Senin, 31 Desember 2007

NEW YEAR RESOLUTION

Ayat Bacaan: Ulangan 11:13-14
========================

"Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu."

Malam ini adalah malam terakhir di tahun 2007. Saat saya menulis ini, tidak sampai satu jam lagi tahun telah berganti. Saya tadi merenung dan berpikir, apa saja pencapaian saya di tahun 2007 ini, apakah lebih baik dari tahun 2006? kalau ya lebih baik, dimana saja hal itu, dan apa yang masih harus ditingkatkan untuk tahun depan? Lebih dari itu, sayapun mempertanyakan sejauh mana pertumbuhan iman saya, dan mengucap syukur akan keberadaan Tuhan dalam hidup saya selama tahun 2007.. ya,tidak ada yang kurang, karena Dia mencukupi segalanya, tepat pada waktunya. Puji Tuhan, Haleluya.

Teman, kita seringkali mendengar istilah New Year Resolution alias Resolusi Tahun Baru. Beragam harapan sering muncul dipikiran kita. Misalnya? ya sebut saja, tahun depan saya akan berhenti merokok, saya akan lebih giat bekerja/belajar, saya akan lebih berhati2 dalam membelanjakan uang, saya tidak akan membantah orang tua saya lagi, saya tidak akan pulang larut malam lagi, dan sebagainya. Salahkah sebuah resolusi yang bertujuan baik? Sama sekali tidak. Silahkan buat resolusi positif sebanyak-banyaknya, itu hal baik yang harus dilakukan semua orang. Pertanyaannya, seberapa lama resolusi itu dapat bertahan? Salah seorang teman di multiply nya bahkan menulis, kalau dia sudah bosan dengan resolusi setiap tahun, karena tidak satupun yang bisa terlaksana! Sangat sulit untk merubah kebiasaan yang telah berakar dalam hidup kita. Ini kenyataan. Lalu bagaimana dong?

Ada dua kunci yang dapat membantu kita agar semua resolusi2 tadi dapat terlaksana dengan baik, bahkan lebih dari itu, kelimpahan dijanjikan Tuhan juga buat hidup anak2Nya. Dari ayat diatas, Tuhan memberi dua syarat agar hidup kita dipenuhi berkat yang dicurahkan dari Surga, yaitu "Mengasihi Tuhan" dan "Beribadah kepadaNya dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu." Inilah kunci untuk membuka perbendaharaan Tuhan yang melimpah. Jadi, selain resolusi tadi, gimana kalau kita tambah satu resolusi lagi, yaitu "Ingin lebih dekat lagi dengan Bapa, mengasihi dia lebih lagi dan lebih rajin berdoa dan membaca firmanNya"? Saya yakin, jika resolusi ini anda laksanakan, hidup anda akan jauh bertumbuh dan bertambah baik, bahkan tanpa menyebut resolusi2 hidup secara detail sekalipun.

Saudara sekalian, mari kita tutup lembaran tahun 2007 ini dengan sukacita. Jika ada diantara anda yang menganggap bahwa tahun 2007 kurang sukses, mari kembali mendekat padaNya. Janji Tuhan akan selalu digenapi, yakinlah akan hal itu. Akhirnya, saya berdoa untuk anda semua, teman2 yang terkasih didalam Kristus, agar tahun 2008 ini damai sejahtera dan kelimpahan dicurahkan atas anda semua.

Ketaatan mendatangkan berkat. Jagalah hati dan jiwamu agar selalu taat akan Tuhan.

NEW YEAR RESOLUTION

Ayat Bacaan: Ulangan 11:13-14
========================

"Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu."

Malam ini adalah malam terakhir di tahun 2007. Saat saya menulis ini, tidak sampai satu jam lagi tahun telah berganti. Saya tadi merenung dan berpikir, apa saja pencapaian saya di tahun 2007 ini, apakah lebih baik dari tahun 2006? kalau ya lebih baik, dimana saja hal itu, dan apa yang masih harus ditingkatkan untuk tahun depan? Lebih dari itu, sayapun mempertanyakan sejauh mana pertumbuhan iman saya, dan mengucap syukur akan keberadaan Tuhan dalam hidup saya selama tahun 2007.. ya,tidak ada yang kurang, karena Dia mencukupi segalanya, tepat pada waktunya. Puji Tuhan, Haleluya.

Teman, kita seringkali mendengar istilah New Year Resolution alias Resolusi Tahun Baru. Beragam harapan sering muncul dipikiran kita. Misalnya? ya sebut saja, tahun depan saya akan berhenti merokok, saya akan lebih giat bekerja/belajar, saya akan lebih berhati2 dalam membelanjakan uang, saya tidak akan membantah orang tua saya lagi, saya tidak akan pulang larut malam lagi, dan sebagainya. Salahkah sebuah resolusi yang bertujuan baik? Sama sekali tidak. Silahkan buat resolusi positif sebanyak-banyaknya, itu hal baik yang harus dilakukan semua orang. Pertanyaannya, seberapa lama resolusi itu dapat bertahan? Salah seorang teman di multiply nya bahkan menulis, kalau dia sudah bosan dengan resolusi setiap tahun, karena tidak satupun yang bisa terlaksana! Sangat sulit untk merubah kebiasaan yang telah berakar dalam hidup kita. Ini kenyataan. Lalu bagaimana dong?

Ada dua kunci yang dapat membantu kita agar semua resolusi2 tadi dapat terlaksana dengan baik, bahkan lebih dari itu, kelimpahan dijanjikan Tuhan juga buat hidup anak2Nya. Dari ayat diatas, Tuhan memberi dua syarat agar hidup kita dipenuhi berkat yang dicurahkan dari Surga, yaitu "Mengasihi Tuhan" dan "Beribadah kepadaNya dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu." Inilah kunci untuk membuka perbendaharaan Tuhan yang melimpah. Jadi, selain resolusi tadi, gimana kalau kita tambah satu resolusi lagi, yaitu "Ingin lebih dekat lagi dengan Bapa, mengasihi dia lebih lagi dan lebih rajin berdoa dan membaca firmanNya"? Saya yakin, jika resolusi ini anda laksanakan, hidup anda akan jauh bertumbuh dan bertambah baik, bahkan tanpa menyebut resolusi2 hidup secara detail sekalipun.

Saudara sekalian, mari kita tutup lembaran tahun 2007 ini dengan sukacita. Jika ada diantara anda yang menganggap bahwa tahun 2007 kurang sukses, mari kembali mendekat padaNya. Janji Tuhan akan selalu digenapi, yakinlah akan hal itu. Akhirnya, saya berdoa untuk anda semua, teman2 yang terkasih didalam Kristus, agar tahun 2008 ini damai sejahtera dan kelimpahan dicurahkan atas anda semua.

Ketaatan mendatangkan berkat. Jagalah hati dan jiwamu agar selalu taat akan Tuhan.

Minggu, 30 Desember 2007

Alkitab, Kuno?

Ayat Bacaan: Lukas 21:33
====================

"Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu."

Saya terkadang geregetan, sekaligus geli sendiri. Masih belum lama rasanya, sekitar tahun 2004, saya membeli komputer yang saya pergunakan sekarang untuk melayani Tuhan ini. Pada masa itu, komputer saya termasuk lebih dari lumayan. Pentium 4, hardisk 80 GB, motherboard Intel, dsb,dsb, semua itu saya rasa cukup untuk dipakai buat kegiatan saya sehari2 yg memerlukan jasa komputer. Jaman berganti, sekarang orang tertawa melihat komputer saya, yang memang belum pernah saya upgrade sama sekali. Seorang teman beli komputer sekitar setahun yang lalu, dan tertawa melihat spec komputer saya, sekarang dia pun sudah ditertawai dgn spec yg dia miliki. Dulu, televisi jadi bahan mewah jika disediakan di sebuah kosan, kemudian hampir tiap kamar memiliki komputer..Selanjutnya? sebagian besar kosan mahasiswa di Bandung ini dilengkapi internet, dan itu jadi alat promosi ampuh untuk menjaring peminat. Jika dulu orang betah berlama2 di warnet, sekarang di cafe, pemandangan orang browsing, mengirim email, bahkan chatting dgn gebetan2nya sambil menikmati hidangan sudah menjadi hal lumrah. Lihat betapa jaman berubah, kondisi berubah, semakin lama semakin cepat. Saya baru berbicara mengenai komputer. Belum lagi kalau kita bahas hal lain seperti HP, musik, fashion, dan sebagainya.

Dijaman yang berubah serba cepat, tentunya orang akan susah mencari satu pegangan yang tetap relevan dari masa ke masa. Tanpa pegangan, dapat dipastikan kita akan jungkir balik dan rapuh terseret arus perubahan itu. Teman, percayakah anda jika Alkitab mampu menjawab semuanya dan relevan dalam setiap jaman, bahkan hingga ke akhir jaman? Coba lihat, dalam setiap permasalahan hidup, sekompleks dan serumit apapun, ketika dunia tidak mampu lagi memberikan jawaban, firman Allah tetap mampu menjawab semuanya. Dan itu sudah dijanjikan sejak jauh hari, seperti ayat yang saya kutip diatas. Alkitab tidak pernah usang, ketinggalan jaman, meskipun ditulis ribuan tahun yang lalu. Apakah ini hanya sebuah retorika? atau propaganda? tidak, tidak.. sudah milyaran orang yang membuktikannya, memiliki kehidupan sesuai firman2 Tuhan yang ada didalam alkitab dari masa ke masa, sehingga keabsahannya tidak perlu diragukan lagi. Tapi mengapa ada orang yang sulit mengerti isi Alkitab, bahkan menganggapnya sebagai buku biasa yang "mati"?

Satu hal penting yang mungkin bisa saya garis bawahi, kita perlu anugerah Roh Kudus menerangi akal pikiran kita, untuk dapat mengerti isi dari Alkitab. Saya sendiri telah membuktikannya. Betapa beda pencerahan yang saya peroleh dari membaca satu ayat, ketika saya masih belum bertobat, dan sesudah saya menerima Yesus tahun 2002. Hanya dengan karunia Roh Kudus dan didasari iman yang benar, kita bisa melihat hidupnya firman Tuhan dalam Alkitab. Tanpa hal tersebut, teman2 diluar iman Kristen, atau bahkan teman2 Kristen sendiri yang memiliki iman lemah, akan melihat dan membaca Alkitab hanya sebagai sebuah benda "mati" yang tidak memiliki kuasa apapun. Ketika ada karunia Roh Kudus, kita akan terus mencari kebenaran firman Tuhan. Mencari kebenaran, bukan berarti meragukan atau membuktikan kesalahan, tapi bermaksud untuk menggali lagi lebih banyak kebenaran, yang akhirnya mampu menyempurnakan hidup kita dalam Tuhan.

Teman2, Alkitab memiliki otoritas tertinggi dalam mewakili kebenaran Allah. Akan sangat merugikan apabila kita memutuskan untuk tidak memberi perhatian khusus untuk membacanya, dan malah lebih tertarik pada buku2 pelajaran, majalah atau tabloid2 gosip, seperti yang banyak terjadi didalam kehidupan kita sehari2. Beri kesempatan pada Tuhan untuk berbicara banyak dalam hidup kita, menuntun kita, membimbing kita dalam setiap langkah. Beri kesempatan pada Tuhan untuk menunjukkan kebenaran firman2 Nya yang hidup. Perkataannya akan selalu relevan, tetap hidup, dan tidak akan pernah berlalu. Buktikan sendiri.

Kita tidak akan pernah sadar akan relevansi firman Tuhan tanpa mulai membaca Alkitab dengan tekun. Luangkan waktu anda dan nikmati hidup yang lebih baik.

Alkitab, Kuno?

Ayat Bacaan: Lukas 21:33
====================

"Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu."

Saya terkadang geregetan, sekaligus geli sendiri. Masih belum lama rasanya, sekitar tahun 2004, saya membeli komputer yang saya pergunakan sekarang untuk melayani Tuhan ini. Pada masa itu, komputer saya termasuk lebih dari lumayan. Pentium 4, hardisk 80 GB, motherboard Intel, dsb,dsb, semua itu saya rasa cukup untuk dipakai buat kegiatan saya sehari2 yg memerlukan jasa komputer. Jaman berganti, sekarang orang tertawa melihat komputer saya, yang memang belum pernah saya upgrade sama sekali. Seorang teman beli komputer sekitar setahun yang lalu, dan tertawa melihat spec komputer saya, sekarang dia pun sudah ditertawai dgn spec yg dia miliki. Dulu, televisi jadi bahan mewah jika disediakan di sebuah kosan, kemudian hampir tiap kamar memiliki komputer..Selanjutnya? sebagian besar kosan mahasiswa di Bandung ini dilengkapi internet, dan itu jadi alat promosi ampuh untuk menjaring peminat. Jika dulu orang betah berlama2 di warnet, sekarang di cafe, pemandangan orang browsing, mengirim email, bahkan chatting dgn gebetan2nya sambil menikmati hidangan sudah menjadi hal lumrah. Lihat betapa jaman berubah, kondisi berubah, semakin lama semakin cepat. Saya baru berbicara mengenai komputer. Belum lagi kalau kita bahas hal lain seperti HP, musik, fashion, dan sebagainya.

Dijaman yang berubah serba cepat, tentunya orang akan susah mencari satu pegangan yang tetap relevan dari masa ke masa. Tanpa pegangan, dapat dipastikan kita akan jungkir balik dan rapuh terseret arus perubahan itu. Teman, percayakah anda jika Alkitab mampu menjawab semuanya dan relevan dalam setiap jaman, bahkan hingga ke akhir jaman? Coba lihat, dalam setiap permasalahan hidup, sekompleks dan serumit apapun, ketika dunia tidak mampu lagi memberikan jawaban, firman Allah tetap mampu menjawab semuanya. Dan itu sudah dijanjikan sejak jauh hari, seperti ayat yang saya kutip diatas. Alkitab tidak pernah usang, ketinggalan jaman, meskipun ditulis ribuan tahun yang lalu. Apakah ini hanya sebuah retorika? atau propaganda? tidak, tidak.. sudah milyaran orang yang membuktikannya, memiliki kehidupan sesuai firman2 Tuhan yang ada didalam alkitab dari masa ke masa, sehingga keabsahannya tidak perlu diragukan lagi. Tapi mengapa ada orang yang sulit mengerti isi Alkitab, bahkan menganggapnya sebagai buku biasa yang "mati"?

Satu hal penting yang mungkin bisa saya garis bawahi, kita perlu anugerah Roh Kudus menerangi akal pikiran kita, untuk dapat mengerti isi dari Alkitab. Saya sendiri telah membuktikannya. Betapa beda pencerahan yang saya peroleh dari membaca satu ayat, ketika saya masih belum bertobat, dan sesudah saya menerima Yesus tahun 2002. Hanya dengan karunia Roh Kudus dan didasari iman yang benar, kita bisa melihat hidupnya firman Tuhan dalam Alkitab. Tanpa hal tersebut, teman2 diluar iman Kristen, atau bahkan teman2 Kristen sendiri yang memiliki iman lemah, akan melihat dan membaca Alkitab hanya sebagai sebuah benda "mati" yang tidak memiliki kuasa apapun. Ketika ada karunia Roh Kudus, kita akan terus mencari kebenaran firman Tuhan. Mencari kebenaran, bukan berarti meragukan atau membuktikan kesalahan, tapi bermaksud untuk menggali lagi lebih banyak kebenaran, yang akhirnya mampu menyempurnakan hidup kita dalam Tuhan.

Teman2, Alkitab memiliki otoritas tertinggi dalam mewakili kebenaran Allah. Akan sangat merugikan apabila kita memutuskan untuk tidak memberi perhatian khusus untuk membacanya, dan malah lebih tertarik pada buku2 pelajaran, majalah atau tabloid2 gosip, seperti yang banyak terjadi didalam kehidupan kita sehari2. Beri kesempatan pada Tuhan untuk berbicara banyak dalam hidup kita, menuntun kita, membimbing kita dalam setiap langkah. Beri kesempatan pada Tuhan untuk menunjukkan kebenaran firman2 Nya yang hidup. Perkataannya akan selalu relevan, tetap hidup, dan tidak akan pernah berlalu. Buktikan sendiri.

Kita tidak akan pernah sadar akan relevansi firman Tuhan tanpa mulai membaca Alkitab dengan tekun. Luangkan waktu anda dan nikmati hidup yang lebih baik.

Sebelum Satu, Dua dan Tiga ...Auld Lang Syne untukmu



Mall dan pusat-pusat perbelanjaan sudah lama dirias dan bahkan sekarang telah ramai oleh khalayak. Hotel-hotel berbintang sudah penuh di-booking untuk long session holiday seperti saat ini; daftar reservasi restaurant dan tempat-tempat hiburan juga sudah terisi semua. Saya ingat ungkapan klasik dari Romawi ini : Carpe Diem!, kurang lebih artinya :”yuk, habiskan..dan jangan lewatkan hari ini..
Rumah kita pun hampir selalu dibuat istimewa menjelang tahun baru; janji sudah banyak dibuat dengan keluarga, teman, kekasih atau orang-orang terdekat supaya bersama-sama menyambut tahun baru. Lantas kalau bukan merencanakan makanan istimewa, kita sudah memilih beberapa hadiah atau tanda cinta bagi orang-orang dekat itu..
Kita tahu, orang Jawa punya perhitungan waktu sendiri. Suku Aztec dengan sangat indah melukiskan perhitungan waktu mereka dalam gambar-gambar. Pun di masa lampau orang-orang Babylonia menetapkan terbitnya Bulan Pertama sebagai Tahun Baru mereka dan masih banyak lagi… Akan tetapi, tetap saja hampir seluruh penghuni bumi ini serempak memberi jedah yang sama untuk hari terakhir di tahun masehi, sama-sama menjadikan perhitungan masehi sebagai perhitungan mereka. Maka, pantas kita mensyukuri universalisme seperti ini. Orang-orang yang bermusuhan, kulit hitam dan putih, Budhis, Kristen atau Islam sama-sama berhenti sebentar menunggu bergantinya waktu yang sama-sama dan sepakat mereka namakan Satu Januari..
Dalam perhitungan waktu, apa dan bagaimanapun itu, kita bisa menemukan kearifan peradaban nenek moyang kita. Waktu perlu dihitung sedemikian rupa sehingga kita bisa melihat hidup kita sebagai keseluruhan yang lengkap, menemukan hubungan antara peristiwa yang satu dengan peristiwa lainnya. Bersama waktu yang dihitung kita menambahkan di dalamnya kualitas-kualitas seperti kanak-kanak, muda dan tua. Saya yakin perhitungan waktu demikian dibuat sebagai self-affirmation atau penegasan diri manusia bahwa hidupnya terbatas, tapi pada saat yang sama afirmasi atas kerinduannya untuk hidup sepenuh-penuhnya, fully alive…
Orang-orang beriman, di sini di antaranya saya sebutkan Santo Dionisius yang menetapkan perhitungan waktu masehi, membuat perhitungan waktu dengan tujuan mensyukuri kehidupan. Bagi orang Nasrani, Yesus adalah anugerah kehidupan. Maka, tidak salah jika perhitungan itu dinamakan masehi, tahun almasih, tahun penyelamatan, anno domini, tahunnya Tuhan. Saya yakin para pendahulu kita mau memaknai hidup mereka sebagai waktu di mana Allah terus hadir dan menyelamatkan…
Maka di akhir tahun dan menjelang tahun baru ini, saya mengajak teman-teman berterima kasih pada Tuhan yang tidak saja menciptaan waktu, tapi menciptakan kita juga. Bahkan lebih dari itu, Dia memilih untuk masuk dalam waktu, ikut dalam sejarah kita sebagai manusia dalam diri Yesus. Injil Yohanes yang menjadi bahan refleksi akhir tahun, dengan tepat menggarisbawahi kebenaran tadi sebagai “firman yang telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita” (Yohanes 1:1-18).
Anda tentu sepakat bahwa kita tidak pernah memilih untuk dilahirkan atau tidak, untuk hidup di dunia ini atau tidak…Yang pasti kita diciptakan, dari tiada menjadi ada; dari ketidakmungkinan menjadi kenyataan.. Maka, hidup dan keberadaan kita totally a gift, anugerah Tuhan. Sebagai anugerah, saya yakin bahwa kita diciptakan tidak dengan semena-mena, melainkan direncanakan. God chooses to love us…Coba bayangkan, apa kah ada bedanya jika kita tidak ada dan jika kita ada? Kalau tidak ada,bukankah itu berarti memang kita tidak penting, lalu dunia terus berjalan tanpa sedikitpun menerima dampak dari keberadaan kita. Toh, ternyata ada bedanya…maka itu berarti kita penting, we are completely valuable!
Saya dan anda tengah menghitung-hitung waktu yang sebentar lagi berganti dan tentu di Cilandak Town Square, TA, Hilton Hotel orang datang jauh-jauh dari Bekasi, Tangerang untuk bersama-sama menghitung: satu, dua…dan tiga.. sambil meniupkan terompet. Bahkan tidak sedikit yang mulai ngikut gaya selebritas yang pake ngelamar segala di malam taon baru..Pun begitu yakin saya saat ini, bahwa berjuta-juta tangan sedang siap-siap di atas mobile phone nya untuk nge-send ucapan pertama Selamat Tahun Baru pada orang-orang yang spesial baginya
Sebelum semuanya itu…sebelum anda meniup terompet panjang-panjang, sebelum kening orang-orang yang anda cintai dicium; sebelum anda menghitung satu,dua dan tiga…biarlah barang lima menit, anda memasang lilin, duduk melingkar di meja bersama keluarga, diam sejenak mensyukuri semua yang sudah terjadi. Masukkanlah dalam ingatan anda semua orang yang langsung atau tidak terlibat dalam hidup anda tahun ini lengkap dengan semua peristiwa yang paling enak dan tidak mengenakkan.. Sebentar saja… marilah kita HENING… Ini suatu pilihan yang mungkin terlalu kontras dengan semarak dan gegap gempita orang-orang ramai. Kita memilih itu sebentar saja untuk menerima dengan gembira semua yang sudah berlalu. Untuk apa? Untuk melihat bagaimana Tuhan terus mengubah hidup kita hari-hari ini, untuk melihat betapa Tuhan terus mencintai dan menerima kita di titik 00.00 meski tahun yang lalu begitu pekat dan perih bagi hidup kita. Sebagai orang beriman, kita pantas merayakan tahun untuk merayakan cinta Allah yang mengatasi waktu, merayakan pilihan kita untuk terus mencintai meski orang-orang dekat kita tidak selalu seperti yang kita harapkan bahkan mengkhianati kita.
Tidak salah jika Robert Burns pencipta balada terkenal “Auld Lang Syne” pada tahun 1700-an bertanya dalam lirik lagu itu:
“ Should auld acquaintance be forgot and never brought to mind?
Should auld acquaintance be forgot and days of auld lang syne (old long ago)?
We’ll take a cup of kindness yet,
For auld lang syne, for the good old days..

Mari kita habiskan hari ini dengan rasa syukur, bukan dengan kemabukan yang membuat lupa pada Dia yang memberikan segala yang baik. Mari kita membangun kembali pengharapan, cita dan komitmen untuk saling membaktikan diri tanpa syarat bagi orang yang kita kasihi, bagi semuo orang khususnya mereka yang paling menderita…
Saya mendoakan anda semua di tahun yang baru ini. Syukur atas persahabatan kita…

Salam,

Ronald,s.x.

Sabtu, 29 Desember 2007

Sebuah Pengorbanan

Ayat Bacaan: Kejadian 22:1-19
=======================

Berkorban rasanya hal yang paling sulit dilakukan, terkadang berkorban bukan hanya harta, tapi perasaan. Harta bisa dicari tapi perasaan mudah luka dan terkadang membekas sampai selamanya. Apakah saat ini anda merasa harus memilih salah satu diantara dua, sehingga salah satu harus ada yg dikorbankan, ataukah anda dihadapkan pada hal yg anda kasihi dan harus anda lepaskan, artinya berkorban. Dan kenapa seringkali hal yang harus kita korbankan itu adalah hal yang paling penting dalam hidup kita? Jawabannya adalah karena kalau kita berkorban hal yang tidak penting, bisa dikatakan itu bukan berkorban namanya, itu hal biasa saja.
Jadi, ketika kita harus berkorban, apakah kita harus melakukannya?

Saya pernah membaca cerita sebuah kisah nyata mengenai seorang wanita yang sedang hamil. Ia adalah salah seorang aktifis yg menentang adanya aborsi. Ternyata ia sendiri dihadapkan pada keadaan yg mengharuskan dirinya mengaborsi kandungannya, sebab bayinya didiagonsa memiliki ketahanan tubuh yang rapuh, jika anak itu dilahirkan, umurnya hanya 2 hari saja. Dan bukan hanya itu saja, ada resiko yang akan mengakibatkan kematian si ibu kalau dia melahirkan anak tsb. Dokter menyarankan ia untuk mengugurkan kandungannya. Ia merasa terjepit diantara keadaan bahwa ia adalah seorang penentang aborsi sementara nyawanya terancam kalau ia tidak mengaborsi anak tsb. Namun ia berdoa dan ia mengambil suatu keputusan bahwa ia akan melahirkan anaknya. Ia berkata bahwa anak itu layak untuk hidup walaupun hidupnya hanya sebentar. Suaminya pasrah dan menerima keputusan tsb. Akhirnya ketika bayi itu lahir, ibunya meninggal. Pengorbanan si ibu ternyata tidak sia-sia, anak itu ternyata bertahan hidup selama 2 minggu dan ketika anak bayi itu meninggal, ia mendonorkan ginjal dan jantungnya untuk 2 nyawa bayi lain yang terancam meninggal. Ibu itu mengorbankan dirinya, agar bayi tersebut bisa menghidupkan nyawa bayi-bayi lain. Ternyata dalam suatu pengorbanan yg harus kita pilih, Tuhan memiliki rencanaNya sendiri, hanya tinggal maukah kita menjalaninya, maukah kita mengorbankan harta kita, perasaan kita, bahkan nyawa kita sekalipun? Untuk sesuatu yang lebih besar.

Maka ketika kita dihadapkan kepada pengorbanan, berdoalah kepada Tuhan, apakah yang menjadi kehendakNya, seperti ketika Abraham harus mengorbankan anak tercintanya, Ishak. Ketika Abraham pasrah kepada Tuhan dan ia mengorbankan anaknya, Allah memberikan berkat berlimpah-limpah dan berkali-kali lipat kepadanya. Jika Allah melakukan hal yang sama kepada Abraham, maka Ia-pun pasti akan melakukan hal yang sama kepada kita anak-anakNya juga.

Dalam pengorbanan, ada rencana Tuhan yang amat besar. Maukah kita berkorban untuk sesuatu yang akan kita dapatkan lebih besar?

Sebuah Pengorbanan

Ayat Bacaan: Kejadian 22:1-19
=======================

Berkorban rasanya hal yang paling sulit dilakukan, terkadang berkorban bukan hanya harta, tapi perasaan. Harta bisa dicari tapi perasaan mudah luka dan terkadang membekas sampai selamanya. Apakah saat ini anda merasa harus memilih salah satu diantara dua, sehingga salah satu harus ada yg dikorbankan, ataukah anda dihadapkan pada hal yg anda kasihi dan harus anda lepaskan, artinya berkorban. Dan kenapa seringkali hal yang harus kita korbankan itu adalah hal yang paling penting dalam hidup kita? Jawabannya adalah karena kalau kita berkorban hal yang tidak penting, bisa dikatakan itu bukan berkorban namanya, itu hal biasa saja.
Jadi, ketika kita harus berkorban, apakah kita harus melakukannya?

Saya pernah membaca cerita sebuah kisah nyata mengenai seorang wanita yang sedang hamil. Ia adalah salah seorang aktifis yg menentang adanya aborsi. Ternyata ia sendiri dihadapkan pada keadaan yg mengharuskan dirinya mengaborsi kandungannya, sebab bayinya didiagonsa memiliki ketahanan tubuh yang rapuh, jika anak itu dilahirkan, umurnya hanya 2 hari saja. Dan bukan hanya itu saja, ada resiko yang akan mengakibatkan kematian si ibu kalau dia melahirkan anak tsb. Dokter menyarankan ia untuk mengugurkan kandungannya. Ia merasa terjepit diantara keadaan bahwa ia adalah seorang penentang aborsi sementara nyawanya terancam kalau ia tidak mengaborsi anak tsb. Namun ia berdoa dan ia mengambil suatu keputusan bahwa ia akan melahirkan anaknya. Ia berkata bahwa anak itu layak untuk hidup walaupun hidupnya hanya sebentar. Suaminya pasrah dan menerima keputusan tsb. Akhirnya ketika bayi itu lahir, ibunya meninggal. Pengorbanan si ibu ternyata tidak sia-sia, anak itu ternyata bertahan hidup selama 2 minggu dan ketika anak bayi itu meninggal, ia mendonorkan ginjal dan jantungnya untuk 2 nyawa bayi lain yang terancam meninggal. Ibu itu mengorbankan dirinya, agar bayi tersebut bisa menghidupkan nyawa bayi-bayi lain. Ternyata dalam suatu pengorbanan yg harus kita pilih, Tuhan memiliki rencanaNya sendiri, hanya tinggal maukah kita menjalaninya, maukah kita mengorbankan harta kita, perasaan kita, bahkan nyawa kita sekalipun? Untuk sesuatu yang lebih besar.

Maka ketika kita dihadapkan kepada pengorbanan, berdoalah kepada Tuhan, apakah yang menjadi kehendakNya, seperti ketika Abraham harus mengorbankan anak tercintanya, Ishak. Ketika Abraham pasrah kepada Tuhan dan ia mengorbankan anaknya, Allah memberikan berkat berlimpah-limpah dan berkali-kali lipat kepadanya. Jika Allah melakukan hal yang sama kepada Abraham, maka Ia-pun pasti akan melakukan hal yang sama kepada kita anak-anakNya juga.

Dalam pengorbanan, ada rencana Tuhan yang amat besar. Maukah kita berkorban untuk sesuatu yang akan kita dapatkan lebih besar?

SENTUH HATIKU (LIRIK LAGU ROHANI)

SENTUH HATIKU
(maria shandi)

BETAPA KUMENCINTAI
SEGALA YANG T’LAH TERJADI
TAK PERNAH SENDIRI JALANI HIDUP INI
SELALU MENYERTAI

BETAPA KUMENYADARI
DI DALAM HIDUPKU INI
KAU SLALU MEMBERI RANCANGAN TERBAIK
OLEH KARENA KASIH

REFF :
BAPA, SENTUH HATIKU, UBAH HIDUPKU
MENJADI YANG BARU
BAGAI EMAS YANG MURNI
KAU MEMBENTUK BEJANA HATIKU

BAPA, AJARKU MENGERTI SEBUAH KASIH
YANG SELALU MEMBERI
BAGAI AIR MENGALIR
YANG TIADA PERNAH BERHENTI

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-
Dapatkan lirik-lirik lagu rohani lainnya di
Christian Music Lyric :)


Jumat, 28 Desember 2007

Hati Nurani

ayat bacaan: Yoh 8 : 1 - 11
====================

Melanjutkan renungan harian kemaren,saya sempat menyinggung perihal hati nurani. Seringkali dalam film2 kartun, kita melihat tokoh yg sedang kebingungan, diapit dua figur kecil di kiri dan kanannya. yang satu berbentuk malaikat, yang satu dalam bentuk iblis. Figur malaikat ini sering diartikan sebagai bentuk hati nurani manusia, yang berulangkali memberi warning, tanda, peringatan akan sesuatu hal. Perasaan bersalah ketika berdosa, tergerak melihat saudara kita yang mengalami musibah, ditimpa bencana, dan sebagainya. Ketika kita menahan keluarnya kata2 kutuk ketika kita marah,mencoba menahan diri, meredakan emosi, sering datang dari ketukan hati nurani. Hati nurani juga kerap dianggap sebagai bentuk empati atau rasa dari seseorang terhadap orang lain disekitarnya. Ada juga yg mengatakan bahwa hati nurani itu adalah wujud dari "bisikan Tuhan". Dan rasanya tidak ada yg bakal tidak setuju, bahwa sejahat apapun seseorang itu, dia tetap punya hati nurani, walaupun kadang hati nurani ini bisa diabaikan, disingkirkan dan tidak didengarkan. Seperti apa sih sebenarnya hati nurani ini didalam injil?

Ada banyak ayat yang menyinggung perihal hati nurani. Salah satunya adalah ketika Yesus sendiri mengajar manusia melalui ketukan pada hati nuraninya, seperti ayat yang saya kutip diatas. Yesus tidak serta merta melarang para ahli Taurat untuk merajam, membentak, membentengi si wanita dan sebagainya. Yesus cuma berkata, dalam ayat ke 7, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Ini wujud ketukan pada hati nurani. Atau dalam Rom 2:15,
"Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela."

Di dalam dunia yang telah dipenuhi dosa ini, ternyata Tuhan membekali setiap manusia dengan hati nurani, yang tidak pernah mati, kecuali manusia pada suatu ketika berubah menjadi robot atau patung tanpa jiwa dan roh. Jika benar demikian, kenapa orang masih juga bisa jahat? Ya, manusia meskipun dibekali dengan ini, namun kita bisa juga mengabaikannya.

Satu pertanyaan lagi yang mungkin terlontar, cukupkah hati nurani ini menjadi benteng buat kita? Tentu tidak.. dari ayat diatas dan beberapa ayat lainnya, kita melihat bahwa Tuhan bisa berbicara atau menegur lewat hati nurani manusia, artinya hati nurani ini adalah satu dari banyak media yang dipakai Tuhan untuk menegur anak2Nya. Artinya disini, hati nurani hanya memiliki kedamaian dan ketengangan yg kokoh, apabila hati nurani kita memandang padaNya. Hati nurani hanya akan penuh dengan kebenaran, damai dan dituntun Roh Kudus. Betapa Yesus dalam ayat diatas mampu menegur hati nurani dua pihak sekaligus hanya dengan satu kalimat. Orang2 saleh yang binasa dalam kesalehannya spt yg ditulis dalam Pkh 7:15, sekaligus dosa perzinahan.

Alangkah indahnya apabila hati nurani kita selalu bekerja dalam tuntunan Roh Kudus. Jika ada diantara anda yang sedang mengalami konflik atau pertentangan dgn hati nurani anda sendiri, berdoalah.. minta Roh Kudus menerangi hati kita, karena kita anak2Nya telah dibekali dengan Roh Kudus. Maka setiap hari, kita akan punya benteng yang kokoh, yakni hati nurani yang ditutun Roh Kudus dan selalu mengarah padaNya.


Hati nurani hanya mampu berfungsi secara maksimal bila dituntun Roh Kudus. Berdoalah dan minta kuasa Roh Kudus menerangi akal pikiran dan hati kita senantiasa.



Hati Nurani

ayat bacaan: Yoh 8 : 1 - 11
====================

Melanjutkan renungan harian kemaren,saya sempat menyinggung perihal hati nurani. Seringkali dalam film2 kartun, kita melihat tokoh yg sedang kebingungan, diapit dua figur kecil di kiri dan kanannya. yang satu berbentuk malaikat, yang satu dalam bentuk iblis. Figur malaikat ini sering diartikan sebagai bentuk hati nurani manusia, yang berulangkali memberi warning, tanda, peringatan akan sesuatu hal. Perasaan bersalah ketika berdosa, tergerak melihat saudara kita yang mengalami musibah, ditimpa bencana, dan sebagainya. Ketika kita menahan keluarnya kata2 kutuk ketika kita marah,mencoba menahan diri, meredakan emosi, sering datang dari ketukan hati nurani. Hati nurani juga kerap dianggap sebagai bentuk empati atau rasa dari seseorang terhadap orang lain disekitarnya. Ada juga yg mengatakan bahwa hati nurani itu adalah wujud dari "bisikan Tuhan". Dan rasanya tidak ada yg bakal tidak setuju, bahwa sejahat apapun seseorang itu, dia tetap punya hati nurani, walaupun kadang hati nurani ini bisa diabaikan, disingkirkan dan tidak didengarkan. Seperti apa sih sebenarnya hati nurani ini didalam injil?

Ada banyak ayat yang menyinggung perihal hati nurani. Salah satunya adalah ketika Yesus sendiri mengajar manusia melalui ketukan pada hati nuraninya, seperti ayat yang saya kutip diatas. Yesus tidak serta merta melarang para ahli Taurat untuk merajam, membentak, membentengi si wanita dan sebagainya. Yesus cuma berkata, dalam ayat ke 7, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Ini wujud ketukan pada hati nurani. Atau dalam Rom 2:15,
"Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela."

Di dalam dunia yang telah dipenuhi dosa ini, ternyata Tuhan membekali setiap manusia dengan hati nurani, yang tidak pernah mati, kecuali manusia pada suatu ketika berubah menjadi robot atau patung tanpa jiwa dan roh. Jika benar demikian, kenapa orang masih juga bisa jahat? Ya, manusia meskipun dibekali dengan ini, namun kita bisa juga mengabaikannya.

Satu pertanyaan lagi yang mungkin terlontar, cukupkah hati nurani ini menjadi benteng buat kita? Tentu tidak.. dari ayat diatas dan beberapa ayat lainnya, kita melihat bahwa Tuhan bisa berbicara atau menegur lewat hati nurani manusia, artinya hati nurani ini adalah satu dari banyak media yang dipakai Tuhan untuk menegur anak2Nya. Artinya disini, hati nurani hanya memiliki kedamaian dan ketengangan yg kokoh, apabila hati nurani kita memandang padaNya. Hati nurani hanya akan penuh dengan kebenaran, damai dan dituntun Roh Kudus. Betapa Yesus dalam ayat diatas mampu menegur hati nurani dua pihak sekaligus hanya dengan satu kalimat. Orang2 saleh yang binasa dalam kesalehannya spt yg ditulis dalam Pkh 7:15, sekaligus dosa perzinahan.

Alangkah indahnya apabila hati nurani kita selalu bekerja dalam tuntunan Roh Kudus. Jika ada diantara anda yang sedang mengalami konflik atau pertentangan dgn hati nurani anda sendiri, berdoalah.. minta Roh Kudus menerangi hati kita, karena kita anak2Nya telah dibekali dengan Roh Kudus. Maka setiap hari, kita akan punya benteng yang kokoh, yakni hati nurani yang ditutun Roh Kudus dan selalu mengarah padaNya.


Hati nurani hanya mampu berfungsi secara maksimal bila dituntun Roh Kudus. Berdoalah dan minta kuasa Roh Kudus menerangi akal pikiran dan hati kita senantiasa.



Mendengarkan Hujan, merayakan pengharapan


Mendegarkan Hujan, mensyukuri hidup

Di depan baranda rumah, saya sendiri malam itu, persis ketika hujan begitu derasnya turun, seolah tidak mau berhenti. Rasa kuatir saya muncul apalagi setelah mendengar kabar kalau longsor terjadi di beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Solo, Karanganyar, juga di Jawa Timur..Lebih dari 70 orang mati tertimbun di Jawa Tengah .
Tak biasanya malam itu saya duduk sendiri menatap hujan deras serta angin. Memang malam itu saya pingin sendiri. Dan kebetulan, rumah lagi sunyi…hari itu 26 orang teman saya meninggalkan wisma dan tinggal di beberapa panti sosial untuk mengisi liburan mereka.
Entah kenapa, malam itu saya pingin banget mendengarkan hujan… Sungguh ..bunyi hujan di atas genting, tirisan air yang mengalir melalui jari-jari atap atau talang dan jatuh ke selokan, juga bunyi kodok serta jangkrik seperti menciptakan keheningannya sendiri; bunyi yang selama ini tidak terlalu saya pedulikan. Kesibukan, jadwal kerja yang terencana rapi selama ini membuat saya kehilangan kesempatan menikmati suasana indah itu. Bunyi tirisan serta butiran-butirannya yang kemudian pecah di atas tanah, suara jangkrik dan kodok yang sahut menyahut, suara angin-angin yang mempermainkan daun nampak kompak menghasilkan orkestra…
Bisa saja anda mengatakan bahwa saya “kurang kerjaan” atau menggap ini aneh… Kelihatannya memang tak ada apa-apanya, tapi sebenarnya ada sesuatu yang istimewa (nothing, but music), itu jika kita mau mendengarkan.
Memang memencet remote televisi, membunyikan tape keras-keras, atau shoping sambil cuci mata di mall menjadi pilihan yang lebih mengasyikkan sehabis makan malam dan selepas penatnya bekerja. Bahkan, banyak teman-teman kita, karena pulang kerja malam hari, tidak punya kesempatan lain selain merebahkan diri di tempat tidur, lalu besok pagi kembali bergegas ke tempat kerja, dan seterusnya…dan seterusnya. Kita seolah-olah terus berlari, seperti tidak pernah berhenti. Walau liburan bisa memberi kita sedikit kesempatan untuk relax, tapi kita belum benar-benar terbebas dari kecenderungan untuk terus berlari jika kita tidak mau dengan sengaja mengambil waktu dan tempat untuk sendiri, untuk berhenti dan mulai mendengarkan…
Pernahkah anda di saat liburan berusaha sejenak melepaskan diri dari kewajiban untuk menjawab telphone atau me-reply sms, sebentar mematikan teve lalu duduk hening sambil minum nescafe memandang dan mendengarkan anda sendiri…Rasanya, bunyi ringtone hp, bab bib bup sms yang masuk terlalu sayang untuk dibiarkan, seolah-olah kita sulit bernafas tanpa itu…Dan ini sekaligus menunjukkan betapa kita sedang dibuat “tergantung” / depended .. Lantas kita sulit mendengarkan suara-suara lain selain suara ringtone…kita menjadi orang yang tidak lagi peka akan diri kita sendiri, apalagi orang lain; kita sedang dibuat sulit merasakan kehadiran yang lain dan menikmati perjumpaan dengannya…
Hujan deras yang bersatu dengan semua bunyi-bunyian malam membawa saya pada perjumpaan dengan yang lain…Dalam hening saya mengingat para korban longsor di Karangayar itu, juga seorang nenek tetangga kami yang berduka karena ditinggal mati suami pas ketika orang-orang merayakan Natal. Seraya mengingat mereka saya coba memahami, mengerti pertanyaan banyak orang, baik yang mengalami langsung maupun yang menyaksikan penderitaan semacam itu:”Kenapa harus ada penderitaan?” atau pertanyaan serupa, “Kenapa Tuhan menghendaki penderitaan orang-orang tak berdosa?” Terlalu mudah untuk menghakimi bahwa orang-orang seperti itu adalah orang-orang yang tidak beriman…Bagi saya pertanyaan-pertanyaan bukanlah pertanyaan yang butuh jawaban A atau B, tapi ungkapan kebutuhan untuk dimengerti dan dicintai, betapapun rapuhnya..mereka tetap orang-orang yang percaya.
Dan malam itu saya terus memperhatikan rumput-rumput di taman yang terus dibasahi hujan, bunyi jangkrik dan kodok di depan gerbang rumah, angin yang mulai bertiup lembut. Indah…saya merasakan tidak sedang sendiri malam itu…Tuhan menganugerahkan alam dan musiknya sebagai teman yang menghantar saya pada perjumpaan dengan para korban (yang kubawa terus dalam doa) dan akhirnya membawa saya pada perjumpaan dengan Tuhan…Saya terus merenungkan kata-kata paus Benedictus XVI dalam ensikliknya Spe Salvi: “Allah tidak dapat menderita… Dia hanya dapat menderita bersama kita ( God can not suffer, but suffer with) Dan dalam kehingan malam itu saya makin yakin bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan saya, anda dan tentu saja ke tujuh puluh orang yang mati tertimbun tanah longsor itu. Dia menderita bersama saya, anda dan juga mereka para korban di Karanganyar lalu menyediakan kita kehidupan abadi bersama Dia. Inilah pengharapan yang saya minta malam itu agar menjadi milik anda, sahabat-sahabat saya, dan semua orang yang percaya pada-Nya.

“Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?” (Roma 8:35)

salam,

ronald,s.x


Kesaksian Seorang Pembuat Permen

Seorang pembuat permen di Indiana ingin membuat suatu jenis permen yang dapat menjadi kesaksian bagi semua orang, lalu ia menciptakan Permen Tongkat Natal. Ia menggabungkan beberapa simbol untuk melambangkan kelahiran, pewartaan, sengsara dan wafat Yesus Kristus.

Ia mulai dengan sebatang permen putih bersih yang keras. Putih bersih melambangkan Santa Perawan yang Tak Bernoda dan kodrat Yesus yang tanpa dosa; permen yang keras melambangkan Batu Karang, dasar Gereja dan kegenapan Janji Allah.

Sang pembuat permen membentuk permennya serupa huruf “J” sebagai singkatan atas gelar agung yang diberikan kepada-Nya, “Juruselamat” umat manusia. Bentuk itu sekaligus melambangkan tongkat sang “Gembala Yang Baik”. Dengan tongkat-Nya itu Ia menuruni ngarai-ngarai dan jurang-jurang dunia untuk mengangkat serta menyelamatkan domba-domba yang jatuh terperosok, domba-domba yang tersesat.

Pada permen yang putih polos itu, si pembuat permen mencoretkan tiga garis merah. Tiga garis merah tipis untuk melambangkan bilur-bilur akibat dera dan cambuk yang diderita Yesus; bilur-bilur yang dengannya kita disembuhkan. Garis merah lebar melambangkan darah yang dicurahkan Kristus di kayu salib, sehingga kita beroleh janji akan kehidupan kekal.

Sayang sekali, bagi sebagian besar orang, permen itu kemudian lebih dikenal sebagai permen tongkat - dekorasi tanpa arti yang seringkali kita lihat pada masa Natal. Namun demikian, maknanya masih tetap sama bagi mereka yang “mempunyai mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar”. Aku berdoa semoga simbol ini boleh dipergunakan kembali untuk menjadi saksi atas Yesus Kristus yang mengagumkan dan cinta kasih-Nya yang dahsyat bagi kita yang dilimpahkan-Nya pada hari Natal dan tetap menjadi kekuatan dan kuasa utama yang mendominasi seluruh jagad raya hingga saat ini.

Kamis, 27 Desember 2007

Omnipresent

Ayat Bacaan: Mazmur 139:7-10
========================

“Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.”

Pernah pada suatu ketika, di kota kelahiran saya, saya berjalan bersama seorang teman menyusuri trotoar jalan di malam hari. Dalam perjalanan, pandangan kita tertuju pada selembar uang yang tergeletak di jalan. Nominalnya cukup lumayan pada masa itu, 10 ribu rupiah. Belum sempat saya bereaksi apa2, sang teman tadi dengan sigap mengambil uang yg tergeletak itu, sambil menoleh ke segala penjuru. Pada saat itu, ketika saya belum bertobat, yang saya pikir cuma.."sial.. dia duluan!" Sambil terkekeh2 dia berkata.."mumpung ga ada yg lihat.. rejeki nih!". Iya sih, emang waktu itu jalanan kosong melompong, tapi benarkah tidak ada yg melihat? Sekarang saya bersyukur waktu itu saya "terlambat" mencapai uang itu. Sangat bersyukur karena saya masih terlalu banyak mikir dan banyak pertimbangan sehingga telat mengambil tindakan.

Ayat hari ini dari kitab Mazmur 139:7-10, berbicara tentang ke Maha Hadiran Allah, atau yg sering dikenal dengan Omnipresent., sebagai salah satu sifat/atribut yang dimiliki Tuhan. Tuhan tidak terbatas oleh ruang dan waktu, Dia hadir dimana-mana, dan kapan saja. Tidak akan ada satu celah pun bagi manusia untuk melarikan diri dariNya. Banyak orang saat ini melakukan korupsi, tindakan kriminal , atau penipuan dan sebagainya, karena kerangka berpikirnya terbatas pada dunia. Artinya, jika mereka mampu berkelit atau melakukannya tanpa ada bukti, saksi mata dan sebagainya, mereka merasa aman. Atau ada jg yang pernah berkata, "ah.. cuma segini ini... yg korupsi miliaran itu lebih parah.." Tidak ketahuan di dunia, tidak berarti selamat dari api neraka. Mengambil uang/harta yang tidak menjadi hak kita, sama status dosanya, berapapun nominalnya.

Ya, Tuhan telah menyatakan sifatNya yg Omnipresent. Malah sifat ini muncul berkali2 didalam Injil, seperti di Roma 10:6-8, Yer 23:24, atau dalam kisah Yunus yang melarikan diri dari Tuhan, dan banyak lagi. Tidak ada satupun perilaku kita yang luput dari pandanganNya.So, kita harus berhati2 dalam segala tingkah laku dan perbuatan kita selama hidup.. itu jelas. Tapi, Tuhan tidak hanya menyatakan itu. Pasal ke 10 menjanjikan, selain Dia bersifat omnipresent, dia juga akan selalu menuntun dan membimbing anak2Nya. Dalam contoh yang paling sederhana, ada hati nurani yang selalu mengingatkan kita dalam hal2 tertentu, dan Tuhan Yesus pun pernah mengetuk hati nurani manusia dalam kisah perempuan berzinah yang hendak dirajam di Yoh 8:1-11. Selalu ada Dia bersama kita dalam setiap permasalahan yang kita hadapi. Isn't it wonderful?

Teman2, tidak ada hal yang lebih indah selain membiarkan Tuhan hadir dalam hidup dan menuntun jalan kita. Ditengah kebimbangan hidup, kesulitan, dilema apapun yang kita hadapi, percayalah bahwa Tuhan ada dihadapan kita, dan akan selalu siap menuntun kita. Ijinkan Tuhan berkarya didalam hidup kita semua,lembutkan hati kita, dan kasih dan pertolongan Tuhan akan senantiasa hadir dalam hidup kita.

KE MANA PUN ANDA PERGI ALLAH AKAN MENYERTAI ANDA DAN SENANTIASA MEMBIMBING ANDA

Omnipresent

Ayat Bacaan: Mazmur 139:7-10
========================

“Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.”

Pernah pada suatu ketika, di kota kelahiran saya, saya berjalan bersama seorang teman menyusuri trotoar jalan di malam hari. Dalam perjalanan, pandangan kita tertuju pada selembar uang yang tergeletak di jalan. Nominalnya cukup lumayan pada masa itu, 10 ribu rupiah. Belum sempat saya bereaksi apa2, sang teman tadi dengan sigap mengambil uang yg tergeletak itu, sambil menoleh ke segala penjuru. Pada saat itu, ketika saya belum bertobat, yang saya pikir cuma.."sial.. dia duluan!" Sambil terkekeh2 dia berkata.."mumpung ga ada yg lihat.. rejeki nih!". Iya sih, emang waktu itu jalanan kosong melompong, tapi benarkah tidak ada yg melihat? Sekarang saya bersyukur waktu itu saya "terlambat" mencapai uang itu. Sangat bersyukur karena saya masih terlalu banyak mikir dan banyak pertimbangan sehingga telat mengambil tindakan.

Ayat hari ini dari kitab Mazmur 139:7-10, berbicara tentang ke Maha Hadiran Allah, atau yg sering dikenal dengan Omnipresent., sebagai salah satu sifat/atribut yang dimiliki Tuhan. Tuhan tidak terbatas oleh ruang dan waktu, Dia hadir dimana-mana, dan kapan saja. Tidak akan ada satu celah pun bagi manusia untuk melarikan diri dariNya. Banyak orang saat ini melakukan korupsi, tindakan kriminal , atau penipuan dan sebagainya, karena kerangka berpikirnya terbatas pada dunia. Artinya, jika mereka mampu berkelit atau melakukannya tanpa ada bukti, saksi mata dan sebagainya, mereka merasa aman. Atau ada jg yang pernah berkata, "ah.. cuma segini ini... yg korupsi miliaran itu lebih parah.." Tidak ketahuan di dunia, tidak berarti selamat dari api neraka. Mengambil uang/harta yang tidak menjadi hak kita, sama status dosanya, berapapun nominalnya.

Ya, Tuhan telah menyatakan sifatNya yg Omnipresent. Malah sifat ini muncul berkali2 didalam Injil, seperti di Roma 10:6-8, Yer 23:24, atau dalam kisah Yunus yang melarikan diri dari Tuhan, dan banyak lagi. Tidak ada satupun perilaku kita yang luput dari pandanganNya.So, kita harus berhati2 dalam segala tingkah laku dan perbuatan kita selama hidup.. itu jelas. Tapi, Tuhan tidak hanya menyatakan itu. Pasal ke 10 menjanjikan, selain Dia bersifat omnipresent, dia juga akan selalu menuntun dan membimbing anak2Nya. Dalam contoh yang paling sederhana, ada hati nurani yang selalu mengingatkan kita dalam hal2 tertentu, dan Tuhan Yesus pun pernah mengetuk hati nurani manusia dalam kisah perempuan berzinah yang hendak dirajam di Yoh 8:1-11. Selalu ada Dia bersama kita dalam setiap permasalahan yang kita hadapi. Isn't it wonderful?

Teman2, tidak ada hal yang lebih indah selain membiarkan Tuhan hadir dalam hidup dan menuntun jalan kita. Ditengah kebimbangan hidup, kesulitan, dilema apapun yang kita hadapi, percayalah bahwa Tuhan ada dihadapan kita, dan akan selalu siap menuntun kita. Ijinkan Tuhan berkarya didalam hidup kita semua,lembutkan hati kita, dan kasih dan pertolongan Tuhan akan senantiasa hadir dalam hidup kita.

KE MANA PUN ANDA PERGI ALLAH AKAN MENYERTAI ANDA DAN SENANTIASA MEMBIMBING ANDA

Sekantung kue

Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam. Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba. Untuk membuang waktu,ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara, lalu menemukan tempat untuk duduk.

Sambil duduk wanita tersebut membaca buku yang baru saja dibelinya. Dalam keasyikannya tersebut ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka berdua. Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam. Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya.

Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu. Wanita itupun sempat berpikir: ("Kalau aku bukan orang baik sudah kutonjok dia!"). Setiap ia mengambil satu kue, si lelaki jugamengambil satu.

Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu. Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua. Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir ("Ya ampun orang ini berani sekali"), dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih. Belum pernah rasanya ia begitu kesal.

Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan, dan ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang. Menolak untuk menoleh pada si "Pencuri tak tahu terima kasih!".

Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan napas dengan kaget. Disitu ada kantong kuenya, di depan matanya. Koq milikku ada di sini erangnya dengan patah hati. Jadi kue tadi adalah miliknya dan ia mencoba berbagi. Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih.

Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu terima kasih dan dialah pencuri kue itu. Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi. Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya.

Orang lainlah yang selalu salah, orang lainlah yang patut disingkirkan, orang lainlah yang tak tahu diri, orang lainlah yang berdosa, orang lainlah yang selalu bikin masalah, orang lainlah yang pantas diberi pelajaran.

Padahal kita sendiri yang mencuri kue tadi, padahal kita sendiri yang tidak tahu terima kasih.Kita sering mempengaruhi, mengomentari,mencemooh pendapat, penilaian atau gagasan orang lain sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya.

Rabu, 26 Desember 2007

Lonely

Ayat Bacaan: Yesaya 49:15
=====================

Beberapa hari yang lalu saya sempat ngobrol dengan seorang teman yang tinggal di luar negeri.Ada satu kata2nya yang sempat membuat saya tercengang. "Too many lonely people in this lonely planet.." Itu diucapkannya, ketika dia menggambarkan keadaannya yang jauh dari orangtua dan sanak saudara, dan tidak punya siapapun untuk berbagi. Memang, sepanjang hidup kita, ada saat2 dimana kita merasa kesepian. Kesepian pada dasarnya adalah suatu fase dimana kita merasa tidak diperhatikan, tidak dipeduli, tidak dicintai atau merasa tidak penting bagi orang lain. Hal ini sering timbul ketika kita tidak mendapatkan kasih sayang atau perhatian sebanyak yang kita harapkan. Atau pada saat kita mengalami kebosanan, melihat pasangan2 disekitar kita, penyakit, putus cinta dan sebagainya. Rasa kesepian juga bisa menimbulkan rasa tertekan, tidak punya gairah hidup, perasaan hampa, dan sebagainya.

Saya pernah mendengar seseorang berkata.."mungkin sudah takdir untuk hidup sendiri.." atau yg lebih ekstrim, "..apa dosaku sehingga aku harus merasa kesepian..". Benarkah kesepian ini akibat dari dosa? Benarkah Tuhan tega membiarkan anak2nya menderita dan mengalami kesepian?

Memang, dalam banyak kasus, kesepian itu muncul akibat kesalahan kita sendiri. Misalnya? terlalu mengasihani diri secara berlebihan, perilaku kita yang kurang baik di mata orang2 disekitar kita dan lain2. Bisa juga diakibatkan oleh situasi, dimana kita tidak bisa berada dekat dengan orang2 yang kita sayangi. Tapi salah besar kalau kita menggeneralisir bahwa semua kesepian itu buruk adanya. Kesepian juga bisa datang dari Tuhan loh!

Dari alkitab, kita tahu bahwa Tuhan pernah mengijinkan beberapa orang mengalami saat2 kesepian, dgn maksud untuk mengajar mereka agar percaya, berserah dan bergantung sepenuhnya padaNya. Lihat Daud, bertahun2 mengembara sendirian dengan domba2nya, atau kisah Yusuf yang dikucilkan saudara2nya, hidup sebagai budak dan dipenjarakan. Ada juga nabi Elia, Rasul Paulus, dan sebagainya. Seringkali, Tuhan membiarkan rasa kesepian itu timbul, untuk melatih dan mengasah seseorang agar lebih kuat, agar lebih mendekatkan diri padaNya, berserah sepenuhnya, dan nantinya mereka2 ini akan dipakai secara luar biasa olehNya.

Tapi, selama masa2 kesepian itu, apakah Tuhan meninggalkan kita? Tidak..tidak.. Tuhan TIDAK pernah dan TIDAK AKAN pernah meninggalkan kita. Ibrani 13:5 secara singkat berkata: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau, dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. Atau ayat yang saya kutip diatas, berbunyi: "Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau." Tuhan tidak pernah ingkar akan janjinya. Jadi kita tidak perlu takut. Bahkan dalam tingkat kesulitan hidup yang paling berat sekalipun, Dia tetap menyertai setiap anak2Nya. Ingat dalam kitab Keluaran, bagaimana Tuhan beserta dan menuntun bangsa Israel dengan tiang awan yang melindungi panas terik di siang hari, dan tiang api untuk menerangi mereka saat malam hari? Haleluya. Dia akan selalu membuka tanganNya untuk menyambut kita , dan ingin kita tetap berada didekatNya. Tinggal kita yang memilih, ketika kita berada di padang gurun sendirian, akankah kita mendekat kepadaNya atau semakin jauh?

Karena itu, saudara2 yang terkasih didalam Yesus, even in your loneliest time, you'll never be alone. Ada Bapa yang tetap menyertai kita, senantiasa sepanjang hidup kita. Luangkan waktu Anda untuk berbicara padaNya, setidaknya setiap pagi dan malam, dan rasakan, bahwa kita ternyata tidak pernah sendirian.
Relasi dengan Tuhan adalah kunci kekuatan Kekristenan. Kita tidak akan kesepian, karena ada Allah yang tetap setia menyertai kita.

Lonely

Ayat Bacaan: Yesaya 49:15
=====================

Beberapa hari yang lalu saya sempat ngobrol dengan seorang teman yang tinggal di luar negeri.Ada satu kata2nya yang sempat membuat saya tercengang. "Too many lonely people in this lonely planet.." Itu diucapkannya, ketika dia menggambarkan keadaannya yang jauh dari orangtua dan sanak saudara, dan tidak punya siapapun untuk berbagi. Memang, sepanjang hidup kita, ada saat2 dimana kita merasa kesepian. Kesepian pada dasarnya adalah suatu fase dimana kita merasa tidak diperhatikan, tidak dipeduli, tidak dicintai atau merasa tidak penting bagi orang lain. Hal ini sering timbul ketika kita tidak mendapatkan kasih sayang atau perhatian sebanyak yang kita harapkan. Atau pada saat kita mengalami kebosanan, melihat pasangan2 disekitar kita, penyakit, putus cinta dan sebagainya. Rasa kesepian juga bisa menimbulkan rasa tertekan, tidak punya gairah hidup, perasaan hampa, dan sebagainya.

Saya pernah mendengar seseorang berkata.."mungkin sudah takdir untuk hidup sendiri.." atau yg lebih ekstrim, "..apa dosaku sehingga aku harus merasa kesepian..". Benarkah kesepian ini akibat dari dosa? Benarkah Tuhan tega membiarkan anak2nya menderita dan mengalami kesepian?

Memang, dalam banyak kasus, kesepian itu muncul akibat kesalahan kita sendiri. Misalnya? terlalu mengasihani diri secara berlebihan, perilaku kita yang kurang baik di mata orang2 disekitar kita dan lain2. Bisa juga diakibatkan oleh situasi, dimana kita tidak bisa berada dekat dengan orang2 yang kita sayangi. Tapi salah besar kalau kita menggeneralisir bahwa semua kesepian itu buruk adanya. Kesepian juga bisa datang dari Tuhan loh!

Dari alkitab, kita tahu bahwa Tuhan pernah mengijinkan beberapa orang mengalami saat2 kesepian, dgn maksud untuk mengajar mereka agar percaya, berserah dan bergantung sepenuhnya padaNya. Lihat Daud, bertahun2 mengembara sendirian dengan domba2nya, atau kisah Yusuf yang dikucilkan saudara2nya, hidup sebagai budak dan dipenjarakan. Ada juga nabi Elia, Rasul Paulus, dan sebagainya. Seringkali, Tuhan membiarkan rasa kesepian itu timbul, untuk melatih dan mengasah seseorang agar lebih kuat, agar lebih mendekatkan diri padaNya, berserah sepenuhnya, dan nantinya mereka2 ini akan dipakai secara luar biasa olehNya.

Tapi, selama masa2 kesepian itu, apakah Tuhan meninggalkan kita? Tidak..tidak.. Tuhan TIDAK pernah dan TIDAK AKAN pernah meninggalkan kita. Ibrani 13:5 secara singkat berkata: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau, dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. Atau ayat yang saya kutip diatas, berbunyi: "Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau." Tuhan tidak pernah ingkar akan janjinya. Jadi kita tidak perlu takut. Bahkan dalam tingkat kesulitan hidup yang paling berat sekalipun, Dia tetap menyertai setiap anak2Nya. Ingat dalam kitab Keluaran, bagaimana Tuhan beserta dan menuntun bangsa Israel dengan tiang awan yang melindungi panas terik di siang hari, dan tiang api untuk menerangi mereka saat malam hari? Haleluya. Dia akan selalu membuka tanganNya untuk menyambut kita , dan ingin kita tetap berada didekatNya. Tinggal kita yang memilih, ketika kita berada di padang gurun sendirian, akankah kita mendekat kepadaNya atau semakin jauh?

Karena itu, saudara2 yang terkasih didalam Yesus, even in your loneliest time, you'll never be alone. Ada Bapa yang tetap menyertai kita, senantiasa sepanjang hidup kita. Luangkan waktu Anda untuk berbicara padaNya, setidaknya setiap pagi dan malam, dan rasakan, bahwa kita ternyata tidak pernah sendirian.
Relasi dengan Tuhan adalah kunci kekuatan Kekristenan. Kita tidak akan kesepian, karena ada Allah yang tetap setia menyertai kita.

Natal Putih, Tidak Seputih Kisah Hidup Irving Berlin

I’m dreaming of a white Christmas
With every Christmas card I write
May your days be merry and bright
And may all your Christmas as be white

SEPENGGAL nada manis dari lagu White Christmas karya Irving Berlin yang dirilis tahun 1942 itu mengalun lembut memenuhi lobi salah satu hotel di Semarang, pekan lalu. Dekorasi serba putih sampai Senin (20/12) lalu masih menghiasi hotel di kawasan Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, itu, menghantar damai dan kehangatan Natal bagi setiap tamu hotel yang datang. Lagu kondang itu dikarang oleh Irving Berlin.

Siapa Irving Berlin? Ia adalah sosok yang lahir dan berasal dari imigran Yahudi Rusia pada tahun 1888 dan memiliki kenangan yang getir di hari Natal. Pada usia lima tahun, Irving bersama anggota keluarganya berimigrasi ke Amerika Serikat. Karier Irving dalam dunia musik dimulai dengan menjadi penulis lagu di New York’s Tin Pan Alley.

Kisah penulisan lagu White Christmas sendiri dilakukan Irving ketika ia bekerja di Hollywood. I’m dreaming of a white Christmas, just like the ones I used to know adalah bait pertama dari lagu White Christmas, yang ditulis Irving.

Alasannya menulis syair bait pertama lagu itu sangat sederhana. Ia terinspirasi kenangan Natal pada masa kecilnya. Kala itu, Irving merayakan Natal bersama tetangganya, keluarga O’Hara. Ia terkesima melihat pohon natal keluarga itu yang menjulang tinggi mengelilingi dirinya. Itulah memori terindah yang tak terlupakan.

Di balik kepopuleran White Christmas, tak banyak orang yang memahami tragedi kehidupan Irving. Istri pertama Irving meninggal karena penyakit tipus. Perkawinan keduanya dengan Ellen Mackay disorot oleh pers New York. Putra pertama Irving-Ellen, Irving Jr, tepat di hari Natal meninggal akibat sindrom kematian balita mendadak.

Setiap tahun Irving dan Ellen diam-diam pergi ke kuburan Irving Jr untuk meletakkan seikat bunga di pusaranya sebagai kenangan tanda cinta mereka kepadanya di hari Natal.

I’m dreaming of a white Christmas
Just like the ones I used to know
Where the tree tops glisten
And children listen, to hear sleigh bells in the snow.

Selasa, 25 Desember 2007

Otoritas

Ayat Bacaan: Markus 16:17-18
======================

Pernahkah anda menonton film horror? Dalam film2 horror lama, sering kita lihat setan terbakar atau kabur begitu salib diacungkan kedepannya. Bahkan seringkali,si jagoan akan membentuk tanda salib dengan kedua telunjuknya, dan itu ampuh untuk mengusir setan. Benarkah demikian? jika kita aplikasikan kedalam kehidupan nyata, apabila Anda pada suatu saat berhadapan dengan iblis dalam wujud apapun, yakinkah anda apapun yg berbentuk salib dapat mengusir iblis? atau apakah kita harus setiap saat mengantongi salib buat jaga2?

Alkitab tidak pernah menulis bahwa salib sanggup mengusir setan. Ayat yang saya kutip diatas jelas menyatakan konsep melawan kuasa gelap dalam iman kristen.
16:17 "Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka"
16:18"mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

Dua hal yg dapat melawan iblis, yaitu kita sebagai orang yang percaya, dan melakukannya dalam nama Yesus Kristus. Percaya disini berarti mengakui Yesus sebagai juru selamat dan menjalankan hidup sesuai ajaranNya, dan juga ada tindakan nyata dari rasa percaya itu. Orang percaya berbicara tentang anak2 Allah secara umum, Anda dan saya. Artinya, dalam menghadapi kuasa gelap, seberat apapun (memegang ular dan minum racun maut berbicara tentang sesuatu yang mematikan dan berbahaya), kita semua mampu menghadapi itu semua, asalkan kita percaya dan punya roh Allah yang berkuasa atas diri kita.

Iblis dan kuasa gelap tidak takut pada lambang salib, atau status kita sebagai umat kristen.Iblis takluk dan gentar pada Roh Kudus yang ada didalam orang-orang yang percaya. Apabila anda menghadapi suatu masalah baik besar ataupun kecil,apakah itu kuasa gelap, sakit penyakit dan sebagainya, jangan gentar.Kita tidak harus menunggu orang lain melakukannya untuk kita, karena sebagai orang percaya, kita pun punya otoritas yang sama, bahkan sama seperti Yesus.

Otoritas ada pada orang yang percaya. Karena itu hidup dan berjalanlah bersama Yesus.

Otoritas

Ayat Bacaan: Markus 16:17-18
======================

Pernahkah anda menonton film horror? Dalam film2 horror lama, sering kita lihat setan terbakar atau kabur begitu salib diacungkan kedepannya. Bahkan seringkali,si jagoan akan membentuk tanda salib dengan kedua telunjuknya, dan itu ampuh untuk mengusir setan. Benarkah demikian? jika kita aplikasikan kedalam kehidupan nyata, apabila Anda pada suatu saat berhadapan dengan iblis dalam wujud apapun, yakinkah anda apapun yg berbentuk salib dapat mengusir iblis? atau apakah kita harus setiap saat mengantongi salib buat jaga2?

Alkitab tidak pernah menulis bahwa salib sanggup mengusir setan. Ayat yang saya kutip diatas jelas menyatakan konsep melawan kuasa gelap dalam iman kristen.
16:17 "Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka"
16:18"mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

Dua hal yg dapat melawan iblis, yaitu kita sebagai orang yang percaya, dan melakukannya dalam nama Yesus Kristus. Percaya disini berarti mengakui Yesus sebagai juru selamat dan menjalankan hidup sesuai ajaranNya, dan juga ada tindakan nyata dari rasa percaya itu. Orang percaya berbicara tentang anak2 Allah secara umum, Anda dan saya. Artinya, dalam menghadapi kuasa gelap, seberat apapun (memegang ular dan minum racun maut berbicara tentang sesuatu yang mematikan dan berbahaya), kita semua mampu menghadapi itu semua, asalkan kita percaya dan punya roh Allah yang berkuasa atas diri kita.

Iblis dan kuasa gelap tidak takut pada lambang salib, atau status kita sebagai umat kristen.Iblis takluk dan gentar pada Roh Kudus yang ada didalam orang-orang yang percaya. Apabila anda menghadapi suatu masalah baik besar ataupun kecil,apakah itu kuasa gelap, sakit penyakit dan sebagainya, jangan gentar.Kita tidak harus menunggu orang lain melakukannya untuk kita, karena sebagai orang percaya, kita pun punya otoritas yang sama, bahkan sama seperti Yesus.

Otoritas ada pada orang yang percaya. Karena itu hidup dan berjalanlah bersama Yesus.

Senin, 24 Desember 2007

The Mistery of the Almighty

Ayat Bacaan: 13:6-7
===============

Dalam perjalanan hidup manusia, siapapun dia, tentu mengalami pasang surut. Tidak ada seorangpun yang hidup tanpa mengalami masa sulit, sehebat apapun dia. Mari kita introspeksi sejenak, meneropong hidup kita yang sudah dijalani. Seberapa jauh kita percaya kepada kebenaran firman Tuhan, dan seberapa jauh kita yakin bahwa Apapun yang dibuatnya BENAR adanya? atau apakah kita, semakin mengalami kesusahan, malah semakin meninggalkan Tuhan, semakin ragu2 dan mencari solusi yang tidak sejalan dengan janji Allah?

Ijinkan saya mengutip injil Yoh 13:6-7.
maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. kata Petrus kepadaNya: Tuhan, engkau hendak membasuh kakiku?"
jawab Yesus kepadanya: "apa yg Kuperbuat engkau tidak tahu sekarang tetapi engkau akan mengerti kelak"

Kita bisa bercermin dari kisah rasul Petrus. Petrus dikenal sebagai murid "istimewa". Dia adalah salah satu murid pertama Yesus,dijadikan pemimpin, diberi nama khusus oleh Yesus, hinga diberi kepercayaan untuk melanjutkan karya perutusanNya. Petrus juga dikenal sebagai murid Yesus yg "vokal", berani, berapi2 dan sangat sayang pada Yesus. Nah segudang keistimewaan ini,ternyata tidak menjadikan Petrus sebagai seorang murid yang sempurna. Dia masih memiliki kekurangan.

Petrus disebutkan beberapa kali mengalami rasa takut dan frustasi, atau keraguan. Kisah penyangkalan Petrus, dan beberapa pertanyaan2 kritis nya kepada Yesus ketika dia tidak memahami ajaran atau perbuatan Tuhan Yesus tercatat di dalam Injil. Termasuk ayat yang saya kutip diatas. Petrus mempertanyakan kelayakan dirinya untuk dibasuh Yesus. Secara manusiawi, apabila kita di posisi Yesus, bisa dipastikan kita akan merasa kecewa dan sedih, bahkan merasa dikhianati. Tapi, tidak demikian halnya dengan Yesus. Dia cuma menjawab, apa yg Kuperbuat engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengerti kelak."

Ini berbicara tentang the mistery of the Almighty. Ini berbicara tentang waktunya Tuhan. Dia tahu apa yang akan menghadang didepan kita, meski kita belum melihatnya. Ketika kita mengalami masalah dan seolah2 tidak mendapat jalan keluar, apakah itu artinya Dia berdiam diri? tentu tidak. Allah tetap bekerja dan akan selalu bekerja didalam kita, selama kita mengijinkan hal itu terjadi. Waktu Tuhan terkadang tidak mampu didefenisikan secara logika, namun saat hal itu datang, kita akan mengerti bahwa itu memang yang terbaik.

Disisi lain, Tuhan sangat mengerti kita. Saya yakin, kita semua sering mengecewakan Dia dalam hidup kita. Lantas apakah Tuhan meninggalkan kita, atau bersungut2? tidak... Dia tetap cinta kita, dan tetap mengharapkan kita untuk kembali dan percaya penuh padaNya. Ribuan kali kita melakukan kesalahan, ribuan kali pula Dia memberi pengampunan apabila kita datang kehadapanNya dan bertobat.

Teman, kita istimewa, sama seperti Petrus. Istimewa tidak berarti luput dari kesalahan, tapi bila kita membiarkan roh Allah bekerja didalam hidup kita, seperti yg dikesankan dari basuhan kaki Yesus atas Petrus, kesalahan demi kesalahan itu akan mampu kita sadari dan secepatnya kembali kepadaNya. Bila diantara anda ada yg tengah mengalami keraguan, kebimbangan, atau permasalahan apapun dalam hidup, percayalah akan satu hal.. bahwa Tuhan TIDAK PERNAH meninggalkan kita, dan kita akan selalu ada didalam hatiNya. Sebuah curahan kasih sayang luar biasa dari Tuhan untuk kita anak2Nya, yang sudah sepantasnya kita balas seperti itu juga.

Pada hari natal ini, mari kita terima kehadiranNya kembali dalam hidup kita secara utuh, tanpa keraguan setitikpun.

Ijinkan Tuhan berkarya dalam hidup anda, maka kebenaran dan pertolongan Tuhan akan nyata dalam hidup anda.

The Mistery of the Almighty

Ayat Bacaan: 13:6-7
===============

Dalam perjalanan hidup manusia, siapapun dia, tentu mengalami pasang surut. Tidak ada seorangpun yang hidup tanpa mengalami masa sulit, sehebat apapun dia. Mari kita introspeksi sejenak, meneropong hidup kita yang sudah dijalani. Seberapa jauh kita percaya kepada kebenaran firman Tuhan, dan seberapa jauh kita yakin bahwa Apapun yang dibuatnya BENAR adanya? atau apakah kita, semakin mengalami kesusahan, malah semakin meninggalkan Tuhan, semakin ragu2 dan mencari solusi yang tidak sejalan dengan janji Allah?

Ijinkan saya mengutip injil Yoh 13:6-7.
maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. kata Petrus kepadaNya: Tuhan, engkau hendak membasuh kakiku?"
jawab Yesus kepadanya: "apa yg Kuperbuat engkau tidak tahu sekarang tetapi engkau akan mengerti kelak"

Kita bisa bercermin dari kisah rasul Petrus. Petrus dikenal sebagai murid "istimewa". Dia adalah salah satu murid pertama Yesus,dijadikan pemimpin, diberi nama khusus oleh Yesus, hinga diberi kepercayaan untuk melanjutkan karya perutusanNya. Petrus juga dikenal sebagai murid Yesus yg "vokal", berani, berapi2 dan sangat sayang pada Yesus. Nah segudang keistimewaan ini,ternyata tidak menjadikan Petrus sebagai seorang murid yang sempurna. Dia masih memiliki kekurangan.

Petrus disebutkan beberapa kali mengalami rasa takut dan frustasi, atau keraguan. Kisah penyangkalan Petrus, dan beberapa pertanyaan2 kritis nya kepada Yesus ketika dia tidak memahami ajaran atau perbuatan Tuhan Yesus tercatat di dalam Injil. Termasuk ayat yang saya kutip diatas. Petrus mempertanyakan kelayakan dirinya untuk dibasuh Yesus. Secara manusiawi, apabila kita di posisi Yesus, bisa dipastikan kita akan merasa kecewa dan sedih, bahkan merasa dikhianati. Tapi, tidak demikian halnya dengan Yesus. Dia cuma menjawab, apa yg Kuperbuat engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengerti kelak."

Ini berbicara tentang the mistery of the Almighty. Ini berbicara tentang waktunya Tuhan. Dia tahu apa yang akan menghadang didepan kita, meski kita belum melihatnya. Ketika kita mengalami masalah dan seolah2 tidak mendapat jalan keluar, apakah itu artinya Dia berdiam diri? tentu tidak. Allah tetap bekerja dan akan selalu bekerja didalam kita, selama kita mengijinkan hal itu terjadi. Waktu Tuhan terkadang tidak mampu didefenisikan secara logika, namun saat hal itu datang, kita akan mengerti bahwa itu memang yang terbaik.

Disisi lain, Tuhan sangat mengerti kita. Saya yakin, kita semua sering mengecewakan Dia dalam hidup kita. Lantas apakah Tuhan meninggalkan kita, atau bersungut2? tidak... Dia tetap cinta kita, dan tetap mengharapkan kita untuk kembali dan percaya penuh padaNya. Ribuan kali kita melakukan kesalahan, ribuan kali pula Dia memberi pengampunan apabila kita datang kehadapanNya dan bertobat.

Teman, kita istimewa, sama seperti Petrus. Istimewa tidak berarti luput dari kesalahan, tapi bila kita membiarkan roh Allah bekerja didalam hidup kita, seperti yg dikesankan dari basuhan kaki Yesus atas Petrus, kesalahan demi kesalahan itu akan mampu kita sadari dan secepatnya kembali kepadaNya. Bila diantara anda ada yg tengah mengalami keraguan, kebimbangan, atau permasalahan apapun dalam hidup, percayalah akan satu hal.. bahwa Tuhan TIDAK PERNAH meninggalkan kita, dan kita akan selalu ada didalam hatiNya. Sebuah curahan kasih sayang luar biasa dari Tuhan untuk kita anak2Nya, yang sudah sepantasnya kita balas seperti itu juga.

Pada hari natal ini, mari kita terima kehadiranNya kembali dalam hidup kita secara utuh, tanpa keraguan setitikpun.

Ijinkan Tuhan berkarya dalam hidup anda, maka kebenaran dan pertolongan Tuhan akan nyata dalam hidup anda.

Boneka untuk Adikku

Hari terakhir sebelum Natal, aku terburu-buru ke supermarket untuk membeli hadiah2 yang semula tidak direncanakan untuk dibeli. Ketika melihat orang banyak, aku mulai mengeluh: "Ini akan makan waktu selamanya, sedang masih banyak tempat yang harus kutuju" "Natal benar2 semakin menjengkelkan dari tahun ke tahun. Kuharap aku bisa berbaring, tidur, dan hanya terjaga setelahnya" Walau demikian, aku tetap berjalan menuju bagian mainan, dan di sana aku mulai mengutuki harga-harga, berpikir apakah sesudahnya semua anak akan sungguh-sungguh bermain dengan mainan yang mahal.

Saat sedang mencari-cari, aku melihat seorang anak laki2 berusia sekitar 5 tahun, memeluk sebuah boneka. Ia terus membelai rambut boneka itu dan terlihat sangat sedih. Aku bertanya-tanya untuk siapa boneka itu. Anak itu mendekati seorang perempuan tua di dekatnya: 'Nenek, apakah engkau yakin aku tidak punya cukup uang?' Perempuan tua itu menjawab: 'Kau tahu bahwa kau tidak punya cukup uang untuk membeli boneka ini, sayang.' Kemudian Perempuan itu meminta anak itu menunggu di sana sekitar 5 menit sementara ia berkeliling ke tempat lain. Perempuan itu pergi dengan cepat. Anak laki2 itu masih menggenggam boneka itu di tangannya.

Akhirnya, aku mendekati anak itu dan bertanya kepada siapa dia ingin memberikan boneka itu.'Ini adalah boneka yang paling disayangi adik perempuanku dan dia sangat menginginkannya pada Natal ini. Ia yakin Santa Claus akan membawa boneka ini untuknya' Aku menjawab mungkin Santa Claus akan membawa boneka untuk adiknya, dan supaya ia jangan khawatir. Tapi anak laki2 itu menjawab dengan sedih 'Tidak, Santa Claus tidak dapat membawa boneka ini ke tempat dimana adikku berada saat ini. Aku harus memberikan boneka ini kepada mama sehingga mama dapat memberikan kepadanya ketika mama sampai di sana.' Mata anak laki2 itu begitu sedih ketika mengatakan ini 'Adikku sudah pergi kepada Tuhan. Papa berkata bahwa mama juga segera pergi menghadap Tuhan, maka kukira mama dapat membawa boneka ini untuk diberikan kepada adikku.' Jantungku seakan terhenti.

Anak laki2 itu memandangku dan berkata: 'Aku minta papa untuk memberitahu mama agar tidak pergi dulu. Aku meminta papa untuk menunggu hingga aku pulang dari supermarket.' Kemudian ia menunjukkan fotonya yang sedang tertawa. Kamudian ia berkata: 'Aku juga ingin mama membawa foto ini supaya tidak lupa padaku. Aku cinta mama dan kuharap ia tidak meninggalkan aku tapi papa berkata mama harus pergi bersama adikku.' Kemudian ia memandang dengan sedih ke boneka itu dengan diam.

Aku meraih dompetku dengan cepat dan mengambil beberapa catatan dan berkata kepada anak itu. 'Bagaimana jika kita periksa lagi, kalau2 uangmu cukup?' 'Ok' katanya. 'Kuharap punyaku cukup.' Kutambahkan uangku pada uangnya tanpa setahunya dan kami mulai menghitung. Ternyata cukup untuk boneka itu, dan malah sisa. Anak itu berseru: 'Terima Kasih Tuhan karena memberiku cukup uang' Kemudian ia memandangku dan menambahkan: 'Kemarin sebelum tidur aku memohon kepada Tuhan untuk memastikan bahwa aku memiliki cukup uang untuk membeli boneka ini sehingga mama bisa memberikannya kepada adikku. DIA mendengarkan aku. Aku juga ingin uangku cukup untuk membeli mawar putih buat mama, tapi aku tidak berani memohon terlalu banyak kepada Tuhan. Tapi DIA memberiku cukup untuk membeli boneka dan mawar putih.' 'Kau tahu, mamaku suka mawar putih'

Beberapa menit kemudian, neneknya kembali dan aku berlalu dengan keretaku. Kuselesaikan belanjaku dengan suasana hati yang sepenuhnya berbeda dari saat memulainya. Aku tidak dapat menghapus anak itu dari pikiranku. Kemudian aku ingat artikel di koran lokal 2 hari yang lalu, yang menyatakan seorang pria mengendarai truk dalam kondisi mabuk dan menghantam sebuah mobil yang berisi seorang wanita muda dan seorang gadis kecil. Gadis kecil itu meninggal seketika, dan ibunya dalam kondisi kritis. Keluarganya harus memutuskan apakah harus mencabut alat penunjang kehidupan, karena wanita itu tidak akan mampu keluar dari
kondisi koma. Apakah mereka keluarga dari anak laki2 ini?

2 hari setelah pertemuan dengan anak kecil itu, kubaca di koran bahwa wanita muda itu meninggal dunia. Aku tak dapat menghentikan diriku dan pergi membeli seikat mawar putih dan kemudian pergi ke rumah duka tempat jenasah dari wanita muda itu diperlihatkan kepada orang2 untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum penguburan. Wanita itu di sana, dalam peti matinya, menggenggam setangkai mawar putih yang cantik dengan foto anak laki2 dan boneka itu ditempatkan di atas dadanya. Kutinggalkan tempat itu dengan menangis, merasa hidupku telah berubah selamanya. Cinta yang dimiliki anak laki2 itu kepada ibu dan adiknya, sampai saat ini masih sulit untuk dibayangkan. Dalam sekejap mata, seorang pria mabuk mengambil semuanya dari anak itu.

Minggu, 23 Desember 2007

HADIAH NATAL YANG MAHAL

Penulis cerpen Amerika terkemuka, O. Henry, menulis sebuah kisah Natal tersohor. Kisah itu tentang sepasang suami-istri muda yang sedemikian saling mencintai. Natal sudah dekat dan mereka ingin saling memberikan hadiah. Tetapi mereka sangat miskin dan tidak mempunyai uang untuk membeli hadiah. Maka mereka masing-masing, tanpa saling memberi tahu, memutuskan untuk menjual miliknya yang paling berharga.

Bagi sang istri, harta miliknya yang paling berharga adalah rambutnya yang panjang berkilau. Ia pergi ke sebuah salon dan menyuruh memotong rambutnya. Kemudian ia menjual potongan rambutnya itu untuk membeli sebuah rantai arloji yang indah untuk arloji suaminya. Sementara itu, sang suami pergi kepada seorang tukang emas dan menjual satu-satunya arloji yang dimilikinya untuk membeli dua potong sisir yang indah untuk rambut kekasihnya.

Ketika hari Natal tiba, mereka saling menyerahkan hadiah. Mula-mula mereka menangis terharu, namun kemudian keduanya tertawa. Tidak ada lagi rambut yang perlu dirapikan dengan sisir indah pembelian sang suami, dan tidak ada lagi, arloji yang memerlukan seutas rantai indah pembelian sang istri. Tetapi ada sesuatu yang lebih berharga daripada sisir dan rantai arloji, yaitu pesan dibalik hadiah- hadiah itu; Mereka masing - masing telah mengambil yang terbaik dari dirinya untuk diberikan
kepada pasangannya...

Suatu hadiah bukanlah hadiah jika tidak menimbulkan suatu pengorbanan dalam diri kita, dan jika tidak menjadi bagian dari diri kita sendiri. Yesus memberikan dari-Nya yang terbaik untuk kita. Ia memberikan nyawa-Nya, untuk menebus dosa - dosa kita, untuk menyelamatkan hidup kita, supaya bisa tetap bersama dengan Dia untuk selama-selamanya. Apa yang aku berikan kepada-Nya yang terbaik, dariku..?

"Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat - sahabatnya. Kamu adalah sahabat-KU, jikalau kamu berbuat apa yang kuperintahkan kepadamu."(Yohanes 15 :13, 14)

Miskin di Hadapan Tuhan

Ayat Bacaan: Matius 5:3
===================

Sudah terlalu sering kita mendengar kalimat "money can't buy happiness". Dalam perjalanan hidup saya, saya banyak menjumpai kehancuran dan keretakan rumah tangga, justru ketika kemakmuran mencapai puncaknya. Selidik punya selidik, ketika uang tidak lagi menjadi problem, manusia cenderung mempergunakan uang tersebut untuk hal2 yang mendatangkan dosa. Mungkin, kalau kita jujur, banyak dari kita yang meluangkan waktu untuk berdoa lebih banyak ketika kita ditimpa masalah, daripada saat kita mendapat berkat dan menikmati kelimpahan. Ada banyak orang kaya dan pintar, rasa2nya mereka tidak mungkin kekurangan apapun, tetapi batinnya menderita dan tidak bahagia. Disisi lain, ada banyak orang miskin dan hidup pas2an, tetapi jiwa mereka dipenuhi suka cita. Tapi apakah semua orang kaya pasti menderita, dan orang miskin pasti bahagia? ngga juga kan? Saya lalu sampai pada satu asumsi, bahwa apapun yg kita usahakan itu tidak akan bisa mendatangkan kebahagiaan yang sebenarnya, karena kebahagiaan sejati itu hanya ada didalam mereka yg hidup didalam Tuhan. Artinya, kaya atau miskin, selama ada Roh Allah menyala didalam hidup kita, kita akan merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya dan kedamaian yang abadi.

Injil Mat 5 ini bercerita tentang pengajaran Yesus kepada murid2nya, diatas bukit mengenai kendaraan menuju bahagia. Orang yang miskin ini disebutkan paling awal bukan tanpa sebab. Kemiskinan disini, bukan diartikan kepada hal materil, tetapi lebih kepada rohani. Dalam artian, apabila kita tetap merasa "miskin" dan ingin memperoleh lebih banyak lagi kekayaan rohani, kita akan senantiasa mencari Tuhan. Miskin, yang diartikan sebagai rasa rendah hati, tidak berlebihan dan selalu haus akan Tuhan.

Di dalam injil disebutkan bahwa Yesus mengajarkan kepada murid2Nya di ATAS bukit.. ini berbicara mengenai suatu level tertentu, dimana kita bisa menikmati berbagai berkat yang dicurahkan dari atas, tentunya dengan 9 syarat yang selanjutnya disebutkan Yesus Kristus satu persatu.

Pertanyaannya sekarang, apabila Anda diberkati secara berlimpah, sanggupkah Anda untuk tetap hidup "miskin" dan mencari lebih lagi kekayaan rohani dari Tuhan? dan pertanyaan lain, apabila Anda belum mampu hidup layak, sanggupkah Anda untuk tetap bersyukur dan mencari Tuhan? Ingat, Tuhan selalu mencukupi tepat pada waktunya, asal kita melakukan kewajiban kita.Jadi poin nya disini adalah, kaya atau miskin, selama kita hidup dalam Tuhan, dan berusaha terus naik hingga suatu level tertentu seperti diatas bukit, berbagai mukjizat, berkat, dan malah kunci kerajaan surga, semua itu bukan hal mustahil bagi kita.

Kemiskinan membuat kita semakin giat berusaha, lakukan itu buat Tuhan, dan biarkan Dia bekerja dalam hidup kita.

Miskin di Hadapan Tuhan

Ayat Bacaan: Matius 5:3
===================

Sudah terlalu sering kita mendengar kalimat "money can't buy happiness". Dalam perjalanan hidup saya, saya banyak menjumpai kehancuran dan keretakan rumah tangga, justru ketika kemakmuran mencapai puncaknya. Selidik punya selidik, ketika uang tidak lagi menjadi problem, manusia cenderung mempergunakan uang tersebut untuk hal2 yang mendatangkan dosa. Mungkin, kalau kita jujur, banyak dari kita yang meluangkan waktu untuk berdoa lebih banyak ketika kita ditimpa masalah, daripada saat kita mendapat berkat dan menikmati kelimpahan. Ada banyak orang kaya dan pintar, rasa2nya mereka tidak mungkin kekurangan apapun, tetapi batinnya menderita dan tidak bahagia. Disisi lain, ada banyak orang miskin dan hidup pas2an, tetapi jiwa mereka dipenuhi suka cita. Tapi apakah semua orang kaya pasti menderita, dan orang miskin pasti bahagia? ngga juga kan? Saya lalu sampai pada satu asumsi, bahwa apapun yg kita usahakan itu tidak akan bisa mendatangkan kebahagiaan yang sebenarnya, karena kebahagiaan sejati itu hanya ada didalam mereka yg hidup didalam Tuhan. Artinya, kaya atau miskin, selama ada Roh Allah menyala didalam hidup kita, kita akan merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya dan kedamaian yang abadi.

Injil Mat 5 ini bercerita tentang pengajaran Yesus kepada murid2nya, diatas bukit mengenai kendaraan menuju bahagia. Orang yang miskin ini disebutkan paling awal bukan tanpa sebab. Kemiskinan disini, bukan diartikan kepada hal materil, tetapi lebih kepada rohani. Dalam artian, apabila kita tetap merasa "miskin" dan ingin memperoleh lebih banyak lagi kekayaan rohani, kita akan senantiasa mencari Tuhan. Miskin, yang diartikan sebagai rasa rendah hati, tidak berlebihan dan selalu haus akan Tuhan.

Di dalam injil disebutkan bahwa Yesus mengajarkan kepada murid2Nya di ATAS bukit.. ini berbicara mengenai suatu level tertentu, dimana kita bisa menikmati berbagai berkat yang dicurahkan dari atas, tentunya dengan 9 syarat yang selanjutnya disebutkan Yesus Kristus satu persatu.

Pertanyaannya sekarang, apabila Anda diberkati secara berlimpah, sanggupkah Anda untuk tetap hidup "miskin" dan mencari lebih lagi kekayaan rohani dari Tuhan? dan pertanyaan lain, apabila Anda belum mampu hidup layak, sanggupkah Anda untuk tetap bersyukur dan mencari Tuhan? Ingat, Tuhan selalu mencukupi tepat pada waktunya, asal kita melakukan kewajiban kita.Jadi poin nya disini adalah, kaya atau miskin, selama kita hidup dalam Tuhan, dan berusaha terus naik hingga suatu level tertentu seperti diatas bukit, berbagai mukjizat, berkat, dan malah kunci kerajaan surga, semua itu bukan hal mustahil bagi kita.

Kemiskinan membuat kita semakin giat berusaha, lakukan itu buat Tuhan, dan biarkan Dia bekerja dalam hidup kita.

Selamat Datang di Renungan Harian Online

Ini adalah hari pertama dimana Renungan Harian Online akan mempublish tulisan-tulisannya yang dapat dijadikan bahan renungan harian bagi umat nasrani yang merasakan haus akan firman-Nya dan bagi mereka yang ingin terus bertumbuh di dalam Kristus. Silakan kunjungi blog ini setiap harinya agar jiwa anda disegarkan setiap pagi maupun petang. God Bless You All!

Selamat Datang di Renungan Harian Online

Ini adalah hari pertama dimana Renungan Harian Online akan mempublish tulisan-tulisannya yang dapat dijadikan bahan renungan harian bagi umat nasrani yang merasakan haus akan firman-Nya dan bagi mereka yang ingin terus bertumbuh di dalam Kristus. Silakan kunjungi blog ini setiap harinya agar jiwa anda disegarkan setiap pagi maupun petang. God Bless You All!

Sabtu, 22 Desember 2007

Injil Menurut Toko Serba Ada (The Gospel According to the Dept. Store)

Ada kisah tentang kebaikan dan kasih yang tercecer dari antara perayaan-perayaan Natal. Semacam kisah Orang Samaria yang Baik Hati. Kisah tentang kasih yang indah ini sayangnya tidak terjadi di gereja, tetapi di sebuah Dept. Store di Amerika Serikat.

Pada suatu hari seorang pengemis wanita yang dikenal dengan sebutan "Bag Lady" (karena segala harta-bendanya hanya termuat dalam sebuah tas yang ia jinjing kemana-mana sambil mengemis) memasuki sebuah Dept. Store yang mewah sekali. Hari-hari itu adalah menjelang hari Natal. Toko itu dihias dengan indah sekali. Lantainya semua dilapisi karpet yang baru dan indah.

Pengemis ini tanpa ragu-ragu memasuki toko ini. Bajunya kotor dan penuh lubang-lubang. Badannya mungkin sudah tidak mandi berminggu-minggu Bau badan menyengat hidung. Ketika itu seorang hamba Tuhan wanita mengikutinya dari belakang. Ia berjaga-jaga, kalau petugas sekuriti toko itu mengusir pengemis ini, sang hamba Tuhan mungkin dapat membela atau membantunya. Wah, tentu pemilik atau pengurus toko mewah ini tidak ingin ada pengemis kotor dan bau mengganggu para pelanggan terhormat yang ada di toko itu. Begitu pikir sang hamba Tuhan wanita. Tetapi pengemis ini dapat terus masuk ke bagian-bagian dalam toko itu. Tak ada petugas keamanan yang mencegat dan mengusirnya. Aneh ya Padahal, para pelanggan lain berlalu lalang di situ dengan setelan jas atau gaun yang mewah dan mahal.

Di tengah Dept. Store itu ada piano besar (grand piano) yang dimainkan seorang pianis dengan jas tuksedo, mengiringi para penyanyi yang menyanyikan lagu-lagu natal dengan gaun yang indah. Suasana di toko itu tidak cocok sekali bagi si pengemis wanita itu. Ia nampak seperti makhluk aneh di lingkungan gemerlapan itu. Tetapi sang 'bag lady" jalan terus. Sang hamba Tuhan itu juga mengikuti terus dari jarak tertentu.

Rupanya pengemis itu mencari sesuatu dibagian Gaun Wanita. Ia mendatangi counter paling eksklusif yang memajang gaun-gaun mahal bermerek (branded items) dengan harga diatas $ 2500 per piece. Kalau dikonversi dengan kurs hari-hari ini, harganya dalam rupiah sekitar Rp. 20 juta per piece. Baju-baju yang mahal dan mewah ! Apa yang dikerjakan pengemis ini? Sang pelayan bertanya, "Apa yang dapat saya bantu bagi anda ?" "Saya ingin mencoba gaun merah muda itu ?" Kalau anda ada di posisi sang pelayan itu, bagaimana respons anda ? Wah, kalau pengemis ini mencobanya tentu gaun-gaun mahal itu akan jadi kotor dan bau, dan pelanggan lain yang melihat mungkin akan jijik membeli baju-baju ini setelah dia pakai. Apalagi bau badan orang ini begitu menyengat, tentu akan merusak gaun-gaun itu. Tetapi mari kita dengarkan apa jawaban sang pelayan toko mewah itu. "Berapa ukuran yang anda perlukan ?" "Tidak tahu !" "Baiklah, mari saya ukur dulu." Pelayan itu mengambil pita meteran, mendekati pengemis itu, mengukur bahu, pinggang, dan panjang badannya. Bau menusuk hidung terhirup ketika ia berdekatan dengan pengemis ini. Ia cuek saja. Ia layani pengemis ini seperti satu-satunya pelanggan terhormat yang mengunjungi counternya."OK, saya sudah dapatkan nomor yang pas untuk nyonya ! Cobalah yangini !" Ia memberikan gaun itu untuk dicoba di kamar pas. "Ah, yang ini kurang cocok untuk saya. Apakah saya boleh mencoba yang lain? "Oh, tentu !" Kurang lebih dua jam pelayan ini menghabiskan waktunya untuk melayani sang "bag lady". Apakah pengemis ini akhirnya membeli salah satu gaun yang dicobanya? Tentu saja tidak ! Gaun seharga puluhan juta rupiah itu jauh dari jangkauan kemampuan keuangannya.

Pengemis itu kemudian berlalu begitu saja, tetapi dengan kepala tegak karena ia telah diperlakukan sebagai layaknya seorang manusia. Biasanya ia dipandang sebelah mata. Hari itu ada seorang pelayan toko yang melayaninya, yang menganggapnya seperti orang penting, yang mau mendengarkan permintaannya.

Tetapi mengapa pelayan toko itu repot-repot melayaninya ? Bukankah kedatangan pengemis itu membuang-buang waktu dan perlu biaya bagi toko itu? Toko itu harus mengirim gaun-gaun yang sudah dicoba itu ke Laundry, dicuci bersih agar kembali tampak indah dan tidak bau. Pertanyaan ini juga mengganggu sang hamba Tuhan yang memperhatikan apa yang terjadi di counter itu. Kemudian hamba Tuhan ini bertanya kepada pelayan toko itu setelah ia selesai melayani tamu "istimewa"-nya. "Mengapa anda membiarkan pengemis itu mencoba gaun-gaun indah ini ?" "Oh, memang tugas saya adalah melayani dan berbuat baik (My job is to serve and to be kind !) "Tetapi, anda 'kan tahu bahwa pengemis itu tidak mungkin sanggup membeli gaun-gaun mahal ini?" "Maaf, soal itu bukan urusan saya. Saya tidak dalam posisi untuk menilai atau menghakimi para pelanggan saya. Tugas saya adalah untuk melayani dan berbuat baik." Hamba Tuhan ini tersentak kaget. Di jaman yang penuh keduniawian ini ternyata masih ada orang-orang yang tugasnya adalah melayani dan berbuat baik, tanpa perlu menghakimi orang lain.

Hamba Tuhan ini akhirnya memutuskan untuk membawakan khotbah pada hari Minggu berikutnya dengan thema "Injil Menurut Toko Serba Ada". Khotbah ini menyentuh banyak orang, dan kemudian diberitakan di halaman-halaman surat kabar di kota itu.

Berita itu menggugah banyak orang sehingga mereka juga ingin dilayani di toko yang eksklusif ini. Pengemis wanita itu tidak membeli apa-apa, tidak memberi keuntungan apa-apa, tetapi akibat perlakuan istimewa toko itu kepadanya, hasil penjualan toko itu meningkat drastis, sehingga pada bulan itu keuntungan naik 48 % !

"Peliharalah kasih persaudaraan ! Jangan kamu lupa memberi kebaikan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat." Ibrani 13:1-2.

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari