanya sekadar berniat membantu, malah harus menanggung beban dan kerugian yang tidak perlu. Karena itu, adanya niat dan tindakan berbuat baik, seharusnya diberikan dengan cara yang tepat dan bijak. Dengan begitu, bantuan itu nantinya tidak hanya akan berdampak positif bagi yang dibantu, tetapi sekaligus membahagiakan dan membawa kebaikan pula bagi kita yang membantu.
Sabtu, 23 Agustus 2008
Terikat Kuasa Kemiskinan (6) : Ceroboh
Ayat bacaan: Amsal 21:5
====================
"Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan."
Mungkinkah seorang arsitek langsung membangun rumah tanpa terlebih dahulu membuat rancangannya? Bayangkan jika rumah langsung dibangun tanpa perencanaan matang, tanpa pondasi yang kokoh, rumah bisa rubuh sewaktu-waktu. Begitu pula yang terjadi dalam membangun kehidupan. Hidup yang penuh dengan pengambilan keputusan tergesa-gesa bisa mendatangkan kerugian demi kerugian yang akhirnya menguras habis seluruh harta milik kita. Ada seorang bapak yang saya kenal suka menanamkan investasi dan membuka usaha baru. Seringkali semua itu ia lakukan tanpa perencanaan matang. Akibatnya kebanyakan usahanya merugi, dan uang yang telah ia pakai sebagai modal tidak kembali.
Memang kita harus merealisasikan sebuah ide atau sebuah peluang, karena tanpa direalisasikan, semua hanya berakhir pada sebatas angan-angan atau omong kosong. Tapi adalah penting pula untuk terlebih dahulu berpikir matang, menghitung seluruh untung rugi, melihat kelayakan usaha, lokasi dan sebagainya, kalau perlu melakukan riset kecil agar kita tidak terpeleset akibat tergesa-gesa. Dan yang lebih penting lagi, dengarkan apa kata Tuhan. Banyak orang berdoa hanya untuk berkeluh kesah, minta ini itu, tapi lupa mendengar apa jawaban, nasihat dan perkataan-perkataan Tuhan bagi kita. Ketika kita percaya pada Allah saja, seharusnya kita akan hidup sesuai dengan ketetapan, jalan dan peraturanNya, juga mendengarkan suaraNya. "Engkau telah menerima janji dari pada TUHAN pada hari ini, bahwa Ia akan menjadi Allahmu, dan engkaupun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya."(Ulangan 26:17). Hingga kini Allah tetap berbicara pada kita. Kita akan bisa mendengarkannya, bahkan Allah akan memberitahukan banyak hal mengenai perjanjianNya jika kita mau merendahkan hati kita dan terus membangun hidup takut akan Tuhan serta terus taat dan mengasihiNya. "TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka." (Mzm 25:14). Disamping itu, di dalam setiap orang percaya ada Roh Kudus yang akan selalu memimpin kita, memberitahukan segala sesuatu yang Ia dengar dari Tuhan. "Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang."(Yohanes 16:13). Kesemuanya itu bisa menjadi persiapan bagi kita ketika kita hendak memutuskan atau melakukan sesuatu.
Ada sebuah perkataan Tuhan Yesus, "Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?" (Lukas 14:28). Hiduplah penuh perencanaan. Tetapkan tujuan-tujuan ke depan dengan hati-hati dan jangan buru-buru. "Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak." (Amsal 15:22) Semua tujuan harusnya mengacu pada sikap tunduk dan taat pada Tuhan, karena semua berkat yang kita miliki sebenarnya berasal dariNya. Berdoalah, dengarkan suara Tuhan. Hanya Dia yang tahu apa yang terbaik untuk kita lakukan.
Sikap tergesa-gesa tanpa pikir panjang membuat berkat menjauhi kita
====================
"Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan."
Mungkinkah seorang arsitek langsung membangun rumah tanpa terlebih dahulu membuat rancangannya? Bayangkan jika rumah langsung dibangun tanpa perencanaan matang, tanpa pondasi yang kokoh, rumah bisa rubuh sewaktu-waktu. Begitu pula yang terjadi dalam membangun kehidupan. Hidup yang penuh dengan pengambilan keputusan tergesa-gesa bisa mendatangkan kerugian demi kerugian yang akhirnya menguras habis seluruh harta milik kita. Ada seorang bapak yang saya kenal suka menanamkan investasi dan membuka usaha baru. Seringkali semua itu ia lakukan tanpa perencanaan matang. Akibatnya kebanyakan usahanya merugi, dan uang yang telah ia pakai sebagai modal tidak kembali.
Memang kita harus merealisasikan sebuah ide atau sebuah peluang, karena tanpa direalisasikan, semua hanya berakhir pada sebatas angan-angan atau omong kosong. Tapi adalah penting pula untuk terlebih dahulu berpikir matang, menghitung seluruh untung rugi, melihat kelayakan usaha, lokasi dan sebagainya, kalau perlu melakukan riset kecil agar kita tidak terpeleset akibat tergesa-gesa. Dan yang lebih penting lagi, dengarkan apa kata Tuhan. Banyak orang berdoa hanya untuk berkeluh kesah, minta ini itu, tapi lupa mendengar apa jawaban, nasihat dan perkataan-perkataan Tuhan bagi kita. Ketika kita percaya pada Allah saja, seharusnya kita akan hidup sesuai dengan ketetapan, jalan dan peraturanNya, juga mendengarkan suaraNya. "Engkau telah menerima janji dari pada TUHAN pada hari ini, bahwa Ia akan menjadi Allahmu, dan engkaupun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya."(Ulangan 26:17). Hingga kini Allah tetap berbicara pada kita. Kita akan bisa mendengarkannya, bahkan Allah akan memberitahukan banyak hal mengenai perjanjianNya jika kita mau merendahkan hati kita dan terus membangun hidup takut akan Tuhan serta terus taat dan mengasihiNya. "TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka." (Mzm 25:14). Disamping itu, di dalam setiap orang percaya ada Roh Kudus yang akan selalu memimpin kita, memberitahukan segala sesuatu yang Ia dengar dari Tuhan. "Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang."(Yohanes 16:13). Kesemuanya itu bisa menjadi persiapan bagi kita ketika kita hendak memutuskan atau melakukan sesuatu.
Ada sebuah perkataan Tuhan Yesus, "Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?" (Lukas 14:28). Hiduplah penuh perencanaan. Tetapkan tujuan-tujuan ke depan dengan hati-hati dan jangan buru-buru. "Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak." (Amsal 15:22) Semua tujuan harusnya mengacu pada sikap tunduk dan taat pada Tuhan, karena semua berkat yang kita miliki sebenarnya berasal dariNya. Berdoalah, dengarkan suara Tuhan. Hanya Dia yang tahu apa yang terbaik untuk kita lakukan.
Sikap tergesa-gesa tanpa pikir panjang membuat berkat menjauhi kita
Terikat Kuasa Kemiskinan (6) : Ceroboh
Ayat bacaan: Amsal 21:5
====================
"Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan."
Mungkinkah seorang arsitek langsung membangun rumah tanpa terlebih dahulu membuat rancangannya? Bayangkan jika rumah langsung dibangun tanpa perencanaan matang, tanpa pondasi yang kokoh, rumah bisa rubuh sewaktu-waktu. Begitu pula yang terjadi dalam membangun kehidupan. Hidup yang penuh dengan pengambilan keputusan tergesa-gesa bisa mendatangkan kerugian demi kerugian yang akhirnya menguras habis seluruh harta milik kita. Ada seorang bapak yang saya kenal suka menanamkan investasi dan membuka usaha baru. Seringkali semua itu ia lakukan tanpa perencanaan matang. Akibatnya kebanyakan usahanya merugi, dan uang yang telah ia pakai sebagai modal tidak kembali.
Memang kita harus merealisasikan sebuah ide atau sebuah peluang, karena tanpa direalisasikan, semua hanya berakhir pada sebatas angan-angan atau omong kosong. Tapi adalah penting pula untuk terlebih dahulu berpikir matang, menghitung seluruh untung rugi, melihat kelayakan usaha, lokasi dan sebagainya, kalau perlu melakukan riset kecil agar kita tidak terpeleset akibat tergesa-gesa. Dan yang lebih penting lagi, dengarkan apa kata Tuhan. Banyak orang berdoa hanya untuk berkeluh kesah, minta ini itu, tapi lupa mendengar apa jawaban, nasihat dan perkataan-perkataan Tuhan bagi kita. Ketika kita percaya pada Allah saja, seharusnya kita akan hidup sesuai dengan ketetapan, jalan dan peraturanNya, juga mendengarkan suaraNya. "Engkau telah menerima janji dari pada TUHAN pada hari ini, bahwa Ia akan menjadi Allahmu, dan engkaupun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya."(Ulangan 26:17). Hingga kini Allah tetap berbicara pada kita. Kita akan bisa mendengarkannya, bahkan Allah akan memberitahukan banyak hal mengenai perjanjianNya jika kita mau merendahkan hati kita dan terus membangun hidup takut akan Tuhan serta terus taat dan mengasihiNya. "TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka." (Mzm 25:14). Disamping itu, di dalam setiap orang percaya ada Roh Kudus yang akan selalu memimpin kita, memberitahukan segala sesuatu yang Ia dengar dari Tuhan. "Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang."(Yohanes 16:13). Kesemuanya itu bisa menjadi persiapan bagi kita ketika kita hendak memutuskan atau melakukan sesuatu.
Ada sebuah perkataan Tuhan Yesus, "Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?" (Lukas 14:28). Hiduplah penuh perencanaan. Tetapkan tujuan-tujuan ke depan dengan hati-hati dan jangan buru-buru. "Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak." (Amsal 15:22) Semua tujuan harusnya mengacu pada sikap tunduk dan taat pada Tuhan, karena semua berkat yang kita miliki sebenarnya berasal dariNya. Berdoalah, dengarkan suara Tuhan. Hanya Dia yang tahu apa yang terbaik untuk kita lakukan.
Sikap tergesa-gesa tanpa pikir panjang membuat berkat menjauhi kita
====================
"Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan."
Mungkinkah seorang arsitek langsung membangun rumah tanpa terlebih dahulu membuat rancangannya? Bayangkan jika rumah langsung dibangun tanpa perencanaan matang, tanpa pondasi yang kokoh, rumah bisa rubuh sewaktu-waktu. Begitu pula yang terjadi dalam membangun kehidupan. Hidup yang penuh dengan pengambilan keputusan tergesa-gesa bisa mendatangkan kerugian demi kerugian yang akhirnya menguras habis seluruh harta milik kita. Ada seorang bapak yang saya kenal suka menanamkan investasi dan membuka usaha baru. Seringkali semua itu ia lakukan tanpa perencanaan matang. Akibatnya kebanyakan usahanya merugi, dan uang yang telah ia pakai sebagai modal tidak kembali.
Memang kita harus merealisasikan sebuah ide atau sebuah peluang, karena tanpa direalisasikan, semua hanya berakhir pada sebatas angan-angan atau omong kosong. Tapi adalah penting pula untuk terlebih dahulu berpikir matang, menghitung seluruh untung rugi, melihat kelayakan usaha, lokasi dan sebagainya, kalau perlu melakukan riset kecil agar kita tidak terpeleset akibat tergesa-gesa. Dan yang lebih penting lagi, dengarkan apa kata Tuhan. Banyak orang berdoa hanya untuk berkeluh kesah, minta ini itu, tapi lupa mendengar apa jawaban, nasihat dan perkataan-perkataan Tuhan bagi kita. Ketika kita percaya pada Allah saja, seharusnya kita akan hidup sesuai dengan ketetapan, jalan dan peraturanNya, juga mendengarkan suaraNya. "Engkau telah menerima janji dari pada TUHAN pada hari ini, bahwa Ia akan menjadi Allahmu, dan engkaupun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya."(Ulangan 26:17). Hingga kini Allah tetap berbicara pada kita. Kita akan bisa mendengarkannya, bahkan Allah akan memberitahukan banyak hal mengenai perjanjianNya jika kita mau merendahkan hati kita dan terus membangun hidup takut akan Tuhan serta terus taat dan mengasihiNya. "TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka." (Mzm 25:14). Disamping itu, di dalam setiap orang percaya ada Roh Kudus yang akan selalu memimpin kita, memberitahukan segala sesuatu yang Ia dengar dari Tuhan. "Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang."(Yohanes 16:13). Kesemuanya itu bisa menjadi persiapan bagi kita ketika kita hendak memutuskan atau melakukan sesuatu.
Ada sebuah perkataan Tuhan Yesus, "Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?" (Lukas 14:28). Hiduplah penuh perencanaan. Tetapkan tujuan-tujuan ke depan dengan hati-hati dan jangan buru-buru. "Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak." (Amsal 15:22) Semua tujuan harusnya mengacu pada sikap tunduk dan taat pada Tuhan, karena semua berkat yang kita miliki sebenarnya berasal dariNya. Berdoalah, dengarkan suara Tuhan. Hanya Dia yang tahu apa yang terbaik untuk kita lakukan.
Sikap tergesa-gesa tanpa pikir panjang membuat berkat menjauhi kita
Langganan:
Postingan (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2008
(1183)
-
▼
Agustus
(95)
- Memasuki Bulan Puasa
- Memasuki Bulan Puasa
- The love of a father
- Ayam Rabun Senja
- Ayam Rabun Senja
- KKR Victory - Surabaya 19-20 September 2008
- Sifat Paralel Hewan dan Manusia
- Sifat Paralel Hewan dan Manusia
- Pelajaran Dari Hewan
- Pelajaran Dari Hewan
- Mangkok Tanpa Alas
- Wall-E (2) : Kelestarian Lingkungan
- Wall-E (2) : Kelestarian Lingkungan
- CUKUP ITU BERAPA?
- Wall-E (1) : Cinta Kasih
- Wall-E (1) : Cinta Kasih
- Never give up
- Terikat Kuasa Kemiskinan (8) : Mengejar Harta
- Terikat Kuasa Kemiskinan (8) : Mengejar Harta
- My Child
- Terikat Kuasa Kemiskinan (7) : Pelahap dan Peminum
- Terikat Kuasa Kemiskinan (7) : Pelahap dan Peminum
- PERTAPA MUDA DAN KEPITING
- Terikat Kuasa Kemiskinan (6) : Ceroboh
- Terikat Kuasa Kemiskinan (6) : Ceroboh
- Christian comment graphics for friendster, myspace
- Terikat Kuasa Kemiskinan (5) : Hidup Boros
- Terikat Kuasa Kemiskinan (5) : Hidup Boros
- Kisah Sukses : Israel Houghton - New Breed
- Terikat Kuasa Kemiskinan (4) : Omong Kosong
- Terikat Kuasa Kemiskinan (4) : Omong Kosong
- Terikat Kuasa Kemiskinan (3) : Tangan Yang Lamban
- Terikat Kuasa Kemiskinan (3) : Tangan Yang Lamban
- THE DONKEY
- Terikat Kuasa Kemiskinan (2) : Mengabaikan Didikan
- Terikat Kuasa Kemiskinan (2) : Mengabaikan Didikan
- Kekuatan Cinta
- Terikat Kuasa Kemiskinan (1) : Kemalasan
- Terikat Kuasa Kemiskinan (1) : Kemalasan
- GABRIELLA DAN TROFI
- Berdoa Bagi Bangsa
- Berdoa Bagi Bangsa
- Kisah di musim dingin (true story)
- Dirgahayu Republik Indonesia
- Dirgahayu Republik Indonesia
- The Most Powerful “Three - Words”
- Pelita Yang Tak Kunjung Padam
- Pelita Yang Tak Kunjung Padam
- 10 Kebiasaan Buruk Yang Merusak Otak!
- Ikat Pinggang
- Ikat Pinggang
- DOSA-DOSA KECIL
- Korea United
- Korea United
- 42 TIPS FOR A SUCCESFUL LIFE
- JANJIMU SEPERTI FAJAR (story behind the song)
- Terus Berlari Seperti Akhwari
- Terus Berlari Seperti Akhwari
- RENCANA TUHAN INDAH PADA WAKTUNYA
- HIV
- HIV
- Kisah Sukses : Naomi Susan (Owner Ovis Group)
- Parfum Kristus
- Mummy, Hasrat kita akan Keabadian dan Maria
- Just Believe
- Just Believe
- WHICH IS EASIER TO SAY?
- Kuasa Untuk Menikmati
- Kuasa Untuk Menikmati
- Penemuan Terbaru Mengenai Kanker Hati
- KKR Stephen Tong : Siapakah Kristus 19-21 Sept 2008
- Harta Bukanlah Segalanya
- Harta Bukanlah Segalanya
- BELAJAR MEMINTA YANG SESUAI KEHENDAKNYA
- Mencapai Finish Seperti Zoe
- Mencapai Finish Seperti Zoe
- JESUS LIFE INSURANCE
- Belajar Dari Kelahiran Musik Jazz
- Belajar Dari Kelahiran Musik Jazz
- 100% SAYA KERJAKAN
- Kisah Sukses : Pendeta Stephen Tong
- Dana Lu Blessing (2) : Aroma Tuhan
- Dana Lu Blessing (2) : Aroma Tuhan
- Pengamen & Penginjil
- Dana Lu Blessing (1) : Tiada Yang Mustahil
- Dana Lu Blessing (1) : Tiada Yang Mustahil
- How Much Does Prayer Weigh?
- MEMBERSIHKAN RUMAH
- Siapa Yang Anda Cari?
- Siapa Yang Anda Cari?
- Dari Penampilan Luar
- Dari Penampilan Luar
- Apa Yang Anda Lihat?
- Apa Yang Anda Lihat?
- Dimurnikan Seperti Perak
-
▼
Agustus
(95)