Jumat, 31 Oktober 2008

Sekawanan Angsa Dan Badai Salju

Ada seorang pria yang tidak percaya Tuhan, bahkan ia ragu mengenai keberadaan Tuhan. Ia dan keluarganya tinggal di suatu daerah pertanian. Istrinya adalah orang yang percaya kepada Tuhan dan mendidik anak-anaknya dengan ajaran agama. Kadang-kadang pria itu mengejek keyakinan istrinya dan terus-menerus meyakinkan istrinya bahwa Tuhan itu tidak ada.

"Itu omong kosong! Kenapa Tuhan merendahkan diri-Nya sendiri dan menjadi manusia seperti kita? Itu adalah cerita yang paling menggelikan...," kata pria itu.

Pada suatu hari di musim salju, istri dan anak-anaknya pergi ke gereja dan meninggalkan pria itu di rumah sendirian. Setelah mereka pergi, tiba-tiba angin bertambah kencang dan salju mulai turun di tengah-tengah badai. Pria itu duduk untuk bersantai di depan api unggun. Kemudian, ia mendengar suatu bunyi yang sangat keras. Sesuatu telah menghantam jendela rumahnya. Dan, muncul lagi bunyi hantaman tersebut.

Ia melihat dari jendela untuk mengetahui apa yang terjadi, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa. Lalu ia nekad keluar untuk melihat lebih jelas. Di lahan dekat rumahnya, ia melihat suatu kejanggalan, yaitu sekawanan angsa. Angsa-angsa tersebut tampaknya hendak terbang untuk mencari daerah yang lebih hangat di selatan, tetapi mereka terjebak di badai salju ini. Badai salju tersebut telah menutupi penglihatan mereka untuk terbang ke selatan. Mereka terjebak di tanah pertanian pria itu, tanpa makanan dan tempat bernaung, tidak bisa melakukan apa-apa, hanya menggeleparkan sayap mereka dan terbang pendek tanpa arah. Pria itu merasa kasihan melihat sekawanan angsa tersebut dan ingin membantu mereka. Ia berpikir, gudang di tanah pertaniannya mungkin bisa menjadi tempat yang baik bagi sekawanan angsa itu untuk tinggal. Tempat itu hangat dan aman, tentunya mereka dapat tinggal di situ semalam sambil menunggu badai salju berhenti. Maka, ia membuka pintu gudang tersebut bagi sekawanan angsa tersebut.

Ia menunggu, mengamati mereka, berharap mereka memperhatikan pintu gudang yang terbuka itu dan masuk ke dalam. Akan tetapi, sekawanan angsa tersebut tidak menyadarinya. Kemudian, ia berjalan menuju mereka untuk mendapatkan perhatian mereka, tetapi mereka malah menghindar darinya karena ketakutan.

Ia masuk ke rumah dan keluar dengan membawa beberapa potong roti, memecahkan roti itu, dan menjatuhkan roti itu untuk membuat jejak ke gudang bagi sekawanan angsa tersebut. Tetapi angsa-angsa tersebut tidak mengerti apa yang dilakukannya.

Pria itu mulai frustasi, maka ia mulai mencoba mengusir sekawanan angsa itu ke arah gudang. Angsa-angsa tersebut panik dan berkeliaran ke segala arah kecuali ke arah gudang itu. Tidak ada yang bisa ia lakukan untuk menunjukkan angsa-angsa tersebut ke arah yang benar di mana mereka bisa tinggal dengan aman, hangat dan terlindungi. Akhirnya, pria itu benar-benar frustasi, ia berseru, "Kenapa mereka tidak mengikutiku? Apakah mereka tahu, bahwa gudang itu adalah satu-satunya tempat di mana mereka bisa selamat dari badai salju? Bagaimana bisa aku mengajak mereka ke suatu tempat untuk menyelamatkan mereka?"

Ia berpikir sejenak dan menyadari bahwa angsa-angsa tersebut tidak ingin mengikuti manusia. Ia berkata kepada dirinya sendiri, "Bagaimana aku bisa menyelamatkan mereka? Satu-satunya cara yang mungkin adalah menjadi salah satu dari mereka. Jika aku bisa menjadi salah satu dari mereka, maka aku pasti bisa menyelamatkan mereka. Mereka akan mengikutiku dan aku akan mengajak mereka ke arah keselamatan."

Saat itu, ia diam dan memikirkan apa yang telah dikatakannya. Kata-kata yang diucapkannya itu mengiang di pikirannya : Jika aku bisa menjadi salah satu dari mereka, maka aku pasti bisa menyelamatkan mereka. Akhirnya, ia mengerti apa kasih Tuhan terhadap manusia dengan menjadi salah satu dari manusia untuk menyelamatkan manusia dan ia berlutut di atas salju untuk dan menyesali perbuatannya.

-----------------------------------------------------------------
Karena cinta Tuhan terhadap manusia, maka Ia memberikan putra tunggalnya. Karena Tuhan mengirim putraNya bukan untuk menghakimi manusia, tetapi untuk menyelamatkan manusia melalui putraNya. (SA)

Tidak Semua Orang Farisi....

Ayat bacaan: Lukas 13:31
========================
"Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau."

orang farisiOrang-orang Farisi. Mereka adalah kelompok atau faksi yang sangat berpengaruh dalam kehidupan keagamaan pada masa Yesus. Biasanya mereka adalah ahli-ahli Taurat yang menerapkan prinsip ajaran Taurat dan tradisi Yahudi dengan sangat ketat. Tidak heran ketika Yesus datang dan menggenapi hukum Taurat, mereka pun merasa gerah dan terancam dalam kelangsungan penerapan hukum-hukum dan tradisi itu (Matius 15:12). Maka kita menemukan banyak persinggungan antara Yesus dengan para orang Farisi. Ketika kita mendengar sebutan orang Farisi, secara otomatis pikiran kita akan tertuju pada sesuatu yang jauh dari positif. Orang Farisi dianggap sebagai kelompok yang penuh kemunafikan, beribadah hanya semata-mata karena tradisi saja dan menolak perubahan-perubahan. Mereka merasa diri mereka punya tingkat kerohanian tinggi melebihi orang lain, tetapi mereka sendiri tidak menghayati dan melaksanakan apa yang mereka katakan. Mereka juga bersekongkol untuk mencobai Yesus (Matius 16:1) bahkan berusaha untuk membunuhNya (Markus 3:6). Yesus pun mengecam mereka sebagai orang-orang munafik (Matius 23:1-36), dan mengingatkan murid-muridNya untuk mewaspadai ragi orang Farisi dan ragi Herodes. Yang dimaksud ragi orang Farisi adalah ragi kemunafikan, ragi yang mengedepankan kerohanian hanya pada penampakan luar saja, sedang ragi Herodes adalah ragi yang mengedepankan keduniawian, daripada kerohanian.

Tadi pagi saya diingatkan akan ayat yang menjadi ayat bacaan untuk hari ini. Ketika itu Yesus akan pergi ke Yerusalem, kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan berkata padaNya: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau." Jika diatas kita melihat bahwa orang-orang Farisi kerap bersekongkol untuk membunuh Yesus, tapi pada ayat ini justru sebaliknya, mengingatkan Yesus agar menghindar dari Yerusalem supaya tidak dibunuh Herodes. Apa yang kita dapat dari kisah ini masih berkaitan dengan renungan dua hari yang lalu bahwa kita tidak bisa atau tidak boleh menggeneralisir apapun. Kita melihat bahwa tidak semua orang Farisi berhati jahat. Mari kita lihat lagi kisah Nikodemus. Nikodemus adalah seorang Farisi yang menyandang predikat tokoh agama (Yohanes 3:1), tapi ia mendatangi Yesus pada suatu malam dan mengakui bahwa Yesus datang sebagai guru yang diutus Allah (ay 2). Selanjutnya kita lihat kisah setelah Yesus wafat di kayu salib. Ada seorang bernama Yusuf dari Arimatea yang merupakan anggota Majelis Besar yang tidak setuju dengan putusan Majelis itu. Dia disebutkan sebagai orang yang baik lagi benar (Lukas 23:50). Dia mendatangi Pilatus untuk meminta agar mayat Yesus dikuburkan. Dialah yang kemudian menurunkan mayat Yesus, membungkusNya dengan kain kafan dan meletakkan dalam kubur di dalam bukit batu yang belum pernah dipakai. Tidak disebutkan apakah Yusuf dari Arimatea adalah Farisi atau bukan, namun kita mengetahui statusnya sebagai anggota Majelis Besar yang dikenal juga dengan sebutan Sanhedrin. Sanhedrin merupakan badan pemerintahan Israel yang berisikan gabungan orang Farisi dan Saduki. Jadi ada kemungkinan Yusuf pun adalah seorang Farisi.

Dari kisah-kisah Farisi ini kita bisa belajar bahwa kita tidak boleh buru-buru menghakimi dan menggeneralisir sesuatu. Ketika satu atau banyak orang dalam sebuah badan/lembaga/kelompok/organisasi/perkumpulan bahkan gereja sekalipun ada yang tidak benar, itu bukan berarti bahwa seluruh orang disana semuanya tidak benar, apalagi langsung menganggap bahwa badan/lembaga/kelompok/organisasi/perkumpulan tersebut adalah jahat. Ketika kita melihat bahwa banyak anggota DPR yang korupsi, hal tersebut tidak serta merta berarti bahwa semua orang di DPR adalah koruptor, atau DPR adalah lembaga koruptor, karena meski mungkin sedikit sekali, saya yakin masih ada orang-orang baik disana. Kita harus mampu menghindari kecenderungan menggeneralisir sesuatu, dan lebih baik fokus ke "dalam", yaitu bagaimana kita membenahi diri kita sendiri terlebih dahulu. Jangan sampai selumbar (secukil kayu) di mata saudara lebih jelas terlihat ketimbang balok di mata kita. "Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Matius 7:2).


Banyak bukan berarti seluruhnya. Hindari kecenderungan menghakimi dan menggeneralisir sesuatu

Tidak Semua Orang Farisi....

Ayat bacaan: Lukas 13:31
========================
"Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau."

orang farisiOrang-orang Farisi. Mereka adalah kelompok atau faksi yang sangat berpengaruh dalam kehidupan keagamaan pada masa Yesus. Biasanya mereka adalah ahli-ahli Taurat yang menerapkan prinsip ajaran Taurat dan tradisi Yahudi dengan sangat ketat. Tidak heran ketika Yesus datang dan menggenapi hukum Taurat, mereka pun merasa gerah dan terancam dalam kelangsungan penerapan hukum-hukum dan tradisi itu (Matius 15:12). Maka kita menemukan banyak persinggungan antara Yesus dengan para orang Farisi. Ketika kita mendengar sebutan orang Farisi, secara otomatis pikiran kita akan tertuju pada sesuatu yang jauh dari positif. Orang Farisi dianggap sebagai kelompok yang penuh kemunafikan, beribadah hanya semata-mata karena tradisi saja dan menolak perubahan-perubahan. Mereka merasa diri mereka punya tingkat kerohanian tinggi melebihi orang lain, tetapi mereka sendiri tidak menghayati dan melaksanakan apa yang mereka katakan. Mereka juga bersekongkol untuk mencobai Yesus (Matius 16:1) bahkan berusaha untuk membunuhNya (Markus 3:6). Yesus pun mengecam mereka sebagai orang-orang munafik (Matius 23:1-36), dan mengingatkan murid-muridNya untuk mewaspadai ragi orang Farisi dan ragi Herodes. Yang dimaksud ragi orang Farisi adalah ragi kemunafikan, ragi yang mengedepankan kerohanian hanya pada penampakan luar saja, sedang ragi Herodes adalah ragi yang mengedepankan keduniawian, daripada kerohanian.

Tadi pagi saya diingatkan akan ayat yang menjadi ayat bacaan untuk hari ini. Ketika itu Yesus akan pergi ke Yerusalem, kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan berkata padaNya: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau." Jika diatas kita melihat bahwa orang-orang Farisi kerap bersekongkol untuk membunuh Yesus, tapi pada ayat ini justru sebaliknya, mengingatkan Yesus agar menghindar dari Yerusalem supaya tidak dibunuh Herodes. Apa yang kita dapat dari kisah ini masih berkaitan dengan renungan dua hari yang lalu bahwa kita tidak bisa atau tidak boleh menggeneralisir apapun. Kita melihat bahwa tidak semua orang Farisi berhati jahat. Mari kita lihat lagi kisah Nikodemus. Nikodemus adalah seorang Farisi yang menyandang predikat tokoh agama (Yohanes 3:1), tapi ia mendatangi Yesus pada suatu malam dan mengakui bahwa Yesus datang sebagai guru yang diutus Allah (ay 2). Selanjutnya kita lihat kisah setelah Yesus wafat di kayu salib. Ada seorang bernama Yusuf dari Arimatea yang merupakan anggota Majelis Besar yang tidak setuju dengan putusan Majelis itu. Dia disebutkan sebagai orang yang baik lagi benar (Lukas 23:50). Dia mendatangi Pilatus untuk meminta agar mayat Yesus dikuburkan. Dialah yang kemudian menurunkan mayat Yesus, membungkusNya dengan kain kafan dan meletakkan dalam kubur di dalam bukit batu yang belum pernah dipakai. Tidak disebutkan apakah Yusuf dari Arimatea adalah Farisi atau bukan, namun kita mengetahui statusnya sebagai anggota Majelis Besar yang dikenal juga dengan sebutan Sanhedrin. Sanhedrin merupakan badan pemerintahan Israel yang berisikan gabungan orang Farisi dan Saduki. Jadi ada kemungkinan Yusuf pun adalah seorang Farisi.

Dari kisah-kisah Farisi ini kita bisa belajar bahwa kita tidak boleh buru-buru menghakimi dan menggeneralisir sesuatu. Ketika satu atau banyak orang dalam sebuah badan/lembaga/kelompok/organisasi/perkumpulan bahkan gereja sekalipun ada yang tidak benar, itu bukan berarti bahwa seluruh orang disana semuanya tidak benar, apalagi langsung menganggap bahwa badan/lembaga/kelompok/organisasi/perkumpulan tersebut adalah jahat. Ketika kita melihat bahwa banyak anggota DPR yang korupsi, hal tersebut tidak serta merta berarti bahwa semua orang di DPR adalah koruptor, atau DPR adalah lembaga koruptor, karena meski mungkin sedikit sekali, saya yakin masih ada orang-orang baik disana. Kita harus mampu menghindari kecenderungan menggeneralisir sesuatu, dan lebih baik fokus ke "dalam", yaitu bagaimana kita membenahi diri kita sendiri terlebih dahulu. Jangan sampai selumbar (secukil kayu) di mata saudara lebih jelas terlihat ketimbang balok di mata kita. "Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Matius 7:2).


Banyak bukan berarti seluruhnya. Hindari kecenderungan menghakimi dan menggeneralisir sesuatu

What Should I Do In Everydays?

1. Wake Up (Bangunlah) – ambil keputusan untuk menyambut setiap hari baru dengan penuh sukacita.
~ “Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya.” (Mazmur 118:24)

2. Dress Up (Berdandanlah) – cara yang paling baik untuk berdandan adalah dengan tersenyum. Anda tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal untuk membuat penampilan Anda menjadi lebih baik, yang perlu Anda lakukan hanyalah TERSENYUM.

~ “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.” (1 Samuel 16:7)

3. Shut Up (Berdiamlah) – ucapkanlah hal-hal yang baik dan belajarlah untuk mendengar. Tuhan memberikan kepada kita dua telinga dan satu mulut dengan maksud agar kita mendengarkan dua kali lebih banyak daripada berbicara.

~ “Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya.” (Amsal 13:3)
~ “Siapa mengumpat, membuka rahasia, sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut.” (Amsal 20:19)
~ “Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.” (Amsal 19:20)

4. Stand Up (Berdirilah) – dan pegang teguh apa yang Anda percayai. Jika Anda tidak berpegang teguh pada sesuatu, maka Anda akan mudah jatuh dalam hal apa pun.

~ “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.” ( Galatia 6:9-10)

5. Look Up (Pandanglah) – kepada Tuhan.

~ “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:13)

6. Reach Up (Raihlah) – atau kejarlah sesuatu yang lebih tinggi. Berusahalah selalu untuk membuat diri Anda menjadi lebih baik.


7. Lift Up (Angkatlah) – Doa-doa Anda.

~ “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” (Filipi 4:6)

Kamis, 30 Oktober 2008

Kadangkala Hidupmu Menangis

Kadangkala hidup mengharuskanmu menangis tanpa sebab. Kamu merasa sudah berbuat baik dan benar, tetapi masih banyak kritikan yang dialamatkan kepadamu. Kamu mengira keputusan yang kamu ambil sudah tepat, ternyata perkiraanmu keliru.

Jangan putus asa !! Bangkitlah !!

Matahari tanpa sinar tidak layak disebut matahari. Demikian juga dirimu, kau adalah matahari yang seharusnya memancarkan sinar, sekalipun mendung kelabu menutupi pandangan orang untuk melihat keindahan cahayamu.

AKU sering melihat melihatmu marah ketika kamu melihat orang lain berhasil. Untuk apa kamu menginginkan keberhasilan orang lain ?

Bukankah AKU sudah menyediakan suksesmu sendiri ? Kamu tidak pernah mengejarnya, jadi kamu tidak pernah bisa memilikinya.

Matamu tidak terfokus kepada rancangan-Ku yang dahsyat atas hidupmu, melainkan tertuju kepada karya-Ku yang luar biasa atas hidup orang lain.

Jadilah seperti air...selalu mengalir...melewati semua benda, menembus semua sisi dan tanpa batas.

Anak-Ku...jangan mau dikalahkan oleh keadaan...tetapi kalahkan keadaaan !!
Anak-Ku yang terkasih...jangan sakit hati ketika kau ditegur, padahal kau merasa sudah mengerjakan yang terbaik.
Sakit hati itu hanya akan membuat tidurmu tidak nyenyak dan perasaanmu tidak nyaman.
Buanglah itu dari hatimu dan pikiranmu !

Kuasailah dirimu sedemikian rupa hingga kamu bisa mengatasi perasaan diperlakukan tidak adil, dilecehkan, diremehkan ataupun dikhianati oleh sesamamu.

Bukankah untuk itu kau hidup? Untuk melihat kenyataan bahwa di dunia ini yang paling mengerti perasaanmu dan menerima dirimu apa adanya hanya AKU ?

Jauhilah segala bentuk kemarahan, tetapi jangan jauhi AKU.
Anak-Ku, ingatlah hal ini baik-baik.

AKU selalu mebuka tangan-Ku lebar-lebar untuk memberimu rasa aman, kapanpun kau membutuhkannya.
AKU senantiasa menyiapkan bahu untuk tempat kepalamu bersandar dan mencurahkan tangis.
AKU melakukannya karena AKU sungguh-sungguh peduli padamu !!

Ayah yang selalu mengasihimu,

YESUS

Source: Elia Stories

Mari dan Lihatlah

Ayat bacaan: Yohanes 1:47
=========================
"Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!"


datang dan lihatlah, come and see, mengenal YesusKemarin kita membaca reaksi awal Natanael dalam perjumpaan pertamanya dengan Yesus. Reaksi skeptis spontan ketika mendengar tentang seseorang yang datang dari Nazareth, sebuah kota yang menurut Natanael "tidak ada baiknya" timbul sebelum ia mengenal Kristus lebih jauh. Hal ini masih terjadi hingga hari ini. Ada banyak pandangan skeptis tentang Yesus. Tidak sedikit yang mengejek, menghina bahkan menghujat Yesus. Berbagai ajang diskusi seperti lewat forum-forum misalnya sudah melenceng jauh lebih dari sekedar diskusi, tapi menjadi tempat menghujat dengan menggunakan kata-kata yang jauh dari norma kesopanan. Sayangnya ada banyak saudara seiman yang malah ikut-ikutan berkata kasar bahkan tidak jarang malah menjadi penyulut pertengkaran. Perlukah anak-anak Tuhan menanggapi dengan ikut bersitegang? Perlukah kita emosi dan membalas dengan kembali mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas? Apa yang menjadi lanjutan dari ayat bacaan kemarin: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" singkat saja. Inilah jawaban Filipus pada Natanael: "Mari dan lihatlah! (Come and see!)"

Yesus berkata bahwa Dialah jalan dan kebenaran dan hidup. (Yohanes 14:6). Yesus adalah pintu yang menuju keselamatan (Yohanes 10:9). Yesus adalah juru selamat dunia (Yohanes 4:42), Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia (Yohanes 1:29). Anak-anak Tuhan tentu percaya dan mengimani hal tersebut. Tapi bagi yang belum mengenal Kristus hal ini tentu sulit mereka terima. Bagaimana kita mengenalkan Kristus? Apakah lewat pemaksaan, dengan menghina kepercayaan mereka, dengan kekerasan atau bentuk intimidasi lainnya? Tidak, kekristenan tidak mengenal kekerasan. "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (1 Yohanes 4:8). Kita bisa melakukannya seperti perkataan Filipus, "mari dan lihatlah." Ini sebuah bentuk ajakan simpatik tanpa pemaksaan atau emosi agar seseorang mengenal Kristus terlebih dahulu sebelum menyimpulkan apa-apa.

Sehari sebelum kisah perjumpaan Natanael dan Yesus, Yesus mengundang dua murid Yohanes dengan perkataan yang sama. Ketika mereka bertanya dimana Yesus tinggal, Dia menjawab: "Marilah dan kamu akan melihatnya.(Come and see)." Mereka bukan ingin melihat dekorasi rumah tempat Yesus tinggal, melihat terbuat dari apa lantai, dinding dan sebagainya, mereka bukan ingin melihat rumah tempat tinggal Yesus itu gedung mewah atau gubuk derita, tapi yang ingin mereka lihat adalah seperti apa hati Kristus, sehingga Dia disebut Yohanes sebagai Anak Domba Allah. dan Yesus pun mengundang mereka. "apakah kamu ingin mengenal hatiKu? apakah kamu ingin tahu apa yang menurutKu penting untuk kamu lakukan? Apakah kamu ingin tahu bagaimana Aku memberkatimu? Apakah kamu ingin mengenal atau bahkan melihat Tuhan? Kalau ya, "mari datang dan lihatlah." "Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." (Yohanes 14:7).

Yesus terus mengetuk pintu hati siapapun untuk mengenalNya. Alkitab menggambarkan dengan jelas seperti apa pribadi Kristus yang patut diteladani, tujuan kedatangan Kristus ke dunia dan apa yang Dia tebus lewat kematianNya di kayu salib. Kebangkitan Yesus yang disaksikan bukan hanya satu-dua orang, tapi begitu banyak orang pun dicatat alkitab membuktikan dengan jelas siapa Yesus sebenarnya. Jangan lupa satu hal yang penting, bahwa orang bisa mengenal Kristus lewat kesaksian kita, lewat sikap dan perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai murid Yesus, kita harus mampu mencerminkan Yesus yang jika kita amalkan sungguh-sungguh akan membuat kita terlihat berbeda dari kebiasaan dunia. Ketika para murid Yesus datang memenuhi undangan Yesus dan kemudian mengenal Dia, mereka pun langsung mengakui bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan, dan tanpa ragu segera menjadi murid-muridNya, termasuk Natanael pun berkata: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"(Yohanes 1:49). Hingga hari ini Dia tetap mengundang siapapun untuk "datang dan melihat", tinggal bersamaNya dan mengenalNya agar siapapun bisa mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat. Lewat hidup, kesaksian, perbuatan dan perkataan, mari kita undang saudara-saudara kita. "mari dan lihatlah".

Mari dan lihatlah bahwa Yesus sangat mengasihi manusia dan peduli pada keselamatan kita semua

Mari dan Lihatlah

Ayat bacaan: Yohanes 1:47
=========================
"Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!"


datang dan lihatlah, come and see, mengenal YesusKemarin kita membaca reaksi awal Natanael dalam perjumpaan pertamanya dengan Yesus. Reaksi skeptis spontan ketika mendengar tentang seseorang yang datang dari Nazareth, sebuah kota yang menurut Natanael "tidak ada baiknya" timbul sebelum ia mengenal Kristus lebih jauh. Hal ini masih terjadi hingga hari ini. Ada banyak pandangan skeptis tentang Yesus. Tidak sedikit yang mengejek, menghina bahkan menghujat Yesus. Berbagai ajang diskusi seperti lewat forum-forum misalnya sudah melenceng jauh lebih dari sekedar diskusi, tapi menjadi tempat menghujat dengan menggunakan kata-kata yang jauh dari norma kesopanan. Sayangnya ada banyak saudara seiman yang malah ikut-ikutan berkata kasar bahkan tidak jarang malah menjadi penyulut pertengkaran. Perlukah anak-anak Tuhan menanggapi dengan ikut bersitegang? Perlukah kita emosi dan membalas dengan kembali mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas? Apa yang menjadi lanjutan dari ayat bacaan kemarin: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" singkat saja. Inilah jawaban Filipus pada Natanael: "Mari dan lihatlah! (Come and see!)"

Yesus berkata bahwa Dialah jalan dan kebenaran dan hidup. (Yohanes 14:6). Yesus adalah pintu yang menuju keselamatan (Yohanes 10:9). Yesus adalah juru selamat dunia (Yohanes 4:42), Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia (Yohanes 1:29). Anak-anak Tuhan tentu percaya dan mengimani hal tersebut. Tapi bagi yang belum mengenal Kristus hal ini tentu sulit mereka terima. Bagaimana kita mengenalkan Kristus? Apakah lewat pemaksaan, dengan menghina kepercayaan mereka, dengan kekerasan atau bentuk intimidasi lainnya? Tidak, kekristenan tidak mengenal kekerasan. "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (1 Yohanes 4:8). Kita bisa melakukannya seperti perkataan Filipus, "mari dan lihatlah." Ini sebuah bentuk ajakan simpatik tanpa pemaksaan atau emosi agar seseorang mengenal Kristus terlebih dahulu sebelum menyimpulkan apa-apa.

Sehari sebelum kisah perjumpaan Natanael dan Yesus, Yesus mengundang dua murid Yohanes dengan perkataan yang sama. Ketika mereka bertanya dimana Yesus tinggal, Dia menjawab: "Marilah dan kamu akan melihatnya.(Come and see)." Mereka bukan ingin melihat dekorasi rumah tempat Yesus tinggal, melihat terbuat dari apa lantai, dinding dan sebagainya, mereka bukan ingin melihat rumah tempat tinggal Yesus itu gedung mewah atau gubuk derita, tapi yang ingin mereka lihat adalah seperti apa hati Kristus, sehingga Dia disebut Yohanes sebagai Anak Domba Allah. dan Yesus pun mengundang mereka. "apakah kamu ingin mengenal hatiKu? apakah kamu ingin tahu apa yang menurutKu penting untuk kamu lakukan? Apakah kamu ingin tahu bagaimana Aku memberkatimu? Apakah kamu ingin mengenal atau bahkan melihat Tuhan? Kalau ya, "mari datang dan lihatlah." "Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." (Yohanes 14:7).

Yesus terus mengetuk pintu hati siapapun untuk mengenalNya. Alkitab menggambarkan dengan jelas seperti apa pribadi Kristus yang patut diteladani, tujuan kedatangan Kristus ke dunia dan apa yang Dia tebus lewat kematianNya di kayu salib. Kebangkitan Yesus yang disaksikan bukan hanya satu-dua orang, tapi begitu banyak orang pun dicatat alkitab membuktikan dengan jelas siapa Yesus sebenarnya. Jangan lupa satu hal yang penting, bahwa orang bisa mengenal Kristus lewat kesaksian kita, lewat sikap dan perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai murid Yesus, kita harus mampu mencerminkan Yesus yang jika kita amalkan sungguh-sungguh akan membuat kita terlihat berbeda dari kebiasaan dunia. Ketika para murid Yesus datang memenuhi undangan Yesus dan kemudian mengenal Dia, mereka pun langsung mengakui bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan, dan tanpa ragu segera menjadi murid-muridNya, termasuk Natanael pun berkata: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"(Yohanes 1:49). Hingga hari ini Dia tetap mengundang siapapun untuk "datang dan melihat", tinggal bersamaNya dan mengenalNya agar siapapun bisa mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat. Lewat hidup, kesaksian, perbuatan dan perkataan, mari kita undang saudara-saudara kita. "mari dan lihatlah".

Mari dan lihatlah bahwa Yesus sangat mengasihi manusia dan peduli pada keselamatan kita semua

Rabu, 29 Oktober 2008

Bangkit Dari Kegagalan

Amsal 24:16 : "Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana."

Setiap kita pasti pernah mengalami kegagalan, tentunya setiap kita tidak menyukai dengan kegagalan Sehingga banyak orang yang tidak bisa menerima kenyataan kalau ia harus mengalami kegagalan. Banyak reaksi yang ditunjukkan ketika seseorang sedang dalam kegagalan mungkin ia mulai merasa pesimis serta putus asa. Padahal kita harus selalu ingat bahwa ketika kita mengalami kegagalan itu bukanlah akhir segalanya. Kalau kita menanggapi kegagalan ini dengan pikiran positif maka kegagalan merupakan langkah awal kita untuk belajar melangkah dalam mencapai kesuksesan.

Dalam hidup ini saat kita tidak pernah gagal maka kita tidak akan pernah untuk belajar lebih lagi. Sebab itu milikilah selalu semangat untuk terus bangkit karena di dalam Tuhan masih ada harapan bagi kita. Di dalam Tuhan tidak selamanya kita mengalami hal yang buruk.

Tuhan kita selalu turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8:28).

Jadi sebenarnya Allah tidak pernah merencanakan kegagalan bagi setiap kita dan untuk itu jangan pernah berpikir bahwa kegagalan itu datangnya dari Allah. Karena rancangan Allah adalah rancangan yang penuh dengan damai sejahtera. Dia adalah Allah yang tidak pernah gagal. Sebagai umat Allah sekalipun kita pernah mengalami kegagalan, jangan pernah kita terlalu terpuruk dalam kegagalan itu, jangan pernah kita terus menyesali kegagalan kita tetapi mari kita bangkit dari yang kita alami. Hal yang seharusnya kita lakukan adalah mari kita mencari wajah Tuhan karena pada saat kita bertemu dengan Tuhan maka Tuhan akan mengubah kegagalan kita menjadi kemenangan.

Tuhan tidak pernah memandang seberapa besar kegagalan diri kita karena Ia adalah Allah yang baik dan Ia mau memulihkan keadaan kita. Jadikanlah kegagalan itu sebagai pelajaran yang berharga dan jadikanlah sebagai batu loncatan kita untuk kita menuju keberhasilan.

Berhenti Saja ?

Suatu hari aku memutuskan untuk berhenti. Berhenti dari pekerjaanku, berhenti dari hubunganku dengan sesama dan berhenti dari spiritualitasku. Aku pergi ke hutan untuk bicara dengan Tuhan untuk yang terakhir kalinya. "Tuhan", kataku, "Berikan aku satu alasan untuk tidak berhenti?" Dia memberi jawaban yang mengejutkanku.

"Lihat ke sekelilingmu", kataNya. "Apakah engkau memperhatikan tanaman pakis dan bambu yang ada dihutan ini?"

"Ya", jawabku.

Lalu Tuhan berkata, "Ketika pertama kali Aku menanam mereka, Aku menanam dan merawat benih-benih mereka dengan seksama. Aku beri mereka cahaya, Aku beri mereka air, pakis-pakis itu tumbuh dengan sangat cepat warna hijaunya yang menawan menutupi tanah namun tidak ada yang terjadi dari benih bambu tapi Aku tidak berhenti merawatnya.

Dalam tahun kedua, pakis-pakis itu tumbuh lebih cepat dan lebih banyak lagi. Namun, tetap tidak ada yang terjadi dari benih bambu. Tetapi Aku tidak menyerah terhadapnya. Dalam tahun ketiga tetap tidak ada yang tumbuh dari benih bambu itu, tapi Aku tetap tidak menyerah begitu juga dengan tahun ke empat. Lalu pada tahun kelima sebuah tunas yang kecil muncul dari dalam tanah. Dibandingkan dengan pakis, tunas itu kelihatan begitu kecil dan sepertinya tidak berarti.

Namun enam bulan kemudian, bambu ini tumbuh dengan mencapai ketinggian lebih dari 100 kaki. Dia membutuhkan waktu lima tahun untuk menumbuhkan akar-akarnya. Akar-akar itu membuat dia kuat dan memberikan apa yang dia butuhkan untuk bertahan. Aku tidak akan memberikan ciptaanku tantangan yang tidak bisa mereka tangani."

"Tahukan engkau anakKu, dari semua waktu pergumulanmu, sebenarnya engkau sedang menumbuhkan akar-akarmu? Aku tidak menyerah terhadap bambu itu, Aku juga tidak akan pernah menyerah terhadapmu."

Tuhan berkata "Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Bambu-bambu itu memiliki tujuan yang berbeda dibandingkan dengan pakis tapi keduanya tetap membuat hutan ini menjadi lebih indah."

"Saatmu akan tiba", Tuhan mengatakan itu kepadaku. "Engkau akan tumbuh sangat tinggi".

"Seberapa tinggi aku harus bertumbuh Tuhan?" tanyaku.

"Sampai seberapa tinggi bambu-bambu itu dapat tumbuh?" Tuhan balik bertanya.

"Setinggi yang mereka mampu?" aku bertanya

"Ya." jawabNya, "Muliakan Aku dengan pertumbuhanmu, setinggi yang engkau dapat capai."

Lalu aku pergi meninggalkan hutan itu, menyadari bahwa Allah tidak akan pernah menyerah terhadapku dan Dia juga tidak akan pernah menyerah terhadap anda.

Jangan pernah menyesali hidup yang saat ini anda jalani sekalipun itu hanya untuk satu hari. Hari-hari yang baik memberikan kebahagiaan; hari-hari yang kurang baik memberi pengalaman; kedua-duanya memberi arti bagi kehidupan ini.

Terburu-buru menarik Kesimpulan

Ayat bacaan: Yohanes 1:46
=========================
"Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"

mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?Terkadang saya bingung dengan pendapat orang di luar sana tentang Indonesia. Himbauan untuk tidak datang ke Indonesia sudah begitu sering kita dengar. Indonesia dianggap bukan tempat yang aman bagi turis, ada banyak artis luar negeri yang ragu untuk menggelar konser disini, bahkan ada yang dengan ekstrim menganggap Indonesia sebagai sarang teroris. Sebagian lagi yang sudah pernah berkunjung ke Indonesia menganggap Indonesia adalah negara yang penduduknya ramah. Beberapa artis luar yang pernah saya tanya selalu mengutarakan hal yang sama, terkesan dengan keramahan masyarakat disini. Ada salah seorang pemain saxophone dari Oregon mengatakan bahwa travel warning yang selalu didengung-dengungkan di luar sana terlalu berlebihan, karena ketika mereka berada disini ternyata situasi tidak seperti yang mereka bayangkan dari berbagai pemberitaan yang mereka dapati di negaranya.

Itulah kecenderungan manusia, seringkali terlalu cepat menarik kesimpulan terhadap sesuatu. Ketika kita berada dalam satu lingkungan kecil yang kebetulan terdapat beberapa orang yang tidak sopan, kita bisa dengan cepat berkata "kota ini benar-benar kasar!" Padahal beberapa orang itu tidaklah representatif untuk mewakili sebuah kota dengan penduduk ribuan.Ketika ada seorang anak yang bandel, orang bisa berkata: "orang tuanya nggak benar.." atau "memang sudah turunan..". Ketika ada satu orang yang kita temui sedang dalam keadaan marah, kita bisa menganggap bahwa ia pemarah. Ketika kita berpapasan dengan orang yang tidak tersenyum, kita langsung menganggap bahwa orang itu sombong. Dan ada banyak contoh lain dari kecenderungan manusia untuk menilai terlalu cepat hanya berdasarkan pandangan sesaat.

Ketika Yesus mengumpulkan murid-murid pertamaNya, Natanael pun pernah menarik kesimpulan terlalu terburu-buru. Ketika mendengar perkataan Filipus bahwa mereka telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret, Natanael langsung berkata "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Nazaret hanya kota yang kecil, sekitar 80 mil dari Yerusalem. Sebagai kota yang terletak pada jalur perdagangan dari Damaskus ke Galilea, mungkin Natanael mendengar banyak kekacauan dan kejahatan disana, sehingga langsung menyimpulkan bahwa adalah tidak mungkin jika seorang Mesias akan datang dari kota seperti Nazaret. Saya tidak tahu bagaimana pastinya pandangan orang di masa itu tentang kota Nazaret, mungkin kota itu tidak ada baiknya seperti kata Natanael, namun lihatlah fakta bahwa Yesus "orang Nazaret" melakukan banyak mukjizat. "Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes,yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia." (Kisah Rasul 10:38). "Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik" (Matius 11:5), bahkan lebih dari itu, Dia menebus dosa-dosa kita dengan nyawaNya sendiri. Dan ini semua dilakukan oleh "Seorang" yang tumbuh dan dibesarkan di Nazaret. Jika kita mundur ke belakang melihat Yesaya 53:3, disana dinubuatkan bahwa Mesias akan merupakan orang yang hina, dan dengan berasalnya Yesus dari Nazaret, nubuatan ini pun dipenuhi.

"Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kita harus belajar untuk menjawab "ya, sesuatu yang baik bisa datang dari Nazaret." Janganlah terlalu cepat menggeneralisir sesuatu. Kita harus menjaga diri agar tidak terperosok pada kecenderungan mengambil kesimpulan negatif terlalu cepat. Seperti jawaban Filipus pada Natanael, "Mari dan lihatlah!", kita harus membuka mata lebar-lebar dan melihat sesuatu dengan objektif sebelum menilai terlalu cepat.


Hindari kecenderungan untuk terburu-buru menarik kesimpulan karena hal demikian tidaklah baik

Terburu-buru menarik Kesimpulan

Ayat bacaan: Yohanes 1:46
=========================
"Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"

mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?Terkadang saya bingung dengan pendapat orang di luar sana tentang Indonesia. Himbauan untuk tidak datang ke Indonesia sudah begitu sering kita dengar. Indonesia dianggap bukan tempat yang aman bagi turis, ada banyak artis luar negeri yang ragu untuk menggelar konser disini, bahkan ada yang dengan ekstrim menganggap Indonesia sebagai sarang teroris. Sebagian lagi yang sudah pernah berkunjung ke Indonesia menganggap Indonesia adalah negara yang penduduknya ramah. Beberapa artis luar yang pernah saya tanya selalu mengutarakan hal yang sama, terkesan dengan keramahan masyarakat disini. Ada salah seorang pemain saxophone dari Oregon mengatakan bahwa travel warning yang selalu didengung-dengungkan di luar sana terlalu berlebihan, karena ketika mereka berada disini ternyata situasi tidak seperti yang mereka bayangkan dari berbagai pemberitaan yang mereka dapati di negaranya.

Itulah kecenderungan manusia, seringkali terlalu cepat menarik kesimpulan terhadap sesuatu. Ketika kita berada dalam satu lingkungan kecil yang kebetulan terdapat beberapa orang yang tidak sopan, kita bisa dengan cepat berkata "kota ini benar-benar kasar!" Padahal beberapa orang itu tidaklah representatif untuk mewakili sebuah kota dengan penduduk ribuan.Ketika ada seorang anak yang bandel, orang bisa berkata: "orang tuanya nggak benar.." atau "memang sudah turunan..". Ketika ada satu orang yang kita temui sedang dalam keadaan marah, kita bisa menganggap bahwa ia pemarah. Ketika kita berpapasan dengan orang yang tidak tersenyum, kita langsung menganggap bahwa orang itu sombong. Dan ada banyak contoh lain dari kecenderungan manusia untuk menilai terlalu cepat hanya berdasarkan pandangan sesaat.

Ketika Yesus mengumpulkan murid-murid pertamaNya, Natanael pun pernah menarik kesimpulan terlalu terburu-buru. Ketika mendengar perkataan Filipus bahwa mereka telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret, Natanael langsung berkata "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Nazaret hanya kota yang kecil, sekitar 80 mil dari Yerusalem. Sebagai kota yang terletak pada jalur perdagangan dari Damaskus ke Galilea, mungkin Natanael mendengar banyak kekacauan dan kejahatan disana, sehingga langsung menyimpulkan bahwa adalah tidak mungkin jika seorang Mesias akan datang dari kota seperti Nazaret. Saya tidak tahu bagaimana pastinya pandangan orang di masa itu tentang kota Nazaret, mungkin kota itu tidak ada baiknya seperti kata Natanael, namun lihatlah fakta bahwa Yesus "orang Nazaret" melakukan banyak mukjizat. "Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes,yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia." (Kisah Rasul 10:38). "Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik" (Matius 11:5), bahkan lebih dari itu, Dia menebus dosa-dosa kita dengan nyawaNya sendiri. Dan ini semua dilakukan oleh "Seorang" yang tumbuh dan dibesarkan di Nazaret. Jika kita mundur ke belakang melihat Yesaya 53:3, disana dinubuatkan bahwa Mesias akan merupakan orang yang hina, dan dengan berasalnya Yesus dari Nazaret, nubuatan ini pun dipenuhi.

"Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kita harus belajar untuk menjawab "ya, sesuatu yang baik bisa datang dari Nazaret." Janganlah terlalu cepat menggeneralisir sesuatu. Kita harus menjaga diri agar tidak terperosok pada kecenderungan mengambil kesimpulan negatif terlalu cepat. Seperti jawaban Filipus pada Natanael, "Mari dan lihatlah!", kita harus membuka mata lebar-lebar dan melihat sesuatu dengan objektif sebelum menilai terlalu cepat.


Hindari kecenderungan untuk terburu-buru menarik kesimpulan karena hal demikian tidaklah baik

Cepatlah bertumbuh "dewasa"

Saat saya masih kecil saya ingat orang tua saya selalu mengingatkan saya untuk pergi mandi, tetapi saya selalu membantah dengan berbagagai alasan, mengulur - ulur waktu hingga malam tiba dengan tujuan jika sudah malam pasti orang tua saya tidak tega untuk membiarkan saya mandi. Waktu itu saya memang belum tahu apa yg ada didalam pikiran orang tua saya, saya pikir semua ini adalah hal kecil, hanya masalah mandi. tapi entah mengapa mereka kadang sangat begitu marah memaksa saya untuk melakukannya. Jujur pada waktu itu semuanya terjadi karena keterpaksaan.

Ketika usia saya mencapai belasan tahun kebiasaan itu berubah, setiap harinya saya mandi tanpa paksaan, bahkan tanpa disuruh orang tua sekalipun, waktu berlalu sayapun meningkatkan kualitas mandi saya yg awalnya saya hanya mengenal sabun mandi sekarang telah mengenal sabun khusus kulit muka, yang saya beli dari uang pribadi saya sendiri. Bahkan masih belum cukup sehabis mandi saya masih menggunakan deodoran.


Memang sekarang semuanya berubah, awalnya sesuatu yang saya tidak suka bahkan saya menghindarinya, sekarang menjadi bagian hidup saya. Malahan saya merasa kurang jika hanya melakukan itu saja dan saya menambahkan porsinya, padahal tidak seorangpun menyuruh apalagi memaksa saya. Dan akhirnya saya menyadari hal ini terjadi karena saya telah DEWASA sehingga kebutuhan saya berubah.


Begitu halnya dengan kehidupan rohani kita pada saat masih kecil rohani, mungkin harus ada orang yang mendorong kita untuk melakukan saat teduh, persekutuan dan sebagainya. Kadang kita juga belum tahu maksud sebenarnya dari semua ini.


Tapi percayalah jikalau kamu setia dalam melakukan itu semua hal ini akan membuat kamu menjadi DEWASA rohani dan kamu akan menemukan kebutuhan baru yaitu kebutuhan untuk selalu dekat dengan Bapa kita, dan semuanya itu sangat menarik. Dan perlu diingat kedewasaan rohani tidak tergantung pada waktu tapi pada kesetiaanmu dalam menjalani disiplin rohani, jadi anda bisa mempercepat dan memperlambat.GBU

Selasa, 28 Oktober 2008

Kentang

Seorang Ibu Guru taman kanak-kanak ( TK ) tersebut mengadakan " permainan ".

Ibu Guru menyuruh anak tiap-tiap muridnya membawa kantong plastik transparan satu buah dan kentang. Masing-masing kentang tersebut di beri nama berdasarkan nama orang yang dibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa ... tergantung jumlah orang-orang yang dibenci.

Pada hari yang disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Seperti perintah guru mereka tiap-tiap kentang di beri nama sesuai nama orang yang dibenci.

Murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu. Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk, murid-murid mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap.

Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.

Ibu Guru : " Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1 minggu ?"

Keluarlah keluhan dari murid-murid TK tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut ke mana pun mereka pergi.

Guru pun menjelaskan apa arti dari " permainan " yang mereka lakukan.

Ibu Guru : " Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain. Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemana pun kita pergi. Itu hanya satu minggu, bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup ? Alangkah tidak nyamannya ...

Unity

Ayat bacaan: Yohanes 17:20-21
=============================
"Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."

denominasi, bersatu, unitySaya sedang duduk hendak menulis renungan, dan diluar hujan sedang turun. Biasanya setelah hujan akan muncul pelangi. Perpaduan warna-warna yang membentuk pelangi terlukis di langit sangatlah indah dilihat. Saya yakin jika warna itu terpecah-pecah dan tidak bersatu, keindahannya akan jauh berkurang. Pikiran saya melayang kepada banyaknya denominasi yang masing-masing punya tata cara berbeda. Dan saya pun diingatkan akan doa Yesus di Taman Getsemani, hanya beberapa sebelum Dia ditangkap dan disalibkan.

Di Taman Getsemani, Tuhan Yesus berdoa untuk semua orang yang percaya padaNya lewat pemberitaan mereka, baik lewat pengajaran, pewartaan, kesaksian, sikap hidup dan lain-lain. (Yohanes 17:20). Apa yang diminta Yesus bagi orang percaya? Dia tidak meminta agar Tuhan selalu memastikan orang percaya agar hidup tanpa penderitaan, selalu senang, tidak pernah jatuh sakit atau disakiti baik secara fisik maupun perasaan. Tapi yang Tuhan Yesus minta adalah agar semua orang percaya menjadi satu, seperti Tuhan di dalam Kristus dan Kristus di dalam Tuhan.(ay 21) Dia berdoa agar kita bersatu, hidup rukun satu dengan lainnya agar dunia bisa mengetahui bahwa Tuhanlah yang mengutus Kristus untuk menyelamatkan manusia. (ay 23).

Memang ada banyak denominasi, tapi janganlah terlalu cepat menghakimi bahwa denominasi yang satu lebih rendah dari yang lain, apalagi sampai menuduhnya sesat. Selama sebuah gereja mengakui Bapa, Anak dan Roh Kudus, selama gereja selalu fokus dan haus akan Tuhan, selama semuanya didasarkan pada Alkitab, maka Tuhan Yesus ada disana. Ketika ada orang yang menganggap bahwa hanya gereja dengan jumlah jemaat besar lah yang diberkati, dan menganggap enteng gereja yang jemaatnya hanya sedikit. Ingatlah bahwa Tuhan Yesus hadir tidak hanya pada ribuan jemaat, tapi dengan jumlah sedikit pun yang bersekutu dalam doa, Tuhan Yesus hadir diantara mereka. "Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (Matius 18:20). Alangkah indahnya jika semua gereja mendasarkan bukan pada perbedaan tapi pada kesamaan, bahwa semuanya adalah satu dalam Kristus, merupakan bagian dari tubuh Kristus. Dan saya melihat hari-hari ini sungguh indah, dimana ditengah berbagai persoalan kehidupan yang menerpa, ada banyak anak-anak Tuhan tidak lagi mempersoalkan denominasi ketika mereka berkumpul dan bersatu dalam doa di tempat pekerjaannya. Ada persekutuan-persekutuan dan pelayanan interdenominasi yang terus tumbuh, ada buletin-buletin yang menjangkau semuanya, dimana Tuhan Yesus lah yang dipermuliakan, dan itu menjadi dasar kebersamaan bagi masing-masing denominasi yang berbeda. Kebersatuan kita merefleksikan Trinitas. Kemuliaan Tuhan akan terlihat melalui kita anak-anakNya dan saya yakin, Tuhan akan sangat bangga jika itu kita lakukan.

Dalam 1 Korintus 12:12-31 Paulus menguraikan panjang lebar akan hal ini. Banyak anggota, tetapi satu tubuh. "Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus." (1 Korintus 12:12). Mata adalah organ tubuh penting, tapi bagaimana jika tubuh kita hanya terdiri dari mata? "Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau." Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan." (ay 21-22). Masing-masing kita sebagai bagian dari tubuh Kristus mendapat karunia tersendiri, yang jika digabungkan akan dapat menjadi kesaksian akan Kristus. Perpecahan merupakan keinginan iblis. Iblis akan selalu mempengaruhi dan menggoda agar kita terpecah.

Dalam Roma 16:17 kita diingatkan untuk waspada terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan perpecahan dan godaan. Kita harus semakin utuh dalam kesamaan, bukan malah memperbesar jurang perbedaan. Seperti pelangi yang indah karena warna-warna berbeda bersatu membentuk untaian indah di langit, begitula indahnya jika kita semua bersatu, saling dukung, saling menguatkan dan saling bantu tanpa mempersoalkan latar belakang denominasi dimana kita bertumbuh. Semua adalah anggota tubuh Kristus, dimana jika mereka berkumpul atas nama Kristus, Dia pun hadir ditengah-tengah mereka, sama seperti Kristus hadir didalam persekutuan kita.

Hendaklah kita menjadi satu, seperti Kristus ada di dalam Tuhan, Tuhan ada di dalam Kristus, dimana kita ada didalamnya

Unity

Ayat bacaan: Yohanes 17:20-21
=============================
"Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."

denominasi, bersatu, unitySaya sedang duduk hendak menulis renungan, dan diluar hujan sedang turun. Biasanya setelah hujan akan muncul pelangi. Perpaduan warna-warna yang membentuk pelangi terlukis di langit sangatlah indah dilihat. Saya yakin jika warna itu terpecah-pecah dan tidak bersatu, keindahannya akan jauh berkurang. Pikiran saya melayang kepada banyaknya denominasi yang masing-masing punya tata cara berbeda. Dan saya pun diingatkan akan doa Yesus di Taman Getsemani, hanya beberapa sebelum Dia ditangkap dan disalibkan.

Di Taman Getsemani, Tuhan Yesus berdoa untuk semua orang yang percaya padaNya lewat pemberitaan mereka, baik lewat pengajaran, pewartaan, kesaksian, sikap hidup dan lain-lain. (Yohanes 17:20). Apa yang diminta Yesus bagi orang percaya? Dia tidak meminta agar Tuhan selalu memastikan orang percaya agar hidup tanpa penderitaan, selalu senang, tidak pernah jatuh sakit atau disakiti baik secara fisik maupun perasaan. Tapi yang Tuhan Yesus minta adalah agar semua orang percaya menjadi satu, seperti Tuhan di dalam Kristus dan Kristus di dalam Tuhan.(ay 21) Dia berdoa agar kita bersatu, hidup rukun satu dengan lainnya agar dunia bisa mengetahui bahwa Tuhanlah yang mengutus Kristus untuk menyelamatkan manusia. (ay 23).

Memang ada banyak denominasi, tapi janganlah terlalu cepat menghakimi bahwa denominasi yang satu lebih rendah dari yang lain, apalagi sampai menuduhnya sesat. Selama sebuah gereja mengakui Bapa, Anak dan Roh Kudus, selama gereja selalu fokus dan haus akan Tuhan, selama semuanya didasarkan pada Alkitab, maka Tuhan Yesus ada disana. Ketika ada orang yang menganggap bahwa hanya gereja dengan jumlah jemaat besar lah yang diberkati, dan menganggap enteng gereja yang jemaatnya hanya sedikit. Ingatlah bahwa Tuhan Yesus hadir tidak hanya pada ribuan jemaat, tapi dengan jumlah sedikit pun yang bersekutu dalam doa, Tuhan Yesus hadir diantara mereka. "Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (Matius 18:20). Alangkah indahnya jika semua gereja mendasarkan bukan pada perbedaan tapi pada kesamaan, bahwa semuanya adalah satu dalam Kristus, merupakan bagian dari tubuh Kristus. Dan saya melihat hari-hari ini sungguh indah, dimana ditengah berbagai persoalan kehidupan yang menerpa, ada banyak anak-anak Tuhan tidak lagi mempersoalkan denominasi ketika mereka berkumpul dan bersatu dalam doa di tempat pekerjaannya. Ada persekutuan-persekutuan dan pelayanan interdenominasi yang terus tumbuh, ada buletin-buletin yang menjangkau semuanya, dimana Tuhan Yesus lah yang dipermuliakan, dan itu menjadi dasar kebersamaan bagi masing-masing denominasi yang berbeda. Kebersatuan kita merefleksikan Trinitas. Kemuliaan Tuhan akan terlihat melalui kita anak-anakNya dan saya yakin, Tuhan akan sangat bangga jika itu kita lakukan.

Dalam 1 Korintus 12:12-31 Paulus menguraikan panjang lebar akan hal ini. Banyak anggota, tetapi satu tubuh. "Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus." (1 Korintus 12:12). Mata adalah organ tubuh penting, tapi bagaimana jika tubuh kita hanya terdiri dari mata? "Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau." Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan." (ay 21-22). Masing-masing kita sebagai bagian dari tubuh Kristus mendapat karunia tersendiri, yang jika digabungkan akan dapat menjadi kesaksian akan Kristus. Perpecahan merupakan keinginan iblis. Iblis akan selalu mempengaruhi dan menggoda agar kita terpecah.

Dalam Roma 16:17 kita diingatkan untuk waspada terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan perpecahan dan godaan. Kita harus semakin utuh dalam kesamaan, bukan malah memperbesar jurang perbedaan. Seperti pelangi yang indah karena warna-warna berbeda bersatu membentuk untaian indah di langit, begitula indahnya jika kita semua bersatu, saling dukung, saling menguatkan dan saling bantu tanpa mempersoalkan latar belakang denominasi dimana kita bertumbuh. Semua adalah anggota tubuh Kristus, dimana jika mereka berkumpul atas nama Kristus, Dia pun hadir ditengah-tengah mereka, sama seperti Kristus hadir didalam persekutuan kita.

Hendaklah kita menjadi satu, seperti Kristus ada di dalam Tuhan, Tuhan ada di dalam Kristus, dimana kita ada didalamnya

EMAS DAN KEKASIH

Bacaan bagi yang, SEDANG MENCARI PASANGAN, TELAH MEMPEROLEH PASANGAN dan TELAH MENIKAH.

Alkisah seorang raja yg kaya raya & sangat baik. Ia mempunyai banyak sekali
emas & kuningan. Karena terlalu banyak sehingga antara emas & kuningan tercampur menjadi satu.

Suatu hari raja yg baik hati ini memberikan hadiah emas kepada seluruh rakyatnya. Dia membuka gudangnya lalu mempersilahkan rakyatnya mengambil kepingan emas terserah mereka. Karena antara emas & kuningan tercampur menjadi satu sehingga sulit sekali dibedakan mana yg emas & mana yg kuningan, lalu mana yg emasnya 24 karat & mana yg emasnya hanya 1 karat.

Namun karena ada peraturan dari Sang Raja, yaitu bila mereka sudah MEMILIH & MENGAMBIL SATU dari emas itu, mereka tidak boleh mengembalikannya lagi.

Tetapi raja menjanjikan bagi mereka yg mendapat emas hanya 1 karat atau mereka yg mendapatkan kuningan, mereka dapat bekerja di kebun raja & merawat pemberian raja itu dengan baik, maka raja AKAN MENAMBAH & MEMBERIKAN KADAR KARAT itu sedikit demi sedikit.

Mendengar itu bersukacitalah rakyatnya, sambil mengelu-elukan rajanya. Mereka datang dari penjuru tempat dan satu persatu dari mereka dengan berhati-hati mengamat-amati benda-benda itu. Waktu yg diberikan kepada mereka semua ialah SATU SETENGAH HARI, dengan perhitungan SETENGAH HARI UTK MEMILIH, SETENGAH HARI UTK MERENUNGKAN & SETENGAH HARI LAGI UTK MEMUTUSKAN.

Para prajurit selalu siaga menjaga keamanan pemilihan emas tsb. Karena
tidak jarang terjadi perebutan emas yg sama diantara mereka. Selama proses pemilihan berlangsung, seorang prajurit mencoba bertanya kpd salah seorang rakyatnya, "Apa yg kau amat-amati, sehingga satu setengah hari kau habiskan waktumu di sini?"

Jawab orang itu: "Tentu saja aku harus berhati-hati, aku harus mendapatkan emas 24 karat itu."

Lalu tanya prajurit itu lagi: "Seandainya emas 24 karat itu tidak pernah
ada, atau hanya ada satu diantara setumpuk emas ini, apakah engkau masih saja mencarinya? Sedangkan waktumu sangat terbatas?"

Jawab orang itu lagi: Tentu saja tidak, aku akan mengambil emas terakhir yg ada ditanganku begitu waktuku habis."

Lalu prajurit itu berkeliling & ia menjumpai seorang yg tampan, melihat perangainya ia adalah seorang kaya. Bertanyalah prajurit itu kepadanya, "Hai orang kaya apa yg kau cari di sini.Bukankah engkau sudah lebih dari cukup?"

Jawab orang kaya itu, "Bagiku hidup adalah uang, kalau aku bisa mengambil emas ini tentu saja itu berarti menambah keuntunganku. "

Kemudian prajurit itu kembali mengawasi satu persatu dari mereka, maka tampak olehnya seseorang yg sejak satu hari ia selalu menggenggam kepingan emasnya. Lalu dihampirinya orang itu, "Mengapa engkau diam di sini? Tidakkah engkau memilih emas-emas itu? Atau tekadmu sudah bulat untuk mengambil emas itu?'

Mendengar perkataan prajurit itu,orang ini hanya diam saja. Maka prajurit bertanya lagi, "Atau engkau yakin bahwa itulah emas 24 karat, sehingga engkau tidak lagi berusaha mencari yg lain?"

Orang itu masih terdiam, prajurit itu semakin penasaran. Lalu ia lebih
mendekat lagi, "Tidakkah engkau mendengar pertanyaanku? "

Sambil menatap prajurit, orang itu menjawab: "Tuan,saya ini orang miskin. Saya tidak pernah tahu mana yg emas & mana yg kuningan. Tetapi HATI SAYA MEMILIH EMAS INI, saya pun tidak tahu berapa kadar emas ini. Atau jika ternyata emas ini hanya kuningan pun saya juga tidak tahu."

"Lalu mengapa engkau tidak mencoba bertanya kepada mereka atau kepadaku kalau engkau tidak tahu." Tanya prajurit itu lagi.

"Tuan, emas & kuningan ini milik raja. Jadi menurut saya hanya raja yg tahu mana yg emas & mana yg kuningan, mana yg 1 karat & mana yg 24 karat. Tetapi satu hal yg saya percaya, janji raja untuk mengubah kuningan menjadi emas, itu yg lebih penting." Jawabnya lugu.

Prajurit ini semakin penasaran, "Mengapa bisa begitu?"

"Bagi saya berapa pun kadar emas ini cukup buat saya. Karena kalau saya
bekerja, saya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membeli emas Tuan."

Prajurit tampak tercengang mendengar jawaban dari orang ini, lalu ia melanjutkan perkataannya, "Lagipula Tuan, peraturannya saya tidak boleh menukar emas yg sudah saya ambil. Tidakkah engkau mengambil emas-emas yg lain & menukarnya sekarang selagi masih ada waktu?" Tanya prajurit lagi.

"Saya SUDAH MENGGUNAKAN WAKTU ITU, kini waktu setengah hari terakhir saya,
inilah saatnya saya mengambil keputusan. Jika saya GANTIKAN EMAS INI DENGAN YANG LAIN, BELUM TENTU SAYA MENDAPAT YG LEBIH BAIK DARI PUNYA SAYA INI. Saya memutuskan untuk mengabdi pada raja & merawat milik saya ini, untuk menjadikannya emas yg murni."

Tak lama lagi lonceng istana berbunyi, tanda berakhir sudah kegiatan mereka. Lalu raja keluar & berdiri ditempat yg tinggi sambil berkata, "Wahai rakyatku yg kukasihi. Semua emas yg kau genggam itu adalah hadiah yg telah kuberikan. Sesuai dengan perjanjian, tidak seorang pun diperbolehkan menukar atau pun menyia-nyiakan hadiah itu. Jika didapati hal di atas maka orang itu akan MENDAPAT HUKUMAN karena ia tidak menghargai raja."

Kata-kata raja itu disambut hangat oleh rakyatnya. Lalu sekali lagi di hadapan rakyatnya raja ingin memberitahu tentang satu hal, "Dan ketahuilah, bahwa sebenarnya tidak ada emas 24 karat itu. Hal ini dimaksudkan bahwa kalian semua harus mengabdi kepada kerajaan. Dan hanya akulah yg dapat menambah jumlah karat itu, karena akulah yg memilikinya. Selama satu setengah hari, setengah hari yg kedua yaitu saat kuberikan waktu kepada kalian semua untuk merenungkan pilihan, kalian kutunggu untuk datang kepadaku menanyakan perihal emas itu. Tetapi sayang sekali, hanya 1 orang yg datang kepadaku untuk menanyakannya. "

Demikianlah raja yg baik hati & bijaksana itu mengajar rakyatnya. Dan selama bertahun-tahun ia dengan sabar menambah karat satu persatu dari emas rakyatnya.

(Dikutip dari: "When We Have to Choice" / Kumpulan Sharing & Cerpen)
Berharap melalui alkisah di atas kita dapat merefleksi diri dalam mencari pasangan hidup:
BAGI YANG SEDANG MENCARI PASANGAN (setengah hari untuk memilih)
MEMILIH memang boleh, tapi MANUSIA TIDAK ADA YG SEMPURNA, jangan lupa emas-emas itu milik sang raja jadi hanya dia yang tahu menahu masalah itu. Artinya setiap manusia milik Tuhan, jadi berdoalah untuk berkomunikasi denganNYA tentang pasangan anda.

BAGI YANG TELAH MEMPEROLEH PASANGAN (setengah hari untuk merenungkan)
Mungkin pertama kali Anda mengenal, si dia nampak emas 24 karat. Ternyata setelah bertahun-tahun kenal, si dia hanya berkadar 10 karat. Diluar, memang KITA DIHADAPKAN DENGAN BANYAK PILIHAN, sama dengan rakyat yang memilih emas tadi. Akan tetapi pada saat KITA SUDAH MENDAPATKANNYA BELUM TENTU WAKTU KITA MELEPASKANNYA KITA MENDAPAT YG LEBIH BAIK. Jadi jika dalam tahap ini Anda merasa telah mendapatkan dia, hal yang terbaik dilakukan ialah menilai secara objective siapa dia (karena itu KETERBUKAAN & KOMUNIKASI sangat penting dalam menjalin hubungan) dan MENYELARASKAN HATI Anda bersamanya. Begitu Anda tahu tentang HAL TERJELEK dalam dirinya sebelum Anda menikah itu lebih baik. Dengan demikian Anda tidak merasa shock setelah menikah. Tinggal BAGAIMANA ANDA MENERIMANYA. Anda mampu menerimanya atau tidak, Anda mengusahakan perubahannya atau tidak. "CINTA SELALU BERJUANG" Jangan anggap tidak pernah ada masalah dalam jalan cinta Anda. Justru jika dalam tahap ini Anda tidak pernah mengalami masalah dengan pasangan Anda (TIDAK PERNAH BERTENGKAR MUNGKIN) Anda malah harus berhati-hati, karena ini adalah hubungan yg tidak sehat, berarti banyak kepura-puraan yang ditampilkan dalam hubungan Anda. Yg terpenting adalah NIAT BAIK DIANTARA PASANGAN, sehingga dengan KOMITMEN & CINTA, SEGALA SESUATU SELALU ADA JALAN KELUARNYA. Meskipun dalam tahap ini Anda masih punya waktu setengah hari lagi untuk memutuskan, artinya Anda masih dapat berganti pilihan, akan tetapi PERTIMBANGKAN DENGAN BAIK hal ini.

BAGI YANG TELAH MENIKAH (setengah hari untuk memutuskan)
Dalam tahap ini, siapa pun dia berarti Anda telah mengambil keputusan untuk memilihnya. Jangan berpikir untuk mengambil keuntungan dari pasangan Anda. Jika ini terjadi berarti Anda EGOIS, sama halnya dengan orang kaya di atas. Dan dengan demikian Anda TIDAK PERNAH PUAS DENGAN DIRI PASANGAN ANDA, maka tidak heran banyak terjadi perselingkuhan. Anda tidak boleh merasa menyesal
dengan pilihan Anda sendiri. Jangan kuatir raja selalu memperhatikan rakyatnya dan menambah kadar karat pada emasnya. Jadi percayalah kalau Tuhan pasti akan memperhatikan Anda dan DIA YANG PALING BERKUASA MENGUBAH SETIAP ORANG. Perceraian bukanlah solusi, sampai kapan kita harus menikah lalu bercerai, menikah lagi & bercerai lagi?? Ingatlah si dia adalah HADIAH, siapa pun dia terimalah dia karena sekali lagi itulah pilihan Anda. Ingat ini adalah setengah hari terakhir yaitu waktu untuk memutuskan, setelah itu Anda tidak boleh menukar atau menyia-nyiakan emas Anda. Jadi peliharalah pasangan Anda sebagaimana HADIAH TERINDAH YANG TELAH TUHAN BERIKAN. Dan apa pun yang terjadi dengan pasangan Anda komunikasikanlah dengan Tuhan, KARENA DIA YANG MEMILIKI HATI SETIAP MANUSIA...

Senin, 27 Oktober 2008

Rahmat Tuhan

Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata, " Ini adalah Seksi Penerimaan. Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima".

Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.

Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. Disini kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya".

Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.

Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun.

"Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku pelan. Dia tampak malu.

"Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini ?" tanyaku.

"Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. "Setelah manusia menerima rahmat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan "terima kasih".

"Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas rahmat Tuhan ?" tanyaku.

"Sederhana sekali," jawab Malaikat. "Cukup berkata : Terima kasih, Tuhan. Dan berbuatlah kebajikan bagi sesamamu serta jauhilah kejahatan".

"Lalu, rahmat apa saja yang perlu kita syukuri", tanyaku.

Malaikat-ku menjawab, "Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini.

"Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia.

"Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputermu, engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu.

Juga.... "Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan ...engkau lebih dirahmati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini.

"Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat .... Maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia".

"Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan.

"Jika engkau dapat membaca pesan ini, maka engkau menerima rahmat ganda, yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa, engkau lebih dirahmati daripada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali".

Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat yang telah Allah anugerahkan kepadamu. "Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak hikmat kepadamu' ".

Berserah

Di depan gerbang suatu jembatan di salah satu kota Eropa, duduklah seorang peminta-minta yang buta. Untuk mencari nafkahnya, ia setiap hari duduk disitu sambil memainkan biola nya yang sudah usang. Didepannya terletak kaleng kosong yang diharapkannya orang-orang yang lalu lalang merasa iba terhadapnya, dan melalui musik biola-nya, orang-orang akan memberinya sedikit uang. Begitulah pengemis miskin ini melakukan kebiasaannya setiap harinya.

Pada suatu hari, seseorang yang berpakaian sedikit rapi, berjubah panjang, datang menghampiri pengemis tadi dan meminta agar pengemis itu meminjamkan biola usangnya. Tentu saja dengan sigap pengemis itu menolak, dan berkata "Tidak!! Ini adalah hartaku yang paling mahal !".

Pendatang ini tidak putus asa, dan terus membujuk si pengemis agar mau meminjamkannya biola tersebut hanya untuk sebuah lagu. Sepertinya ada rasa kepercayaan pada pengemis buta itu, dan dengan perlahan ia memberikan biola tuanya kepada pendatang tersebut.

Pendatang tersebut mengambil biola tersebut, dan mulai memainkan sebuah lagu dengan begitu merdu. Suara biola yang begitu halus ditangan si pendatang membuat orang yang lalu lalang berhenti dan mereka mulai berkeliling mengelilingi si pendatang dan pengemis tersebut.

Begitu merdunya lagu dan bagusnya permainan biola si pendatang tersebut membuat semua orang terdiam, dan si pengemis buta ternganga tanpa dapat berkata-kata. Kaleng yang tadinya kosong kini telah penuh dengan uang dan lagu demi lagu telah dimainkan oleh si pendatang tersebut.

Akhirnya iapun harus menyelesaikan permainannya, dan sambil mengucapkan terimakasih, ia mengembalikan biola tersebut kepada si pengemis. Si pengemis sambil berurai air mata, dan dengan gemetar bertanya: "Siapakah anda orang budiman?". Si pendatang tersenyum dan dengan perlahan menyebutkan namanya "Paganini".

Ada sebuah jaminan berkat bagi siapa saja yang mau menyerahkan tenaganya, hartanya, talentanya, kepada sang 'Maestro' kita yaitu Kristus.

Elia Stories

Mengejar Yang Tidak Kelihatan

Ayat bacaan: Wahyu 18:14
========================
"Dan mereka akan berkata: "Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi."

yang tidak kelihatan adalah kekalPraktek korupsi di negara kita seolah tidak ada habisnya. Belum lama kita mendengar pengakuan seorang mantan anggota DPR yang menerima cek untuk memuluskan tokoh tertentu menduduki posisi penting. Pengakuannya berakibat pencopotan dirinya dari partai. Ketika ditanya uang suap itu dipakai untuk apa saja, dia berkata dipakai untuk membeli mobil dan modal untuk memulai sebuah usaha. Tapi sekarang usaha yang dirintis lewat uang haram itu gagal dan mobil yang dibeli pun bolak balik masuk bengkel. "mungkin karena berasal dari uang panas, habisnya pun tidak jelas.." begitu katanya. Cerita ini lagi-lagi membuktikan bahwa uang bukanlah segalanya dan tidak akan pernah kekal.

Pada suatu saat manusia akan berada pada suatu keadaan dimana uang tidak bisa lagi diandalkan. Bagi pasien yang mengidap penyakit dimana sudah tidak ada lagi obatnya, uang sebanyak apapun tidak lagi berguna. Jika ada suami atau istri yang lari dengan orang lain, uang pun tidak lagi menjadi dewa penolong. Ketika ada keluarga berantakan, uang tidak lagi serta merta bisa membalik keadaan. Seorang jaksa kini berakhir dengan vonis 20 tahun penjara. Dan ada banyak lagi contoh dimana uang sebanyak apapun tidak lagi bisa merubah apa-apa. Betapa ironisnya jika manusia masih mengira bahwa uang adalah sesuatu yang harus jadi fokus utama yang dipercaya mampu menyelamatkannya. Apakah saya menganggap uang tidak dibutuhkan? Tidak, kita jelas masih membutuhkan uang untuk mencukupi biaya kebutuhan sehari-hari. Tapi yang saya maksud, harta bukanlah segala-galanya karena tidak akan pernah kekal sifatnya.

Ayat bacaan hari ini menggambarkan hal itu. Pada suatu hari nanti semua itu akan lenyap, tidak lagi ada kemewahan dan keindahan kilau harta. "Dan mereka akan berkata: "Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi." (Wayhu 18:14) Selanjutnya, "mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa." (ay 16). Yang tinggal hanyalah yang bersifat kekal. Apa yang kekal? Mari kita baca apa kata Paulus. "Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." (2 Korintus 4:18).

Perkara rohani adalah menyangkut hal-hal yang tidak kelihatan. Iman, kasih, pengharapan dan kebajikan adalah hal-hal yang tidak kelihatan. Namun nilainya jauh melebihi harta benda, sebab sifatnya kekal. Semua itu akan kita miliki lewat Kristus. Kristus adalah segala-galanya. Bila kita mendapatkanNya, kitapun memliki segala-galanya. Kita harus selalu hidup seperti Dia dan mengikuti segala perintahNya. Harta bukanlah untuk ditimbun, tapi harus dipakai untuk memberkati demi menyatakan kemuliaanNya. "Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan." (2 Korintus 9: 7-8). Dan ingatlah ayat ini: "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33). Tuhan akan selalu mencukupi. Yang penting bagi kita adalah memfokuskan diri kepada apa yang tidak kelihatan, karena yang tidak kelihatan lah yang membawa kita untuk memiliki segala-galanya yang kekal. Kehidupan kekal di dalam kerajaan Allah menanti kita yang dengan taat mengikuti Kristus.

Dunia hari ini masih terus dipenuhi dengan ajakan untuk berlomba-lomba mengejar kekayaan. Jangan sampai kita mengikutinya. Yang penting kita harus mengejar kekudusan dan hal-hal rohani. Pada suatu saat anda akan berbahagia melihat bagaimana Allah memberi penghormatan kepada orang benar.

Allah menawarkan yang tidak kelihatan tapi kekal, sementara iblis menawarkan yang kelihatan tapi hanya sementara. Pilih yang mana?

Mengejar Yang Tidak Kelihatan

Ayat bacaan: Wahyu 18:14
========================
"Dan mereka akan berkata: "Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi."

yang tidak kelihatan adalah kekalPraktek korupsi di negara kita seolah tidak ada habisnya. Belum lama kita mendengar pengakuan seorang mantan anggota DPR yang menerima cek untuk memuluskan tokoh tertentu menduduki posisi penting. Pengakuannya berakibat pencopotan dirinya dari partai. Ketika ditanya uang suap itu dipakai untuk apa saja, dia berkata dipakai untuk membeli mobil dan modal untuk memulai sebuah usaha. Tapi sekarang usaha yang dirintis lewat uang haram itu gagal dan mobil yang dibeli pun bolak balik masuk bengkel. "mungkin karena berasal dari uang panas, habisnya pun tidak jelas.." begitu katanya. Cerita ini lagi-lagi membuktikan bahwa uang bukanlah segalanya dan tidak akan pernah kekal.

Pada suatu saat manusia akan berada pada suatu keadaan dimana uang tidak bisa lagi diandalkan. Bagi pasien yang mengidap penyakit dimana sudah tidak ada lagi obatnya, uang sebanyak apapun tidak lagi berguna. Jika ada suami atau istri yang lari dengan orang lain, uang pun tidak lagi menjadi dewa penolong. Ketika ada keluarga berantakan, uang tidak lagi serta merta bisa membalik keadaan. Seorang jaksa kini berakhir dengan vonis 20 tahun penjara. Dan ada banyak lagi contoh dimana uang sebanyak apapun tidak lagi bisa merubah apa-apa. Betapa ironisnya jika manusia masih mengira bahwa uang adalah sesuatu yang harus jadi fokus utama yang dipercaya mampu menyelamatkannya. Apakah saya menganggap uang tidak dibutuhkan? Tidak, kita jelas masih membutuhkan uang untuk mencukupi biaya kebutuhan sehari-hari. Tapi yang saya maksud, harta bukanlah segala-galanya karena tidak akan pernah kekal sifatnya.

Ayat bacaan hari ini menggambarkan hal itu. Pada suatu hari nanti semua itu akan lenyap, tidak lagi ada kemewahan dan keindahan kilau harta. "Dan mereka akan berkata: "Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi." (Wayhu 18:14) Selanjutnya, "mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa." (ay 16). Yang tinggal hanyalah yang bersifat kekal. Apa yang kekal? Mari kita baca apa kata Paulus. "Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." (2 Korintus 4:18).

Perkara rohani adalah menyangkut hal-hal yang tidak kelihatan. Iman, kasih, pengharapan dan kebajikan adalah hal-hal yang tidak kelihatan. Namun nilainya jauh melebihi harta benda, sebab sifatnya kekal. Semua itu akan kita miliki lewat Kristus. Kristus adalah segala-galanya. Bila kita mendapatkanNya, kitapun memliki segala-galanya. Kita harus selalu hidup seperti Dia dan mengikuti segala perintahNya. Harta bukanlah untuk ditimbun, tapi harus dipakai untuk memberkati demi menyatakan kemuliaanNya. "Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan." (2 Korintus 9: 7-8). Dan ingatlah ayat ini: "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33). Tuhan akan selalu mencukupi. Yang penting bagi kita adalah memfokuskan diri kepada apa yang tidak kelihatan, karena yang tidak kelihatan lah yang membawa kita untuk memiliki segala-galanya yang kekal. Kehidupan kekal di dalam kerajaan Allah menanti kita yang dengan taat mengikuti Kristus.

Dunia hari ini masih terus dipenuhi dengan ajakan untuk berlomba-lomba mengejar kekayaan. Jangan sampai kita mengikutinya. Yang penting kita harus mengejar kekudusan dan hal-hal rohani. Pada suatu saat anda akan berbahagia melihat bagaimana Allah memberi penghormatan kepada orang benar.

Allah menawarkan yang tidak kelihatan tapi kekal, sementara iblis menawarkan yang kelihatan tapi hanya sementara. Pilih yang mana?

Kekuatan Sebuah Pujian

(Pujian adalah bunyi yang paling indah dari segala jenis bunyian)

Ada dua gadis bekerja pada sebuah perusahaan yang sama. Nona Wang dan Chang. Keduanya memiliki karakter yang berbeda dan karenanya tak dapat sharing atau bertukar pikiran bersama. Walaupun keduanya tidak saling membenci, namun mereka bukanlah sahabat karib dan tak saling mengagumi cara kerja serta sifat masing-masing.

Suatu hari, nona Chang meminta teman kerja yang lain, Pak Chou, untuk menegur nona Wang agar ia memperbaiki serta mengontrol dorongan emosinya. Sebab kalau tidak demikian, tak akan ada orang yang mau berteman dengannya. Demikian alasan nona Chang. Pak Chou menyetujui permintaan nona Chang itu.

Setelah beberapa hari, nona Chang berpapasan dengan nona Wang. Nona Wang dengan penuh ramah dan sopan menegur nona Chang. Sejak itu nona Chang melihat adanya perubahan besar dalam diri nona Wang, yang kelihatannya seakan-akan telah berubah menjadi seorang peribadi baru, seorang peribadi yang menyenangkan dan disukai banyak orang.

Nona Chang lalu bertemu Pak Chou untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya, serta menanyakan resep yang dipakai Pak Chou menasihati nona Wang. Pak Chou menjawab: 'Saya hanya berkata kepada nona Wang: Saat ini ada banyak orang yang memuji dan mengagumimu. Terutama nona Chang secara istimewa mengatakan bahwa engkau sangat lemah lembut, tahu mengontrol emosi, serta disukai banyak orang]'. Nona Chang tertegun akan kehebatan Pak Chou yang telah mengubah peribadi nona Wang itu.

---------
Kita lebih mudah menilai dan mengukum dari pada memuji dan mengagumi. Namun menilai serta mengadili orang lain sering menghantar orang kepada ketidak-puasan. Jadilah pencipta damai dengan cara memuji dan mengagumi keberadaan orang lain.


Tarsis Sigho

Humor : TIGA ORANG MISIONARIS

Beberapa puluh tahun yang lalu tiga orang misionaris dari Eropah telah memasuki pedalaman pulau Kalimantan. Mereka ditangkap oleh salah satu suku terasing yang menolak mentah-mentah Injil Tuhan Yesus Kristus yang mereka beritakan. Bertiga mereka digiring untuk menemui rajanya. Seketika itu juga sesuai undang-undang yang berlaku di sana mereka diadili dan dijatuhi hukuman mati.

Tetapi oleh karena sepanjang hari itu Sang Raja merasa mujur dan terus-menerus mengalami hal-hal yang menyenangkan hatinya, ia ingin bermurah hati dengan memberikan kesempatan kepada ketiga misionaris tersebut untuk menerima amnesti. Tetapi ... amnesti yang bersyarat.


Pengampunan itu hanya akan dikaruniakan, jika mereka bertiga bisa memenangkan sebuah pertandingan aneh yang ditentukan oleh Sang Raja khusus untuk mereka. Raja itu menyuruh mereka pergi memasuki hutan belantara di pedalaman kerajaannya untuk menemukan sejenis pohon dan memetik buahnya yang paling ranum untuk dibawa kembali menghadap kepadanya. Setiap orang diperintahkan untuk membawa sepuluh buah yang sejenis


“Untuk apa buah-buah tersebut?” tanya misionaris yang ketiga ingin tahu.


“Nanti akan kujelaskan jika waktunya telah tiba. Bawalah mereka kepadaku terlebih dahulu. Dan ingatlah, jangan ada seorangpun di antara kalian yang mencoba untuk melarikan diri, karena hutan itu selalu berada di bawah pengawasanku!” sabda Sang Raja sebelum mengizinkan mereka untuk mengundurkan diri dari hadapannya. Bersama-sama mereka bergegas pergi memasuki hutan untuk secepatnya melaksanakan tugas yang diperintahkan olehnya.


Tidak memakan waktu terlampau lama muncullah kembali dua orang dari ketiga misionaris tersebut. Yang seorang membawa sepuluh mangga, sedangkan yang lain membawa sepuluh jambu air. Tetapi anehnya, misionaris yang ketiga tidak kunjung tiba, meskipun sudah ditunggu sekian lamanya. Entah ia sedang berada di mana?


Karena tidak ingin membuang waktu lagi, Sang Raja memerintahkan mereka untuk segera memulai pertandingan tersebut. Sebuah pertandingan yang ternyata mudah dan sederhana sekali. Mereka diharuskan untuk berdiri tegak dan tidak diperkenankan bergerak, selama … dilempari dengan kesepuluh buah hasil petikan tangan-tangan mereka sendiri. Apabila mereka bisa menahan rasa sakit tanpa mengeluarkan suara apa-apa, mereka akan dinyatakan menang dan dibebaskan dari hukuman mati! Itulah syarat yang harus mereka lakukan!


Misionaris yang pertama mulai dilempari dengan mangga-mangga ranum yang sudah dibawa olehnya sendiri. Lemparan demi lemparan menggebuki bagian-bagian tubuhnya. Sebenarnya oleh karena hantaman buah-buah yang besar dan keras tersebut, ia sudah ingin berteriak. Namun ia bertekad untuk menahan rasa sakitnya, mengingat hukuman fatal yang harus dilalui, jika ia gagal memenangkan pertandingan itu.


Tetapi pada saat ia menerima lemparan yang terakhir, buah mangga yang besar dan paling ranum tersebut menghantam keningnya lalu pecah, sehingga getah tercampur air sarinya mengalir turun masuk dan menggenangi kedua bola matanya, menimbulkan rasa nyeri yang tak tertahankan lagi. Secara refleks … ia berteriak nyaring kesakitan! Konsekuesinya, … misionaris yang pertama dinyatakan gagal! Pada saat itu juga ia dihukum mati!


Tibalah giliran misionaris yang kedua, yang sudah membawa kembali sepuluh jambu air. Sang Raja memerintahkan, agar ia segera dilempari dengan buah-buah tersebut.


“Oh, ini mah sip banget! Jambu-jambu air yang kecil dan enteng macam beginian engga bakalan nyakitin aku. Untung aku milih jenis buah yang ini.” Pikirnya sambil menenangkan diri mengingat nasib rekannya. Ternyata lemparan-lemparan keras jambu-jambu air yang menimpa tubuhnya benar-benar tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali. Bahkan ia memandang orang yang melempari dirinya dengan wajah tersenyum-simpul penuh kepastian, bahwa ia akan memenangkan pertandingan itu!


Tetapi pada saat jambu yang terakhir dilemparkan, ... tiba-tiba terdengarlah ledakan suaranya, tertawa terpingkal-pingkal tanpa bisa dikendalikan lagi! Konsekuesinya, … misionaris itu pun dinyatakan gagal, oleh karena ia telah melanggar peraturan yang ditetapkan oleh Sang Raja! Seperti yang sudah terjadi pada misionaris yang sebelumnya, ia juga langsung dijatuhi hukuman mati.


Tentu saja, sesuai perkiraan semua orang, … kedua misionaris tersebut akhirnya masuk sorga.


Ketika mereka bertemu muka di sana, bertanyalah misionaris yang pertama: “Eh, ‘ngapain lu ‘ngikutin gue? Jambu-jambu air khan engga bakalan nyakitin tubuh ‘lu.”


Misionaris yang kedua menjawab: “Engga sih, ... gue kalah bukan gara-gara ‘njerit kesakitan, tapi gara-gara ketawa terpingkel-pingkel, karena ‘ga bisa tahan!”


Penuh keheranan misionaris yang pertama bertanya lagi: “Emangnya elu tergelitik oleh timpukan jambu-jambu air ‘lu sendiri?”


Mengenang kembali peristiwa yang baru terjadi itu, tanpa bisa menahan rasa gelinya lagi, misionaris yang kedua tertawa terbahak-bahak sambil menjawab: “Engga, bukan sebab itu, tapi karena gue jadi geli banget ‘ngeliatin teman kita tuh, yang tahu-tahu muncul dari dalam ‘utan, jalan sempoyongan sambil ‘ngangkatin sepuluh buah duren, … gede-gede banget! Mana dia ... bangga lagi!”


Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari