Kamis, 10 Mei 2012

renungan harian online: Mengatasi Kelemahan

renungan harian online
renungan harian online bagi yang haus akan Tuhan
Mengatasi Kelemahan
May 10th 2012, 15:00

Ayat bacaan: Ibrani 12:12-13 ======================== "Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh." mengatasi kelemahanEverybody has a weakness. Semua orang punya kelemahan. Tidak peduli sehebat, setangguh, sekuat atau sepintar apapun kita, kita punya kelemahan masing-masing. Seorang teman saya berkata, "saya paling tidak bisa mengatakan tidak...akhirnya saya terus dimanfaatkan teman-teman saya." Uangnya dipinjam tapi tidak dikembalikan, temannya terus memperalatnya untuk mengerjakan tugas-tugas dan ia pun akhirnya seringkali rugi dan repot karena kelemahannya adalah sulit menolak. Dalam kasus yang lebih berat, ada banyak orang yang lemah ketika dihadapkan pada 3 Ta, harTA, tahTA dan waniTA. Tiga hal ini memang merupakan lahan bermain yang paling menyenangkan bagi iblis. Popularitas bisa membuat orang lupa diri. Kemilau harta dan kecantikan wanita pun bisa menjadi titik lemah yang jika tidak diwaspadai bisa membuat orang hancur dalam waktu singkat. Setiap orang memiliki kelemahannya sendiri, tapi itu bukan berarti bahwa kita boleh pasrah begitu saja terhadap kelemahan-kelemahan itu. Kita tidak boleh berkata, "ya apa boleh buat, memang saya lemah dalam soal itu, jadi biarkan saja.." Tidak. Itu bukan solusi yang baik. Seringkali apa yang sudah kita bangun mati-matian bisa runtuh dalam sekejap bukan karena salah siapa-siapa tapi karena kelemahan kita sendiri. Ada seorang teman yang luar biasa pintar tapi memiliki kelemahan dalam memegang tanggung jawab. Ia takut dalam berkomitmen dan mudah merasa stres ketika diberi tanggungjawab dan akibatnya ia pun tidak kunjung maju dalam hidupnya. Sangat disayangkan semua talenta yang ia miliki belum juga maksimal ia pergunakan. Kelemahan memang merupakan bagian dari hidup kita, tapi itu bukanlah sesuatu yang tidak bisa kita perbaiki. Ada kalanya kita harus melalui proses terlebih dahulu agar bisa menjadi lebih kuat dan lebih dewasa, termasuk dalam hal keimanan kita. Penulis Ibrani mengatakan demikian: "Sebab mereka (orang tua kita) mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya." (Ibrani 12:10). Pendisiplinan tentu tidak nyaman rasanya. Namun semua itu bisa mematangkan kita. "Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya." (ay 11). Perhatikan bagaimana Penulis Ibrani kemudian mengaitkannya dengan memperkuat diri. "Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh." (ay 12-13). Kita tidak boleh membiarkan diri kita untuk menjadi lemah dan goyah. Membiarkan itu semua bercokol dalam diri kita akan membuat kita tidak akan pernah bisa berjalan lurus dalam kondisi baik dan tidak pincang.  Ingatlah bahwa iblis akan terus mencari kesempatan untuk merusak hati dan pikiran kita, dan iblis akan berpesta pora melihat celah masuk lewat kelemahan yang kita biarkan ada dalam diri kita. Bukan saja iblis, tapi orang-orang yang jahat pun siap memanipulasi kita, memanfaatkan diri kita demi keuntungan mereka apabila kita lemah. Karena itu adalah penting bagi kita untuk mengatasi kelemahan dan memperkuat diri, seperti yang sudah disampaikan lewat firman Tuhan. Selanjutnya lihatlah firman Tuhan berkata bahwa orang yang menyerah kalah dan memilih untuk terus terperangkap dalam keadaan lemah dan pincang tidaklah berkenan di hadapan Tuhan. "Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya." (Ibrani 10:38) Penulis Ibrani mengingatkan bahwa sebagai anak-anak Tuhan, seharusnya kita ada dalam posisi yang penuh ketekunan dan ketaatan sebagai orang-orang percaya sehingga beroleh keselamatan. (ay 39). Titik-titik lemah kita bisa menjadi awal kehancuran yang akan menjauhkan kita dari keselamatan. Oleh karena itu kita harus terus melawan kelemahan-kelemahan dalam diri kita sehingga segala sesuatu yang sudah direncanakan Tuhan dan Dia janjikan tidak sampai gagal kita peroleh. Kita harus terus memenuhi diri kita dengan firman Tuhan secara terus menerus. Rajin-rajinlah mendengar dan membaca firman Tuhan, rajinlah berdoa, dekatkan diri kepada Tuhan, teruslah mengucap syukur dan fokuskan pandangan senantiasa kepadaNya. Find out all His promises to us and stick with it. Itu akan membuat kita tidak gampang jatuh menjadi lemah dan mudah goyah. Secara singkat Daud menyebutkan seperti ini: "Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah." (Mazmur 16:8). Selain itu ingatlah bahwa kita bukan didesain Tuhan untuk sendirian. Kita butuh sahabat-sahabat yang bisa saling mengingatkan dan menguatkan terlebih disaat kita lemah. Kembali firman Tuhan sudah mengingatkan hal itu. "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.""(Ibrani 10:24-25). Seperti halnya satu atau dua bagian tubuh yang mengalami masalah bisa menimbulkan kesulitan besar bagi kita, begitu pula ketika tubuh, jiwa atau roh kita menjadi lemah. Iblis akan terus mengincar titik-titik lemah kita sebagai pintu masuk untuk menghancurkan kita. Begitu pula orang-orang yang punya niat buruk. Karenanya, tetaplah jaga tubuh, jiwa dan roh kita agar tetap kuat. Jangan beri kesempatan kepada si jahat untuk memporakporandakan apa yang sudah kita bangun dengan baik sejak semula. Tetaplah berdiri tegar, jangan lemah dan jangan pernah lelah agar kita bisa terus melangkah dengan benar hingga akhir. Membiarkan diri dalam kondisi lemah berlarut-larut akan semakin menjauhkan kita sukacita dan keselamatan Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari