Sabtu, 10 Juli 2010

Hidup Kudus Sesuai Panggilan

Ayat bacaan: 1 Tesalonika 4:7
========================
"Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus."

hidup kudusSekali waktu saya pernah membaca ucapan seorang artis mengenai perceraiannya. "Sudah takdir Yang Maha Kuasa 'kali ya.." katanya ringan. Ketika itu saya terperangah. Bagaimana mungkin Tuhan yang penuh kasih merencanakan kita untuk berpisah? Bukankah kehadiran Hawa dalam proses penciptaan manusia buat kali pertama pun karena kita dikatakan tidak baik jika sendirian saja? Jika demikian, bagaimana mungkin Tuhan menghendaki sebuah perceraian terjadi? Tapi begitulah kita manusia yang cenderung mencari kambing hitam atas kesalahan yang kita buat sendiri. Jika menyalahkan orang lain saja sudah tidak baik, apalagi menyalahkan Tuhan. Begitu ringannya ia melempar kata tanpa menyadari konsekuensi dari perkataannya itu kelak bisa fatal akibatnya. Berhati-hati dalam berpikir, merasa dan berbicara itu sungguh penting. Tapi bukan itu yang ingin saya angkat hari ini menjadi bahan renungan, melainkan seperti apa sebenarnya panggilan Tuhan kepada setiap kita, anak-anakNya.

Ayat bacaan hari ini sangat jelas menyatakan seperti apa sebenarnya panggilan Tuhan itu. "Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus." (1 Tesalonika 4:7). Ayat singkat ini begitu tegas menyatakannya. Kita bukan dipanggil untuk melakukan apa yang cemar, apa yang menyakiti hati Tuhan, apa yang dipandang jahat di mata Tuhan, melainkan untuk hidup kudus, seturut kehendakNya, sesuai perintahNya. Ini adalah firman Tuhan yang keras, karena ayat selanjutnya menyatakan: "Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu." (ay 8). Bayangkan betapa seriusnya jika kita dianggap menolak Allah yang telah memberikan Roh Kudus kepada kita. Atas kasihNya kita ditebus, diselamatkan dan dianugerahkan Roh Kudus sebagai Sang Penolong, tapi atas segala kecemaran yang kita lakukan kita justru menolak Allah. Serius bukan?

Dikatakan "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah." Itulah gambaran manusia yang seharusnya penuh dosa dan tidak layak untuk mendapatkan kemuliaan Allah. Tapi oleh kasih karunia Allah yang begitu besar kita sudah ditebus lunas lewat Kristus. "dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus." (ay 24). Firman Tuhan lewat Petrus berkata: "Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat." (1 Petrus 1:18-19). Ini semua telah kita terima, bahkan dikatakan dengan cuma-cuma. Artinya dengan menerima Kristus seharusnya kita bisa memulai sebuah kehidupan yang baru yang benar-benar kudus. Kecemaran akibat dosa bukanlah menjadi agenda kita selanjutnya menurut Tuhan. Hidup kudus, dan bukan cemar, itulah yang seharusnya kita lakukan setelah kita ditebus dan dibenarkan lewat darah Kristus.

Tuhan telah memberikan, selanjutnya tugas kita untuk mempertahankan. Inilah yang menjadi masalah, karena arus dunia dengan segala iming-iming yang ditawarkan di dalamnya akan terus menerus berusaha meracuni kita yang lemah ini. Segala bentuk tipu muslihat siap digelontorkan iblis untuk meruntuhkan kita. Menjauhkan kita dari kekudusan dan mengarahkan kita ke dalam berbagai bentuk kecemaran. Kelemahan kita membuat terdapatnya banyak lubang-lubang dalam pertahanan kita yang sangat rentan untuk diserang. Tapi Tuhan tahu bagaimana lemahnya kita. Tidak akan mungkin kita mampu bertahan melawan arus dunia dengan segala penyesatana di dalamnya apabila kita hanya mempergunakan kekuatan kita sendiri. Oleh sebab itu Tuhan memberikan Penolong bagi kita, Roh Kudus, untuk menyertai, menolong, mengingatkan dan menguatkan kita dalam bertahan dan melawan arus ini. Jangan lupa pula bagaimana besarnya kuasa firman Tuhan yang tidak saja harus kita baca, renungkan dan perkatakan, tetapi harus diaplikasikan secara nyata pula dalam perbuatan kita. Dengan ini semua seharusnya kita mampu menjalankan apa yang menjadi panggilan Allah bagi kita. Sekali lagi bukan untuk kecemaran, melainkan untuk kekudusan.

Tanpa kekudusan kita tidak akan bisa melihat Tuhan. Firman Tuhan berkata "..kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan." (Ibrani 12:14). Kita tidak akan bisa mengalami kemuliaan Tuhan apabila kita masih hidup penuh kecemaran. Itulah sebabnya Tuhan mengingatkan kita "Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu" (1 Petrus 1:14-15). Dengan kata lain, lewat ayat selanjutnya Tuhan berpesan "Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." (ay 16). Sudahkah kita memperhatikan benar-benar hidup kita untuk melakukan yang kudus sesuai panggilan Tuhan? Jika belum, mulailah hari ini juga. Berhentilah menyalahkan Tuhan ketika kita sulit terlepas dari kebiasaan buruk atau melakukan hal yang jahat di mata Tuhan. Tuhan tidak pernah menghendaki kita untuk tercemar, untuk tersesat dan binasa. Jika AnakNya yang tunggal saja sudah Dia anugerahkan demi keselamatan kita, itu artinya keselamatan kita merupakan agenda yang sangat penting bagi Tuhan. Mulailah sebentuk hidup kudus hari ini juga.

Kita tidak layak menerima kemuliaan Tuhan tanpa kekudusan, karenanya hiduplah kudus sesuai panggilanNya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari